Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM DARING KIMIA PEMISAHAN DAN PENGUKURAN

PENENTUAN KAFEIN DAN NATRIUM


BENZOAT DALAM MINUMAN BERENERGI
DENGAN TEKNIKKROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (HPLC)

DOSEN PENGAMPU

Dra. ZACKIYAH, MSi


Dr. HERNANI, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
A. TUJUAN
1. Menentukan/menghitung kadar zat aditif (kafein dan natrium benzoat, mg per
kemasan) dalam sampel minuman berenergi.
B. SKEMA ALAT
Komponen-komponen instrumentasi HPLC

C. Alat dan Bahan


1. Alat
- Perangkat HPLC 1 set
- Labu ukur 100 mL 1 buah
- Labu ukur 10 mL 6 buah
- Pipet tetes 3 buah
- Gelas kimia 20 mL 2 buah
- Gelas kimia 500 mL 1 buah
- Ultrasonic vibrator 1 set
- Mikroburet 10 mL 1 buah

2. Bahan
- Natrium benzoat p.a.
- Kafein
- Sampel hormoviton
- Aquabides
- Asetonitril + KH2PO4
- Metanol dan asetonitril
untukperangkat HPLC

D. Langkah Kerja
1. Pembuatan pelarut standar, sampel, dan fasa gerak
 Hitung jumlah massa zat KH2PO4 untuk membuat larutan KH2PO4 0,01 M
sebanyak 1 L dalam aquades. Lalukan penyesuaian pH dengan penambahan asam
fosfat untuk mencapai pH 2,65 lalu saring dengan membrane selulosa nitrat.
 Saring juga fasa gerak asetonitril dalam Millipore dengan
menggunakan membrane PTFE.
 Buatlah perbandingan fasa gerak untuk pelarut sampel dan standar
antara KH2PO4 0,01 M pH 2,65 dan asetonitril (60:40)
 Fasa gerak KH2PO4 dan asetonitril lainnya dipersiapkan untuk
disimpan pada reservoir pada alat HPLC

2. Pembuatan larutan induk natrium benzoat dan kafein


 Ditimbang natrium benzoat 82,5 mg dan kafein 41,6 mg dilarutkan dalam labu
ukur 25 mL dengan fasa gerak hingga tanda batas.
 lakukan homogenisasi dalam ultrasonic vibrator.

3. Pembuatan deret larutan standar natrium benzoate dan kafein


 Dipipet masing-masing 0,4 mL, 1 mL, 1,4 mL, 2 mL, dan 2,4 mL, dilarutkan
dalam labu ukur 10 mL dengan fasa gerak lakukan homogenisasi
4. Pembuatan Larutan Sampel
 sejumlah 0,8 mL sampel dipipet dimasukan dalam labu ukur 1 mL dan encerkan
dengan fasa gerak.
 Lakukan penyaringan sampel dan pindahkan pada botol vial.
 Sampel hormoviton berwujud cair berwarna ungu per kemasan 100 mL

5. Pengkodisian alat HPLC


 Lakukan cuci kolom dengan methanol hingga baseline lurus dan lihat noise test.
 Lakukan uji kesesuain alat dengan menginjeksikan standar sebanyak 6 kali
lakukan.
 Atur kondisi analisis dengan sistem elusi gradien dengan data sebagai berikut:

Waktu
%Asetonitril %KH2PO4
(min)

0 60 40
1 40 60
2 20 80
3 30 70
4 40 60
5 60 40

λ = 254 nm, LajuAlir = 0,75 mL/menit, dan volum injeksi = 20 µL


( sesuai loop alat HPLC)

 Setelah baseline lurus dengan kondisi kromatografi yang digunakan lakukan


injeksi standar mulai dari konsentrasi terkecil, lalu sampel.
 Sebelum Anda membuat grafik kurva kalibrasi lakukan perhitungan dari
konsentrasi masing-masing standar.
 Buat kurva kalibrasi antara konsentrasi standar dan area yang dihasilkan
CATATAN
 Waktu retensi Kafein : sekitar 2,22- 2,68 menit (perbedaan antar RT 20% ingat ini
berbeda dengan GC)
 Waktu retensi natrium benzoat sekitar, 2.99-4,05 menit
 Perhatikan komposisi yang tertera pada sampel ( dicari )

Anda mungkin juga menyukai