Anda di halaman 1dari 4

Nama : Shafa Tasya Kamila Rachmadani

NPM : 19025010099

Golongan : C1
Mata Kuliah : MOPTT

HASIL PENGAMATAN

No Pengamatan Jenis Trap Nama serangga Status


Ke- Yellow trap Attractant
Hari/tanggal 1 2 1 2
1. Minggu, 10 1 4 2 2 Hama
April 2021

Gambar 1 Lalat Buah


(Dropshila
melanogaster)
2. Minggu, 10 4 3 0 0 Hama
April 2021

Gambar 2 Ngengat
tawon (Amalia
huebneri)
3. Minggu, 10 5 9 0 0 Predator
April 2021

Gambar 3 Kumbang
Koksi (Coccinellidae)
4. Minggu, 10 3 1 0 0 Hama
April 2021

Gambar 4 Lebah
Trigona (Trigona sp)
5. Minggu, 10 1 4 0 0 Hama
April 2021

Gambar 5 Lebah
Sarang Lebah
6. Minggu, 10 2 3 0 0 Hama
April 2021

Gambar 6 Lalat Hijau


(Lucilian sericata)
PEMBAHASAN

Pengamatan trap yang telah dipasang sebanyak empat buah yang terdiri atas dua
perangkap yellow trap dan dua perangkap attractant diperoleh serangga yang terjebak, berstatus
hama dan Lalat hijau predator. Monitoring yang dilakukan pada Minggu sebelumnya tidak ada
serangga yang terjebak. Setelah pergantian lem perekat sehingga penangkapan serangga dapat
dilakukan. Dua perangkap attractant yang dipasang, juga mengalami peningkatan dalam
menjebak serangga pada tiap trap. Hal ini mampu disebabkan karena propagenol yang digunakan
dalam perangkap ini kurang banyak. Sehingga serangga yang tertarik tidak banyak. Kedua
perangkap ini akan diganti air, ditambahkan lem perekat agar serangga yang datang mampu
terjebak di pengamatan selanjutnya. Hama yang teridentifikasi adalah hama lalat buah, lalat
hijau, ngengat, kumbang koksi, lebah trigona, dan lebah sarang lebah.
Tahap-tahap penyerangan lalat buah dimulai saat: (1) buah masih pentil, lalat buah mulai
beterbangan ke seluruh areal pertanaman karena aroma kimiawi berupa ekstraksi-ekstraksi ester
yang dikeluarkan oleh buah; (2) buah muda, saat ini lalat mulai hinggap dipohon karena aroma
buah dan rangsangan pembentukan telur di mulai; (3) saat buah tua/masak, lalat hinggap pada
buah dan mulai bertelur, buah mulai berwarna kuning menghasilkan ekstraksi ester dan asam
organik, rangsangan pembentukan telur bertambah. Berdasarkan penjelasan tersebut, imago
betina dapat menemukan inangnya untuk bertelur dengan mengenali aroma buah.
Populasi lalat buah juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lalat buah memiliki
intensitas serangan yang semakin meningkat pada buah-buahan pada iklim yang sejuk,
kelembaban tinggi, angin tidak terlalu kencang, suhu, dan curah hujan juga cukup penting dalam
memengaruhi tingkat intensitas serangan lalat buah. Populasi lalat buah akan lebih tinggi bila di
daerah yang bercurah hujan cukup tinggi dari pada daerah yang bercurah hujan rendah. Curah
hujan pada saat penelitian cukup tinggi karena hampir setiap hari turun hujan.
Curah hujan yang tinggi memang cocok untuk perkembangan lalat buah namun pada saat
penelitian hanya mengharapkan kedatangan lalat buah yang ada di alam dan tidak adanya
tanaman inang selain tanaman tomat di sekitaran tempat penelitian, sehingga imago betina lalat
buah tidak ada tempat untuk meletakan telur dan menyebabkan imago betina akan mencari inang
ketempat lain yang cocok untuk meletakan telur yang menyebabkan kurangnya populasi imago
lalat buah di sekitaran tempat penelitian. Produksi sangat dipengaruhi oleh populasi imogo lalat
buah semakin banyak imago maka intensitas serangan akan tinggi dan menyababkan buah rusak
menjadi banyak. Oleh sebab itu lalat buah ini harus dikendalikan supaya resiko gagal panen bisa
dikurangi. Hama lalat buah termasuk sulit dikendalikan karena telur yang menetas menjadi larva
berada didalam buah dan akan memekan daging buah sedangkan setelah menjadi imago berada
di luar buah.

Anda mungkin juga menyukai