Anda di halaman 1dari 6

SOSIOLOGI POLITIK

Penulis

Nama : Ade Delpita Putri


NPM : 2016011005
Program Studi : Sosiologi

Mata Kuliah : Sosiologi Politik


Dosen : Dra. Handi Mulyaningsih, M.SI.

Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosian dan Politik
Universitas Lampung
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. i

BAB I ............................................................................................................................ 1
A. Kapan sosiologi politik berkembang dan karena apa .................................................. 1
B. Siapa tokoh yang mendorong bidang ilmu tersebut dan apa gagasannya ..................... 1
C. Berkembang seperti apa sosiologi politik dan mempengaruhi kajian apa .................... 2
D. Faktor – factor yang mempengaruhi munculnya sosiologi politik ............................... 4

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 4


BAB 1

A. KAPAN SOSIOLOGI POLITIK BERKEMBANG DAN KONDISI APA YANG


MEMBUAT SOSIOLOGI POLITIK MUNCUL?

Dari segi bahasa sosiologi politik memiliki dua unsur kata, yaitu Sosio dan politik.
Dimana sosiologi dicetuskan pertama kali oleh aguste Comte untuk menunjukkan
ilmu tentang masyarakat. Sedangkan istilah politik (politics) mulai muncul di dunia
barat dan banyak dipengaruhi oleh pemikiran para filsuf Yunani kuno seperti Plato
dan Aristoteles, di mana mereka menganggap politik sebagai suatu usaha untuk
mencapai masyarakat politik yang terbaik dengan peluang untuk mengembangkan
bakat, bergaul, bermasyarakat juga hidup dalam suasana moralitas yang tinggi, dan
pandangan normatif ini pun berlangsung mulai dari abad ke-19.

Anthony M. Orum mengartikan sosiologi politik sebagai ilmu yang mempelajari


kondisi kondisi sosial (sosial circumtances) dari politik, yaitu bagaimana politik
dibentuk maupun membentuk kejadian-kejadian lain dalam masyarakat.

Dilihat dari seberapa banyak kontribusi sosiologi dalam perkembangan ilmu politik
guna mencapai masyarakat politik yang baik, dapat dikatakan hal inilah yang memicu
munculnya ilmu sosiologi politik. Dimana kedua bidang ilmu tersebut sama-sama
memandang negara dan isinya sebagai suatu institusi maupun sebagai sistem
pengendali.

B. SIAPA TOKOH YANG MENDORONG BIDANG ILMU TERSEBUT DAN


GAGASAN ATAU KONSEP APA YANG MEREKA GUNAKAN?

Dalam sejarah dan perkembangannya ada banyak tokoh-tokoh besar yang ikut
berkontribusi bahkan mendorong kemajuan bidang ilmu sosiologi politik, diantaranya
ada Karl Marx, Max Weber dan Emile Durkheim.ketiga tokoh ini memperkenalkan
banyak pemikiran, topik, konsep juga hipotesis yang menjadi pokok perhatian
sosiologi politik kontemporer. Seperti konsep alienasi oleh Marx, konsep birokrasi
oleh Weber, serta konsep anomie oleh Durkheim yang menimbulkan banyak studi
atau penelitian dalam melihat fenomena politik.

a. Karl Marx

Analisa yang dikemukakan oleh marx adalah hal yang berkaitan dengan
penjelasan dan prediksi dari aspek-aspek didunia sosial beserta perubahan
dalam struktur sosial juga proses yang mengikutinya. Ada banyak sumbangan
tentang konsep-konsep atau teori-teori Marx mengenai sosiologi politik yang
kini banyak dijadikan referensi, salah satunya adalah pembagian kelas, konsep
anilasi, juga study dalam fenomena politik seperti perilaku memilih, konflik
komunitas serta gerakan sosial.
b. Max Weber

Pemikiran ilmiah yang dikemukakan oleh Weber berkaitan dengan aspek


politik dari hubungan sosial, yaitu penggunaan kekuasaan. dimana kekuasaan
didefinisikan sebagai upaya untuk mempengaruhi seseorang agar berperilaku
sesuai dengan keinginan pihak yang berkuasa, meskipun bertentangan dengan
keinginan pihak yang diperintah.

Dari banyaknya sumbangan pemikiran Weber dalam cabang ilmu sosiologi


politik ada satu yang dinilai sangat penting, yaitu teori wewenang yang
berhubungan dengan motivasi yang mendorong seseorang untuk taat, serta
dasar yang dipakai pemimpin untuk menuntut ketaatan tersebut.

Ada tiga jenis wewenang menurut Weber, yaitu :

- karismatik, yang didasarkan oleh ciri pribadi yang luar biasa dari
pemimpin titik mereka dianggap memiliki kemampuan dapat berhubungan
dengan dunia gaib sehingga dapat memberikan wejangan yang membuat
mereka semakin ditaati.
- Tradisional, hal ini mengacu pada wewenang pemimpin yang didasarkan
pada ada tradisi.
- rasional atau legal yang berdasar pada hukum, dimana pemimpin dipilih
berdasarkan kecerdasan bakat memimpin serta sesuai dengan undang-
undang yang berlaku.

c. Emile Durkheim

Analisa Durkheim tentang solidaritas mekanik dan organik berperan penting


dalam kehidupan politik masyarakat. Menurut Veeger dalam masyarakat
dengan kehidupan sosiologi mekanik, dimana mereka akan mempersatukan
individu sebagai sebuah masyarakat karena alasan kepercayaan, perasaan, dan
perilaku yang sama ternyata tidak berjalan dengan baik. Lain halnya dengan
masyarakat yang menggunakan solidaritas organik, dimana individu akan
memainkan peran penting sehingga terbentuklah suatu masyarakat karena
adanya perbedaan yang membuat setiap individu saling bergantung.

C. PERKEMBANGAN SOSIOLOGI POLITIK (DULU - SEKARANG) JUGA


MEMPENGARUHI KAJIAN-KAJIAN APA?

Perkembangan dalam bidang ilmu sosiologi politik dapat kita lihat dari banyak karya
pemikir ilmu sosial, seperti dalam karyanya Montesquieu berjudul spirit of law (1748)
yang menjadi karya sosiologi politik pertama yang bersifat ilmiah.
Adapula beberapa tokoh besar yang ikut mengembangkan cabang ilmu ini seperti
Karl Marx (1818 – 1883) dan Max Weber (1864 – 1920). Para pemikir dan tokoh
besar ini telah menyumbangkan banyak teori-teori besar dan bervariasi yang tidak
hanya terbatas pada bidang sosiologi politik saja tetapi juga berdampak pada kajian
ekonomi, metodologi dan komunikasi.

• Karl Marx adalah salah seorang ilmuwan yang turut mengembangkan teori-teori
sosiologi politik dengan memberikan sumbangan berupa pemikiran pemikiran terkait
dengan teorinya pada konflik material dan kekuatan kekuatan ekonomi yang saling
bertentangan yang pada akhirnya menghancurkan sistem kapitalisme dan menciptakan
masyarakat tanpa kelas yang disebut masyarakat komunis. Iya juga mengembangkan
teori “nilai – lebih” (surplus value), juga eksploitasi terhadap kerja yang kemudian
menjadi dasar bagi teori sosiologi nya yaitu “perjuangan kelas”.

Berkat berbagai pemikiran ilmiah nya itu, Marx menerima banyak kritik terkait
dengan teori teorinya, walaupun tidak sedikit di antara para ilmuwan yang justru
mendukung ide Marx, sehingga muncullah istilah atau ide neo-Marxis

Selain Marx ada juga tokoh lain, yaitu Max Weber yang tidak lain adalah salah
seorang yang mengkritik teori-teori Marx. Dalam karyanya yang The protestant ethic
and the spirit of capitalism (1904 – 1905) dan studi-studi nya mengenai India, Cina,
dan Yahudi, Weber berusaha menonjolkan faktor-faktor non ekonomis, seperti
kekuasaan dan status.

Dalam penelitiannya mengenai stratifikasi sosial ia berhasil membuktikan bahwa


strata sosial tidak hanya berdasarkan pada kelas individualnya atau posisi ekonomi di
masyarakat tetapi juga didasari oleh status atau posisi sosialnya di tengah masyarakat,
juga oleh individualnya di dalam struktur kekuasaan.

Dan semua pemikiran pemikiran itu terus dikembangkan oleh beberapa tokoh lain
seperti Alexis De Tocqueville dalam bukunya yang berjudul Ancien regime et la
revolution. Lalu ada Walter Baghot, yang merupakan seorang editor the economt juga
seorang pengamat peristiwa-peristiwa politik, dan beberapa tokoh lainnya.

Dimulai dari awal penggabungan dua bidang ilmu, yaitu sosiologi dan politik hingga
kini resmi menjadi salah satu cabang ilmu, sosiologi politik telah berkembang sangat
pesat dan mempengaruhi banyak bidang ilmu lain terutama ekonomi. Dan dapat
dilihat dari banyaknya tokoh-tokoh besar yang mendukung dan ikut mendorong
bidang ilmu ini untuk semakin berkembang hingga tujuan dari dibentuknya sosiologi
politik itu dapat tercapai.
D. FAKTOR-FAKTOR APA YANG MEMPENGARUHI MUNCULNYA
SOSIOLOGI POLITIK

Faktor yang paling mendasari munculnya sosiologi politik adalah definisi dari politik
itu sendiri. Definisi politik yang sangat normatif yang menekankan pada upaya untuk
mencapai masyarakat politik yang terbaik, dengan adanya kekuasaan, pembuatan
keputusan, alokasi nilai-nilai dan sebagainya. Dengan adanya sosiologi diharapkan
akan membantu menghubungkan antara ilmu ilmu sosial dan politik, antara negara
dengan masyarakatnya, juga antara pemerintah dengan yang diperintah.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Susi F. 2017. Sosiologi politik. Magelang: Gre publishing. (hal 7)

Komarudin. (2017). Perkembangan sosiologi politik. Diakses dari


http://repository.ut.ac.id/3909/1/PKNI4314-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai