Anda di halaman 1dari 2

AKUNTANSI KERUGIAN OPERASI BERSIH

Rugi operasi neto (net operating loss-NOL) terjadi untuk tujuan perpajakan terjadi ketika biaya yang
dapat dikurangkan dari pajak melebihi pendapatan kena pajak. Beban pajak yang tidak adil akan
terjadi jika perusahaan dikenai pajak selama periode yang menguntungkan tanpa menerima
keringanan pajak selama periode rugi perasi neto.

Perusahaan dapat memnfaatkan penyisihan rata-rata pendapatan ini melalui kerugian yang di derita
dalam periode tertentu yang dapat dikurangkan dari laba kena pajak periode sebelumnya
(carryback) dan menerapkan rugi operasi terhadap laba kena pajak tahun-tahun berikutnya untuk
mengurangi beban pajak secara keseluruhan (carryforward) dari rugi operasi neto.

Kerugian Carryback

Dengan menggunakan kerugian carryback (loss carryback), perusahaan dapat “membawa” rugi
operasi neto dua tahun dan menerima pengembalian pajak penghasilan yang dibayarkan pada
tahun-tahun tersebut. Perusahaan harus menggunakan kerugian tersebut pada tahun dan kemudian
ke tahun kedua. Jika masih ada kerugian yang tersisa setelah carryback dua tahun, perusahaan dapat
meneruskan kerugian yang tersisa tersebut sampai 20 tahun ke depan untuk mengimbangi masa
depan Penghasilan kena pajak. Ilustrasi 19-29 menggambarkan prosedur loss carryback, dengan
asumsi kerugian pada 2011.

Rugi Operasi Neto


2009 2010 2011 2012 2013 2031
Kerugian CarrybackKerugian Carryforward
2 Tahun ke Belakang20 Tahun ke Depan

Kerugian Carryforward

Perusahaan dapat melepaskan kerugian carryback dan hanya menggunakan opsi kerugian
carryforward, untuk mengimbangi laba kena pajak di masa depan hingga 20 tahun. Ilustrasi 19-30
menunjukkan pendekatan ini.

Rugi Operasi Neto

2009 2010 2011 2012 2013 2031

Kerugian Carryforward

20 Tahun ke Depan

Ilustrasi 19-30
Prosedur Keugian Carryforward

Jika carryoack tidak sepenuhnya menyerap rugi operasi neto, atau jika perusahaan memutuskan
untuk tidak melakukan carryback atas kerugian tersebut, maka perusahaan dapat meneruskan
kerugiannya hingga 20 tahun ke depan. Oleh karena perusahaan menggunakan carryforward untuk
menyaling hapus (offset) laba kena paiak di masa depan. pengaruh pajak dari kerugian carryforward
merupakan penghematan pajak di masa depan. Realisasi manfaat pajak masa depan bergantung
pada laba masa depan, yang masih tidak pasti.

Masalah akuntansi utama adalah apakah harus ada persyaratan yang berbeda Untuk pengakuan aset
pajak tangguhan untuk (a) perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, dan (b) rugi operasi yang
belum dikompensasi. Posisi IASB adalah bahwa secara substansi item-item ini dianggap sama, yaitu
bahwa keduanya merupakan jumlah yang dapat dikurangkan dari pajak pada tahun-tahun depan.
Akibatnya, IASB menyimpulkan bahwa tidak boleh ada persyaratan yang berbeda untuk pengakuan
aset pajak tangguhan dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan dari rugi operasi yang
belum dikompensasi.

Meninjau Kembali Carryforward (Nonpengakuan)

Apakah perusahaan akan merealisasi aset pajak tangguhan atau tidak sangat bergantung
pada apakah laba kena pajak yang ada memadai atau akan ada selama periode carryforward yang
diperbolehkan berdasarkan undang-undang pajak.

Apabila laba kena pajak tidak memungkinkan untuk dihasilkan oleh perusahaan selama rugi
pajak yang tidak digunakan atau kredit pajak yang tidak digunakan dapat dimanfaatkan, maka aset
pajak tangguhan tidak diakui.

Sulit bagi perusahaan untuk mencapai kesimpulan bahwa pengakuan kerugian carryforward
adalah dimungkinkan bila ternyata ada bukti negatif (seperti kerugian kumulatif dalam beberapa
tahun terakhir). Namun, perusahaan sering kali mengutip bukti positif yang menunjukkan bahwa
pengakuan carryforward diperlukan.

Sayangnya, sifat subjektif untuk menentukan penurunan aset pajak tangguhan memberi
kesempatan kepada perusahaan untuk mengelola labanya. Sebagaimana disebutkan salah satu ahli
akuntansi, “Ketentuan 'kemungkinan besar' merupakan klausul yang paling menghakimi dalam dunia
akuntansi” Beberapa perusahaan mungkin mengakui kerugian carryforward dengan segera dan
kemudian menggunakannya untuk meningkatkan labanya sesuai kebutuhan. Perusahaan lain
mungkin langsung mengambil laba untuk menambah modal atau mengimbangi beban negatif yang
besar terhadap laba.

Anda mungkin juga menyukai