RUMAH SAKITJEUMPA HOSPITAL DIREKTUR RUMAH SAKIT JEUMPA HOSPITAL Menimbang : a. Bahwa lingkungan hidup yang berada di Rumah Sakit perlu dijaga kelestariannya sehingga tetap mampu menunjang pelaksanaan kegiatan di dalam serta disekitar rumah sakit. b. Bahwa setiap kegiatan yang dilakukan di dalam rumah sakit ada yang menggunakan bahan berbahaya dan beracun serta menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun. c. Bahwa Rumah Sakit dalam menjalankan pelayanan kesehatan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manajemen pengelolaan B3 yang dalam proses kegiatannya dapat menimbulkan resiko bagi pengguna, lingkungan dan makhluk hidup lainnya. d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud diatas perlu ditetapkan suatu Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun .Pengelolaan B3 tersebut mencakup kegiatan menyimpan, e. Bahwa Sehubungan dengan butir “a”,”b”,”c” dan “d” .diatas perlu ditetapkan melalui suatu Surat Keputusan Direktur. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144 tanggal 13 Oktober 2009; 8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun; 10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan RumahSakit.; 11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamaan Kerja (K3) di RumahSakit; 12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit 13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1287/MENKE/SK/XIII/2010 tentang Standar dan Keselamatan Kerja di RumahSakit; 14. Peraturan Pemerintah No.85JuntoNo.18Tahun1999 tentang Pengelolaan Limbah B3; 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; 16. Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. 17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. 18. Keputusan Dewan Pengurus Perkumpulan Jeumpa Hospital Nomor 17/DPPBKB/SKEP/IX/2017 tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Jeumpa Hospital 19. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Jeumpa Hospital Nomor : 60/Dir/Skep/III/2018 tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di Rumah Sakit Jeumpa Hospital Bireuen; MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JEUMPA HOSPITAL TENTANG PANDUAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN RUMAH SAKIT JEUMPA HOSPITAL Pertama : Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Rumah Sakit Jeumpa Hospital sebagaimana dimaksud dalam lampiran Surat Keputusanini . Kedua : Isi Lampiran dari Bab I dari Halaman 1 sampai 31 Tidak Terpisahkan dari SK ini Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan danakan di evalua sisetiap 3 tahun.
Ditetapkan Di : Bireuen PadaTanggal : Plt. Direktur