Terdapat 3 sistem kos yaitu aktual, normal dan standard jelaskan mana yg
paling tepat digunakan untuk perusahaan pemanufakturan?
A. Dalam sistem kos aktual, semua elemen kos produksi dicatat pada saat kos tersebut
terjadi. Sistem ini mudah diterapkan untuk mencatat kos bahan baku dan tenaga kerja
langsung karena kedua kos ini dapat secara mudah diidentifikasi dan dilacak pada
departemen atau pekerjaan tertentu. Akan tetapi, hal ini sulit untuk diterapkan pada
overhead pabrik karena karakteristiknya yang berlawanan dengan bahan baku dan
tenaga kerja langsung.
B. Sistem kos normal merupakan solusi dari masalah ini. Dalam sistem kos normal maka
bahan baku dan tenaga kerja langsung dicatat saat terjadi, sedangkan overhead pabrik
dihitung berdasarkan tarif yang telah dihitung sebelumnya dikalikan dengan basis
input produksi yang digunakan.
C. Sistem kos standar berbeda dengan sistem kos normal. Dalam sistem kos standar,
semua elemen kos produksi telah ditentukan sebelum produksi dimulai
(predetermined) dengan asumsi bahwa produksi dilakukan dalam
kondisi normal. Sistem kos standar terfokus pada informasi mengenai kos produksi
per unit daripada kos total
Dari penjelasan tersebut, menurut saya, yang paling tepat digunakan untuk perusahaan
pemanufakturan ialah Sistem kos standar. Karena sistem kos strandar ini ini sering disebut
juga sebagai kos terencana (planned costs), kos prediksian (predicted costs), kos skedulan
(scheduled costs), dan kos spesifikasi (specification cost), dan hal itu semua sangat
dibutuhkan dalam perusahaan pemanufaktur.
a. Standar ideal (ideal) adalah standar ditetapkan berdasarkan kondisi yang ideal atau
sering disebut kondisi utopian yang sangat sulit ditemui dalam realitas. Standar ideal
mengasumsikan bahwa bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik akan dapat
diperoleh berdasarkan kos pemerolehan yang paling minimal (murah). Diasumsikan
juga bahwa pabrik beroperasi dalam kondisi 100% kapasitas digunakan.
b. Standar tercapaikan (attainable) adalah standar yang didasarkan pada tingkat efisiensi
yang tinggi, tetapi berbeda dengan standar ideal. Standar ini mengasumsikan bahwa
bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dapat diperoleh dengan harga yang
“layak,” tidak harus selalu harga terendah, tetapi tetap di bawah harga tertinggi.
Selain itu, juga dipertimbangkan bahwa (1) tenaga kerja tidak 100% efisien; (2) ketika
bahan baku digunakan ada kemungkinan terjadinya bahan sisa; (3) kapasitas pabrik
tidak selalu 100% digunakan
Menurut saya, dari ke 2 jenis standard tersebut yang paling baik digunakan ialah Standar
tercapaikan. Karena standar tercapaikan merupakan standar yang paling baik dan tidak terlalu
kaku dan juga tidak terlalu longgar dalam artian dapat dicapai oleh pabrik atau departemen
produksi.
6. Produk dengan desain khusus, atau produk yang memerlukan inovasi tinggi.
2. Jelaskan dan bericontoh aspek lapangan yang membuat produk atau jasa
lebih sesuai untuk industri kecil
Tiga aspek lapangan yang membuat produk atau jasa lebih sesuai untuk industri kecil,
yaitu
1. lokasi;
Industri sejenis ini umumnya mengusahakan produk yang dimensinya besar seperti
kurungan ayam atau peti mati, produk yang bobotnya berat, sulit dipegang, mudah
hancur ataupun rusak apabila dipindahkan, ataupun merupakan kombinasi dari bahan-
bahan yang berasal dari berbagai sumber yang lokasinya tersebar. Contoh produk
sejenis ini:
1) peti mati;
2) tangki;
3) perahu;
4) kasur, bantal, dan bantal guling.
c. Industri Jasa
Industri yang menjalankan kegiatan sejenis ini umumnya melayani permintaan yang
bervariasi, di mana permintaan jasa pada umumnya bersifat individual, bisa berubah
coraknya sesuai keinginan pemesan (job order) dan bukan permintaan jasa dalam
jumlah besar (massal). Contoh usaha sejenis ini:
1) perusahaan percetakan;
2) perusahaan pelapisan logam (electroplating);
3) laboratorium klinis untuk pemeriksaan kesehatanF 10F;
4) reparasi kamera;
2. proses;
Produk yang diusahakan oleh jenis industri kecil seperti ini menuntut adanya operasi
pengerjaan yang dapat dipisah, dan dikerjakan dengan menggunakan mesin perkakas
seperti mesin bubut, mesin skrap, dan berbagai mesin pemotongan logam
lainnya. Contoh produk sejenis ini:
1) ring;
2) mur dan baut;
3) perkakas pembantu.
3. pasar.
Produk yang dikerjakan oleh usaha semacam ini biasanya dibuat bervariasi, masing-
masing jenis dibuat dalam jumlah sedang dan prosesnya tidak memerlukan waktu yang
lama. Variasi produk dapat berupa ukuran, kualitas, desain dan merek. Contoh produk
sejenis ini:
1) pakaian jadi;
2) tas tangan (wanita);
3) dompet;
4) sepatu;
5) barang-barang mode.
Produk yang dihasilkan industri semacam ini ditandai oleh volume permintaan yang kecil
terhadap setiap jenis produk. Karena itu, setiap jenis produk hanya bisa menghasilkan
nilai keuntungan dan pemasukan uang yang relatif kecil sehingga tidak cukup menarik
bagi industri berukuran besar dan hanya sesuai diusahakan oleh industri berukuran
kecil. Contoh produk sejenis ini:
1) tenda;
2) jok mobil.
3. Jelaskan dan bericontoh bagaimana sektor industri kecil yang
mempengaruhi pasar
Industri Kecil memiliki kekhas an nya sendiri karena industry kecil sangat dipengaruhi
oleh factor lokasi, ketersediaan bahan baku, keahlian dan kompetensi pekerja yang
spesifik memiliki keahlian dalam bidang tersebut. Apabila Industri kecil ini berpijak pada
kompentensi inti baik dalam kualitas, teknologi, harga, dan fleksibilitas biaya produksi,
mampu mempengarhi era pasar globalisasi untuk tetap dapat bertahan dan bersaing
dengan industry lain secara global. Apabila industry kecil ini di back up / didukung oleh
industry besar yang juga didirikan secara local dengan kualitas internasional, itu akan
sangat berpengaruh besar terhadap pasar baik secara local maupun global.
Contoh: Industri pengolahan karet – sering kali Indonesia hanya mengirimkan bahan
mentah ke luar negeri yang berarti memiliki nilai jual yang lebih rendah. Apabila kita bisa
mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi dari sisi industry kecil, lalu
didistribusikan ke industry besar seperti industry pembuatan ban dan dijual dalam
bentuk jadi yaitu ban, harga jual akan lebih tinggi dibandingkan dengan kita menjual
dalam bentuk bahan mentah saja. Kemampuan untuk berinovasi dan mengolah sumber
daya alam di dalam untuk dijual dalam bentuk jadi ke luar, akan sangat mempengaruhi
perekonomian Indonesia.