Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurkhasanah

S1 Keperawatan 3A

1. bagaimana kerja dalam bilas lambung?

Alat dan bahan

1) Baki berisi selang NGT (ukuran dewasa 14 – 20Fr dan anak-anak 8 – 16Fr)

2) 2 buah baskom

3) Perlak dan handuk pengalas

4) Stetoskop

5) Spuit 10 cc

6) Plester

7) Nierbeken

8) Kom penampung

9) Air hangat

10)Kassa/tissue

11)Jelly

12)Hanscoen

13)Pinset

14)Tongue spatel

15)Corong

16)Gelas ukur

F. Prosedur

1) Cuci tangan dan atur peralatan

2) Gunakan sarung tangan

3) Jelaskan prosedur pada klien

4) Bantu klien untuk posisi semifowler (bila memungkinkan)

5) Berdirilah disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan dominan kanan (atau sisi

kiri bila anda bertangan dominan kiri)

6) Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas

7) Tempatkan handuk mandi diatas dada klien. Pertahankan tissue wajah dalam jangkauan
klien

8) Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.

9) Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung melingkar

slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke tonjolan sternum;

tandai lokasi tonjolan sternum di sepanjang slang dengan plester kecil

10)Ujung atas NGT diolesi jelly, dan bagian ujung bawah di klem.

11) Minta klien menengadahkan kepala (bila memungkinkan), masukkan selang ke dalam

lubang hidung yang paling bersih

12)Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta klien menahan kepala

dan leher lurus dan membuka mulut (bila klien dalam keadaan sadar)

13)Ketika slang terlihat dan klien bisa merasakan slang dalam faring, instruksikan klien

untuk menekuk kepala ke depan dan menelan (bila klien dalam keadaan sadar)

14) Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembut tanpa

memaksa saat klien menelan (jika klien batuk atau slang menggulung di tenggorokan,

tarik slang ke faring dan ulangi langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut dorong

klien untuk bernafas dalam

15)Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung, hentikan

insersi selang dan periksa penempatannya:minta klien membuka mulut untuk melihat

slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit

sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil mendengarkan

lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi slang.

16)Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi, sisakan 1

inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung,

kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang

17) Setelah NGT masuk pasien diatur dengan posisi miring tanpa bantal atau kepala lebih

rendah selanjutnya klem dibuka.

18)Corong dipasang diujung bawah NGT, air hangat dituangkan ke dalam corong jumlah

cairan sesuai kebutuhan (±500 cc). Cairan yang masuk tadi dikeluarkan dan ditampung

dalam baskom
19)Pembilasan lambung dilakukan berulang kali sampai air yang keluar dari lambung

sudah jernih.

20)Jika air yang keluar sudah jernih selang NGT dicabut secara pelan-pelan dan diletakkan

dalam baki.

21) Setelah selesai pasien di rapikan, mulut dan sekitarnya dibersihkan dengan tissue.

22)Bereskan peralatan

23)Perawat mencuci tangan

24)Terminasi

25) Pendokumentasian

2. sebutkan kontra indikasi dilakukan bilas lambung?


 Tidak dilakukan secara rutin. Prosedur dilakukan 60 mnt setelah tertelan
 Pasien kejang
 Untuk bahan toksik yang tajam dan terasa terbakar sperti pestisida
3. apa saja yang harus diperhatikan pada saat melakukan hecting ( jahit luka )?
 Waktu menjahit pengambilan jaringan pada tepi luka/insisi harus secukupnya (0,2 – 0,3
cm)
 Letak benang jahit pada jahitan berseberangan harus sejajar agar pertautan kedua tepi
permukaan luka dapat sempurna.
 Jarak jahitan pada masing-masing jahitansebaiknya tidak terlalu dejat atau jauh
kurang lebih berjarak 0,3 – 0,5 cm, untuk menghindarkan
adanya tegangan jahitan.
 Simpul jangan terlalu erat karena jaringan akan teriris oleh benang.
4. sebutkan Masalah keperawatan pada pasien dilakukan hecting?
 Resiko infeksi
 Kerusakan integritas kulit dan jaringan
 Nyeri akut
5. sebutkan masalah keperawatan pada pasien dilakukan bilas lambung?
 Bersihan jalan napas tidak efektif
 Defisit nutrisi

Anda mungkin juga menyukai