Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PANCASILA

“ Pancasila Sebagai Dasar Negara ”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ENDAH PERMATA SARI

NIM : 191211619

KELAS : I .C

DOSEN PENGAMPU :

YULIA FITRI SH,MH

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

T.A 2019-2020
  KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, hidayah, kasih, dan
sayangnya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan lancar tanpa rintangan yang
berarti. Makalah ini menyajikan tentang “Pancasila sebagai dasar negara“ sehingga dapat
menambah pengetahuan pembaca dan dapat mengambil pelajaran dari makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih sempurna makalah ini maupun
makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 02 Mei 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...…… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………………… 2
C. Tujun Makalah ……………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 3

A. Pengertian pancasila.................................................................................. 3
B. Pengertian dasar negara …....…………..................................................... 4
C. Proses perumusan pancasila sebagai dasar Negara.......................................4
D. Kedudukan pancasila sebagai dasar negara ........................................... 9
E. Makna pancasila sebagai dasar negara.................................................... 10
F. Kelebihan pancasila sebagai dasar negara............................................... 10

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………. 13

A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era reformasi
sekarang. Merekahnya matahari bulan Juni 1945, 67 tahun yang lalu disambut dengan
lahirnya sebuah konsepsi kenengaraan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu
lahirnya Pancasila.
Sebagai dasar negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila memang
merupakan karunia terbesar dari Tuhan YME dan ternyata merupakan light-star bagi segenap
bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan
kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai
pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah
diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik Indonesia.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila itu ialah,
Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa
Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu
pertama ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa
yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.
Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup
faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut
mempunyai keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena
sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan
pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang bertentangan, pasti akan
ditolak oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan
ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan ber-agama.
Diktatorisme juga ditolak, karena bangsa Indonesia berprikemanusiaan dan berusaha
untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga ditolak oleh bangsa Indonesia yang cinta akan
kemerdekaan. Sebab yang keempat adalah, karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta
kepada Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan keyakinan
serta agamanya.
1
Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia
yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai,
menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya
pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga
baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia.

B.     RUMUSAN MASALAH


1.      Apa yang dimaksud dengan pancasila ?
2.      Apa yang dimaksud dengan dasar Negara ?
3.      Menguraikan proses perumusan pancasila sebagai dasar Negara ?
4.      Jelaskan kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar Negara ?
5.      Jelaskan makna pancasila sebagai dasar Negara ?
6.      Jelaskan Kelebihan pancasila sebagai dasar Negara ?

C.    TUJUAN PENULISAN


1.      Untuk mengetahui pengertian dari pancasila.
2.      Untuk mengetahui pengertian dasar Negara.
3.      Untuk mengetahui rumusan pancasila sebagai dasar Negara.
4.      Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar Negara ?
5.      Untuk mengetahui makna pancasila sebagai dasar Negara ?
6.      Untuk mengetahui kelebihan pancasila sebagai dasar Negara ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Pancasila
Kedudukan dan fungsi Pancasila jika dikaji secara ilmiah memiliki pengertian
yang luas, baik dalam kedudukannya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa,
ideologi negara dan sebagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses terjadinya,
terdapat berbagai macam terminologi yang harus kita deskripsikan secara obyektif.
Oleh karena itu untuk memahami Pancasila secara kronologis baik menyangkut
rumusannya maupun peristilahannya maka pengertian Pancasila meliputi :

1. Pengertian Pancasila secara Etimologis


Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta dari India, menurut Muhammad
Yamin dalam bahasa Sansekerta kata Pancasila memiliki dua macam arti secara
leksikal, yaitu : Panca artinya lima Syila artinya batu sendi, dasar, atau  Syiila artinya
peraturan tingkah laku yang baik/senonoh.
Secara etimologis kata Pancasila berasal dari istilah Pancasyila yang memiliki arti
secara harfiah dasar yang memiliki lima unsur. Kata Pancasila mula-mula terdapat
dalam kepustakaan Budha di India. Dalam ajaran Budha terdapat ajaran moral untuk
mencapai nirwana dengan melalui samadhi dan setiap golongan mempunyai kewajiban
moral yang berbeda. Ajaran moral tersebut adalah Dasasyiila, Saptasyiila, Pancasyiila.
Pancasyiila menurut Budha merupakan lima aturan (five moral principle) yang harus
ditaati, meliputi larangan membunuh, mencuri, berzina, berdusta dan larangan minum-
minuman keras. Melalui penyebaran agama Hindu dan Budha, kebudayaan India
masuk ke Indonesia sehingga ajaran Pancasyiila masuk kepustakaan Jawa terutama
jaman Majapahit yaitu dalam buku syair pujian Negara Kertagama karangan Empu
Prapanca disebutkan raja menjalankan dengan setia ke lima pantangan (Pancasila).
Setelah Majapahit runtuh dan agama Islam tersebar, sisa-sisa pengaruh ajaran moral
Budha (Pancasila) masih dikenal masyarakat Jawa yaitu lima larangan (mo limo/M5) :
mateni (membunuh), maling (mencuri), madon (berzina), mabok (minuman
keras/candu), main (berjudi).

3
      2. Pengertian  Pancasila  Secara Historis
Sidang BPUPKI pertama membahas tentang dasar negara yang akan
diterapkan. Dalam sidang tersebut muncul tiga pembicara yaitu M. Yamin, Soepomo
dan Ir.Soekarno yang mengusulkan nama dasar negara Indonesia disebut Pancasila.
Tanggal 18 Agustus 1945 disahkan UUD 1945 termasuk Pembukaannya yang
didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip sebagai dasar negara. Walaupun dalam
Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah/kata Pancasila, namun yang dimaksudkan
dasar negara Indonesia adalah disebut dengan Pancasila. Hal ini didasarkan atas
interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan rumusan dasar negara yang
secara spontan diterima oleh peserta sidang BPUPKI secara bulat.

B. Pengertian Dasar Negara


Sesuai dengan pengertian paham organisme tentang negara, yakni negara adalah
sesuatu yang hidup, tumbuh,mekar dan dapat mati atau lenyap, maka pengertian dasar
negara meliputi arti sebagai berikut :

1.      Basis atau  fundament negara


2.      Tujuan yang menentukan arah  negara
3.      Pedoman yang menentukan cara bagaimana negara itu menjalankan fungsi-
fungsinya dalam mencapai tujuan itu.

Istilah presiden soekarno ialah” dasar statis“ dan “ Leitsatar dinamis “ di kutip
sebagai berikut :
“ . . .  bahwa bagi Republik Indonesia, kita memerlukan satu dasar yang bisa menjadi
dalam statis dan yang bisa menjadi Leitstar dinamis. Leitstar, bintang pimpinan”.

C.Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara


            Jepan secara resmi menguasai Indonesia pada tanggal 9 Maret 1942 setelah
Jenderal Ter Poorten sebagai Panglima Tertinggi Angkatan darat Sekutu di Jawa
menyerah tanpa syarat di Kalijati. Setelah dua tahun menguasai Indonesia, secara pelan
tapi pasti Jepang mulai terdesak. Untuk menenangkan bangsa Indonesia agar tidak

4
melakukan pemberontakan, pada tanggal 7 September 1944 Perdana menteri Jepang
Koiso, mengumumkan janji pemerintah Jepang kepada Indonesia bahwa Hindia
Belanda akan diberi kemerdekaan kelak dikemudian hari.
            Untuk mendapatkan dukungan dan simpati dari bangsa Indonesia, sebagai
realisasinya tanggal 1 Maret 1945 pada saat peringatan mulainya pembangunan Jawa
Baru dengan mendaratnya tentara Jepang pada tanggal 1 Maret 1945 di pantai utara
Pulau Jawa, diumumkan antara lain dibentuk Dokuritsu Zyuunbi Tioosakai atau badan
untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan atau Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
            Badan penyelidik tersebut baru dibentuk tanggal 29 April 1945, yaitu pada
saat hari ulang tahun Tenno Heika, Maharaja Jepang. Tanggal 28 Mei 1945 diadakan
upacara pembukaan Badan Persiapan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Susunan badan penyelidik itu terdiri dari ketua Dr. radjiman Wediodiningrat, Ketua
Muda Ichibangse (dari jepang), Ketua Muda R.P.Soeroso, dengan enam puluh orang
anggota.
Hal-hal yang berkaitan dengan siding perumusan Pancasila sebagai dasar Negara :
1.      SIDANG BPUPKI (Tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945)
Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan selama 4 hari, berturut-turut yang tampil untuk
berpidato menyampaikan usulannya adalah sebagai berikut :
a.       Mr. muh. Yamin, tanggal 29 Mei 1945 mengusulkan rumusan dasar Negara
yaitu sebagai berikut :
1) Peri kebangsaan,                                   4) Peri kerakyatan,
2) Peri kemanusiaan,                     5) Kesejahteraan rakyat (kadilan sosial).
3) Peri ketuhanan,
Selain usulan tersebut, pada akhir pidatonya Mr. Muh. Yamin menyerahkan naskah
sebagai lampiran yaitu suatu rancangan ususlan sementara berisi rumusan UUD RI dan
rancangan itu dimulai dengan pembukaan yang rumusan dasar negaranya adalah
sebagai berikut :
1)      Ketuhanan Yang Maha Esa.
2)      Kebangsaan dan persatuan Indonesia.
3)      Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
4)      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5)      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 5
b.      Ir. Soekarno (Tanggal 1 Juni 1945)
Usulan dasar Negara dalam siding BPUPKI pertama berikutnya adalah dari Ir.
Soekarno. Beliau mengusulkan rumusan dasar Negara yang diberi nama Pancasila
yaitu sebagai berikut:
1)      Nasionalisme (kebangsaan Indonesia).
2)      Internasionalisme (peri kemanusiaan).
3)      Mufakat (demokrasi).
4)      Kesejahteraan sosial.
5)      Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang Berkebudayaan).

C.       Rumusan dasar Negara menurut Piagam Jakarta (Tanggal 22 Juni 1945)
Setelah sidang pertama selesai, dibentuk panitia perumus yang tugasnya adalah
menggolong-golongkan usulan-usulan pada rapat BPUPKI pertama. Jumlah tim
perumus tersebut adalah delapan orang.
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan pertemuan antara panitia kecil (Tim Perumus)
dengan sebagian anggota BPUPKI yang kebetulan ada acara di Jakarta. Disepakati
dibentuk panitia kecil yang jumlahnya Sembilan orang yang terkenal dengan panitia
Sembilan. Anggota panitia tersebut adalah Ir. Soekarno, Wachid Hasyim, Mr. Muh.
Yamin, Mr. Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr. Soebardjo, Kyai Abdul Kahar Moezakir,
Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Haji Agus Salim. Panitia Sembilan ini setelah
mengadakan pertemuan secara masak dan sempurna telah mencapai suatu hasil yang
baik yaitu suatu modus atau persetujuan antara golongan islam dan golongan
nasionalis. Modus atau persetujuan tersebut dituangkan dalam suatu rancangan
Pembukaan Hukum Dasar, yang terkenal dengan Piagam Jakarta dengan rumusan
dasar Negara sebagai berikut :
1)      Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2)      Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3)      Persatuan Indonesia.
4)      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.
5)      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
6
2.      SIDANG BPUPKI II (Tanggal 10 sampai 16 Juli 1945)
   Dalam sidang ini salah satu kesepakatan adalah pembentukan panitia kecil yaitu,
a.       Panitia perancang undang-undang dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno.
b.      Panitia ekonomi dan keuangan yang diketuai oleh Drs. Moh. Hatta.
c.       Panitia pembelaan tanah air diketuai oleh Abikusno Tjokrosoejoso.
Pada tanggal 14 Juli 1945 panitia perancang UUD berhasil melaporkan hasil
kerjanya. Susunan UUD yang diusulkan terdiri dari tiga bagian, yaitu :
a.       Pernyataan Indonesia merdeka yang berupa dakwaan di muka dunia atas
penjajahan Belanda.
b.      Pembukaan yang merupakan hasil dari Panitia Sembilan (Piagam Jakarta) yang
di dalamnya terkandung dasar Negara Pancasila, dan
c.       Pasal-pasal UUD yang berjumlah 42 pasal.

3.      Pembentukan PPKI


Kemenangan sekutu dalam perang dunia membawa hikmah bagi bangsa Indonesia.
Pada tanggal 7 Agustus 1945 diumumkan akan dibentuk PPKI (Dokuritzu Zyunbi
Linkai). Untuk keperluan itu, tanggal 8 Agustus 1945 Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan
Dr. Radjiman diberangkatkan ke Saigon atas panggilan Jendral Besar Terauchi, Saiko
Sikikan untuk daerah selatan. Indonesia termasuk wilayah kekuasaan Jendral Terauchi.
Menurut Soekarno, Jendral Terauchi pada tanggal 9 Agustus 1945 memberikan
kepadanya tiga cap yaitu :
a.       Soekarno diangkat sebagai Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia,
Moh. Hatta sebagai wakil ketua, dan Radjiman sebagai anggota.
b.      Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus 1945.
c.       Cepat atau lambat pekerjaan panitia diserahkan sepenuhnya kepada panitia
Jepang.
Sekembalinya dari Saigon (Vietnam Selatan) tanggal 14 Agustus 1945, di Kemayoran
Ir. Soekarno mengumumkan di muka orang banyak bahwa bangsa Indonesia akan
merdeka sebelum jagung berbunga (secepat mungkin) dan kemerdekaan Indonesia
bukan hadiah dari Jepang melainkan merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia
sendiri. Oleh karena itulah, maka ketua PPKI kemudian menambah sejumlah anggota
atas tanggung jawab sendiri. Dengan demikian, sifat panitia persiapan itu berubah
menjadi badan pendahuluan bagi komite nasional. 7
Anggota-anggota panitia ini datang dari seluruh kepulauan Indonesia sebagai wakil
daerah masing-masing, kemudian ditambah enam orang lagi sebagai wakil golongan
yang terpenting dalam masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang pada hakikatnya juga sebagai komite nasional
memiliki sifat representative, sifat perwakilan bagi seluruh bangsa Indonesia.

4.      Proklamasi dan Sidang Pertama PPKI


Setelah Hirosima dan Nagasaki di Bom Atom Amerika Serikat, tanggal 14
Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat tanpa sekutu. Dan kesempatan tersebut
digunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang bangsa Indonesia untuk menyatakan
kemerdekaan. Namun, dalam pelaksanaannya timbul perbedaan pendapat antara
golongan tua dan golongan muda tentang kapan kemerdekaan di lakukan. Golongan
muda menghendaki kemerdekaan dilaksanakan saat itu juga sedang golongan tua
menghendaki adanya pertemuan dengan anggota PPKI yang lain. Puncak perselisihan
ini terjadi ketika Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Diculik oleh golongan muda dan di
amankan do Rengasdengklok dengan harapan keduanya mau memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada saat itu juga. Namun akhirnya, setelah ada pembicaraan
kedua pihak sepakat tanggal 17 Agustus 1945 di Proklamasikan Kemerdekaan Bangsa
Indonesia.
Untuk mempersiapkan proklamasi tersebut pada tengah malam Bung Karno
dan Bung Hatta pergi ke rumah Laksamana Maeda di Oranye Nassau Boulevard
(sekarang jl. Imam Bonjol No.1), dimana telah berkumpul beberapa orang golongan
muda dan golongan tua. Di rumah Laksamana Maeda ini, teks Proklamasi dirumuskan.
Penulis konsep ini adalah Bung Karno dan mendapatkan pasukan dari peserta yang
hadir. Kemudian pada pagi harinya, tanggal 17 Agustus 1945 di Jl. Pegangsaan Timur
No.56, Jakarta, tepatnya pada hari jum’at legi, jam 10 pagi waktu Indonesia bagian
barat, Bung Karno dengan di damping oleh Moh. Hatta atau nama Bangsa Indonesia
memproklamasikan Negara Indonesia. Satu hari setelah proklamasi, tepatnya tanggal
18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang pertama dengan hasil sebagai berikut :
a.       Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 yang meliputi,
1)      Melakukan beberapa perubahan dan piagam Jakarta yang kemudian berfungsi
sebagai pembukaan UUD 1945.
8
2)      Menetapkan rancangan hukum dasar yang telah diterima dari Badan Penyelidik
pada tanggal 11 Juli 1945, setelah mengalami perubahan karena berkaitan dengan
perubahan Piagam Jakarta yang kemudian berfungsi sebagai UUD 1945.
b.      Memilih presiden dan wakil presiden.
c.       Menetapkan, sebelum MPR dan DPR terbentuk, presiden di bantu oleh sebuah
Komite Nasional Indonesia Pusat.
Dengan disahkannya UUD 1945 yang didalamnya terdapat Pancasila sebagai dasar
Negara, maka secara resmi Pancasila sebagai Dasar Negara Lahir.

D .Kedudukan dan Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara


1.      Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
yaitu Pancasila sebagai dasar dari penyelenggaraan kehidupan bernegara bagi Negara
Republik Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara  sesuai dengan apa
yang tersurat dalam pembukaanUndang-Undang Dasar 1945 alenia 4 antara lain
menegaskan:
“…..,maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan
Yang Maha esa. kemanusiaan yang adildan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan
kedudukan yang istimewa tersebut, selanjutnya dalam proses penyelenggaraan
kehidupan bernegara memiliki fungsi yang kuat pula. Pasal-pasal Undang-Undang
Dasar 1945 menggariskan ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi pancasila
dalam proses penyelenggaraan kehidupan bernegara. Untuk lebih rincinya kedudukan
pancasila sebagai dasar Negara, antara lain :
a.       Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segalasumber hukum (sumber
tertib hukum) Indonesia
b.      Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam
Pembukaan UUD 1945 dijabarkan dalam empatpokok pikiran
c.       Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara baikhukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis.
9
d.      Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD 1945mengandung isi
yang mewajibkan pemerintah danpenyelenggara negara termasuk penyelenggara
partai.
Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara tentu harus dipahami karena pancasila
merupakan salah satu elemen paling penting dalam negara kita ini. Pancasila adalah
suatu idoelogi yang dipegang erat bangsa Indonesia. istilah Pancasila diperkenalkan
oleh sosok Bung Karno saat sidang BPUPKI I . Pancasila kemudian menjadi sebuah
landasan berdirinya negara Indonesia.

2.       Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara


a.      Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang di dalamnya terkaandung
konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Pancasila haruslah menjadi
nilai-nilai yang hidup dan mengkristal dalam masyarakat Indonesia, sehingga
pandangan hidup itu haruslah dijunjung tinggi oleh masyarakat agar Pancasila mampu
menjadi sebuah Pedoman hidup bagi masyarakat Indonesia.

b.      Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia


Pancasila merupakan dasar falsafah Negara atau disebut sebagai ideology
Negara. Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur
penyelanggaran Negara. Sebagai dasar Negara, pancasila merupakan suatu asas
kerohanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum,sehinga merupakan
suatu sumber nilai, norma, serta kaidah, baik moral maupun hukum Negara, dan
menguasai hukum dasar, baik tertulis maupun tidak tertulis. Sebagai sumber dari
segala sumber hukum, pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan
UUD 1945 yang di lanjutkan dalam pokok-pokok pikiran UUD 1945 yang meliputi
suasana kebatinan dari UUD 1945 dan pada akhirnya di jabarkan pada pasal-pasal
UUD 1945 serta hukum positif  lainya.

c.       Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesian


Pancasila diangkat dari pandangan hidup Bangsa Indonesia, yaitu berasal dari
nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan, serta nilai religious yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara. Oleh karena itu,
bangsa Indonesia merupakan kausa materialis (asal bahan) dari Pancasila. 10
d.      Sebagai Kepribadian Bangsa
Nilai-nilai Pancasila merupakan corak khas terhadap bangsa Indonesia
sehingga membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

e.       Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


Pancasila sebagai ideologi terbuka sangat mungkin mampu menyelesaikan
berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideology
terbuka berarti mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai dalam Pancasila tidak
berubah namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan tantangan nyata yang
kita hadapi dalam setiap kurun waktu.

f.        Sebagai Perjanjian Luhur


Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila sudah disepakati oleh para pendiri bangsa.

E. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara


Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara ialah Pancasila berperan sebagai
landasan dan dasar bagi pelaksanaan pemerintahan, membentukan peraturan, dan
mengatur penyelenggaraan negara.
Melihat dari makna pancasila sebagai dasar negara kita tentu dapat
menyimpulkan bahwa pancasila sangat berperan sebagai kacamata bagi bangsa
Indonesia dalam menilai kebijakan pemeritahan maupun segala fenomena yang terjadi
di masayrakat.

F.Kelebihan Pancasila sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi nasional.
Ia adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai
cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Pancasila adalah ideologi
kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan untuk kepentingan membangun negara
bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya
persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan membangun pertalian batin
antara warga negara dengan tanah airnya. Pandangan Soekarno yang demikian ini
merupakan pengulangan dari apa yang pernah ia ucapkan pada Pidato 1 Juni, Hari
Lahirnya Pancasila. 10
Bukti bahwa ideologi pancasila lebih baik dari dua ideologi itu karena
Pancasila memuat pokok-pokok pikiran sedemikian rupa :
·         Pertama, sila Ketuhanan
memuat pokok-pokok pikiran bahwa manusia Indonesia menganut berbagai agama,
dengan kata lain ada kebebasan untuk beragama dan tidak beragama, serta ada
kebebasan untuk berpindah agama (keyakinan)nya. Bahkan mereka yang tidak percaya
kepada Tuhan-pun, karena toleransinya yang sudah menjadi sifat bangsa Indonesia,
mengakui bahwa kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa merupakan
karakteristik dari bangsanya, sehingga mereka menerima sila Pertama ini.
·         Kedua, Nasionalisme Indonesia
 (maksudnya sila ke-3 dari Pancasila) bukanlah chauvinisme. Bangsa Indonesia tidak
menganggap diri lebih unggul dari bangsa lain. Ia tidak pula berusaha untuk
memaksakan kehendaknya kepada bangsa-bangsa lain (bandingkan dengan ideologi
imperialisme dan kapitalisme). Di Barat, Nasionalisme berkembang sebagai kekuatan
agresif yang mencari daerah jajahan demi keuntungan ekonomi nasionalnya. Di Asia,
Afrika, dan Amerika Latin nasionalisme adalah gerakan pembebasan, gerakan protes
terhadap penjajah akibat penindasan Barat.
·         Ketiga, Internasionalisme
(maksudnya sila Kemanusiaan yang adil dan beradab) menghendaki setiap bangsa
mempunyai kedudukan yang sederajat, setiap bangsa menghargai dan menjaga hak-
hak semua bangsa.
     Keempat, demokrasi
(maksudnya sila ke-4 dari Pancasila) telah ada sejak dahulu di bumi Indonesia
meskipun bentuknya beda dengan demokrasi yang ada di Barat. Demokrasi di
Indonesia mengenal tiga prinsip: mufakat, perwakilan, dan musyawarah.
    
Kelima, Keadilan Sosial
Pada sila ini terkandung maksud untuk keadilan dan kemakmuran sosial, jadi
bukan keadilan dan kemakmuran individu. Hanya dalam suatu masyarakat yang
makmur berlangsung keadilan sosial.
Sebagai bukti bahwa (ideologi) Pancasila mendapat dukungan dari seluruh
rakyat Indonesia, Soekarno mengajak semua unsur (golongan) yang ada di Indonesia
dalam pidatonya itu.Mereka yang ikut di belakang Soekarno pada waktu itu adalah:
para pejabat tinggi dan para politisi. 11
Mereka terdiri atas para panglima militer, ulama besar dari berbagai agama
yang ada di Indonesia. Ada pimpinan Partai Komunis Indonesia, ada perwakilan dari
golongan Katolik dan Protestan, dan ada pula sejumlah pimpinan dari golongan
nasionalis (PNI dan lain-lain). Diikutsertakan dalam delegasi ke SU PBB itu adalah
wakil buruh, tani, wakil golongan perempuan, dan wakil golongan
cendekiawan.Mengingat Pancasila, terutama demokrasi yang menitikberatkan
musyawarah-mufakat, yang tidak ada dalam demokrasi Barat, maka Soekarno
mengajak supaya bangsa-bangsa di dunia mengikuti ideologi Pancasila. Demikianlah
kata Soekarno dalam  sidang itu, ‘Cara musyawarah ini dapat dijalankan, karena wakil-
wakil bangsa kami berkeinginan agar cara-cara itu dapat berjalan….. semua
menginginkannya, karena semuanya menginginkannya tercapainya tujuan jelas dari
Pancasila, dan tujuannya yang jelas itu ialah masyarakat adil dan makmur.’
Dewasa ini, alih-alih Pancasila bisa diterima bangsa-bangsa di dunia, nasib
ideologi Pancasila pun di dalam negeri masih dalam pertaruhan. Penyelewengan
terhadap Pancasila mulai kentara di era Orde Baru. Pancasila telah dijadikan instrumen
politik untuk menjaga status quo. Pancasila telah dijadikan asas tunggal. Yaitu satu-
satunya asas yang menjadi dasar untuk hidup berbangsa, bernegara, bermasyarakat,
termasuk dalam asas Politik. Pancasila kemudian dijadikan tafsir yang bersifat
monolitik, direktif, kaku, dan berorientasi ‘menghukum’ lawan-lawan politik
pemerintah. Ada usaha, memang, untuk mengembalikan Pancasila berikut tafsirnya,
sesuai dengan semangat para pejuang kemerdekaan, Pancasila yang dikehendaki
Soekarno, Pancasila yang ditawarkan ke Sidang Umum PBB 30 September 1960.
Tetapi, kondisi sekarang sudah berbeda dengan kondisi ketika Soekarno masih
berkuasa. Indonesia sekarang, bahkan mulai Orba berkuasa, sudah dicengkram oleh
kekuatan Neoliberalisme (penjajah baru yang lebih masif dan canggih dibandingkan
dengan nenek moyangnya, Imperialisme dan Kapitalisme).

12
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas maka kami menyimpulkan beberapa inti dari materi di
atas yakni bahwa Pancasila adalah suatu landasan yang terdiri dari lima sila (pancasila)
,yang mengundung nilai-nilai luhur kebudayaan yang tertanam dalam darah daging
perjuangan kebangsaan dan kenegaraan. Berdasarkan pendapat Muhammad Yamin dalam
bahasa Sansekerta kata Pancasila memiliki dua macam arti secara leksikal, yaitu : Panca
artinya lima Syila artinya batu sendi, dasar, atau  Syiila artinya peraturan tingkah laku
yang baik/senonoh. Pancasila sekaligus di asuh sebagai landasan Negara dengan
kandungan nilai-nilai kesutuan dan keanekaragamanya.
Maka pancasila merupakan suatu gagasan pegangan yang menjadi patokan dalam
menjalankan amanah dan fungsi keNegaraan, keBangsaan, keMasyarakat.

B.     SARAN
Saran kami adalah agar pembaca dapat mengetahui dan memahami arti dari
Pancasila dan proses perumusan Pancasila sebagai landasan atau dasar Negara bagi
bangsa Indonesia serta makna yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar Negara dan
kelebihan yang di miliki Pancasila dibandingkan dengan ideology lainnya.
  Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kami
memerlukan saran maupun kritik yang bersifat membangun dari para pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

WIDISUSENO, Iriyanto. Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar


Negara. HUMANIKA, 2014, 20.2: 62-66.

Widisuseno, Iriyanto. "Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara."
HUMANIKA 20.2 (2014)

Widisuseno, I. (2014). Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara.
HUMANIKA, 20(2), 62-66.

Sastrapratedja, M. "Pancasila Sebagai Dasar Negara, Asas Etika Politik dan Acuan
Kritik Ideologi." dalam Agus Wahyudi dkk, Proceeding Kongres Pancasila:
Pancasila dalam Berbagai Perspektif.

ADHAYANTO, Oksep. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara


Dalam Pembentukkan Peraturan Perundang-Undangan. Jurnal Ilmu Hukum, 2015,
6.2: 166-174.

Adhayanto, Oksep. "Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam


Pembentukkan Peraturan Perundang-Undangan." Jurnal Ilmu Hukum 6.2 (2015): 166-
174

14

Anda mungkin juga menyukai