Anda di halaman 1dari 6

Nama : Telsy Budiarti Kaawoan

Nim : 432419020
Kelas :A
Mata kuliah : Biosistematika Hewan

AMPHIBI

1. Pengertian Amphibi

Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh
rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu
Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai
hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air.

Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000
spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak
dapat mengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk
menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan
menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang dan
amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.

Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah.
Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan
bernafas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk
(bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempattempat
yang lebih kering dan bernafas dengan paru-paru. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan
peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang
lama kelamaan menghilang. Pada anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme adaptasi
terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat.

klasifikasi dan sistematika amfibi sebagai berikut:

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub-filum : Vertebrata
Kelas : Amphibia
Ordo : Gymnophiona, Caudata dan Anura.
2. Ciri Umum

Amphibi mempunyai ciri umum yaitu sebagai berikut:


a. Kulit yang selalu basah dan berkelenjar.

b. Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang dengan 4-5 jari atau lebih
sedikit dan bersirip.

c. Amphibi mempunyai 2 lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Pada
lubang hidung tertentu terdapat klep yang mencegah masuknya air pada saat katak berada
di dalam air.

d. Mata amphibi berkelopak dan kelopak tersebut dapat di gerakkan.

e. Lembar gendang pendengaran terletak di sebelah luar.

f. Mulut amphibi bergigi dan berlidah (lidah dapat di julurkan pada saat menangkap
mangsa).

g. Rangka tubuh amphibi sebagian besar tersusun atas tulang keras, tengkorak memiliki
due kondil. Apabila, amphibi bertulang rusuk maka tulang rusuk tersebut tidak menempel
pada tulang dada.

h. Jantung amphibi terbagi atas tiga ruang (2 atrium dan 1 ventrikel) dan memiliki satu
pasang atau tiga pasang lengkung aorta, sel darah merah berbentuk oval dan berinti.

i. Otak amphibi memiliki 10 pasang saraf kranialis.

j. Suhu tubuh amphibi tergantung dari lingkungan (poikilothermis).

k. Amphibi melakukan fertilisasi secara eksternal atau internal, kebanyakan anggota


bertelur (ovipar). Telur mempunyai kuning telur dan terbungkus zat.

3. Ciri Morfologi
 Bagian Kepala
Bagian-bagian kepala amphibi terdiri dari :
a) Sepasang Alat Penglihat
Pada mata terdapat pelupuk mata atas dan pelupuk mata bawah. Pada pelupuk mata
bawah terdapat selaput tidur (membran niktitans) yang berfungsi untuk menjaga mata
dari gesekan ketika berada di dalam air
b) Selaput Pendengar
Selaput pendengar berguna untuk menerima gelombang-gelombang suara,terletak di
belakang mata
c) Mulut
Mulut terdapat di bagian anterior tubuh. Di dalam mulut terdapat beberapa organ
seperti :
(1) Lidah
(2) Rahang
(3) Langit-langit dan
d) Dua lubang hidung terdapat dalam satu ruang.
e) Lubang hidung yang fungsinya sebagai organ pembau
 Bagian Kaki
Kaki belakang memiliki otot dan memiliki lima jari panjang yang dihubungkan
dengan selaput untuk membantu berenang,tergantung habitat. Ada empat tipe kaki
pada amphibi yakni:
1) Tipe perenang
2) Tipe kaki pelompat
3) Tipe penempel
4) Tipe penggali
 Bagian Badan
Bagian badan terdapat dua pasang tungkai yaitu sepasang depan, tungkai belakang
dan bagian abdomen.
4. Anatomi dan Fisiologi
 Skeleton
Sistem Sistem rangka tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-
bagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang
vital, melekatnya otot daging yang berguna untuk gerak dan jalan. Pada vase cebong
(berudu) tulang-tulang masih lunak dan pada vase dewasa tulang-tulang menjadi
keras. Tetapi pada sambungan-sambungan tulang masih tetap lunak dengan
permukaan yang licin.
 Sistem Otot
Secara majemuk, sistem otot katak berbeda dari susunan miotom primitive,
terutama dalam apendiks. Otot-otot segmental mencolok pada tubuh. Segmen kaki
teratas berotot besar (Brotowidjoyo, 1993).
Tubuh katak dan juga vertebrata lain tersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang
kerjanya di luar kemauan kita. Otot lurik yang kerjanya dalam kesadaran kita dan otot
jantung yang secara morfologi seperti otot lurik bekerja diluar kendali.
 Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan amphibi di mulai dari esophagus (berdinding lurus dan
besar) langsung bersatu dengan lambung-lambung memanjang dan berkelok ke
samping kiri, dan berotot. Usus terdiri dari intestinum (kecil, panjang, berkelok-
kelok), rectum yang langsung bersatu dengan kloaka. Sistem pencernaan makanan
amphibi diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus.Pada beberapa bagian dari
tractus digestoria mempunyai struktur dan ukuruan yang berbeda.Dari cavum oris
makanan akan melalui pharynx, oesophagues yang menghasilkan sekresi alkalis
(basis) dan mendorong makanan masuk dalam ventriculus yang berfungsi sebagai
gudang percernaan. Bagain muka frentriculus yang besar disebut cardiarc, sedang
bagian posterior mengecil dan berakhir dengan pyloris.Kontraksi dinding otot
ventriculus meremas makanan jadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventriculus
yang mengandung enzim atau verment, yang merupakan katalisator.Beberapa
penyerapan zat makanan terjadi di ventriculus tetapi terutamaterjadi di intestinum.
Makanan masuk ke dalam intestinum dari ventriculus melalui klep pyloris.
 Sistem Ekskresi
Ginjal amphibi bertipe mesonefroid dan saluran-saluran kemih yang disebut
saluran-saluran Wollf (atau saluran-saluran meonefros). Saluran-saluran itu langsung
membawa sekret ke kloaka, walaupun ada juga kandung kemih di sisi ventral kloaka
itu (Brotowidjoyo, 1989).
Tipe ginjal terdiri dari corpusculum renalis dan terdiri dari glomerulus, capsula
bowman yang berhubungan dengan tubulus uriniferus yang dikelilingi oleh
kapiler kapiler. Jantan mempunyai saluran kencing yang berasal dari ginjal bersatu
dengan saluran sperma dan bermuara di kloaka. Betina mempunyai saluran kencing
dan saluran reproduksi terpisah dan bermuara di kloaka.
 Sistem Respirasi
Sistem respirasi pada katak di awali dengan oksigen berdifusi lewat selaput
rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring,
Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut
berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan
selaput rongga mulut katak juga bernafas melalui kulit. Oksigen yang masuk lewat
kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh.
 Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada amphibi terjadi secara seksual melalui peleburan
gamet haploid untuk membentuk zigot (telur yang dibuahi) yang diploid, gamet
dibentuk secara meiosis. Amphibi mengeluarkan gamet ke lingkungan, dan fertilisasi
terjadi diluar tubuh betina.
 Sistem Syaraf
Sistem saraf pada amphibi terdiri atas sistem saraf sentral dan sistem saraf
periforium. Sistem saraf sentral terdiri dari: Encephalon (otak) dan medulla spinalis.
 Sistem Sirkulasi
Jantung katak terdiri atas satu ventrikel yang berbentuk kerucut dan
berdinding tebal, dua atrium yang berdinding tipis, sebuah sinus venosus yang
merupakan kantung berbentuk segitiga dan berdinding tipis, dan trunkus arteriosus
yang bercabang-cabang menjadi arteri.
 Sistem Rangka
Sistem rangka amfibi dibangun oleh kerangka dalam (endoskeleton) yang
tersusun atas tulang-tulang. Terdapat 2 skeleton yang menyusun sistem kerangka
yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular.
5. Klasifikasi Amphibi
Amphibi terdiri dari tiga ordo yaitu Urodela, Anura dan Gymnophiona.
Urodela dikenal juga dengan caudate atau salamander merupakan satu-satunya bangsa
yang tidak terdapat dihampir seluruh asia tenggara, termasuk Indonesia. Ordo kedua yang
paling terkenal, yang paling kecil dan sangat jarang ditemui adalah Gymnophiona atau
Cecilia, bentuknya seperti cacing dengan kepala dan mata yang tampka jelas dan mudah
dikelirukan dengan cacing.

6. Habitat dan penyebaran


Amphibi hidup di daerah tropis dan sub tropis. Amphibi merupakan semi
akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan
dangkal. Amphibi banyak ditemukan di areal sawah, daerah sekitar sungai, rawa, kolam,
dapat ditemui diperumahan.

Anda mungkin juga menyukai