Anda di halaman 1dari 9

TRAFO IDEAL DAN TRAFO BERBEBAN

Tugas Rutin

Disusun Oleh
Nama Mahasiswa : Helton Sagala 5193331007
Indra Wahyudi Simbolon 5191131002
Josua Simbolon 5193131022
Mata Kuliah : Elektromekanik
Dosen Pembimbing : Drs. Wanapri Pangaribuan M.T

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2021
1. Eskalator adalah tangga berjalan yang terdiri dari pijakan-pijakanyang pasang pada sabuk
yang beputar secara terus menerus. Eskalator atau tangga jalan adalah salah satu
transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga
terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau
rantai yang digerakkan oleh motor.

2. Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara pendaratan
bawah dan atas. Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga yang terbuat
dari bagian-bagian
bersisi dua yang
digabungkan bersama
dengan menggunakan
sambungan bersilang
sepanjang bagian
dasar dan tepat
dibawah bagian
ujungnya. Ujung-
ujung truss tersandar
pada penopang beton
atau baj

3. Components

1. Top and Bottom Landing Platforms – Lantai pendaratan berbentuk plat datar
(platform) dibagian ujung Atas dan Bawah. Dua bagian ini merupakan rumah bagi kedua
bagian melengkung dari rel, roda gigi dan motor yang menggerakkan tangga. Platform
bagian atas berisi perakitan motor dan perlengkapan penggerak utama, sementara bagian
bawah pemegang tuas-tuas sprocket yang kembali. Bagian ini juga ujung penyangga
jangkar escalator. Selain itu, platform berisi plat lantai dan plat sisir (comb plate). Plat
lantai menyediakan tempat bagi penumpang untuk berdiri sebelum mereka melangkah ke
tangga yang bergerak. Plat ini sama datar dengan lantai dan dapat dipindahkan untuk
memudahkan akses ke mesin dibagian bawahnya. Plat comb adalah bagian antara plat
lantai yang tetap dan anak tangga yang bergerak. Dinamakan demikian karena sebagian
sisinya memiliki serangkaian paku yang menyerupai gigi sisir. Gigi-gigi yang renggang
ini selaras dengan alur sisi tangga. Desain ini diperlukan untuk memperkecil gap antara
tangga dan pendaratan dan membantu mencegah benda-benda dari luar terperangkap
dalam gap dan ruang dibawah platform .
2. The Truss – adalah struktur gugus batang logam berongga penyangga bawah dan atas
landing. Bagian ini terdiri dari dua bagian sisi tergabung bersama dengan palang penjepit
lintasan di bagian bawah dan dibagian atas. Ujung-ujung truss yang melekat pada
platform landing atas dan bawah melewati kerangka baja atau beton pendukung. Truss ini
membawa semua bagian trek secara lurus yang menghubungkan bagian atas dan bawah.
3. The Tracks – Sistem trek dibangun ke dalam truss untuk memandu rantai anak
tangga, yang secara terus-menerus menarik anak tangga dari lantai platform bawah dan
kembali ke puncak dalam loop tanpa henti. Sebenarnya ada dua trek: Satu untuk roda
depan tangga disebut step-wheel track dan satu untuk roda belakang tangga disebut
trailer-wheel track. Posisi relatif trek ini menyebabkan anak-anak tangga  membentuk
sebuah tangga ketika mereka bergerak keluar dari bawah plat comb. Sepanjang bagian
lurus dari truss, rel berada pada jarak terpisah maksimum. Konfigurasi ini memaksa
bagian belakang dari satu anak tangga berada pada sudut 90 derajat relatif terhadap anak
tangga sesudahnya. Sudut siku-siku ini melipat anak tangga ke bentuk tangga. Di bagian
atas dan bawah escalator, kedua track bertemu sehingga roda depan dan belakang dari
anak tangga hampir dalam segaris lurus. Hal ini menyebabkan tangga rebah di seperti
lembaran flat datar tersusun, satu demi satu, sehingga mereka dapat dengan mudah
melakukan perjalanan dibagian lipatan melengkung trek. Trek membawa anak-anak
tangga turun sepanjang sisi bawah truss sampai mencapai dasar tangga, di mana anak-
anak tangga melewati bagian lengkung lain dari trek sebelum keluar dari bawah tangga.
Pada titik ini trek yang terpisah dan anak-anak tangga sekali lagi memulai konfigurasi
sebuah kasus tangga. Siklus ini diulang terus-menerus sebagai anak-anak tangga yang
ditarik dari bawah ke atas dan kembali ke bawah lagi.
4. The Step – Anak-anak tangga solid dan berdiri sendiri, utuh, dicetak dari aluminium
tuang. Lembaran karet dapat ditempelkan pada permukaannya untuk mengurangi slip dan
garis demarkasi kuning dapat ditambahkan untuk memperjelas bagian sisi-sisinya. Sisi
yang mendahului dan mengikuti jejak setiap anak tangga yang memiliki kisi-kisi yang
menonjol seperti sisir atau seperti tonjolan berlubang dengan plat comb di bagian atas
dan bawah platform. Anak-anak tangga dihubungkan oleh untaian rantai besi hingga
membentuk sebuah loop tertutup dengan setiap anak tangga dapat melipat. Bagian sisi
depan dan belakang dari anak tangga masing-masing terhubung ke dua roda. Roda
belakang diatur terpisah lebih lanjut untuk masuk ke trek belakang dan as roda depan
harus lebih pendek untuk masuk ke trek sempit depan. Seperti dijelaskan di atas, posisi
dari kontrol trek ber-orientasi anak tangga.
5. The Railing – Pagar yang memberikan pegangan yang nyaman untuk penumpang
agar mereka naik escalator. Hal ini dibangun dari empat bagian yang berbeda. Di tengah-
tengah pagar adalah “slider,” juga dikenal sebagai “glider ply,” yang merupakan lapisan
dari katun atau sintetis tekstil. Tujuan dari lapisan slider adalah untuk memungkinkan
pagar untuk bergerak dengan lancar di sepanjang jalur. Lapisan berikutnya, yang dikenal
sebagai tension member, terdiri dari salah satu kabel baja atau pita flat baja. Ini
memberikan pegangan (handrail) yang memiliki kekuatan tarik dan juga fleksibel. Di
atas tension member adalah komponen konstruksi inti, yang terbuat dari karet dibuat
secara kimia yang dirancang untuk mencegah lapisan menjadi terpisah. Akhirnya, lapisan
luar, satu-satunya bagian yang benar-benar dapat dilihat, adalah karet penutup, yang
merupakan campuran polimer dan karet sintetis. Penutup ini dirancang untuk melawan
degradasi dari kondisi lingkungan, sobek dan perusakan oleh manusia. Railing dibangun
dari campuran karet dianalisa melalui komputer, mesin terkontrol tekanan untuk
menghasilkan ukuran lapisan dan jenis urutan yang diperlukan dalam rangka untuk
mencocokkan urutan khusus. Komponen lapisan kain, karet dan baja dibentuk oleh
pekerja yang terampil sebelum dimasukkan ke dalam menekan, di mana mereka
kemudian dijadikan satu. Ketika diterapkan, railing selesai ditarik sepanjang trek dengan
rantai yang terhubung ke penggerak gear utama oleh serangkaian katrol.

Gbr. 1 Escalator                       Gbr. 2 Escalator Protection

Komponen pendukung sebuah escalator:

1. Electric Motor, Motor Listrik


2. Drive Gear, Penggerak Gear
3. Handrail Drive, Penggerak Handrail
4. Handrail, Sabuk tegangan bergerak
5. Step, Anak Tangga
6. Return Wheel, Roda Pembalikan
7. Chain Guide, Rantai Pemandu
8. Inner Rail, Rel Dalam

Gbr. 3 Escalator

9. Lower Landing, Platform yang terletak di kaki escalator.


10. Upper Landing, Platform yang terletak di ujung atas escalator.
11. Comb. Bagian dari peralatan escalator yang memiliki gigi seperti sisir yang cocok
dengan alur step untuk mencegah benda-benda kecil memasuki mekanisme internal
escalator.
12. Step, Diartikulasikan sebagai bagian horisontal yang berdiri pada saat naik atau turun
(anak tangga bergerak).
13. Skirt, Bagian proyeksi dari setiap sisi escalator, fungsinya adalah untuk
mengamankan susunan tangga.
14. Balustrade, Bagian pagar pengaman di setiap sisi escalator.
15. Newel, Bagian bulat balustrade, yang terletak di ujung tangga.
16. Handrail, Bagian pegangan yang bergerak atau sabuk pagar bergerak sepanjang
pegangan.

4. Cara kerja eskalator memang


mirip ban berjalan. Sebuah
motor listrik memutar gir di
bagian atas eskalator yang
kemudian menggerakkan
sepasang rantai yang
menghela anak-anak tangga.
Biasanya sebuah eskalator
menggunakan motor
berkekuatan 100 tenaga kuda
untuk memutar gir tadi.

5.Untuk mengkalkulasikan berat digunakan data data yang telah ditentukan sebelumnya, dapat
dimulai untuk mengkalkulasikan total jarak yang telah
ditempuh tangga dan jumlah step yang dibutuhkan.

S=

Rumus diatas diambil berdasarkan jarak tempuh rantai, dimana ;

I = Panjang Lintasan (m)

C = Panjang Lintasa Bagian Bawah (m)

D = Panjang Lintasan Bagian Atas (m)


Ds = Keliling Diameter Sproket (m)

6. Berapa kecepatan maksimum dan minimum motor yang menggerakkan eskelator?

Pengendalian kecepatan putar motor DC dapat dilakukandengan mengatur besar


teganganterminal motor. Metode lain yang biasa digunakan untuk mengendalikan kecepatan
motor DC adalah dengan Teknik modulasi lebar pulsa atau Pulse Width Modulation (PWM
yang ada pada driver motor.

7. Urutan Pemasangan eskelator

*Pemasangan Steger Bambu.

Adalah pemasangan perancang bambu guna pemasangan komponen liftyang akan dipasang di
areahoistwayliftdandapatdilaksanakansetelahseluruhhoistwayliftselesaidikerjakan.

*Plumb/Centering

Adalah pelaksanaan pekerjaan untuk menentukan aspintu seluruh lantai dan maju mundurnya
posisi lift serta titika sseluruh pemasangan komponen lift yang akan dipasang didalam hoist way
lift.

*Pemasangan Bracket Maindan CW Trail.

Adalah pemasangan bracke tpengikat/kedudukan rel yang terdiri dari dua bagian pekerjaan:

Pemasangan dynamo untuk mengikat bracket(bila ring balok dibuat dari bahan beton).

Pengelasan bracket dudukan rel terhadap bracket yang telah dipasang pada ring balok padasetiap
jarak 2,5 meter dan apabila ringbalok terbuat dari baja maka langsung dilas kering balok baja
tersebut.

*Pemasangan Maindan CWrail.

Adalah Penyusunan rel peluncur carlift dan beban (Counter Weight )mulai dari bawah yang
kemudian dilakukan pengecekan untuk mencari ketegakan rel tersebut satu persatu dengan
acuan kawat plumb yang telah disiapkan.

Periksa QC

Pengechekan oleh Team QC dari Kanto rpusat mengenai pemasangan Rail dengan
menggunakan form-form dari kanto rpusat.

Pengangkatan Mesin,Panel KontrolLift


Adalah Pemindahan mesin liftdari lantai penempatan sementara ke ruang mesin lift dengan
menggunakan alat pengangkat chain block melalui lubang hoistway lift. Bisa juga diangkat
dengan menggunakan bantuan alat Tower Crane.

Pemasangan Sill, Jamb dan Header.

Adalah pemasangan komponen lift didaerah pintu lift. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan setelah
as pintu lift ditentukan dan garis pinjam finishing lantai(elevasi) tersedia didaerah sekitar pintu
lift.

Setting Mesin

Adalah proses pengesetan mesin liftdan panel liftdi ruang mesin dengan melakukan pengelotan
aspulley mesin terhadapap car lift dan a counter weight.

Assembling Sangkar.

Adalah pelaksanaan perakitan car lift,biasanya dilaksanakan dilantai dasar.

Roping

Adalah Pelaksanaan pemasangan wire rope (seling) yang menghubungkanantara car dan
couhterweight.

Pemasangan Door dan Setting

Adalah Pemasangan pintu (Hal Door) pada setiap lantai dan dilaksanakan mulai dari lantai atas.

Pekerjaan ini dapat dilaksanakan setelah penutupan celah didaerah sekitar pintu (sill, jamb &
pocket)liftselesaidikerjakan.

Wirring dan Koneksi Kabel

Adalah Pelaksanaan penyambungan kabel-kabel lift yang akan dipasang didaerah hoistway lift,
carlift dan ruang mesin dan penurunan kabel kabel tail core serta pembuatan jalur kabel / tray
diruangmesinuntukkoneksidaripanelkemesin.

Slow Speed Test

Adalah Pelaksanaan Pengetesan untuk menjalankan lift secara manual dan diteruskan dengan
setting mekanik yang diperlukan (terutama daerah pintu) dengan melakukan terlebih dahulu
pembongkaran stegerbambu.

HighSpeedTest

Adalah Pelaksanaan Pengetesan fungs iseluruh sistem operasional lift secara otomatis .

Reksa Uji

Proses pengajuan dan pemeriksaan kelayakan lift oleh pihak depnaker sebelum lift dioperasikan.
ST1

Proses penyerahan unit pertama kepihak kedua sebagai syarat bahwa unit telah terpasang dengan
baik

Free Maintenance

Service rutin unit sesuai dengan bunyi yang tercantum dalam kontrak yang telah disepakati
bersama.

8. Bahaya saat berjalan diescalator

Bisa membawa lebih banyak orang

Sebuah eksperimen pada 2015silam distasiun Holbor nmenemukan kalau eskalator yang

Isinya berdiri diam semua bisa membawa 30% lebihbanyak daripada escalator yang
mengizinkan orang berjalan.

Menghambatyangberdiri

Di salah satu scenario di mana 40% orang berjalan,waktu rata-rata untuk orang yang berdiriitu
128detik dan 46 detik untuk yang berjalan. Tapi ketika semua orang diamdiri semua, waktu rata-
ratanyajaditurun59detik.Terbuktikan?

Berbahaya untuk jalan di objek yang bergerak

Seorangjurubicaraperusahaaneskalator mengatakan kebanyakan orang terbiasa naik-turun tangga


yang masing-masing tingginya7 inci , tap itangga escalator itu biasanya8,5 inci.Maka dari itu
sering terjadi kecelakaan.

Bisa merusak eskalator

Sebuah perusahaan escalator nggak lagi merekomendasikan untuk berdiridi kiri dan berjalan
dikanan. Karena sebagian besar kerusakan escalator terjadi di sisi kiri mereka. Ini terjadi karena
nggak seimbangnya berat pada eskalator.

Mengganggu yang bawa barang

Mereka yang bepergian dengan koper atau anak kecil pasti membutuhkan ruang yang besar.
Kalau mereka mengikuti etika berdiri di escalator untuk mengizinkan yang berjalan disebelah
kanan.Pasti mereka akan meletakan barang atau ana kkecilnya didepandan ini sangat berbahaya.

9. Mesin yang digunakan pada eskalator adalah


Mesin Lift “Gearless”

Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang
luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini,
dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta.
Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai
“kabel bergerak (traveling cable)”.

Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave dihubungkan
dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi
poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan
rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor.

10. Sistem pengereman eskalator menggunakan

Pengereman regeneratif adalah sebuah sistem pengereman dengan menkonversikan


energimekanis mejadi energi listrik, sehingga energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
kembali.

Anda mungkin juga menyukai