Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang


Kekerapan tumor di mata sangat kecil dibandingkan tumor di bagian tubuh yang lain,
sekitar satu persen saja. Tapi hal ini sangat penting karena mata alat vital dan pengobatannya
terkadang sulit sehingga harus mengorbankan penglihatan. Karena itu, sering terjadi tawar-
menawar antara dokter dengan pasien untuk mengangkat tumor tersebut karena setiap
pengangkatan tumor ganas mengharuskan tepi sayatan bebas dari sel-sel tumor, artinya
sayatan harus dilakukan beberapa milimeter sampai beberapa centimeter di luar jaringan
tumor.
Bisa dibayangkan, betapa sulit mengatur sayatan yang bebas tumor tanpa harus
mengorbankan bola mata. Kebanyakan pasien tidak ingin kehilangan matanya, sehingga yang
diangkat hanya sebagian, hal inilah yang menimbulkan kekambuhan dan akhirnya membawa
kematian.

B.     Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka tujuan penulisan makalah ini antara
lain sebagai berikut :
1.     Untuk mengetahui landasan teoritis tumor mata
2.     Untuk mengetahui landasan teoritis asuhan keperawatan tumor mata
3.     Untuk mengetahui pendidikan kesehatan yang tepat untuk pasien tumor mata
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Definisi
Tumor adalah pertumbuhan atau tonjolan abnormal di tubuh. Tumor sendiri dibagi
menjadi jinak dan ganas. Tumor ganas  disebut sebagai kanker.
Tumor pada mata disebut juga tumor orbita. Tumor orbita adalah tumor yang
menyerang rongga orbita (tempat bola mata) sehingga merusak jaringan lunak mata, seperti
otot mata, saraf mata dan kelenjar air mata. Rongga orbital dibatasi sebelah medial oleh
tulang yang membentuk dinding luar sinus ethmoid dan s fenoid. Sebelah superior oleh lantai
fossa anterior, dan sebelah lateral oleh zigoma, tulang frontal dan sayap sfenoid besar.
Sebelah inferior oleh atap sinus maksilari.

B.     Etiologi
1. Mutasi gen pengendali pertumbuhan (kehilangan kedua kromosom dari satu pasang
alel dominan protektif yang berada dalam pita kromosom 13q14)
2. Malformasi congenital
3. Kelainan metabolisme
4. Penyakit vaskuler
5. Inflamasi intraokuler
6. Neoplasma. dapat bersifat ganas atau jinak Neoplasma jinak tumbuh dengan batas
tegas dan tidak menyusup, tidak merusak tetapi menekan jaringan  disekitarnya dan
biasanya tidak mengalami metastasis
7. Trauma

C.    Patopisiologi
Tumor orbita dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik yang
diyakini ikut berpengaruh terhadap tumbuhnya tumor. Sebagian besar tumor orbita pada
anak-anak bersifat jinak dan karena perkembangan abnormal. Tumor ganas pada anak-anak
jarang, tetapi bila ada akan menyebabkan pertumbuhan tumor yang cepat dan prognosisnya
jelek.
Tumor Orbita meningkatkan volume intraokular dan mempengaruhi masa. Meskipun
masa secara histologis jinak, itu dapat mengganggu pada struktur orbital atau yang
berdekatan dengan mata. Dan bisa juga dianggap ganas apabila mengenai struktur anatomis.
Ketajaman visual atau kompromi lapangan, diplopia, gangguan motilitas luar mata, atau
kelainan pupil dapat terjadi dari invasi atau kompresi isi intraorbital sekunder untuk tumor
padat atau perdarahan. Tidak berfungsinya katup mata atau disfungsi kelenjar lakrimal dapat
menyebabkan keratopati eksposur, keratitis, dan penipisan kornea.
Pertumbuhan tumor ini dapat menyebabkan metastasis dengan invasi tumor melalui
nervus optikus ke otak, melalui sklera ke jaringan orbita dan sinus paranasal, dan metastasis
jauh ke sumsum tulang melalui pembuluh darah. Pada fundus terlihat bercak kuning
mengkilat, dapat menonjol ke dalam badan kaca. Di permukaan terdapat neovaskularisasi dan
pendarahan. Warna iris tidak normal.

D.    Jenis Penyakit


Berdasarkan posisinya tumor mata/orbita dikelompokkan sebagai berikut:
1. Tumor eksternal yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti: 
a. Tumor palpebra, yaitu tumor yang tumbuh pada kelopak mata Misalnya : Tumor
Adeneksa, tumor menyerang kelopak mata (bagian kulit yang dapat membuka dan
menutup).
b. Tumor konjungtiva, yaitu tumor yang tumbuh pada lapisan konjungtiva  yang
melapisi mata bagian depan.
2. Tumor intraokuler yaitu tumor yang tumbuh di dalam bola mata. Contoh :
Retinoblastoma(RB). Jenis ini adalah tumor ganas retina dan merupakan tumor primer
bola mata terbanyak pada anak.
3. Tumor retrobulber yaitu tumor yang tumbuh di belakang bola mata

E.     Menifestasi Klinis


1. Nyeri orbital
Jelas  pada tumor ganas yang tumbuh  cepat,  namun juga merupakan gambaran
khas  'pseudotumor' jinak dan fistula karotid-kavernosa.
2. Proptosi
Pergeseran bola mata kedepan adalah gambaran yang  sering dijumpai, berjalan
bertahap dan tak  nyeri dalam beberapa bulan atau tahun (tumor jinak) atau  cepat (lesi
ganas).
3. Arah bola mata tidak lurus kedepan
4. Turunnya penglihatan sampai buta
Penglihatan terganggu  akibat terkenanya saraf optik atau retina, atau tak 
langsung akibat kerusakan vaskuler.
5. Penglihatan ganda
6. Nyeri
7. Merah
8. Pembengkakan kelopak atau terlihatnya massa tumor
9. Mungkin  jelas pada  pseudotumor, eksoftalmos endokrin atau fistula karotid-kavernosa.
10. Palpasi
11. Bisa  menunjukkan massa yang menyebabkan  distorsi kelopak atau bola mata, terutama
dengan tumor kelenjar lakrimal atau dengan mukosel.
12. Pulsasi
Menunjukkan lesi vaskuler;  fistula  karotidkavernosa atau malformasi
arteriovenosa, dengarkan adanya bruit.
13. Gerak mata
Sering  terbatas oleh sebab mekanis,  namun bila nyata, mungkin akibat
oftalmoplegia endokrin  atau dari  lesi  saraf III, IV, dan VI pada  fisura  orbital (misalnya
sindroma Tolosa Hunt) atau sinus kavernosus.
F.     Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologik : untuk melihat ukuran rongga orbita, terjadinya kerusakan
tulang, terdapat perkapuran pada tumor dan kelainan foramen optik
2. Pemeriksaan ultrasonografi : untuk mendapatkan kesan bentuk tumor, konsistensi
tumor, teraturnya susunan tumor dan adanya infiltrasi tumor.
3. CT-scan : untuk menentukan ganas atau jinak tumor, adanya vaskularisasi pada tumor
dan terjadinya perkapuran pada tumor.
4. Arteriografi : untuk melihat besar tumor yang mengakibatkan bergesernya pembuluh
darah disekitar tumor, adanye pembuluh darah dalam tumor. (Sidarta, ilyas. 2005)
ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR MATA

A.    Pengkajian
1.      Pengkajian Identitas Klien
Data klien berisi Nama, umur, Jenis Kelamin, Status Perkawinan , Agama,
Pendidikan, Pekerjaan, Alamat, Tgl Masuk RS            

2.      Penanggung Jawab (diisi lengkap)


Data penanggung jawab berisi Nama, Agama, Jenis kelamin, Pendidikan,
Pekerjaan dan Alamat            

3.      Pengkajian Riwayat Kesehatan


1.      Keluhan utama
a.       keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengkajian.
b.      Apakah klien mengalami gangguan penglihatan/adanya benjolan pada mata.

2.      Riwayat kesehatan sekarang


riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit. Apakah ada
benjolan pada daerah sekitar mata/dahi, ada perasaan yang tidak nyaman akibat adanya
benjolan, nyeri, takut. Tampak benjolan pada daerah orbita, kaji ukuran benjolan, jenis
benjolan (keras, lunak, mobile/tidak ).
3.      Riwayat kesehatan yang lalu
riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien).
Apakah klien punya riwayat trauma pada mata atau riwayat penyakit tumor, memiliki
faktor resiko penyakit mata (memiliki diabetes, tekanan darah tinggi, riwayat penyakit
mata dalam keluarga seperti glaukoma, atau mengkonsumsi obat-obatan yang
mempengaruhi mata).
4.      Riwayat kesehatan keluarga
adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang lain atau
riwayat penyakit lain baik bersifat genetis maupun tidak). Apakah ada anggota keluarga
yang juga pernah terkena penyakit tumor mata, tumor lain, atau penyakit degeneratif
lainnya

4.      Pemeriksaan fisik


1.      Aktivitas/ Istirahat
Gejala  perubahan aktivitas biasanya / hobi sehubungan dengan gangguan
penglihatan
2.      Makanan/ cairan
Mual / muntah (glaucoma akut)
3.      Neurosensori
Gejala  Gangguan penglihatan (kabur/ tak jelas), sinar terang menyebabkan
silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja
dengan dekat/ merasa di ruang gelap. Penglihatan berawan/ kabur, tampak lingkaran
cahaya/ pelangi sekitar sinar, kehilangan penglihatan perifer, fotofobia. Perubahan
kacamata / pengobatan tidak memperbaiki penglihatan.
Tanda  Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak). Pupil
menyempit dan merah / mata keras dengan kornea berawan (glaucoma akut).
Peningkatan air mata.
4.      Nyeri/ kenyamanan
Gejala  Ketidaknyamanan ringan/ mata berair (glaukoma kronis). Nyeri tiba-
tiba/ berat menetap atau tekanan pada sekitar mata, sakit kepala (glaucoma akut)

B.     Diagnosa keperawatan


1.    Gangguan persepsi sensori penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan
sensori dari organ penerima.
2.    Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan kepala leher, efek samping
penanganan, factor budaya atau spiritual yang berpengaruh pada perubahan
penampilan.

C.    Intervensi Keperawatan


N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
1 Gangguan 1.      Tujuan : Mempertahankan
1.      Orientasikan pasien
1.      Memberikan pening-
persepsi sensori ketajaman lapang ketajaman terhadap lingkungan, staf, katan, kenyamanan, dan
penglihatan peng lihatan tanpa orang lain di areanya. kekeluargaan, serta
berhubungan kehilangan lebih lanjut mampu menurunkan
dengan 2.      Kriteria hasil    : cemas.
gangguan a.       Berpartisipasi dalam
2.      Letakkan barang yang
2.      memungkinkan pasien
penerimaan program pengobatan. dibutuhkan atau posisi bell melihat objek lebih
sensori dari
b.      Mengenal gagguan sensori pemanggil dalam jankauan muda dan memudahkan
organ penerima dan ber- kompensasi . panggilan untuk per-
terhadap pengobatan. tolongan bila
c.       Mengidentifikasi/
3.      Dorong mengekspresikan dibutuhkan
memperbaiki potensial perasaan tentang ke-
3.      sementara intervensi
bahaya dalam lingkungan. hilangan ataukemungkinan dini mencegah
kehilangan penglihatan. kebutaan, pasien
menghadapi
kemungkinan atau
mengalami pengalaman
kehilangan penglihatan
sebagian atau total.
Meskipun kehilangan
penglihatan telah terjadi
4.      Lakukan tindakan untuk dan tidak dapat
membantu pasien diperbaiki, kehilangan
menangani keterbatasan lebih lanjut dapat
penglihatan, contoh : atur dicegah.
perabot/ permainan,
4.      menurunkan bahaya,
terutama perbaiki sinar keamanan, berhubungan
suram dan masalah dengan perubahan
penglihatan malam lapang pandang atau
kehilangan penglihatan
dan akomodasi pupil
terhadap sinar
lingkungan.
2 Gangguan citra
1.      Tujuan : tidak terjadi
1.      Beriakan umpan balik
1.      meningkatkan
tubuh gangguan citra diri positif terhadap perasaan keterbukaan klien.
berhubungan 2.      Kriteria hasil : anak.. 2.      meningkatkan harga
dengan a.       Menyatakan penerimaan
2.      Anjurakan untuk diri klien
pembedahan situasi diri memakai kacamata hitam 3.      menutupi kekurangan
kepala leher,
b.      Memasukkan perubahan
3.      kaji perasaan dan dan meningkatkan citra
efek samping konsep diri tanpa harga diri perhatian anak terhadap diri klien
penanganan negatif. penampilannya 4.      umpan balik dapat
factor budaya 4.      Dukung sosialisasi membuat klien berusaha
atau spiritual dengan orang-orang lebih keras lagi
yang ber- disekitar klien. mengatasi masalahnya.
pengaruh pada
pe- rubahan
penampilan.

        
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Tumor mata adalah pertumbuhan biologikal jaringan yang tidak normal atau tonjolan
abnormal pada bagian mata. Tumor sendiri dibagi menjadi jinak dan ganas. Tumor ganas
sering disebut sebagai kanker.
Tumor mata bisa berasal dari semua jaringan disekitar bola mata atau karena
penyebaran dari sinus, otak, rongga hidung atau penyebaran dari organ lain ditubuh. Tumor
mata dapat terjadi pada orang dewasa ataupun anak-anak.

B.    Saran
Dengan makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat menambah dan mengembangkan
referensi tentang penyakit tumor mata dalam melakukan study di fakultas keperawatan serta
bagi perawat diharaapkan juga menangani dan menanggulangi penyakit tumor mata pada
kliennya
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito ,Lynda Juall.2006.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Ed 10. Jakarta:EGC

Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification


(NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.

Istiqomah,Indriana N.2005.Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Mata. Jakarta:EGC

http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Orbita.html, Tumor Orbita

http://cyberwoman.cbn.net.id, Waspadai kanker mata

http://digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail....

http://www.klinikmatanusantara-manado.com/file/859.pdf

Anda mungkin juga menyukai