PENDAHULUAN
KESADARAN MENURUN
A.Definisi
yang dapat dinilai dari suatu keadaan sadar yaitu kualitas kesadaran
dari fungsi cortex serebri, termasuk fungsi kognitif dan sikap dalam
kesadaran
sadar dalam arti tidak terjaga atau tidak terbangun secara utuh
stimulus. ( Wulandari,2016)
Dalam hal
menilai penurunan kesadaran, dikenal beberapa istilah yang
asupan panca indera (aware atau awas) dan bereaksi secara optimal
rangsang nyeri.
bagaimanapun kuatnya.
serta berlanjut
secara psikologis.
jarang berlangsung lebih dari 4-7 hari namun salah persepsi dan
berkaitan dengan
penyakit vaskuler kolagen. Keadaan delinum biasanya tampil pada
diperhatikan adalah:
Mata:
nyeri
spontan
Motorik:
sasaran
5.M5 reaksi menghampiri rangsang nyeri tetapi mencapai
Verbal:
(confused)
Jika nilai GCS 14-13 menandakan somnolen, 12-9 sopor, dan kurang
dari 8 menandakan koma.
1.Alert
4. Penurunan kesadaran
Dian, 2014)
B.Etiologi
batang otak)
3.Gangguan metabolisme
4. Neoplasma .
5. Trauma
kepala 6.
Epilepsi
7.Intoksikasi
C.Manifestasi Klinis
4. Muntah proyektil
5. Papil edema
6.Asimetris pupil
8. Demam
9. Gelisah
10. Kejang
17. Sianosis,
18. pucat
D. Patofisiologi
neuronal.
tersebar.
di seluruh hemisfer.
diensefalon.
Bila tidak terdapat penjalaran impuls saraf yang kontinyu dari
E.Pemeriksaan Penunjang
1.Laboratorium darah
darah ( BGA ).
2.CT Scan
A. MRI
6.Angiografi serebral
malformasi arteriovena.
7.Ekoensefalography
8.EEG ( elektroensefalography )
9.EMG ( Elektromiography )
F.Penatalaksanaan
Oksigenasi
Mempertahankan sirkulasi
Mengontrol glukosa
Menghentikan kejang
Mengatasi infeksi
elektrolit
intubasi
2.Pernafasan
tertentu seperti
kecurigaan adanya penyakit paru yang berat dapat siperiksa
gagal nafas.
3.Sirkulasi
kondisi hipovolemia
G.Komplikasi
1.Edema otak
menyebabkan kematian.
2.Gagal ginjal
4.Hipoksia
8.Gangguan sirkulasi
jantung.
ASUHAN KEPERAWATAN
Data klien :
Nama
Umur
Alamat
Agama
Tanggal masuk RS
Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
PENGKAJIAN PRIMER
1.Airway
e. Gelisah
f. Sianosis
g. Kejang
j. Batuk
2.Breathing
b. Sianosis
c. Takipnu
d. Dispnea
e. Hipoksia
3.Circulation
a. Hipotensi / hipertensi
b. Takipnu
c. Hipotermi
d. Pucat
e. Ekstremitas dingin
h. Nyeri
a. Penyakit stroke
b. Infeksi otak
c. DM
e. Tumor otak
f. Intoksiaksi insektisida
g. Trauma kepala
h. Epilepsi dll.
2.Pemeriksaan fisik
Data Subyektif:
kelemahan
mudah lelah
kesulitan istirahat
Data obyektif:
gangguan penglihatan
b. Sirkulasi
Data Subyektif:
bacterial.
Data obyektif:
Hipertensi arterial
Disritmia
Perubahan EKG
c. Eliminasi
Data Subyektif:
Anuria
Data obyektif
Data Subyektif:
Nausea
Disfagia
Data obyektif:
) e. Sensori neural
Data Subyektif:
Syncope
sub arachnoid.
Kelemahan
Kesemutan/kebas
Penglihatan berkurang
muka
Gangguan penciuman
Data obyektif:
Status mental
Penurunan kesadaran
keduanya. )
f. Nyeri /
kenyamanan
Data Subyektif:
Data obyektif:
Gelisah
Ketegangan otot
g. Respirasi
h. Keamanan
Data obyektif:
pernah dikenali
keamanan
i. Interaksi sosial
Data obyektif:
Problem berbicara
Ketidakmampuan berkomunikasi
3.Menilai GCS
Respon bicara
Pembukaan mata
kesadaran
neurologis
neuromuskuler
neuromuskuler
3.Intervensi
ke otak terhambat
Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) :
c.GCS 15
Intervensi (NIC) :
kontraindikasi.
kesadaran
utuh :
Intervensi (NIC) :
b. Nilai akral
c. Ukur TD
Intervensi (NIC) :
kasa 3 sisi.
g. AtasI tension pneumo-thorax (jika terjadi) dengan
h. Pasang oximeter i.
Pemeriksaan AGD
menelan makanan
penyembuhan
dibutuhkan pasien
neuromuskuler
mengulangi permintaan
stimulus komunikasi
b.Kejadian jatuh
c.Perilaku pencegahan jatuh : tindakan individu atau pemberi
jatuh
Intervensi (NIC) :
Jogjakarta:Mediaction Publishing.