Oleh :
AISYAH RACHMAWATI
17700071
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PERIODE 2015-2020
Oleh:
AISYAH RACHMAWATI
NPM : 17700071
Pembimbing
1
2
HALAMAN PENGESAHAN
PERIODE 2015-2020
Oleh:
AISYAH RACHMAWATI
NPM : 17700071
Hari : .......................................
Tanggal : .......................................
2
3
KATA PENGANTAR
Skripsi ini berhasil selesai karena dukungan dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu pada kesempatan ini peneliti sampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1. Prof. Dr. Suhartati, dr., MS, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya yang telah memberikan kesempatan pada penulis
menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Unversitas Wijaya Kusuma
Surabaya.
2. dr. Akmarawita Kadir, M.Kes sebagai pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta dorongan dalam menyelesaikan
Proposal Skripsi ini.
3. Dr. Atik Sri Wulandari, SKM.,M.Kes. Sebagai penguji Proposal Skripsi
ini yang telah meluangkan waktunya untuk menguji demi perkembangan
dan perbaikan proposal skripsi ini.
4. Dyah Trusilowati, SH dan Agung Budi Purwanto, S.E selaku kedua orang
tua saya yang telah membesarkan, memberikan kasih sayang dan motivasi
serta doa yang tak henti-hentinya kepada penulis hingga saat ini.
5. Rizky Aryadana dan Mutia Arsya Aulia, kakak dan adik saya yang
senantiasa memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis.
6. Dhinar, Alya, Rinda, Ega, Anes, dan juga sahabat-sahabat saya lainnya
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas waktu,
dukungan dan perhatian yang diberikan selama ini
.
3
4
Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu peneliti mengharapkan segala masukan demi sempurnanya tulisan
ini.
Penulis
4
5
DAFTAR TABEL
5
6
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI
6
7
KATA PENGANTAR......................................................................................................3
DAFTAR TABEL............................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................6
BAB I...................................................................................................................................8
A. Latar Belakang........................................................................................................8
B. Rumusan Masalah................................................................................................12
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................13
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................13
BAB II................................................................................................................................16
A. Antimikroba dan Antibiotik..................................................................................16
B. Berdasarkan Daya Kerja.......................................................................................20
C. Streptococcus mutans..........................................................................................21
D. Bawang Putih.......................................................................................................24
E. Uji Aktivitas Bakteri..............................................................................................27
F. Ekstraksi...............................................................................................................32
BAB III...............................................................................................................................35
A. Kerangka Teori.................................................................................................35
B. Hipotesis Penelitian..........................................................................................37
BAB IV..............................................................................................................................38
BAB I
7
8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tinggi (Wang, et.al., 2017). Definisi ini menurut Sema, et.al. (2017)
digunakan untuk merujuk pada zat apa pun yang digunakan melawan mikroba
et.al., (2018) ketika infeksi diduga bertanggung jawab atas suatu penyakit,
8
9
spektrum sempit. Pilihan antibiotik yang diberikan juga akan didasarkan pada
antibiotik menurut Moris (2017) dianggap sebagai salah satu ancaman utama
serius bukan lagi prediksi untuk masa depan, itu terjadi sekarang di setiap
wilayah di dunia dan berpotensi untuk mempengaruhi siapa pun, dari segala
usia, di negara mana pun. Hal ini telah menyebabkan masalah yang meluas
9
10
bakteri bersifat patogen pada tubuh manusia. Menurut Delfani et.al (2017)
spesies bakteri ini menyerang area mulut yang diantaranya meliputi relung
seperti gigi, sulkus gingiva, lidah, pipi, palatum keras dan lunak, dan amandel
bakteri gram positif dan bakteri yang dienkapsulasi dan menghasilkan asam
2017).
10
11
dan rifampisin (Pranay and Pundir, 2009). Walaupun sediaan obat antibiotik
terbukti telah ada yang memeiliki sensitivitas yang baik akan tetapi di sisi lain
manusia. Salah satu tanaman yang memiliki bahan aktif dan banyak
digunakan sebagai bahan obat herbal adalah bawang putih (Allium sativum).
Telah diakui tidak hanya sebagai rempah tetapi juga sebagai zat yang
jenis bakteri dan jamur sebagai pengaruh komponen aktif bawang putih
(Allium sativum) yaitu allicin telah diisolasi dan dikarakterisasi. Banyak dari
dalam uji klinis biokimia sehingga menjadikan bawang putih sebagai agen
mampu menghambat bakteri, baik bakteri Gram positif maupun Gram negatif.
11
12
konsentrasi bawang putih, semakin besar diameter daya hambat (DDH) yang
sativum) sebagai agen antimikroba untuk terapi spektrum luas terbaik perlu
B. Rumusan Masalah
12
13
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2015-2020.
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
ini juga diharapkan dapat menjadi literatur ilmiah sebagai bahan rujukan
13
14
14
15
2. Manfaat Praktis
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Antimikroba
2. Pengertian Antibiotik
gabungan dari kata anti (lawan) dan bios (hidup) yang dalam terjemahan
16
17
infeksi pada manusia dan harus memiliki sifat toksisitas selektif yang
et al., 2013).
3. Penggolongan Antibiotik
kelompok, yaitu:
17
18
18
19
reaksi yang paling dini dalam proses sintesis dinding sel, diikuti
19
20
20
21
hingga bisa muat dalam sel kuman yang kecil (Bennet et al.,
2012).
1) Bakterisidal
2) Bakteriostatik
21
22
jenis bakteri saja, bakteri Gram positif atau Gram negatif saja.
C. Streptococcus mutans
hidung.
22
23
telah sempurna diurutkan dan terdiri dari 2.030.936 pasangan dasar. Gen
tersebut berisi 1.963 frame pembacaan terbuka, 63% dari yang telah
Sebelumnya, hanya tiga gen untuk mengikat protein glukan yang telah
keempat, yaitu gbpD. Gen yang terkait dengan sistem transportasi yang
semua gen penting untuk kompetensi dan quorum sensing. Tidak ada
mutans terdiri dari DNA melingkar, dan memiliki setidaknya tiga yang
23
24
terkait erat, tapi plasmidnya berbeda. Ukuran plasmid ini serupa, sekitar
5,6 kilobase (kb). Plasmid ini penting untuk Steptococcus mutans karena
lingkungan rongga mulut menjadi lebih asam (pH 5,2 – 5,5), maka email
2012).
24
25
menjadi glukan ekstraselular. Glukan yang tidak larut ini melekat pada
D. Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum) adalah tanaman umbi lapis dan salah
satu spesies dari genus Allium sp. Bawang putih memiliki kekerabatan dekat
dengan bawang merah, bawang bombay dan daun bawang. Bawang putih
adalah tanaman asli dari asia tengah. Dengan riwayat dimanfaatkan manusia
lebih dari 7000 tahun, bawang putih telah menjadi bahan pokok di wilayah
Mediterania, Afrika dan Eropa dan menjadi bumbu masak di wilayah Asia.
Bawang putih telah dimanfaatkan orang mesir kuno sebagai bahan medis dan
bahan masak (Bayan et al., 2014; Ehrlich, 2011). Penggunaan bawang putih
dalam mengobati luka dimulai dari abad pertengahan hingga perang dunia
dua, ketika bawang putih digunakan untuk mengobati luka dari tentara
25
26
panjang dan tegak yang dapat mencapai tinggi dua hingga tiga kaki (0,6-0,91
m). Bawang putih memiliki tiga cara reproduksi; umbi lapis yang menjadi
akar bunga (siung), umbi kecil yang secara botani disebut bulbil yang berasal
dari bunga, dan dari biji. Bawang putih di alam liar diduga melakukan
putih dalam tanah karena lebih mudah (Meredith dan Drucker, 2012).
Kingdom : Plantae
Class : Monocothylledon
Order : Asparagales
Family : Amaryllidaceae
Genus : Allium
Spesies : A. Sativum
26
27
Senyawa sulfur inilah yang membuat bawang putih memiliki bau tajam yang
khas dan membuat bawang putih memiliki efek klinis (Kemper, 2005).
Allicin pada umbi bawang putih dapat menyembuhkan cidera otak traumatis
pada tikus (Chan et al., 2014; Zhou et al., 2014), serta dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dan virulensi (Lihua et al. 2013; Salama, et al., 2014).
Senyawa sulfur primer dalam siung bawang putih utuh adalah γ-glutamyl-S-
sebagai alliin (Amagase et al., 2001). Senyawa senyawa paling aktif dari
(dialil thiosulfinat dan dialil disulfida) tidak akan ada jika bawang putih
yang terbentuk pada saat sel bawang putih mengalami kerusakan, adalah
senyawa yang tidak stabil. Allicin hanya memiliki paruh waktu satu hari
dalam temperatur 37℃ (Fujisawa et al., 2008). Tetapi, alkohol 20% dapat
2008).
Aktivitas antibakteri bawang putih sebagian besar karena allicin yang muncul
ketika sel bawang putih rusak. Allicin dan derivatnya mempunyai efek
menghambat secara total sintesis RNA dan menghambat secara parsial pada
sintesis DNA dan protein. Allicin bekerja dengan cara memblok enzim bakteri
27
28
(Boboye dan Alli, 2008). Stuktur allicin dalam bawang putih menurut (Omar
yaitu metode difusi dan dilusi (Brooks et al., 2008). Metode difusi terdiri dari
metode Cup-plate technique, disk diffusion (tes Kirby dan Baur), E-test, dan
28
29
ditch-plate technique, sedangkan metode dilusi terdiri dari metode dilusi cair
1. Metode Difusi
daerah difusi. Metode ini dilakukan dengan cara menanam bakteri pada
media agar padat tertentu kemudian diletakkan kertas samir atau disk yang
a. Cup-plate technique
Metode ini serupa dengan disk diffusion dimana dibuat sumur pada
media agar yang telah ditanami dengan bakteri dan pada sumur
selama 18-24 jam pada suhu 37oC. Setelah diinkubasi, amati zona
29
30
bakteri dan diinkubasi pada suhu 370C selama 18-24 jam, sehingga
agen antibakteri dapat berdifusi pada media agar tersebut. Lalu amati
30
31
5-9 mm Lemah
<5mm Sangat Lemah
c. Metode E-test
d. Ditch-plate technique
Pada metode ini sampel uji berupa agen antibiotik yang diletakkan
pada parit yang dibuat dengan cara memotong media agar dalam
cawan petri pada bagian tengah secara membujur dan bakteri uji
2. Metode Dilusi
(KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) dari antibiotik yang diuji.
ini, tabung reaksi akan diisi media cair dan beberapa sel bakteri yang
31
32
o
seri tabung tersebut diinkubasi pada suhu 37 C selama 18-24 jam,
(Prayoga, 2013).
tidaknya koloni bakteri yang tumbuh, sedangkan hasil KBM adalah ada
tidaknya koloni bakteri yang tumbuh pada media agar yang telah
Pada metode ini yang diamati adalah ada atau tidaknya pertumbuhan
al., 2008).
32
33
uji agen antibiotik pada kadar terkecil yang terlihat jernih tanpa
(Prayoga, 2013).
2008)
F. Ekstraksi
1. Definisi Ekstraksi
dalam tanaman yang digunakan cairan penyari yang sesuai dengan cara
33
34
Dalam proses ekstraksi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain jumlah simplisia yang akan diesktrak dan derajat kehalusan simplisia
pelarut berkaitan dengan polaritas dari pelarut tersebut. Hal yang perlu
1. Pelarut polar
lebih rendah. Salah satu contoh pelarut polar adalah: air, metanol,
2. Pelarut semipolar
34
35
3. Pelarut nonpolar
Pelarut nonpolar, hampir sama sekali tidak polar. Pelarut ini baik
2. Macam-Macam Ekstrak
macam, yaitu:
b. Ekstrak kental, Sediaan ini liat pada kondisi dingin dan tidak dapat
2009; Zeniusa,2018).
3. Tujuan Ekstraksi
35
36
yang terdapat pada bahan alam. Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip
36
BAB III
A. Kerangka Teori
Ekstraksi
Zak Aktif
37
38
senyawa sulfur membuat bawang putih memiliki bau tajam yang khas dan
memiliki efek klinis (Kemper, 2005). Senyawa sulfur primer dalam ekstrak
cysteine sulfoxides atau yang disebut sebagai alliin (Amagase et al., 2001).
disulfida) tidak akan ada jika bawang putih dihancurkan atau dipotong; kerusakan
pada sel bawang putih akan mengaktifkan enzim allinase yang merubah alliin
menjadi allicin (Bayan et al., 2014; Fujisawa et al., 2009; Kemper, 2005).
terbentuk pada saat sel bawang putih mengalami kerusakan, adalah senyawa yang
tidak stabil. Allicin hanya memiliki paruh waktu satu hari dalam temperatur 37℃
Fujisawa et al., 2008). Tetapi, alkohol 20% dapat menstabilkan molekul allicin
putih sebagian besar karena allicin yang muncul ketika sel bawang putih rusak.
Allicin dan derivatnya mempunyai efek menghambat secara total sintesis RNA
dan menghambat secara parsial pada sintesis DNA dan protein. Allicin bekerja
dengan cara memblok enzim bakteri yang memiliki gugus thiol yang akhirnya
38
39
B. Hipotesis Penelitian
H0 = Tidak ada Efektifitas daya hambat dan pengaruh pemberian ekstrak bawang
H1 = Ada Efektifitas Daya Hambat dan pengaruh pemberian ekstrak bawang putih
39
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
Systematic Review yakni sebuah sintesis dari studi literature yang bersifat sitematik, jelas,
data –data yang sudah ada dengan metode pencarian yang eksplisit dan melibatkan proses
telaah
kritis dalam pemilihan studi. Systematic review adalah suatu metode penelitian untuk
melakukan identifikasi, evaluasi dan interpretasi terhadap semua hasil penelitian yang
relevan terkait pertanyaan penelitian tertentu, topik tertentu, atau fenomena yang menjadi
Tujuan penelitian berdasarkan metode ini adalah untuk membatu peneliti lebih
subyek topik yang dicari serta memahami bagaimana hasil dari penelitian
tersebut sehingga dapat menjadi acuan bagi penelitian baru. Rancangan penelitian ini
bertujuan untuk menguji aktivitas antimikroba dari ekstrak bawang putih (Allium sativum)
dibandingkan dengan kelompok kontrol secara in vitro (uji klinis di luar tubuh makhluk
hidup).
40
41
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Periode penelitian selama mulai Oktober Sampai dengan November Tahun 2020
penelitian ini adalah jurnal nasional yang berkaitan dengan “Efektivitas Antibakteri Ekstrak
Sampel yang dipilih merupakan bagian populasi yang memenuhi syarat subyek
penelitian yang ditemukan sebagai jurnal penelitian nasional mapuan internasional yang
D. Teknik Sampling
agar memperoleh sampel yang sesuai dari keseluruhan subjek penelitian (Notoatmojo,
2012). Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling,
yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai
dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan dan masalah dalam penelitian), sehingga sampel
41
42
dapat mewakili karakteristik populasi yang telah diketahui sebelumnya (Notoatmojo, 2012)..
Berdasarkan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya yaitu telah disebutkan
a. Kriteria inklusi Menurut (Notoatmodjo, 2010) kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-
ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai
sampel.
Jurnal nasional yang berkaitan dengan penggunaan Antibakteri Ekstrak Bawang Putih
Jurnal nasional yang berkaitan dengan penggunaan Antibakteri Ekstrak Bawang Putih
E. Identifikasi Variabel
1. Variabel Independen, merupakan variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pemberian
ekstrak bawang putih dengan beberapa dosis dan variabel kontrol sesuai literatur jurnal
2. Variabel Dependen, merupakan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan
42
43
F. Definisi Operasional
Skala
Variabel Definisi Alat Ukur Observasi
Pengukuran
Zona terang di
sekitar cakram pada
media agar di
Pertumbuhan Hasil Diameter zona terang
daerah yang telah Nominal/
Bakteri Penelitian (clear zone)
ditanami S.mutans Numerik
S.mutans jurnal
dengan metode
sesuai jurnal
penelitian
Konsentrasi Jumlah ekstrak yang
ekstrak Hasil sesuai konsentrasi
Konsentrasi ekstrak
bawang putih Penelitian yang berdasarkan Kategorik
bawang putih
(Allium jurnal penelitian sesuai
sativum) jurnal rujukan
Kontrol positif
disesuaikan dengan
Kontrol
karakteristik Kategorik
Positif
literatur jurnal data
penelitian
Kontrol Negatif
disesuaikan dengan
Kontrol
karakteristik Kategorik
Negatif
literatur jurnal data
penelitian
G.
43
44
Populasi Penelitian :
Langkah 1, membaca dan menelaah tulisan-tulisan ilmiah terkait jurnal yang berhubungan
1. Perhatian terhadap struktur dan teks mulai daftar isi, abstrak, heading dan sub-headings,
2. Jika teks terlihat telah memiliki kesesuaian dengan tujuan penelitian maka telaah lebih
lebih detil dan mendalam terhadap hasil penelitian berdasarkan jurnal yang mendukung
Literature Review.
44
45
1. Akurasi
Pastikan apakah literatur yang telah diperoleh memiliki akurasi yang baik dengan cara
mencocokkan apakah penelitian yang sama dari berbagai sumber yang diperoleh
memiliki konsistensi atau tidak. Selanjutnya memastikan literatur jurnal yang direview
2. Obyektivitas
secara independen oleh literatur jurnal yang telah dipilih sehingga bukan rekayasa
memberikan argument ilmiah (metode, rancangan penelitian dll) sebagai dasar yang
meyakinkan.
3. Kemutahiran
a. Jurnal sumber penelitian dapat dipastikan kapan tanggal publikasi dari sumber yang
digunakan.
terdapat keraguan atau materi yang bertolak belakang dari beberapa temuan yang
4. Cakupan
Informasi dari literatur yang tersedia harus lengkap dan mencakup bidang yang diteliti
45
46
utama yang diangkat, semua informasi seperti pengarang, tanggal dan tahun, judul buku,
I. Analisis Data
Analisis data penelitian menggunakan metode meta analisis yang mengkombinasikan hasil
penelitian kuantitatif secara statistik (secara kuantitatif) dalam penyajian deskritptif dalam
7. Sintesis hasil-hasil penelitian dengan metode meta-analisis (funnel plot dan forest plot).
46
47
pernyataan singkat hasil analisis deskripsi berasal dari fakta- fakta yang berhubungan secara
logis sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan sebagai rumusan masalah. Fokus
keseluruhan jawaban dibatasi pada ruang lingkup pertanyaan dan jumlah jawaban
47
48
DAFTAR PUSTAKA
Adetumbi MA, Lau BH. Allium sativum (garlic)--a natural antibiotic. Med Hypotheses. 1983;12
(3):227-237. doi:10.1016/0306-9877(83)90040-3
Amagase H, Petesch BL, Matsuura H, Kasuga S, Itakura Y 2001. Recent
Advances on the Nutritional Effects Associated with the Use of Garlic as a
Supplement.JN. 1:1118–9
Bayan L, Koulivand PH, Gorji A. 2014. Garlic: a review of potential therapeutic
effects. Avicenna Journal of Phytomedicine. 4(1):1–14
Bennet P, Brown M, Sharma P. 2012. Clinical Pharmacology. 11th Edition. London: Published
by Elsevier Ltd. All rights reserved.
Bobone, Emaliah, Herdi Y, Ovi YM, Siti RP. 2013. Antibiotik. Pangkal Pinang: Poltekkes
Kemenkes RI.
Boboye BE, Alli JA, Okonko IO, Kolade AF, Nwanze JC. 2011. Cellular effects
of garlic (Allium sativum) extract on Pseudomonas aeruginosa and
Staphylococcus aureus. Pelagia Research Library. 2(4): 25–36
Bojanic, L.; Markovic-Pekovic, V.; Skrbic, R.; Stojakovic, N.; Ethermanovic, M.; Bojanic, J.;
Furst, J.; Kurdi, A. B.; Godman, B., Recent Initiatives in the Republic of Srpska to
Enhance Appropriate Use of Antibiotics in Ambulatory Care; Their Influence and
Implications. Frontiers in pharmacology 2018; 9:442.
Brooks GF, Butel, JS, Morse SA. 2008. Mikrobiologi kedokteran terjemahan.Edisi Ke-23.
Jakarta: EGC.
Brooks GF, Morse SA, Butel JS, Carroll KC, Mietzner TA. 2013. Mikrobiologi kedokteran. Edisi
Ke-25. Jakarta: EGC.
Chan, et al. 2014. Neuroprotective Effect of Allicin Against Traumatic Brain Injury Via
Akt/Endothelial Nitric Oxide Synthase Pathway-Mediated AntiInflammatory and Anti-
Oxidative Activities. http://www.ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/24530793.
Delfani S, Reza Mohammadrezaei, Khorramabadi, Somayeh Ghamari, Reza Khadivi, Boroujeni,
Negar Khodabandeloo, Mahdiye Ghadirali Khorzoughi, Somayeh Shahsavari. Systematic
Review for Phytotherapy in
Streptococcus Mutans. J. Pharm. Sci. & Res. Vol. 9(5), 2017, 552-561.
Fujisawa H, Watanabe K, Suma K, Origuchi K, Matsufuji H, Seki T, Ariga T.
2009. Antibacterial potential of garlic-derived allicin and its cancellation by sulfhydryl
compounds. Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry, 73(9):1948–55
Hutapea J. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: balitbangkes.
Kemper KJ. 2005. Garlic (Allium sativum). The Longwood Herbal Task Force
and The Center for Holistic Pediatric Education and Research.
48
49
49
50
Serna, Galvis, E. A.; Ferraro, F.; Silva-Agredo, J.; Torres Palma, R. A., Degradation of Highly
Consumed Fluoroquinolones, Penicillins and Cephalosporins in Distilled Water and
Simulated Hospital Wastewater by Uv254 and Uv254/Persulfate Processes. Water
research 2017; 122:128- 138.
Setiabudy R. 2012. Farmakologi dan terapi. Edisi Ke-5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. Hlm.
673,714,720
Singh P., Navneet Verma1, Prevesh Kumar1, Priynaka Nagu, 2018. Review On A Potential Of
Antibiotics. Journal of Drug Delivery and Therapeutics. 2018; 8(5-s):35-40
Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A, Arif A, Bahry B, et al., 2007.
Farmakologi Dan Terapi. Edisi ke-5. Jakarta: FKUI
Wang, W. J.; Wang, Q.; Zhang, Y.; Lu, R.; Zhang, Y. L.; Yang, K. W.; Lei, J. E.; He, Y.,
Characterization of Beta Lactamase Activity Using Isothermal Titration
Calorimetry.Biochimica et biophysica acta 2017; 1861:2031-2038.
Zeniusa, Popi. 2018. Uji daya hambat ekstrak etanol teh hijau terhadap escherichia coli secara in
vitro. Program studi pendidikan dokter fakultas kedokteran universitas lampung.bandar
lampung.
50