Nim : 181010502261
Sistem ini merupakan sistem paling konvensional dan kuno. Ada dua elemen utama dalam
sistem tradisional yaitu menghargai tradisi dan minim limbah. Perekonomian tradisional identik
dengan daerah pedesaan dengan hasil berupa pertanian. Interaksi antar kelompok bisa
dilakukan melalui jual beli ataupun barter barang.
Sistem yang satu ini tidak bisa dibilang lebih baik ataupun lebih buruk dibandingkan dengan
sistem tradisional. Ada tiga hal yang identik dimiliki oleh sistem ini yaitu kontrol terpusat,
keuntungan yang diharapkan dan dominasi. Sebagian besar sistem ini akan dikendalikan
pemerintah..
Dalam sistem ini, organisasi yang dijalankan oleh masyarakatlah yang menentukan bagaimana
perekonomian akan berjalan, bagaimana pasokan dihasilkan hingga tuntutan apa saja yang
diperlukan. Keuntungan terbesar dari sistem pasar ini adalah terpisahnya pasar dan
pemerintah.
Sistem ini juga dikenal dengan istilah dual economy karena mengkombinasikan sistem ekonomi
pasar dan komando. Hasil dari sistem campuran ini bisa sangat luar biasa karena pemerintah
dan pasar bekerja sama dalam mengelola sumber daya.
2. Apakah sistem ekonomi Indonesia? Tolong sebutkan ciri-ciri sistem ekonomi Indonesia
tersebut.
Sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila yang berlandaskan pada Pancasila
dan UUD 1945. Landasan dari sistem perekonomian di Indonesia ini telah diatur dalam UUD 1945
Pasal 33.
Ciri-ciri sistem ekonomi Indonesia :
Indikator Moneter
Salah satu pendekatan dalam indikator moneter adalah pendapatan perkapita. Sebagai indikator
keberhasilan pembangunan ekonomi, pendapat perkapita teramat populer dijadikan tolak ukur
tingkat kesejahteraan ekonomi.
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi adalah indikator non moneter yang alat
ukurnya melihat dari indikator sosial. Maksud dari indikator keberhasilan ekonomi ini adalah
membahas tentang tingkat kesehateraan suatu negara.
Indikator Campuran
Dalam indikator campuran sebagai indikator keberhasilan pembangunan ekonomi terdapat 2 hal
yang mencakup didalamnya yaitu indikator susenas inti dan indikator pembangunan manusia.
Standarisasi itu perlu diatur oleh Negara dengan perangkat undang-undang ataupun peraturan
pemerintah yang kiranya dapat mengatur kewenangan dari tingkat pusat ke propinsi dan dari
propinsi ke daerah atau kota. Atau dengan kata lain konsep pelaksanaan standarisasi tersebut
dapat diartikan tingkat pemerintahan yang terendah harus merujuk pada tingkat pemerintahan
yang lebih tinggi dengan payung hukum yang telah ditetapkan oleh Negara.