Anda di halaman 1dari 11

MATERI SKB PGSD

1. Pedagogik Guru
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008, guru sekurang-kurangnya harus
memiliki 8 kompetensi pedagogik, yaitu:
 pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
 pemahaman terhadap peserta didik;
 pengembangan kurikulum atau silabus;
 perancangan pembelajaran;
 pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
 pemanfaatan teknologi pembelajaran;
 evaluasi hasil belajar; dan
 pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya

1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan


Guru harus memiliki wawasan kependidikan yang luas dan dalam. Wawasan yang
luas dan mendalam akan memudahkan guru dalam mengambil keputusan yang tepat
untuk menentukan tindakan pendidikan. Keputusan yang tepat juga akan
meminimalisasi kesalahan guru dalam menangani peserta didiknya. Hal tersebut
berimplikasi bahwa seorang guru harus mampu menguasai berbagai landasan/wawasan
kependidikan seperti teori belajar dan prinsip-prinsip belajar.
2. Pemahaman terhadap peserta didik
Guru harus mampu mengoptimalkan potensi peserta didik untuk meng-
aktualisasikan kemampuannya di kelas. Pemahaman peserta didik yaitu memahami
karakteristik peserta didik yang berubah kecakapan dan kepribadian. Setiap individu
memiliki keunikan karena setiap individu mempunyai kecakapan dan kepribadian yang
berbeda-beda. Oleh karena itu seyogyanya guru memperhatikan aspek kecakapan dan
kepribadian peserta didik sebelum mengambil keputusan dalam pengelolaan
pembelajaran.
3. Pengembangan kurikulum atau silabus
Guru harus mampu mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
masing-masing dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran  untuk mencapai tujuan tertentu (Barnawi, 2012: 131).Prinsip
pengembangan kurikulum:
 Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
 Relevan
 Menyeluruh dan berkesinambungan
  Belajar sepanjang hayat
 Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap
satuan pendidikan (Mulyasa, 2007:191). Prinsip pengembangan silabus
 Ilmiah
 Relevan
 Sistematis
 Konsisten
 Memadai
 Actual dan konstektual
 Fleksibel
 Menyeluruh

4. Perancangan pembelajaran
Perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang
harus dimiliki guru, yang bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. Perancangan
pembelajaran sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi kebutuhan,
perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran.
Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), sebagai produk program pembelajaran jangka pendek, yang
mencakup komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan program.
Komponen program mencakup kompetensi dasar, materi standar, metode dan teknik,
media dan sumber belajar, waktu belajar dan daya dukung lainnya. Rencana pelaksanaan
pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu sistem, yang terdiri atas komponen-
komponen yang saling berhubungan serta berinteraksi satu sama lain, dan memuat
langkah-langkah pelaksanaanya untuk membentuk kompetensi. Dalam pengembangan
RPP guru diberi kebebasan untuk mengubah dan menyesuaikan silabus dengan kondisi
sekolah serta karakterisitik materi maupun peserta didik.

5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis


Pelaksanaan pembelajaran adalah  proses yang memberikan kepastian bahwa
proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang
diperlukan, sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan yang
diinginkan. Menurut Mulyasa (2006) kegagalan pelaksanaan pembelajaran sebagian
besar disebabkan oleh penerapan metode pendidikan konvensional, anti dialog, proses
penjinakan, pewarisan pengetahuan, dan tidak bersumber pada realitas masyarakat.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi
tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor eksternal maupun
faktor internal. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah
mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku pembentukan
kompetensi peserta didik. Umumnya pembelajaran menyangkut tiga hal: pretes, proses,
dan posttes.
6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
Teknologi pembelajaran merupakan sarana pendukung untuk membantu
memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran dan pembentukan kompetensi,
memudahkan penyajian data, informasi materi pembelajaran, dan variasi budaya. Dalam
hal ini guru dituntut untuk memiliki kemampuan mengorganisir, menganalisis dan
memilih informasi yang paling tepat dan berkaitan langsung dengan pembentukan
kompetensi peserta didik serta tujuan pembelajaran.
7. Evaluasi hasil belajar
Guru harus mampu melakukan kegiatan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.  Evaluasi bertujuan untuk menjamin kinerja yang dicapai sesuai
dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan.Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk
mengetahui perubahan dan pembentukan kompetensi peserta didik , yang dapat dilakukan
dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar penilaian akhir satuan pendidikan dan
sertifikasi, serta penilaian program.
8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Pengembangan peserta didik merupakan kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat sesuai dengan kondisi sekolah.
Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara antara
lain: kegiatan  ekstrakulikuler, pengayaan dan remedial bagi peserta didik yang hasil
belajarnya di bawah standar, dan kegiatan bimbingan konseling.

2. Penerapan Sila Pancasila


Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
1. Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersebut. Kepemilikan
terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada Tuhan.
2. Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak
mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat
3. Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar
tercapai kedamaian dan kenyamanan bersama.
4. Saling bekerja sama antar umat beragama dalam hal yang bersifat untuk memajukan
kepentingan umum, misalnya untuk kerja bakti di desa
5. Tidak memaksa seseorang untuk masuk ke dalam agama tertentu. Karena sesuai dengan
UUD 1945, setiap orang berhak untuk memilih dan memeluk agama sesuai dengan apa
yang dikehendakinya.
Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras,
dan adat istiadat (SARA)
2. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti kita di
dalam berbagai kondisi.
3. Tidak melakukan diskriminasi pada siapapun. Diskriminasi yang dimaksud adalah
pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara, entah perbedaan karena tingkat
pendidikan, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya.
4. Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan dari seseorang sesuai
dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat.
5. Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan sampai hak
dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiban orang lain.
Sila ketiga: Persatuan Indonesia
a) Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat
karena menyadari bahwa kita bertanah air yang satu, Indonesia.
b) mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian di dalam negara
menjadi lebih maju
c) Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
pembangunan nasional Indonesia.
d) Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia
baik di tingkat nasional maupun internasional.
e) Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa
Indonesia.
f)Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah
Sila keempat: Kerakyatan yang Diipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan/Perwakilan
a) Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat untuk
menyelesaikan setiap permasalahan dalam kehidupan kita, apabila hal tersebut
berkenaan dengan kepentingan dua orang atau lebih.
b) Ikut serta dalam pemilihan umum dengan kita menggunakan hak pilih atau mengajak
orang lain untuk menggunakan hak pilihnya
c) Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu jabatan tertentu
sebagai salah satu perwujudan demokrasi.
d) Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar orang menyetujui apa yang kita katakan
ataupun lakukan. Begitupun sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan
kehendaknya pada kita
e) Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan
melaksanakannya dengan sepenuh hati.
f)Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalannya penyelenggaraan kedaulatan rakyat
yang dilakukan oleh pemerintah.
Sila kelima: Persatuan Indonesia
a) Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang dilanda
kesulitan.
b) Meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu
sesama seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.
c) Berusaha untuk adil dalam aktivitas apapun yang kita lakukan dan seperti apapun orang
yang kita hadapi, jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada
siapapun.
d) Tidak mengganggu orang lain dengan apapun yang kita lakukan dan menegur siapapun
yang mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.
e) Menghargai karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang lain. Hargai pula karya
yang kita hasilkan sendiri.
f)Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan
membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.

3. Panitia Sembilan
Panitia Sembilan dibentuk pada tanggal 1 Juni 1945, diambil dari suatu Panitia Kecil
ketika sidang pertama yaitu BPUPKI . Panitia Sembilan dibentuk setelah Ir. Soekarno
memberikan rumusan Pancasila Adapun anggotanya adalah sebagai berikut:
1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Drs.Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
4. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
5. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
6. H. Agus Salim (anggota)
7. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
8. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)
9. Mr. Mohammad Yamin (anggota
Setelah melakukan kompromi antara 4 orang dari kaum kebangsaan (nasionalisme)
dan 4 orang dari pihak Islam, tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan menghasilkan rumusan
dasar negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisi:
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan.Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan Rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.Atas berkat Rahmat
Allah Yang Mahakuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam Hukum Dasar Negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan Rakyat
dengan berdasar kepada: "Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam
bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat-kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".
4. Statistik Dasar (Modus, Median, dan Rata-Rata)
Mean adalah: Nilai Rata-rata yang didapat dari hasil penjumlahan seluruh nilai dari masing-
masing data, kemudian dibagi dengan banyaknya data yang ada.
Median adalah: Nilai tengah dari kumpulan data yang telah diurutkan, jika jumlah data
Ganjil maka Nilai Median adalah satu nilai yang berada ditengah urutan, namun jika jumlah
data Genap maka Mediannya adalah hasil penjumlahan dua nilai yang berada ditengah urutan
data, kemudian hasilnya dibagi dua.
Modus adalah: Data atau nilai yang paling sering muncul atau yang memiliki jumlah
frekuensi terbanyak

Data Kelompok:
5. Tata Surya
Tata surya adalah sistem antariksa yang saling terikat gravitasi dimana terdapat matahari
dan benda-benda langit yang mengitarinya secara langsung maupun tidak langsung. Dari
sekian banyak benda langit yang mengitari matahari secara langsung, terdapat benda langit
yang paling besar yang dinamakan dengan planet. Bulan merupakan benda langit yang
mengitari matahari secara tidak langsung, bulan merupakan satelit alami planet yang
mengitari planet.
Ada delapan planet besar yang mengitari matahari dengan lebih dari 160 buah bulan yang
sudah diketahui, 5 atau lebih planet katai (dwarf planet), serta jutaan asteroid dan komet.
Secara bersama-sama, semua benda langit tersebut membentuk tata surya yang menempati
ruang angkasa dengan diameter 15 triliun kilometer. Bagian yang terdekat dengan matahari
adalah bagian sistem yang berbentuk piringan dimana seluruh planet berada pada bagian ini.
Pada daerah yang lainnya yang jauh dari matahari, terdapat awan Oort, yakni daerah
berbentuk bola yang menjadi tempat kedudukan komet.

a. Susunan Tata Surya

 Matahari meliputi lebih dari 99 persen massa sistem tata surya. Tarikan gaya gravitasinya
membuat sistem menyatu.
Planet-planet yang jaraknya paling dekat dengan matahari yakni Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars dikenal sebagai plane-planet dalam. Planet-planet ini tersusun
atas batuan dan berukuran lebih kecil daripada planet-planet luar, Dari keempat planet
ini, hanya bumi dan Mars yang memiliki bulan.
 Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari. Merkurius memiliki
orbit yang paling pendek dan paling cepat mengelilingi matahari.
 Venus hampir sama ukurannya dengan bumi. Planet ini memiliki temperatur permukaan
paling panas dibandingkan dengan semua planet lainnya.
 Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki air dalam bentuk cair dan satu-satunya
planet yang memiliki kehidupan.
 Mars lebih dingin daripada Bumi. semakin jauh suatu planet dari matahari, semakin
dingin planet tersebut.
 Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus adalah planet-planet luar. Ukuran raksasa-
raksasa ini jauh lebih besar daripada planet-planet dalam dan sebagian besar tersusun
atas gas dan cairan serta tidak memiliki permukaan yang padat. Dulu Pluto dianggap
sebagai planet luar, tetapi kemudian dianggap sebagai anggota Sabuk Kuiper, dan
pada tahun 2006 para astronom memutuskan bhwa Pluto dikategorikan sebagai planet
katai.
 Jupiter adalah planet yang paling besar dan paling masif, serta berputar paling cepat
dibandingkan planet lainnya.
 Saturnus merupakan planet yang memiliki sistim cincin paling besar dan luas. Cincin
tersebut dibentuk oleh milyaran batuan beku yang mengitari Saturnus.
 Uranus merupakan planet yang juga memiliki cincin tapi tidak sebesar saturnus.
Uranus mengorbit matahari yang memiliki sisi kemiringan planet sebesar 98o.
 Neptunus merupakan planet terkecil diantara keempat planet-planet luar dan
berwarna biru karena terbentuk dari gas metana.

6. Bangun Datar & Bangun Ruang

Rumus Bangun Datar     b.     Persegi panjang

a. Persegi Rumus :

·         Keliling : 4 x s Keliling : 2 x (p+l)

·         Luas : s x s (s2) Luas : p x l

Ket: s = sisi b. Segitiga

Rumus :
Keliling : AB+BC+AC Luas: ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi

Luas : ½  x a x t    f.        Layang-layang

  d.     Jajargenjang Rumus:

Rumus : Keliling: 2(AB+BC)

Keliling: AB+BC+CD+AD Luas: ½ x d1 x d2

Luas: a x t    g.     Belah ketupat

  e.     Trapesium Rumus :

Rumus : Keliling : 4 x s

Keliling : AB+BC+CD+DA Luas: ½ x d1 x d2

Bangun Ruang Luas permukaan : (2 x La)+(K x t)

a. Kubus Volume: La x t

Rumus: e. Tabung

Luas permukaan: 6 x s2 =6s2 Rumus:

Volume: s x s x s= s3 Luas permukaan: 2 π r (r+t)

b. Balok Luas selimut: 2 π r t

Rumus: Volume : π r2 t

Luas permukaan: 2{(p x l)+(p x t)+(l x t)} f. Kerucut

Volume: p x l x t Rumus:

c. Limas Luas permukaan: π r (r+s)

Rumus: Luas selimut: π r s

Luas permukaan: La + jumlah luas segitiga Volume: 1/3 π r2 t


pada bidang tegak
g. Bola
Volume : 1/3 x La x t
Rumus :
d. Prisma
Luas permukaan: 4 π r2
Rumus:
Volume: 4/3 π r3

Anda mungkin juga menyukai