Dosen Pembimbing :
Ns. Riris Ocktryna. M.Kep, SpKep J
Di susun oleh :
Aldi Rianto, S.Kep
201560311004
Saling ketergantungan
a. Menyendiri
telah di lakukan di lingkungan social dan suatu cara mengevaluasi diri untuk
b. Otonomi
d. Saling ketergantungan
e. Kesepian
f. Isolasi social
g. Ketergantungan
Kondisi bila terjadi seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri atau
h. Manipulasi
i. Impuls
j. Narkisisme
Kondisi seseorang yang terdapat harga diri yang rapuh, secara terus
menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian, dan marah jika orang lain
tidak mendukung.
c. Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan
a. Kurang spontan
d. Afek tumpul
g. Mengisolasi ( menyendiri )
d. Etiologi
Faktor Predisposisi
1) Faktor perkembangan:
2) Faktor biologis
penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbic yang diduga
Faktor Presipitasi
pada usia tua dan kesepian karena tinggal jauh (Annas 2015).
2) Stress biokimia
4) Stress psikologis
2015).
Isolasi Sosial
Core Problem
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subyektif : 2. Diagnosa
Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain.
Klien mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya.
Klien merasa orang lain tidak selevel.
Data objektif :
Klien tampak menyendiri.
Klien terlihat mengurung diri.
Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain
Keperawatan
Isolasi Sosial.
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang
lain.
d. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial.
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang
lain.
d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian.
RIANTO, biasa dipanggil Aldi. Saya mahasiswa profesi ners dari STIKes MI
yang akan dinas di ruangan Dewa Ruci ini selama 3 minggu. Hari ini saya
dinas pagi dari jam 07:00 sampai jam 14:00 siang. Saya akan merawat bapak
selama di rumah sakit ini. Nama bapak siapa? Senangnya bapak di panggil
apa?
2. Evaluasi / validasi :
Bagaimana perasaan bapak…… hari ini? O.. jadi pak merasa bosan dan tidak
3. Kontrak:
Topik :
Baiklah pak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan
bapak dan kemampuan yang bapak miliki? Apakah bersedia? Tujuananya
Agar bapak dengan saya dapat saling mengenal sekaligus bapak dapat
mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain
Waktu :
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit
saja ya?
Tempat :
2. Tindakan lanjut klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan
yang telah dilakukan) :
Baiklah pak, dalam satu hari mau berapa kali bapak latihan bercakap-cakap
dengan teman? Dua kali ya pak? baiklah jam berapa pak akan latihan? Ini ada
jadwal kegiatan, kita isi pasa jam 11:00 dan 15:00 kegiatan bapak adalah
bercakap-cakap dengan teman sekamar. Jika bapak melakukanya secara
mandiri makan bapak menuliskan M, jika bapak melakukannya dibantu atau
diingatkan oleh keluarga atau teman maka bapak buat tulis D, Jika bapak tidak
melakukanya maka bapak tulis T. apakah bapak mengerti? Coba bapak ulangi?
Naah bagus pak.