Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST SECTIO CAESAREA

DENGAN MASALAH GANGGUAN MOBILITAS FISIK

Bela Ayu Anggraini, Maria Magdalena Setyaningsih, Wisoedhanie Widi A.


Prodi D-III Keperawatan STIKes Panti Waluya Malang
E-mail: belaayu1203@gmail.com

ABSTRAK

Sectio caesaria adalah sebuah bentuk melahirkan anak dengan melakukan sebuah irisan pembedahan
pada abdomen. Sectio caesaria akan menyebabkan luka insisi pada abdomen dan menyebabkan nyeri
sehingga mengakibatkan gangguan mobilitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan
asuhan keperawatan pada ibu yang mengalami gangguan mobilitas fisik. Desain penelitian
menggunakan desain studi kasus. Responden yang menjadi penelitian adalah 2 ibu post Sectio
Caesarea dengan gangguan mobilitas fisik. Hasil penelitian pada 2 ibu setelah dilakukan asuhan
keperawatan sampai klien pulang tidak mengalami gangguan mobilitas fisik. Analisa yang didapatkan
pada kedua ibu post Sectio Caesarea, ibu mampu melakukan mobilisasi tanpa bantuan dari keluarga
maupun perawat setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari. Setelah dilakukan asuhan
keperawatan ibu mau berusaha untuk melakukan mobilisasi tanpa bantuan dari orang lain. Pada ibu
sectio caesarea yang takut bergerak dapat dilakukan ambulasi dini dan pemberian KIE sejak dini
tentang penguatan positif selama mobilisasi, tahap-tahap mobilisasi dengan benar supaya tidak terjadi
gangguan mobilitas fisik.

Kata kunci: Asuhan Keperawatan, Sectio Caesarea, Gangguan mobilitas fisik.

ABSTRACT

Sectio caesaria is a form of childbirth by performing a surgical cut on the abdomen. Sectio caesaria
will cause incision injuries to the abdomen and cause pain resulting in impared physical mobility. The
purpose of this study was to conduct nursing care for mothers who experienced inpaired physical
mobility. The research design uses case study design. Respondents who were the research were 2 post
Sectio Caesarea mothers with inpaired physical mobility. Theresearch design uses a case study design.
the respondents who became the study were 2 post Sectio Caesarea mothers with impaired physical
mobility. The results of the study on 2 mothers after nursing care until the client returned home did not
experience physical mobility disorders. Analysis obtained at both post Sectio Caesarea mothers,
mothers were able to mobilize without help from family or nurses after nursing care for 3 days. After
nursing care the mother wants to try to mobilize without help from others. In mothers with Caesarean
Sectio who are afraid of moving, early ambulation and ealy IEC giving can be done about positive
reinforcement during mobilization, stages of mobilization properly so that there is no disruption of
physical mobility.

Keywords: Nursing Care, Sectio Caesarea, impaired physical mobility.

1
Pendahuluan 2010. Survey Nasional pada tahun 2015,
Persalinan sectio caesarea merupakan suatu 951.000 persalinan dengan operasi caesarea
proses persalinan buatan yang dilakukan dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 23,8 dari
melalui pembedahan dengan cara melakukan seluruh persalinan. (Kemenkes,2015)
insisi pada dinding perut dan rahim ibu, dengan
syarat rahim harus dalam keadaan utuh, serta Berdasarkan fenomena yang ditemui oleh
janin memiliki bobot badan di atas 500 gram peneliti dengan gangguan mobilitas fisik ini
(Solehati & Kosasih, 2015). Ibu post Sectio terjadi pada bulan Juli 2017 di Ruang AP RS
caesaria akan merasakan ketidaknyamanan Panti Waluya Sawahan Malang dan terdapat 2
akibat jahitan bekas operasi dan akan ibu post sectio caesarea . Klien 1 berinisial Ny
merasakan nyeri di bagian abdomen sehingga R dan klien 2 berinisial Ny B sama-sama
menimbulkan ibu enggan melakukan mobilisasi mengeluh cemas dan takut untuk melakukan
dalam pergerakan (Nolan, 2010). Mobilisasi mobilisasi karena ada luka jahitan.
pasca sectio caesareaa adalah suatu
pergerakkan posisi atau adanya kegiatan yang Saat menangani masalah tersebut, sebagai
di lakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan
dengan persalinan sectio caesarea. dengan menggunakan cara pendekatan
(Jitowiyono, 2010). Ketidaknyamanan pasca promotif, preventif, kuratif, dan kolaboratif
sectio caesarea dikarenakan adanya luka dalam proses pemulihan. Selain itu perawat
operasi yang akan mengakibatkan nyeri pada harus mampu mengkaji secara teliti tingkat
klien. Hal ini menyebabkan klien post sectio kebutuhan pasien akan mobilisasi membuat
caesarea sangat khawatir untuk bergerak perencanaan tindakan keperawatan mobilisasi
karena sakit yang dirasakan. Rasa sakit yang dini sehingga di dapatkan pelayanan kesehatan
dirasakan harus dilawan karena klien post yang bekualitas. Berdasarkan data tersebut,
sectio caesarea dianjurkan untuk melakukan penulis tertarik untuk melakukan studi kasus
mobilisasi supaya bisa mempercepat Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post sectio
penyembuhan luka, danmencegah terjadinya caesarea Dengan Masalah Gangguan Mobilitas
thrombophlebitis. Fisik.

Menurut WHO tahun 2012, bahwa angka


kejadia post sectio caesarea 51,59.Angka Metode Penelitian
Kematian Ibu (AKI) masih berada pada angka Desain penelitian ini adalah studi kasus untuk
228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan

2
pada klien post sectio caesarea dengan Untuk menjaga kerahasiaan peneltian tidak
gangguan mobilitas fisik di Rumah Sakit Panti mencantumkan nama responden namun
Waluya Sawahan Malang, maka dijabarkan hanya dicantumkan inisial saja yaitu klien
oleh penulis: 1: Ny S dan Klien 2 yaitu: Ny B.
1. klien mengeluh nyeri saat bergeraak 3. Confidentiality (kerahasiaan)
2. klien mengeluh takut untuk bergerak Kerahasiaan informasi responden dijamin
3. keengganan untuk melakukan pergerakkan oleh peneliti dan hanya kelompok data
4. keterbatasan rentang gerak tertentu yang dilaporkan hasil penelitian.
5. mengalami penurunan kekuatan otot kurang
dari 5 Hasil
Pada penelitian ini yang menjadi partisipan Pada studi kasus ini didapatkan hasil sebagai
adalah 2 ibu post sectio caesarea yaitu klien 1 : berikut:
Ny S berusia 23 tahun dengan jenis persalinan 1. Pengkajian
operasi sectio caesarea dan klien 2: Ny B Pada tanggal 14 Febuari 2019 pukul 11.53
berusia 27 tahun dengan jenis persalinan WIB klien 1 datang dengan keluhan sudah dua
operasi sectio caesarea dengan masalah hari badan terasa meriang dan saat diperiksa
gangguan mobilitas fisik di Rumah Sakit Panti pada pukul 11.30 WIB klien periksa di BKIA
Waluya Sawahan Malang tanpa melihat dan TFU 3 jari di bawah pusat dan keluar darah
riwayat partus sebelumnya. sedikit dari jalan lahir. Lalu klien di sarankan
operasi sectio caesarea dengan anastesi spinal.
Penelitian dilakukan selama 3 hari terhadap Dan saat pengkajian fisik terutama pada daerah
masing-masing klien dengan menggunakan Abdomen: terdapat luka bekas operasi
teknik pengumpulan data berupa wawancara, harizontal 10 cm pada hipogastrium. Luka
observasi, pemeriksaan fisik, dan studi tertutup oleh perban, tidak terdapat rembesan
dokumen. Dicantumkan etika yang mendasari darah maupun cairan,tidak terdapat bau pada
penyusunan studi kasus, terjadi dari : luka yang di tutup klien merasa tidak nyaman
1. Informed Consent (persetujuan menjadi karena nyeri pada luka bekas operasi, klien
klien) merasakan nyeri dan takut untuk melakukan
Lembar persetujuan yang akan di berikan gerak. Pada tanggal 18 Febuari 2019 pukul
responden yang akan di teliti dan memenuhi 12.05 WIB klien 2 datang dengan keluhan
kriteria insklusif dan di sertai judul tanggal kelahiran melewati batas (post date)
penelitian dan manfaat penelitian. dan pasien MRS di sarankan operasi sectio
2. Anonimity (tanpa nama) caesarea pada tanggal 19 Februari 2019 di
bantu oleh dokter dan di lakukan anastesi pada

3
hipogastrium. Luka tertutup oleh perban, tidak rasa cemas saat melakukan gerak dan mampu
terdapat rembesan darah maupun cairan,tidak duduk dan jalan ke kamar mandi tanpa bantuan.
terdapat bau pada luka yang di tutup klien
merasa tidak nyaman karena nyeri pada luka Kesimpulan
bekas operasi, klien merasakan nyeri dan takut Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Sectio
untuk melakukan gerak. Caesara dengan Masalah Gangguan Mobilitas
Fisik di RS Panti Waluya Sawahan Malang
2. Diagnosa Keperawatan telah berhasil dilaksanakan dilaksanakan dan
Berdasarkan hasil pengkajian pada klien 1 dan masalah teratasi pada klien 1 dan 2.
2 dapat ditegakkan diagnose keperawatan yang
sama yaitu gangguan mobilitas fisik. Daftar Pustaka
Jitowiyono, S. dan Weni Kristiyanasari. (2010).
Asuhan Keperawatan NeonatusKasdu, D.
3. Rencana Keperawatan
2012, Operasi Caesar Masalah dan
Pada klien 1 dan 2 telah ditetapkan rencana Solusi. Puspa Swara, Jakarta
keperawatan sesuai dengan tinjauan pustaka
Mitayani. (2012). Asuhan Keperawatan
yaitu ajarkan tahap-tahap mobilisasi yang Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
benar, observasi tanda-tanda vital, observasi
Nolan, Mary. (2010). Kelas Bersalin.
makanan yang bergizi, berikan teknik relaksasi Jogjakarta: ISBN
untuk mengurangi rasa nyeri, dorong klien
Solehati, Tetti dan Cecep Eli Kosasih., 2015.
untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, Konsep dan Aplikasi Relaksasi dalam
Keperawatan Maternitas. Bandung : PT.
ajarkan latihan rom aktif dan pasif.
Refika Aditama.

PPNI, 2016. Standar Diagnosis Keperawatan


4. Implementasi Keperawatan
Indonesia. Ed 1. Jakarta: Dewan
Dari 11 intervensi yang telah direncanakan, Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia
pada klien 1 dan klien 2 sudah dilaksanakan
dalam bentuk tidakan keperawatan. WHO. 2012. The Global Numbers and Cost of
Additionally Needed and Unnecessary
5. Evaluasi Keperawatan
Caearean Sections Performed per Year:
Klien 1 pada hari perawatan ke 3 di dapatkan Overuse as a Barrier to Univeral
Covereage. Health Systems Financing.
data mampu mengubah nyeri saat bergerak,
WHO.Medika
menghilangkan rasa cemas saat melakukan
gerak dan mampu duduk dan jalan ke kamar
mandi tanpa bantuan . Pada klien 2 pada hari
perawatan ke 3 di dapatkan data mampu
mengubah nyeri saat bergerak, menghilangkan

4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai