Anda di halaman 1dari 12

TUGAS RISET KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

HAYUNING RACHMITA KURNIANTI

1834028

YAYASAN WAHANA KARYA BHAKTI HUSADA

AKADEMI KEPERAWATAN RSPAD GATOT SOEBROTO

JAKARTA

2020
Keefektivitasan Kompres Air Dingin Untuk
Mengurangi Luka Memar Pada Tubuh

A. Latar belakang
Memar adalah kondisi medis berupa perubahan warna pada kulit akibat
pecahnya pembuluh darah  kecil di bawah kulit. Kondisi yang juga sering
disebut lebam ini sering terjadi karena cedera pada bagian tertentu tubuh,
seperti jatuh atau terbentur sesuatu.

Memar adalah luka yang sering dijumpai dan dialami oleh seseorang. Hal ini
terjadi karena beberapa hal seperti; jatuh, terkena benturan, terkena pukulan ke tubuh
(badan) yang dapat menyebabkan pembengkakan pada kulit timbul karena adanya
rembesan darah ke dalam jaringan.

Kompres dingin adalah salah satu cara yang sering dilakukan untuk
meredakan sakit saat cedera. Kompres dingin biasa digunakan untuk mengobati
luka, memar, bengkak yang baru, dalam 24-48 jam setelah terjadinya cedera.
Kompres dingin dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi peradangan, mengurangi
perdarahan ke dalam jaringan, dan mengurangi kejang otot serta nyeri.

Suhu yang rendah dapat merangsang ukuran pembuluh darah menyempit dan
memperlambat aliran darah pada lokasi cedera. Pada daerah cedera, terjadi proses
peradangan dan kerusakan pembuluh darah yang akan menyebabkan sel-sel darah
keluar dari pembuluh darah dan menyebabkan kulit berwarna merah kebiruan.

Es atau air dingin bisa menurunkan jumlah darah yang keluar tersebut.
Penurunan aliran darah ini akan menyebabkan berkurangnya zat-zat perangsang
peradangan yang bergerak menuju daerah cedera sehingga dapat mengurangi
bengkak dan nyeri.

B. Rumusan masalah
Bagaimanakah keefektivitasan kompres air dingin untuk mengurangi serta
mempercepat proses penyembuhan luka memar pada tubuh?

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Penulis ingin mengetahui keefektivitaan penyembuhan luka memar di tubuh
menggunakan kompres air dingin dalam mempercepat proses penyembuhan luka
2. Tujuan khusus
a. Membandingkan gambaran luka memar pada tubuh sebelum dikompres
menggunakan air dingin
b. Mengetahui keefektivitasan pemberian kompres air dingin untuk membantu
proses penyembuhan luka memar pada tubuh
c. Menggambarkan hasil luka memar setelah dikompres menggunakan air dingin
D. Ruang lingkup penulisan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pentingnya kompres air dingin
untuk mempercepat proses penyembuhan luka memar pada tubuh.

E. Metodologi penulisan
1. Studi kepustakaan yaitu mempelajari buku sumber dan internet yang berhubungan
dengan pentingnya kompres air dingin untuk mempercepat proses penyembuhan
luka memar pada tubuh

F. Sistematika penulisan
1. Bab satu pendahuluan terdiri dari:
a. Latar belakang
b. Masalah penelitian
c. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
d. Ruang lingkup penulisan
e. Sistematika penulisan
A. Pengertian
Pengertian kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan
suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis.
Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian
dan mengurangi perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi
dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan
hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.
Mekanisme lain yang mungkin bekerja adalah bahwa persepsi dingin
menjadi dominan dan mengurangi persepsi nyeri (Price, 2005)

Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat yang
dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi
aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa
terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf
sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit

Memar adalah kondisi medis berupa perubahan warna pada kulit akibat
pecahnya pembuluh darah kecil di bawah kulit. Kondisi yang juga sering disebut
lebam ini sering terjadi karena cedera pada bagian tertentu tubuh, seperti jatuh atau
terbentur sesuatu.

Memar adalah luka yang sering dijumpai dan dialami oleh seseorang. Hal ini terjadi
karena beberapa hal seperti; jatuh, terkena benturan, terkena pukulan ke tubuh (badan)
yang dapat menyebabkan pembengkakan pada kulit timbul karena adanya rembesan darah
ke dalam jaringan.

B. Tanda dan gejala


Memar tampak sebagai perubahan warna pada kulit. Pada awalnya, lebam akan
berwarna kemerahan, lalu berubah menjadi biru atau ungu gelap dalam beberapa
jam setelahnya. Warna bercak memar kemudian berubah menjadi kuning atau hijau
setelah beberapa hari. Setelah itu, lebam akan sembuh dan memudar dengan
sendirinya. Biasanya, memar terasa nyeri ketika ditekan. Pada beberapa kasus, rasa
nyeri dirasakan dalam beberapa hari setelah memar muncul. Rasa nyeri ini akan
ikut hilang ketika lebam memudar. Tidak ada kerusakan kulit pada memar,
sehingga tidak ada risiko terjadinya infeksi kulit pada kondisi ini

C. Penyebab

Penyebab memar bisa beragam hal yang meliputi:

 Terbentur. Kebanyakan kasus memar terjadi karena cedera akibat terbentur,


cedera olahraga, keseleo, cedera kepala, atau kecelakaan.
 Obat-obatan pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin.
 Faktor usia. Kejadian memar lebih banyak ditemukan pada lansia karena
kondisi kulit dan jaringan penyokong pembuluh darah yang semakin tipis seiring
bertambahnya usia. Lansia juga lebih rentan terjatuh.
Memar yang muncul dengan mudah tanpa penyebab yang jelas dapat menjadi
tanda adanya kelainan darah yang lebih serius, terutama bila disertai dengan mimisan
atau gusi berdarah. Penyakit kelainan darah tersebut meliputi:

 Penyakit Von Willebrand


 Hemofilia A
 Hemofilia B
 Penyakit defisiensi faktor II, V, VII, atau X
 Trombositopenia, yakni jumlah rombosit rendah
 Leukimia
 Disseminated intravascular coagulation  (DIC)
 Idiopatic thrombocytopenic purpura (ITP)

D. Cara mengobati memar

Ada beberapa alat dan bahan yang harus disiapkan sebelum mengompres luka
dengan air dingin, Contohnya ice pack kalau tidak ada bias diganti dengan es batu,
lalu siapkan sebuah handuk bersih. Anda bisa menempelkan kompres dingin
menggunakan ice pack atau es batu yang dibungkus handuk. Letakkan pada area
lebam selama 20-30 menit untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi
bengkak. Dan cara mencegah memar agar tidak menjadi lebih parah adalah dengan
cara berhati-hati, khususnya ketika sedang melakukan aktivitas, berolahraga dan
berkendara. Anda juga bisa menggunakan pelindung pada lutut, siku, dan bahu anda
untuk mencegah cedera ketika berolahraga.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memberikan kompres dingin


1. Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau tempatkan
beberapa es batu dalam kantong plastik, atau bungkus es dengan handuk dan tempelkan
pada daerah cedera.
2. Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.
3. Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu masih bisa dilakukan
pengkompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap metode ini tidak dapat
dilakukan.
4. Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang mempunyai alergi dingin.
5. Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat menyebabkan jaringan kulit
mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu dianjurkan melakukan kompres dingin
tidak lebih dari 30 menit

Anda perlu menghubungi dokter bila mengalami lebam yang:

 Disertai dengan sensasi mati rasa  pada tangan atau kaki


 Disertai dengan gangguan fungsi sendi  atau otot tungkai
 Terus membesar
 Disertai dengan dugaan tulang patah
 Terjadi pada kepala atau leher
 Disertai dengan gangguan penglihatan
 Muncul tanpa alasan yang jelas pada perut, kepala, dada, atau punggung.
Kondisi ini dapat menandakan adanya pendarahan organ dalam
 Disertai dengan rasa nyeri yang semakin memburuk
 Memar disertai bengkak dan rasa sakit yang hebat
 Terdapat memar di banyak tempat di bagian tubuh
 Memar tidak menghilang setelah 2 minggu

E. Pengaruh kompres dingin terhadap nyeri


Teori gate control mengatakan bahwa stimulasi kulit mengaktifkan transmisi serabut
saraf sensori A-beta yang lebih besar dan lebih cepat. Proses ini menurunkan transmisi
nyeri melalui serabut C dan deta-A berdiameter kecil. Gerbang sinap menutup transmisi
impuls nyeri. Kompres dingin akan menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat
kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.
Mekanisme lain yang mungkin bekerja adalah bahwa persepsi dingin menjadi dominan
dan mengurangi persepsi nyeri.

Penelitian terkait judul yang sudah diajukan (Penelitian terdahulu)

Arovah (2016: 34) mengungkapkan bahwa dingin lebih mudah menembus jaringan
dibandingkan dengan panas. Pada terapi dingin, efek pendinginan yang terjadi tergantung
jenis aplikasi terapi dingin, lama terapi dan konduktivitasnya. Pada dasarnya agar terapi dapat
efektif, lokal cedera harus dapat diturunkan suhunya dalam jangka waktu yang mencukupi.
Menurut Peterson & Renstrom (2001: 93), terapi dingin memberikan efek penghilang rasa
sakit lokal yang membuat atlet yang cedera merasa lebih baik dan dapat mendorong
kembalinya aktivitas olahraga.

Respon Kulit Pada Aplikasi Dingin Tahap Waktu Pemberian Aplikasi Dingin Respon 0-3
menit. Dengan pengukuran waktu reaksi dapat dinyatakan bahwa kecepatan rasa dingin lebih
cepat dibandingkan kecepatan hantaran rasa panas. Rasa dingin juga lebih mudah menembus
jaringan dibandingkan dengan panas. Saat otot mengalami penurunan suhu akibat aplikasi
dingin, efek dingin dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan panas disebabkan adanya
lemak subkutan yang bertindak sebagai isolator (Arovah, 2016: 34)

Dalam perawatan nyeri yang disebabkan karena cedera, terapi dingin dilakukan sampai
pembengkakan berkurang. Terapi dingin biasanya digunakan pada 24 sampai 48 jam setelah
terjadinya cedera dan dipakai untuk mengurangi sakit dan pembengkakan. Panas selanjutnya
digunakan dalam fase rehabilitasi fase kronis, demikian pendapat Hubbard et al., dalam
Arovah (2016: 36). Penerapan terapi dingin menurut Peterson & Renstrom (2001: 94)
diterapkan selama 15-20 menit per pengobatan dan dapat diterapkan per jam untuk 24-72 jam
pertama setelah cedera.

Menurut Fondy, (2012: 52) paling mudah dan sederhana memberikan pertolongan pertama
pada kaum awam bila mengalami cedera pada otot kaki adalah dengan metode pendinginan.
Selain itu terapi dingin sangat efektif, mudah dilakukan, cepat, dan ekonomis diantara terapi
yang lain. Terapi dingin dapat ditangani dengan berbagai kondisi antara lain: (1) cedera
(sprain, strain, dan kontusi), (2) sakit kepala 18 (migrain, tension headache dan clustes
headache), (3) gangguan temporomandibular (TMJ disorder), (4) testicular dan scrotal pain,
(5) nyeri post operasi, (6) fase akut arthritis (peradangan pada sendi), (7) tendinitis dan
bursitis, (8) nyeri lutut, (9) nyeri sendi, dan (10) nyeri perut (Arovah, 2016: 36). Pendapat
yang sama juga diungkapkan oleh Peterson & Renstrom (2001: 94) bahwa manfaat terapi
dingin yaitu pasien dengan cepat merasakan adanya perbaikan pada gejala, perawatan mudah
dilakukan, dan ditoleransi dengan baik, sedikit resiko, dan tidak mahal.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual
Kerangka konsep merupakan  tahap yang penting dalam suatu penelitian karena
merupakan abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk
suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel baik variabel yang diteliti
maupun yang tidak diteliti (Nursalam, 2008). Adapun kerangka konseptual dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :

FAKTOR YANG Kompres air dingin untuk mengurangi


MEMPENGARUHI luka memar pada tubuh
TERJADINYA LUKA
MEMAR:
1. Genetik
2. Obat-obatan
Ketika tubuh memar, maka akan
3. Olahraga berat
4. Penyalahgunaan alkohol
menyebabkan:
5. Defesiensi vitamin 1. Kulit kemerahan/kebiruan
6. Kelainan darah 2. Kulit terasa perih
7. Kerusakan akibat sinar 3. Infeksi
matahari 4. Perdarahan
8. Terjatuh/terbentur benda 5. Kerusakan jaringan
keras

Keterangan : : yang diteliti

: yang tidak di teliti


: Pengaruh

B. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan penelitian.
Menurut La Biondo-Wood dan Haber ( 1994 ) di dalam buku karangan Nursalam (2011),
hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih
variable yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian. Setiap
hipotesis terdiri dari suatu unit atau bagian dari permasalahan. Pada penelitian ini
hipotesis yang di ambil adalah : “Kompres air dingin untuk mengurangi luka memar
pada tubuh”
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk memahami arti setiap
variabel penelitian sebelum dilakukan analisis (Sujarweni, 2014).
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tesebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas (independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini
adalah:
 Variabel bebas : Penggunaan kompres air dingin untuk mengurangi luka memar pada
tubuh
 Variabel terikat: Hasil peningkatan kulit kemerahan/kebiruan yang terjadi akibat luka
memar
Memar dapat diatasi dengan cara pemberian kompres air dingin.

Variabel Dependen
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Skala
Ukur
1. Peningkatan Memar adalah Kuesioner 0 = tidak Ordinal
kesembuhan kulit kondisi medis
berkualitas
kemerahan/kebiruan berupa perubahan
yang terjadi akibat warna pada kulit
luka memar akibat (jika <
pecahnya pembuluh median,distri
darah kecil di bawah
kulit. Kondisi yang busi tidak
juga sering disebut
lebam ini sering normal)
terjadi karena
cedera pada bagian 1=
tertentu tubuh, berkualitas (
seperti jatuh atau
terbentur sesuatu. jika ≥
median,distri

busi tidak

normal )
Variabel Independen
No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil Skala
1. Pemberian kompres Suatu tindakan yang Kuesioner 0 = tidak Ordinal
air dingin untuk dilakukan untuk
berkualitas
mengurangi luka mengurangi luka
memar pada tubuh memar pada tubuh
sehingga efek dari (jika <
memar dapat median,distri
diminimalisir
busi tidak
normal)

1=
berkualitas
( jika ≥
median,distri

busi tidak

normal )

A. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperiment quasi
(eksperimen semu), yaitu penelitian yang mendekati percobaan sungguhan karena
tidak mungkin mengadakan kontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan.
Eksperimen ini dilakukan dengan tes awal yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui keadaan kulit memar sebelum perawatan. Tes awal dilakukan untuk
mengetahui keadaan memar pada tubuh sebelum diberikan tindakan, sedangkan tes
akhir bertujuan untuk mengetahui keadaan memar setelah diberikan tindakan.

Perlakuan ini adalah kelompok A diberi kompres dingin sedangkan kelompok B


menggunakan kompres air hangat. Dilakukan tes awal yaitu agar mengetahui reaksi
kulit memar ketika dikompres menggunakan air dingin dan air hangat.
Gambar 3.1 Skema Metode Eksperimen Quasi
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Perumahan Asrama yon air, Jakarta Utara. Pada bulan
Juli 2020.

3. Populasi dan sample


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah Purposive Sampling, merupakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.
Sampel dalam penelitian ini adalah orang yang memiliki luka memar atau lebam,
sedangkan pengertian dari sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang dipilih berdasarkan kriteria sebagai
berikut: 1.) orang yang memiliki luka memar/lebam, 2.) Kulit kemerahan/kebiruan
akibat luka, 3.) memiliki luka memar yang ringan (tidak dalam perawatan dokter ahli)

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Secara keseluruhan, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kompres air dingin dapat
mengurangi nyeri dan menambah ROM serta fungsi gerak ankle, kompres hangat
dapat mengurangi nyeri dan menambah ROM, tetapi tidak menambah fungsi gerak
ankle. Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, implikasi dari hasil penelitian ini
yaitu kompres air dingin dapat diterapkan sebagai upaya penyembuhan luka memar
dan mengurangi nyeri serta menambah ROM.
BAB IV
Penutup

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa indikasi pemberian kompres
dingin untuk klien yang mengalami cedera seperti cedera berlebihan pada
atlet atau luka memar, keseleo pergelangan kaki, luka bakar dan jerawat.
Dalam melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat
menyebabkan jaringan kulit mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu
dianjurkan melakukan kompres dingin tidak lebih dari 30 menit.
Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol
perkembangannya dalam waktu 30-60 menit, bila pasien kedinginan
kompres harus segera di angkat, perlu di perhatikan juga keberadaan iritasi
pasien, Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak.

D. Saran
Perawat dapat menerapkan konsep dari kompres dingin untuk mengatasi luka memar baik
dilapangan maupun tidak dilapangan ataupun dirumah sakit.
Daftar Pustaka

Using Ice and Cold Packs - Topic Overview https://www.webmd.com/first-aid/tc/using-ice-and-cold-packs-topic-


overview diakses 14 Maret 2018.
Should You Ice or Heat an injury? https://www.scoi.com/patient-resources/education/articles/should-you-ice-or-heat-
injury diakses 14 Maret 2018.
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322742.php
Diakses pada 1 Januari 2020

NHS. https://www.nhs.uk/common-health-questions/accidents-first-aid-and-treatments/what-are-bruises/
Diakses pada 1 Januari 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/bruise
Diakses pada 1 Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai