Makalah Pancasila
Makalah Pancasila
DISUSUN OLEH :
NIM : 191211619
KELAS : I .C
DOSEN PENGAMPU :
PRODI S1 KEPERAWATAN
T.A 2019-2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, hidayah, kasih, dan
sayangnya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan lancar tanpa rintangan yang
berarti. Makalah ini menyajikan tentang “Pancasila sebagai dasar negara“ sehingga dapat
menambah pengetahuan pembaca dan dapat mengambil pelajaran dari makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih sempurna makalah ini maupun
makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Pengertian pancasila.................................................................................. 3
B. Pengertian dasar negara …....…………..................................................... 4
C. Proses perumusan pancasila sebagai dasar Negara.......................................4
D. Kedudukan pancasila sebagai dasar negara ........................................... 9
E. Makna pancasila sebagai dasar negara.................................................... 10
F. Kelebihan pancasila sebagai dasar negara............................................... 10
A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era reformasi
sekarang. Merekahnya matahari bulan Juni 1945, 67 tahun yang lalu disambut dengan
lahirnya sebuah konsepsi kenengaraan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu
lahirnya Pancasila.
Sebagai dasar negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila memang
merupakan karunia terbesar dari Tuhan YME dan ternyata merupakan light-star bagi segenap
bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan
kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai
pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah
diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik Indonesia.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila itu ialah,
Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa
Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu
pertama ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa
yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.
Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup
faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut
mempunyai keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena
sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan
pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang bertentangan, pasti akan
ditolak oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan
ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan ber-agama.
Diktatorisme juga ditolak, karena bangsa Indonesia berprikemanusiaan dan berusaha
untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga ditolak oleh bangsa Indonesia yang cinta akan
kemerdekaan. Sebab yang keempat adalah, karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta
kepada Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan keyakinan
serta agamanya.
1
Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia
yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai,
menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya
pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga
baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Pancasila
Kedudukan dan fungsi Pancasila jika dikaji secara ilmiah memiliki pengertian
yang luas, baik dalam kedudukannya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa,
ideologi negara dan sebagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses terjadinya,
terdapat berbagai macam terminologi yang harus kita deskripsikan secara obyektif.
Oleh karena itu untuk memahami Pancasila secara kronologis baik menyangkut
rumusannya maupun peristilahannya maka pengertian Pancasila meliputi :
3
2. Pengertian Pancasila Secara Historis
Sidang BPUPKI pertama membahas tentang dasar negara yang akan
diterapkan. Dalam sidang tersebut muncul tiga pembicara yaitu M. Yamin, Soepomo
dan Ir.Soekarno yang mengusulkan nama dasar negara Indonesia disebut Pancasila.
Tanggal 18 Agustus 1945 disahkan UUD 1945 termasuk Pembukaannya yang
didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip sebagai dasar negara. Walaupun dalam
Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah/kata Pancasila, namun yang dimaksudkan
dasar negara Indonesia adalah disebut dengan Pancasila. Hal ini didasarkan atas
interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan rumusan dasar negara yang
secara spontan diterima oleh peserta sidang BPUPKI secara bulat.
Istilah presiden soekarno ialah” dasar statis“ dan “ Leitsatar dinamis “ di kutip
sebagai berikut :
“ . . . bahwa bagi Republik Indonesia, kita memerlukan satu dasar yang bisa menjadi
dalam statis dan yang bisa menjadi Leitstar dinamis. Leitstar, bintang pimpinan”.
4
melakukan pemberontakan, pada tanggal 7 September 1944 Perdana menteri Jepang
Koiso, mengumumkan janji pemerintah Jepang kepada Indonesia bahwa Hindia
Belanda akan diberi kemerdekaan kelak dikemudian hari.
Untuk mendapatkan dukungan dan simpati dari bangsa Indonesia, sebagai
realisasinya tanggal 1 Maret 1945 pada saat peringatan mulainya pembangunan Jawa
Baru dengan mendaratnya tentara Jepang pada tanggal 1 Maret 1945 di pantai utara
Pulau Jawa, diumumkan antara lain dibentuk Dokuritsu Zyuunbi Tioosakai atau badan
untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan atau Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Badan penyelidik tersebut baru dibentuk tanggal 29 April 1945, yaitu pada
saat hari ulang tahun Tenno Heika, Maharaja Jepang. Tanggal 28 Mei 1945 diadakan
upacara pembukaan Badan Persiapan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Susunan badan penyelidik itu terdiri dari ketua Dr. radjiman Wediodiningrat, Ketua
Muda Ichibangse (dari jepang), Ketua Muda R.P.Soeroso, dengan enam puluh orang
anggota.
Hal-hal yang berkaitan dengan siding perumusan Pancasila sebagai dasar Negara :
1. SIDANG BPUPKI (Tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945)
Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan selama 4 hari, berturut-turut yang tampil untuk
berpidato menyampaikan usulannya adalah sebagai berikut :
a. Mr. muh. Yamin, tanggal 29 Mei 1945 mengusulkan rumusan dasar Negara
yaitu sebagai berikut :
1) Peri kebangsaan, 4) Peri kerakyatan,
2) Peri kemanusiaan, 5) Kesejahteraan rakyat (kadilan sosial).
3) Peri ketuhanan,
Selain usulan tersebut, pada akhir pidatonya Mr. Muh. Yamin menyerahkan naskah
sebagai lampiran yaitu suatu rancangan ususlan sementara berisi rumusan UUD RI dan
rancangan itu dimulai dengan pembukaan yang rumusan dasar negaranya adalah
sebagai berikut :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Kebangsaan dan persatuan Indonesia.
3) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 5
b. Ir. Soekarno (Tanggal 1 Juni 1945)
Usulan dasar Negara dalam siding BPUPKI pertama berikutnya adalah dari Ir.
Soekarno. Beliau mengusulkan rumusan dasar Negara yang diberi nama Pancasila
yaitu sebagai berikut:
1) Nasionalisme (kebangsaan Indonesia).
2) Internasionalisme (peri kemanusiaan).
3) Mufakat (demokrasi).
4) Kesejahteraan sosial.
5) Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang Berkebudayaan).
C. Rumusan dasar Negara menurut Piagam Jakarta (Tanggal 22 Juni 1945)
Setelah sidang pertama selesai, dibentuk panitia perumus yang tugasnya adalah
menggolong-golongkan usulan-usulan pada rapat BPUPKI pertama. Jumlah tim
perumus tersebut adalah delapan orang.
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan pertemuan antara panitia kecil (Tim Perumus)
dengan sebagian anggota BPUPKI yang kebetulan ada acara di Jakarta. Disepakati
dibentuk panitia kecil yang jumlahnya Sembilan orang yang terkenal dengan panitia
Sembilan. Anggota panitia tersebut adalah Ir. Soekarno, Wachid Hasyim, Mr. Muh.
Yamin, Mr. Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr. Soebardjo, Kyai Abdul Kahar Moezakir,
Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Haji Agus Salim. Panitia Sembilan ini setelah
mengadakan pertemuan secara masak dan sempurna telah mencapai suatu hasil yang
baik yaitu suatu modus atau persetujuan antara golongan islam dan golongan
nasionalis. Modus atau persetujuan tersebut dituangkan dalam suatu rancangan
Pembukaan Hukum Dasar, yang terkenal dengan Piagam Jakarta dengan rumusan
dasar Negara sebagai berikut :
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
6
2. SIDANG BPUPKI II (Tanggal 10 sampai 16 Juli 1945)
Dalam sidang ini salah satu kesepakatan adalah pembentukan panitia kecil yaitu,
a. Panitia perancang undang-undang dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno.
b. Panitia ekonomi dan keuangan yang diketuai oleh Drs. Moh. Hatta.
c. Panitia pembelaan tanah air diketuai oleh Abikusno Tjokrosoejoso.
Pada tanggal 14 Juli 1945 panitia perancang UUD berhasil melaporkan hasil
kerjanya. Susunan UUD yang diusulkan terdiri dari tiga bagian, yaitu :
a. Pernyataan Indonesia merdeka yang berupa dakwaan di muka dunia atas
penjajahan Belanda.
b. Pembukaan yang merupakan hasil dari Panitia Sembilan (Piagam Jakarta) yang
di dalamnya terkandung dasar Negara Pancasila, dan
c. Pasal-pasal UUD yang berjumlah 42 pasal.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas maka kami menyimpulkan beberapa inti dari materi di
atas yakni bahwa Pancasila adalah suatu landasan yang terdiri dari lima sila (pancasila)
,yang mengundung nilai-nilai luhur kebudayaan yang tertanam dalam darah daging
perjuangan kebangsaan dan kenegaraan. Berdasarkan pendapat Muhammad Yamin dalam
bahasa Sansekerta kata Pancasila memiliki dua macam arti secara leksikal, yaitu : Panca
artinya lima Syila artinya batu sendi, dasar, atau Syiila artinya peraturan tingkah laku
yang baik/senonoh. Pancasila sekaligus di asuh sebagai landasan Negara dengan
kandungan nilai-nilai kesutuan dan keanekaragamanya.
Maka pancasila merupakan suatu gagasan pegangan yang menjadi patokan dalam
menjalankan amanah dan fungsi keNegaraan, keBangsaan, keMasyarakat.
B. SARAN
Saran kami adalah agar pembaca dapat mengetahui dan memahami arti dari
Pancasila dan proses perumusan Pancasila sebagai landasan atau dasar Negara bagi
bangsa Indonesia serta makna yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar Negara dan
kelebihan yang di miliki Pancasila dibandingkan dengan ideology lainnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kami
memerlukan saran maupun kritik yang bersifat membangun dari para pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
Widisuseno, Iriyanto. "Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara."
HUMANIKA 20.2 (2014)
Widisuseno, I. (2014). Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara.
HUMANIKA, 20(2), 62-66.
Sastrapratedja, M. "Pancasila Sebagai Dasar Negara, Asas Etika Politik dan Acuan
Kritik Ideologi." dalam Agus Wahyudi dkk, Proceeding Kongres Pancasila:
Pancasila dalam Berbagai Perspektif.
14