PAJAK
NURUL IZZAH LUBIS, S.E., M.Ak.
UNIVERSITAS POTENSI UTAMA
Definisi Perencanaan / Manajemen Pajak
(TAX PLANNING)
◦ Merupakan upaya-upaya dalam memenuhi kewajiban perpajakan yang benar, tetapi jumlah pajak
dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas aya manajemen yang
diharapkan.
◦ Pajak merupakan biaya bagi sebuah perusahaan, meminimalkan beban pajak ialah salah satu fungsi
manajement keuangan yang mematuhi semua peraturanperaturan yang sudah ditetapkan. Sehingga
manajemen pajak juga dapat diartikan seperti berikut:
2. Sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayar
dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh keuntungan.
◦ Fungsi dari melakukan manajemen pajak secara umum adalah dapat melakukan perhitungan dan
pembayaran pajak dan usaha secara efisien.
◦ Tujuan manajemen pajak untuk mencapai laba, efisiensi pembayaran pajak, dan melakukan
pembayaran pajak dengan tepat waktu.
Tujuan Perencanaan Pajak
◦ Menghilangkan/menghapus pajak sama sekali
◦ Menghilangkan/menghapus pajak dalam tahun berjalan
◦ Menunda pengakuan penghasilan
◦ Mengubah penghasilan rutin berbentuk capital gain
◦ Memperluas bisnis atau melakukan ekspansi usaha dalam
bentuk badan usaha baru
◦ Menghindari pengenaan pajak berganda
◦ Menghindari bentuk penghasilan yang bersifat rutin atau teratur
atau membentuk, memperbanyak atau mempercepat
pengurangan pajak
Persyaratan Tax Planning
◦ Persyaratan Tax Planning yang baik Tax Planning merupakan tahap awal dari manajemen
pajak, dimana dilakukan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar diseleksi jenis dan
tindakan pajak yang akan dilakukan.
◦ Untuk dapat meminimumkan kewajiban pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara baik
yang masih memenuhi ketentuan perpajakan (lawful) maupun yang melanggar peraturan
perpajakan (unlawful) seperti tax avoidance dan tax evasion.
◦ Perencanaan perpajakan umumnya selalu dimulai dengan meyakinkan apakah suatu
transaksi atau fenomena terkena pajak. Kalau fenomena tersebut terkena pajak, apakah
dapat diupayakan untuk dikecualikan atau dikurangi jumlah pajaknya. Selanjutnya, apakah
pembayaran pajak dimaksud dapat ditunda pembayarannya (PBS, 2013).
◦ Pada dasarnya, perencanaan pajak harus (PBS, 2013) ;
◦ 1. Tidak melanggar ketentuan perpajakan,
◦ 2. Secara bisnis masuk akal, dan
◦ 3. Bukti – bukti pendukungnya memadai.
Taxation Emotional
◦ Wajib Pajak berusaha membayar pajak sekecil mungkin
◦ Tax Discimination
◦ Tax Compliance yang tidak tegas
◦ Praktek Tax Evasion
Perencanaan Pajak
◦ Pada umumnya, perencanaan pajak (tax planning) merujuk kepada
proses merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak agar utang pajak
berada dalam jumlah yang minimal, tetapi masih dalam bingkai
peraturan perpajakan.
◦ Namun demikian, perencanaan pajak juga dapat diartikan sebagai
perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan secara lengkap, benar,
dan tepat waktu sehingga dapat secara optimal menghindari
pemborosan sumber daya.
◦ Perencanaan pajak merupakan langkah awal dalam manajemen pajak.
◦ Manajemen pajak itu sendiri merupakan sarana untuk memenuhi
kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang
dibayarkan dapat ditekan seminimal mungkin untuk memperoleh laba
dan likuiditas yang diharapkan.
◦ Optimalisasi pembayaran pajak dan likuiditas yang diharapkan.
◦ Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan kewajiban perpajakan (tax
implementation) dan pengendalian pajak (tax control). Pada tahap
perencanaan pajak ini, dilakukan pengumpulan dan penelitian
terhadap peraturan perpajakan.
◦ Tujuannya adalah agar dapat dipilih jenis tindakan penghematan pajak
yang akan dilakukan. Pada umumnya, penekanan perencanaan pajak
(tax planning) adalah untuk meminimimalisasi kewajiban pajak.
◦ Sarana memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi
jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin
untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan
(Lumbantoruan,1994)
◦ TUJUAN :
◦ 1. Penerapan ketentuan perpajakan secara benar
◦ 2. Efisiensi Laba dari sektor pajak