Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN PADA ISOLASI SOSIAL

Dosen Pembimbing :
Ns. Riris Ocktryna. M.Kep, SpKep J

Di susun oleh :
Aldi Rianto, S.Kep
201560311004

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (S1 & NERS)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MEDISTRA INDONESIA
BEKASI
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

I. Kasus (masalah utama)


Isolasi Sosial

II. Proses terjadinya masalah


a. Pengertian
Isolasi sosial ( menarik diri ) yaitu seseorang yang menyendiri dan dialami oleh
individu sehingga menganggap orang lain mempunyai pernyataan negatif atau
mengancam (Keliat, 2015 :Zakiyah 2019)
Isolasi sosial adalah suatu keadaan seseorang secara individu yang mengalami
penurunan sehingga tidak mampu berinteraksi atau bersosialisai dengan orang lain
disekitarnya. Misalnya, klien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan
tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Yosep & Sutini,
2014 : Zakiyah 2019).
b. Rentang Respon

Rentang Respon Marah

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Menyendiri Kesepian Manipulasi

Otonomi Menarik Diri Impulsif

Kebersamaan Ketergantungan Narkisisme

Saling ketergantungan

a. Menyendiri

Adalah respon yang di butuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang

telah di lakukan di lingkungan social dan suatu cara mengevaluasi diri untuk

menentukan langkah social

b. Otonomi

Adalah kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide-ide

pikiran, perasaan dalam hubungan social


c. Kebersamaan

Adalah suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu

tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima.

d. Saling ketergantungan

Kondisi saling ketergantungan antara indivu dengan orang lain

e. Kesepian

Kondisi dimana individu merasa sendiri

f. Isolasi social

Keadaan dimana keadaan dimana seseorang sulit menemukan dalam

membina hubungan secara terbuka

g. Ketergantungan

Kondisi bila terjadi seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri atau

kemampuannya untuk berfungsi secara sukses.

h. Manipulasi

Gangguan hubungan sosial yang terdapat pada individu yang menganggap

orang lain sebagai objek.

i. Impuls

Kondisi seseorang yang tidak mampu merencanakan seseuatu, tidak mampu

belajar dari pengalaman dan tidak dapat di andalkan.

j. Narkisisme

Kondisi seseorang yang terdapat harga diri yang rapuh, secara terus

menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian, dan marah jika orang lain

tidak mendukung.
c. Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan

Menurut Mukhripah Damaiyanti (2012) tanda dan gejala kekerasan adalah :

a. Kurang spontan

b. Apatis ( kurang acuh terhadap lingkungan )

c. Ekpresi wajah kurang berseri

d. Afek tumpul

e. Tidak merawat untuk kebersihan sendiri

f. Komunikasi verbal menurun

g. Mengisolasi ( menyendiri )

d. Etiologi
 Faktor Predisposisi
1) Faktor perkembangan:

Kurang stimulasi, kurang kasih saying, kurang perhatian, dan kurang

kehangetan dari orag tua ( Muhith, 2015 : Zakiyah 2019)

2) Faktor biologis

Kelainan struktur otak seperti atropi, pembesaran ventrikel,

penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbic yang diduga

dapat menyebabkan skizofrenia. ( Muhith, 2015 : Zakiyah 2019)

3) Faktor sosial budaya

Dapat menjadikan factor pendukung terjadi gangguan dalam

membina hubungan dengan orang lain ( Muhith, 2015 : Zakiyah 2019)

 Faktor Presipitasi

1) Stress sosial budaya

perceraian, berpisah dengan orang yang di cintai, kehilangan pasangan

pada usia tua dan kesepian karena tinggal jauh (Annas 2015).
2) Stress biokimia

Kelebihan dopamine dan menurunnya MAO (Mono Amino

Oksidasi) (Annas 2015).

3) Stressor Biologik dan Lingkungan Sosial

Stressor ini yang terjadi di kasus skizofrenia sering terjadi akibat

interaksi antara individu, lingkungan maupun biologis (Annas 2015).

4) Stress psikologis

Kecemasan yang tinggi akan menyebabkan menurunnya

kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain. (Annas

2015).

III. A. Pohon masalah

Risiko Gangguan Persepsi Sensori


Halusinasi
Effect

Isolasi Sosial

Core Problem

Harga Diri Rendah Kronik


cause
Causa

Gambar: Pohon Masalah Isolasi Sosial (Roswinda 2016)


B. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
1. Masalah dan Data yang Perlu Dikaji
Masalah keperawatan:
a. Isolasi sosial: menarik diri
b. Gangguan konsep diri: harga diri rendah

Masalah Keperawatan Data yang perlu dikaji


Isolasi Sosial : menarik diri Data Subyektif :.
 Klien mengatakan malas
berinteraksi dengan orang lain.
 Klien mengatakan orang-orang jahat
dengan dirinya.
 Klien merasa orang lain tidak
selevel.
Data objektif :
 Klien tampak menyendiri.
 Klien terlihat mengurung diri.
 Klien tidak mau bercakap-cakap
dengan orang lain

IV. Diagnosa keperawatan


1. Isolasi sosial: menarik diri

V. Rencana tindakan keperawatan


Diagnosa 1: Isolasi Sosial
Tujuan Umum :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi
Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan : Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik dengan cara :
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar
klien
2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Tindakan:
a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tandatandanya.
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
penyebab menarik diri atau mau bergaul
c. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tandatanda
serta penyebab yang muncul
d. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
Tindakan :
a. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika
terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll)
b. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan
berhubungan dengan orang lain
1) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan prang lain
2) Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain
3) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
c. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
1) beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan
orang lain
2) diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain
3) beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial
Tindakan:
a. Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
b. Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain
c. Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah
dicapai.
d. Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
e. Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu
f. Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
g. Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan
ruangan
5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang
lain
Tindakan:
a. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila
berhubungan dengan orang lain
b. Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan
dengan orang lain.
c. Beri reinforcement positif atas kemampuan klien
mengungkapkan perasaan manfaat berhubungan dengan oranglain
6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga
Tindakan:
a. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :
1) Salam, perkenalan diri
2) Jelaskan tujuan
3) Buat kontrak
4) Eksplorasi perasaan klien
b. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
1) Perilaku menarik diri
2) Penyebab perilaku menarik diri
3) Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi
4) Cara keluarga menghadapi klien menarik diri
c. Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada
klien untuk berkomunikasi dengan orang lain.
d. Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian
menjenguk klien minimal satu kali seminggu
e. Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai
oleh keluarga

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien
Data Subyektif : 2. Diagnosa
 Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain.
 Klien mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya.
 Klien merasa orang lain tidak selevel.

Data objektif :
 Klien tampak menyendiri.
 Klien terlihat mengurung diri.
 Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain

Keperawatan
Isolasi Sosial.

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang
lain.
d. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial.
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya.
b.  Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c.  Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang
lain.
d.  Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e.  Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f.   Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian.

B. Proses Pelaksanaan Tindakan :


Orientasi
1. Salam terapeutik :
Assalamualaikum..!!! selamat pagi pak…… perkenalkan nama saya ALDI

RIANTO, biasa dipanggil Aldi. Saya mahasiswa profesi ners dari STIKes MI

yang akan dinas di ruangan Dewa Ruci ini selama 3 minggu. Hari ini saya

dinas pagi dari jam 07:00 sampai jam 14:00 siang. Saya akan merawat bapak

selama di rumah sakit ini. Nama bapak siapa? Senangnya bapak di panggil

apa?

2. Evaluasi / validasi :
Bagaimana perasaan bapak…… hari ini? O.. jadi pak merasa bosan dan tidak

berguna. Apakah bapak masih suka menyendiri ??

3. Kontrak:
Topik :
Baiklah pak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan
bapak dan kemampuan yang bapak miliki? Apakah bersedia? Tujuananya
Agar bapak dengan saya dapat saling mengenal sekaligus bapak dapat
mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain
Waktu :
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit

saja ya?

Tempat :

bapak mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di taman


saja?.
Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
A. Dengan siapa bapak tinggal serumah?
B. Siapa yang paling dekat dengan bapak?
C. apa yang menyebabkan bapak dekat dengan orang tersebut?
D. Siapa anggota keluarga dan teman bapak yang tidak dekat dengan bapak?
E. apa yang membuat bapak tidak dekat dengan orang lain?
F. apa saja kegiatan yang biasa bapak akukan saat bersama keluarga?
G. Bagaimana dengan teman-teman yang lain?
H. Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan orang
lain? Apa yang menghambat bapak dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
orang lain?
I. Menurut bapak apa keuntungan kita kalau mempunyai teman?
J. Wah benar, kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap.
K. Apa lagi pak? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa)
L. Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa pak? ya apa lagi? (sampai
menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya.
M. Kalau begitu ingin bapak belajar berteman dengan orang lain?
N. Nah untuk memulainya sekrang bapak latihan berkenalan dengan saya terlebih
dahulu. Begini pak, untuk berkenalan dengan orang lain dengan orang lain kita
sebutkan dahulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai.
O. Contohnya: nama saya Aldi Rianto, senang sipanggil Aldi.
P. Selanjutnya bapak menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya
nama Bapak siapa ? senangnya dipanggil apa?
Q. Ayo bu coba dipraktekkan! Misalnya saya belum kenal dengan bapak. coba bapak
berkenalan dengan saya.
R. Ya bagus sekali pak!! coba sekali lagi pak..!!! bagus sekali pak!!
S. Setelah berkenalan dengan bapak, orang tersebut diajak ngobrol tentang hal-hal
yang menyenangkan. Misalnya tentang keluarga, tentang hobi, pekerjaan dan
sebagainya,
T. Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman bapak.
(dampingi pasien bercakap-cakap).
Terminasi :
1. Evaluasi respons klien terhaap tindakan keperawatan

Evaluasi klien (subjektif) :


Bagaimana perasaan pak setelah kita latihan berkenalan?
Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement) :
Nah sekarang coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan
orang lain!

2. Tindakan lanjut klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan
yang telah dilakukan) :
Baiklah pak, dalam satu hari mau berapa kali bapak latihan bercakap-cakap
dengan teman? Dua kali ya pak? baiklah jam berapa pak akan latihan? Ini ada
jadwal kegiatan, kita isi pasa jam 11:00 dan 15:00 kegiatan bapak adalah
bercakap-cakap dengan teman sekamar. Jika bapak melakukanya secara
mandiri makan bapak menuliskan M, jika bapak melakukannya dibantu atau
diingatkan oleh keluarga atau teman maka bapak buat tulis D, Jika bapak tidak
melakukanya maka bapak tulis T. apakah bapak mengerti? Coba bapak ulangi?
Naah bagus pak.

3. Kontrak yang akan datang :


Topik :
Baik lah pak bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang
pengalaman ibu bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan latihan
bercakap-cakap dengan topik tertentu. apakah bapak bersedia?
Waktu :
Pak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 pagi?
Tempat :

Pak maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di taman


lagi?? Baiklah pak besok saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok pak.
saya permisi Assalamualaikum Wr,Wb.
DAFTAR PUSTAKA

Annas, Dini Dalila Ahya. 2015. “Isolasi Sosial.” 0–9.

Mukhripah Damaiyanti, Iskandar. 2012. Asuhuan Keperawatan Jiwa.

Roswinda, Dita. 2016. “ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAPAK S YANG

MENGALAMI ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAPAK S YANG

MENGALAMI ISOLASI SOSIAL DI RUANG ELANG RUMAH SAKIT JIWA

DAERAH ATMA HUSADA MAHAKAM SAMARINDA.” Journal of Chemical

Information and Modeling 53(9).

Zakiyah, Nur. 2019. “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. K DAN Ny. S

YANG MENDERITA SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEKUNG TAHUN 2019.”

Anda mungkin juga menyukai