Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori yang telah digambarkan diatas selanjutnya

dibuat kerangka konsep sebagai berikut:

Ibu Nifas

 Penyuluhan Perilaku ibu nifas


dalam mengkonsumsi
gizi seimbang

Bagan 3.1 : Kerangka Konsep

B. Variable Penelitian.

1. Variabel Independen

Penyuluhan ibu Nifas

2. Variabel Dependen

Perubahan perilaku konsumsi gizi seimbang


C. Definisi Operasional (DO).

1. Umur

a. Pengertian

Usia responden yang dihitung sejak responden dilahirkan sampai

dengan pada saat dilakukannya pengambilan data yang dihitung

berdasarkan tahun.

b. Alat Ukur : kuesioner

c. Kategori :

1). Reproduksi tidak sehat (umur < 20 dan > 35 tahun)

2). Reproduksi sehat (umur 20 – 35 tahun)

d. Skala pengukuran : Ordinal

2. Pendidikan

a. Pengertian

Lama tahun sekolah formal yang diikuti oleh responden berdasarkan

UU RI Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional tanpa

menghitung tinggal kelas.

b. Alat Ukur : Kuesioner

c. Kategori :

1) Dasar : SD dan SMP

2) Menengah : SMA

3) Tinggi : Perguruan Tinggi

d. Skala pengukuran : Ordinal.

3 Penyuluhan tentang Gizi seimbang


a. Pengertian

Adalah kegiatan penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas tentang

gizi seimbang ibu nifas.

b. Metode : Ceramah

c. Media : Leaflet

2. Perilaku mengkonsumsi gizi seimbang saat nifas

a. Pengertian

Suatu tindakan/ perilaku ibu nifas dalam memenuhi kebutuhan

gizi seimbang saat hamil.

b. Alat ukur : Kuesioner

c. Cara ukur :

Kuesioner sebanyak 6 pertanyaan yang berhubungan

dengan perilaku ibu nifas dalam memenuhi gizi

seimbang .

d. Kategori :

Total skor jawaban responden dan menunjukkan

perilaku ibu dengan kategori :

Tidak sesuai : responden tidak mengkonsumsi salah satu item

pernyataan kebutuhan gizi seimbang (jawaban tidak)

yang meliputi 5 kelompok makanan yang harus

dikonsumsi ibu nifas yang meliputi nasi/pengganti,

sayur, lauk hewani, lauk nabati dan buah ditambah

air.
Sesuai : responden mengkonsumsi gizi seimbang sesuai

kebutuhan gizi seimbang yang meliputi 5 kelompok

makanan yang harus dikonsumsi ibu nifas yang

meliputi nasi/pengganti,sayur,lauk hewani,lauk nabati

dan buah,ditambah air.

e. Skala pengukuran : Nominal

D. Hipotesis

Hipotesis sementara dari penelitian ini antara lain:

Ha : Ada Pengaruh Perilaku Konsumsi Gizi Seimbang oleh ibu nifas antara

sebelum diberi penyuluhan dan setelah diberi penyuluhan

E. Jenis dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimen. Hal

ini merupakan suatu rancangan penelitian yang dipergunakan mencari

hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam melakukan

manipulasi atau intervensi terhadap variable bebas (Nursalam 2003)

Ciri khusus dari penelitian eksperimen adalah percobaan atau trial,

percobaan ini berupa perlakuan atau intervensi terhadap variabel. Dari

perlakuan tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap

variabel yang lain(Notoatmojo, 2003)

Desain penelitian ini adalah pre test and post test group dengan

melakukan pengamatan 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah


eksperimen dengan pola : 0 1 X 0 2 . Obsevasi yang dilakukan sebelum

eksperimen (01) disebut pre test, dan observasi sesudah eksperimen (02)

disebut post test (arikunto, 2006).

F. Populasi , Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan

diteliti (Notoatmodjo, 2007). Populasi penelitian ini adalah ibu nifas pada

bulan Februari 2016 di wilayah Puskesmas Japah Kabupaten Blora, yaitu

kurang lebih ada 32 ibu bersalin.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh pepulasi (Notoatmodjo, 2007). Pada

penelitian ini diambil sampel dari ibu-ibu yang nifas pada bulan Februari

2016 di wilayah Puskesmas Japah Kabupaten Blora, yaitu 32 orang.

Sebagaimana dijelaskan dalam (Arikunto, 2006), apabila subyeknya

kurang dari 100 diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Dalam penelitian ini subjek penelitian yaitu sebanyak

32 orang.

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan

sedemikian rupa sehingga memperoleh sampel yang benar-benar dapat


berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang

sebenarnya. (Sastroasmoro, 2002)

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel

jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel (Sugiono, 2005).

G. Instrumen Penelitian

Merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2005). Alat penelitian yang

digunakan adalah menggunakan kuesioner untuk memperoleh data tentang

umur, pendidikan, perilaku mengkonsumsi gizi seimbang ibu nifas.

H. Uji Validitas dan Realibitas

1. Uji validitas

Validitas (kesahihan) merupakan suatu ukuran yang

mengumpulkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument

(Arikunto, 2006). Untuk instrument berupa kuesioner, validitas perlu diuji

yaitu dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-

masing item pertanyaan dengan skor totalnya menggunakan uji korelasi

dengan bantuan SPSS (Sugiyono, 2005).

Uji validitas akan dilakukan di wilayah Puskesmas Ngawen

Kabupaten Blora, wilayah tersebut dapat dipergunakan sebagai gambaran

ibu bersalin wilayah Puskesmas Japah karena mempunyai karakteristik


yang hampir sama. Uji validitas dilakukan kepada 30 ibu nifas wilayah

Puskesmas Ngawen kabupaten Blora. Hasil jawaban kuesioner dapat

diolah dengan menggunakan rumus product moment (Aziz, 2007).

Rumus product moment :

rxy = n(Σxy) – (Σx)(Σy)

√{nΣx2 – (Σx)2}{nΣy2 – (Σy)2}

Keterangan :

r hitung = koefisien korelasi

∑Xi = jumlah skor item

∑Yi = jumlah skor total (item)

N = jumlah responden

Pernyataan dikatakan valid bila nilai korelasi koefesien atau

t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel. Untuk responden uji validitas

sebanyak 30 orang nilai t tabelnya adalah 0,361 dengan taraf signifikasi

5%.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan

jika fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam

waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama-

sama memegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan. Perlu

diperhatikan bahwa reliabel belum tentu akurat (Nursalam, 2003).


Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Alfa Cronbach.

Menurut Djemari (2003) dalam Riwidikdo (2008),

Rumus Alfa Cronbach menurut Riwidikdo (2008) :

∑st
k 1- 2

ri = k-1
Σsi2

Keterangan :

k : mean kuadrat antara subyek

Σsi2 : mean kudrat kesalahan

st2 : varians total

Rumus untuk varian total dan varian item :

2
∑ K 1 − (∑ Xt )
2
St =
n ( n2 )
JK 1 JK 2
S 2= −
1 n n2

Dimana :

JK1 = Jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = Jumlah kuadrat subyek

Keputusan uji adalah bila rỉ positif maupun negatif dan r hitung >

r tabel, maka variabel tersebut dinyatakan reliabel. Reliabelitas dinyatakan

oleh koefisien reliabelitas yang angkanya berbeda dalam ranting 0 sampai

dengan 1. Semakin mendekati angka 1 dan > 0,6 reliabelitasnya semakin


tinggi (Hastono, 2007). Menurut Djemari (2003) dalam Riwidikdo (2008),

uji instrument ini dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7.

I. Metode Pengumpulan Data dan Jenis Data

Metode Pengumpulan Data data pada penelitian ini dilakukan dengan

cara angket.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek

penelitian dengan mengggunakan alat pengukuran atau pengambilan data

langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar,

2007).

Dengan Proses pengambilan data sebagai berikut:

a. Peneliti mendatangi responden ditempat tinggalnya.

b. Responden menandatangani lembar persetujuan penelitian.

c. Responden mengisi kuesioner bila yang bisa baca tulis namun jika

responden tidak bisa membaca peneliti membacakan kuesioner.

d. Data hasil penelitian diolah dengan bantuan komputer.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya (Azwar, 2007).

Data sekunder penelitian ini diperoleh dari laporan KIA bulan Februari

2016 di Puskesmas Japah kabupaten Blora


J. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan data

a. Editing

Yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh

para responden untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada

dalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan.

1) Kelengkapan jawaban

2) Keterbatasan tulisan

3) Kejelasan makna jawaban

4) Kesesuaian jawaban

5) Relevansi jawaban

b. Coding

Peneliti memberikan kode (numerik) terhadap data kuesioner

pada masing-masing responden yang satu dengan yang lain.

c. Tabulating

Data yang diperoleh kemudian dikelompokan dan ditabulasi

berdasarkan kategori yang telah ditentukan dalam definisi operasional.

2. Analisa Data

Pada penelitian ini, analisa data dilakukan dengan menggunakan

softword statistical program social science (SPSS) dan langkah-langkah

analisa data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Analisa Univariat
Analisis ini menggunakan tiap-tiap variable penelitian yang

ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi. Variabel

yang dianalisa secara univariat dalam penelitian ini adalah

karakteristik ibu yang terdiri dari umur dan pendidikan, perilaku ibu

nifas dalam mengkonsumsi gizi seimbang sebelum dan sesudah diberi

penyuluhan. Analisa ini dilakukan terhadap tiap variable dari hasil

penelitian yang menghasilkan distribusi dan frekuensi dari setiap

variabel, yaitu :

Menggunakan rumus (Budiarto, 2002).

X= f x 100 %

Keterangan:

X = Hasil prosentase

f = Frekuensi hasil pencapaian

n = Total seluruh observasi

b. Analisis Bivariat

Uji hipotesis yang digunakan adalah dengan paired t Test (Uji

beda rata-rata untuk dua sampele yang berhubungan) yaitu untuk

menguji efektifitas suatu perlakuan terhadap suatu besar varian yang

ingin ditentukan. Metode ini menggambarkan bahwa responden akan

diukur test perilaku konsumsi gizi seimbang sebelum dilakukan

penyuluhan (nilai pre test) dan diukur test perilaku konsumsi gizi

seimbang setelah dilakukan penyuluhan (nilai post test) selanjutnya


nilai masing-masing responden dibandingkan antara sebelum

penyuluhan (pre test) dengan sesudah penyuluhan (post test). Paired t

test digunakan apabila data yang dikumpulkan dari dua sample yang

berhubungan, artinya dari dua sample akan mempunyai dua data.

Rancangan ini paling umum dikenal dengan rancangan pre-post,

artinya membandingkan rata-rata nilai pre test dan rata-rata nilai post

test dari satu sample (Handoko ,2006)

Rumus yang digunakan untuk menghitung efektifitas treatment

adalah :

t = Md
∑x²d
N (N – 1)

Selanjutnya hasil t hitung dibandingkan dengan t table,

table t yang digunakan dengan derajat bebas (df = db = dk) = n-

1,apabila t hitung > t table, maka Ho ditolak, dan menerima Ha.

Artinya beda secara signifikan antara rata-rata pre dan post yang

sebelumnya telah dilakukan uji normalitas data dengan

shapirowilks oleh karena N < 50, bila data berdistribusi tidak

normal menggunakan uji Wilcoxon dengan intrepetasi hasil bila p

≤ α (0,05) maka Ho ditolak dan ha diterima, bila p > α (0,05) maka

Ho diterima dan Ha ditolak.


K. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapatkan rekomendasi

dari interaksi dalam penelitian, setelah mendapatkan persetujuan barulah

melakukan penelitian dengan menekankan masalah etik (Aziz, 2007) yang

meliputi:

1. Persetujuan (informed concent)

Merupakan persetujuan antara peneliti dengan responden dengan

memberikan lembar persetujuan (informed concent). Tujuanya adalah

supaya responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Bila subyek

tersedia maka harus menandatangani lembar persetujuan menjadi responden

dan sebaliknya, bila subyek tidak bersedia maka peneliti harus menghormati

responden.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

tetapi hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

3. Rahasia (Confidentiality)

Peneliti menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi

maupun masalah-masalah lainya yang diperoleh dari responden kecuali

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

L. Jadwal Penelitian

Terlampir (Lampiran 1

Anda mungkin juga menyukai