A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
MATERI
Teori (model) dan kualitas hubungan antar manusia digolongkan menjadi tiga yaitu
tradisional (pertukaran sosial), peran, dan permainan yang akan dijelaskan sebagai berikut:
2. Teori Peran
Teori ini lebih menekan dapa suatu pergaulan sosial dengan scenario yang sudah disusun
dimasyarakat. Setiap hubungan antar manusia diatur oleh tatanan kehidupan yang ada di
masyarakat dan masyarakat tersebut mengatur bagaimana setiap manusia harus berperan
dalam pergaulan sehari-hari. Teori peran mempertimbangkan keselarasan (harmonisasi)
dalam kehidupan sehari-hari. Apabila manusia sebagai individu dapat mematuhi tatanan
tersebut, maka kehidupannya akan menuju pada suatu keadaan yang harmonis. Sebaliknya,
apabila menyalahi atau tidak sesuai, maka akan dicemooh.
3. Teori Permainan
Memperhatikan fase manusia sepanjang siklus kehidupannya, dimulai sejak masa kanak-
kanak, dewasa, sampai tua. Pada masa kanak-kanak, hubungan cenderung bersifat manja.
Pada masa dewasa, pergaulan atau hubungan antar manusia menjadi suatu kesadaran,
tanggung jawab, dan lugas. Di masa ini, manusia akan menyadari akibat dan risiko dari
suatu hubungan. Sedangkan pada masa tua, manusia akan memaklumi kesalahan orang lain
dan hubungan diartikan sebagai suatu perasaan saling menyayangi. HAM dalam arti luas
yaitu komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap
muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan
kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak. Suksesnya seseorang dalam
melaksanakan “Human Relations” karena ia berkomunikasi secara etis, ramah, sopan,
menghargai, dan menghormati orang lain. Human Relations ini dilakukan di mana saja
seperti di rumah, pasar, kampus, toko, dalam bus, kereta api, dan sebagainya.
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu
masing-masing orang saling bekerjasama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan
yang lain, dan memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis. Dalam
penyesuaian diri manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian diri ini terjadi dengan
serasi dan selaras, dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin. Hal ini
disebabkan karena di dalam masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang mempunyai
kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing satu sama lain. Suksesnya
hubungan antar manusia sebagai akibat tidak mengabaikan sopan santun, ramah tamah,
hormat menghormati dan menghargai orang lain dan faktor etika. Hubungan antar manusia
yang baik akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi, mencegah salah pengertian dan
mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia yang dipengaruhi oleh pembawaan
dan lingkungan serta mengurangi kesepian, mendapat rangsangan, mendapat pemahaman
diri (self-knowledge), serta memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan
(Priyanto, A. 2009).
b. Teori peran Sebenarnya dalam pergaulan sosial itu sudah ada skenario yang
disusun oleh masyarakat, yang mengatur apa dan bagaimana peran setiap orang
dalam pergaulannya.
c. Teori permainan Menurut teori ini, klasifikasi manusia itu hanya terbagi tiga, yaitu
anak-anak, orang dewasa, dan orang tua.
Hubungan antar manusia akan efektif apabila pihak yang melakukan komunikasi dapat
mengendalikan interaksi untuk kepuasan kedua pihak serta secara efektif. Manajemen
hubungan yang efektif menyampaikan kesesuaian dan saling memperkuat antara pesan
verbal dan nonverbal. Manajemen hubungan antara manusia dapat dilakukan melalui
pemantauan pemantauan diri (self monitoring), daya ekspresi (expressiveness), dan
orientasi kepada orang lain (oriented to other).
a. Pemantauan diri Pemantauan diri adalah manipulasi citra yang ditampilkan kepada
pihak lain (Synder, 1986). Pemantauan diri yang cermat selalu menyesuaikan
perilaku menurut umpan balik dari orang lain untuk perbaikan diri pribadi ke arah
yang lebih baik. Efektivitas pemantauan diri akan mempunyai nilai lebih apabila
pihak tersebut melakukan pengungkapan diri, membuka diri, dan memantau diri
secara selektif
b. Daya ekspresi Penekanan daya ekspresi lebih kepada keterbukaan, keterlibatan,
umpan balik, serta tanggung jawab atas pikiran dan perasaan.tanggung jawab dalam
berbicara dan mendengarkan. Daya ekspresi diwujudkan dalam kecepatan, nada,
volume, dan ritme suara utuk mengisyaratkan keterlibatan dan perhatian dengan
membiarkan otot-otot wajah mencerminkan keterlibatan.
c. Orientasi kepada orang lain Mengacu kepada kemampuan seseorang untuk
menyesuaikan diri dengan orang lain. Orientasi ini mencakup proses komunikasi,
perhatian, dan minat terhadap apa yang dikatakan lawan bicara. Pihak yang
melakukan komunikasi dengan berorientasi pada orang lain akan melihat situasi dan
interaksi dari sudut pandang lawan bicara dengan menghargai perbedaan pandangan
dengan empati. Orientasi kepada orang lain akan memberikan umpan balik yang
cepat dan pantas serta menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perasaan
dan pikiran (Yuswanto, 2009).
prinsip yang dapat diambil dari Johari Window adalah sebagai berikut :
a. Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang lain.
b. Jika kuadran 1 adalah yang paling kecil, berarti komunikasinya buruk atau
kesadaran dirinya kurang.
c. Kuadran 1 paling besar pada individu yang mempunyai kesadaran diri tinggi.
Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi
orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan,
keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area,
biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat
orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan
mengurangi tingkat kepercayaan orang.
Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita
tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi gerogi, bagaimana caranya
menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain,
blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita
yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim.
Uknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak
mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain
melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan.
Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita.
REFERENSI:
BUKU BAHAN AJAR KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK
KEBIDANAN- ISRAINI SURIATI & YUSDINAR
BUKU KOMUNIKASI DALAM PAKTIK KEIDANAN