Anda di halaman 1dari 5

KUIS AGAMA ISLAM

Nama : Galang Aryo Pangestu


NIM : 202060339
1. Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah makhluk paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis,
Binatang, dan lain-lainnya. Dengan tidak mengurangi keimanan kita, pendapat-
pendapat lain sepatutnya kita jadikan pula sebagai pembanding sehingga umat islam
bias memilih, mana di antara pendapat itu yang sesuai dengan jalan pikirannya.
Fungsi dan peranan manusia berpedoman kepada QS Al Baqarah ayat 30-36, maka
peran yang dilakukan adalah sebagai pelaku ajaran Allah dan sekaligus pelopor dalam
membudayakan ajaran Allah. Untuk menjadi pelaku ajaran Allah, apalagi menjadi
pelopor pembudayaan ajaran Allah, seseorang dituntut memulai dari diri dan
keluarganya, baru setelah itu kepada orang lain.
Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan
Allah, diantaranya adalah :
a) 1Belajar
Belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu
Allah yaitu Al Qur’an.
b) Mengajarkan ilmu
Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah maka wajib untuk mengajarkannya kepada
manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al Quran. Allah berfirman
dalam QS Al-Baqarah ayat 31-39
c) Membudayakan ilmu
Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain
melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti apa
yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW yang tercantum dalam QS Al-Mukmin ayat
35.

2. Universal, berarati syariah Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat
sampai akhir zaman. Universalitas ini tampak jelas terutama pada bidang muamalah.
Selain mempunyai cakupan luas dan fleksibel (lentur), muamalah tidak membeda-
bedakan antara Muslim dan non-Muslim. Kenyataan ini tersirat dalam suatu ungkapan
yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib:

“Dalam bidang muamalah, kewajiban mereka adalah kewajiban kita dan hak mereka
adalah hak kita.”

3. Al-quran, Al Quran dan hadis merupakan dua hal pokok dalam ajaran Islam.
Keduanya merupakan hal sentral yang menjadi jantung umat Islam. Karena seluruh
bangunan doktrin dan sumber keilmuan Islam terinspirasi dari dua hal pokok tersebut.
Kedudukan Al Quran sebagai sumber utama dan pertama bagi penetapan hukum,
maka bila seseorang ingin menemukan hukum untuk suatu kejadian.

Sunnah (hadis), Sunnah (hadis) merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Al
Quran. Sunnah juga menempati posisi yang sangat penting dan strategis dalam kajian-
kajian keislaman. Keberadaan dan kedudukannya tidak diragukan lagi. Sunnah dari
segi etimologi adalah perbuatan yang semula belum pernah dilakukan kemudian
diikuti oleh orang yang lebih baik perbuatan terpuji maupun tercela. Secara
terminologi, ahli fiqih dan hadis berbeda memberikan pengertian tentang hadis.
Menurut para ahli hadis, sunnah sama dengan hadis yaitu suatu yang dinisbahkan oleh
Rasullullah SAW baik perkataan, perbuatan maupun sikap belaiu tentang suatu
peristiwa.

Ijtihad, Menurut bahasa ijtihad artinya bersungguh-sungguh dalam mencurahkan


pikiran. Sedangkan menurut istilah ijtihad adalah mencurahkan segenap tenaga dan
pikiran secara sungguh-sungguh untuk menetapkan suatu hukum. Ijtihat dapat
dilakukan ketika suatu masalah yang hukumnya tidak ada di dalam Al Quran dan
hadis. Sehingga bisa menggunakan ijtihad dengan menggunakan akal pikiran, namun
tetap mengacu berdasarkan Al Quran dan hadist. Ijtihad merupakan sumber hukum
Islam setelah Al Quran dan hadist. Ketika melakukan ijtihad tidak boleh bertentangan
dengan Al Quran dan hadist.

4. Aqidah adalah masalah yang paling fundamental dalam ajaran Islam, karena aqidah
adalah merupakan dasar konsepsi dari keseluruhan ajaran Islam. Sehingga diterima
atau
tidaknya amal perbuatan manusia atau muslim, di sisi Allah sangat bergantung pada
aqidahnya itu sendiri. Secara etimologi, aqidah berasal dari kata al-'aqdu (yang
berarti ikatan, attautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-
ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah yang
berarti mengikat dengan kuat. Secara terminologi (istilah) menurut Prof. Dr. TM.
Hasbi Ash Shiddieqy adalah urusan yang harus dibenarkan dalam hati dan
diterimanya dengan cara puas, serta tertanam kuat kedalam lubuk jiwa dan tidak dapat
diguncangkan oleh badai subhat

5. Toleransi sangat di utamakan ketika adanya pluralitas di Indonesia ini. Karena kita
harus menghargai satu sama lain antar umat beragama. Dan toleransi sangat di
utamakan karena hal tersebut dapat mencerminkan diri kita bahwa kita menghormati
agama mereka dan sebaliknya.

6. Narasi 1

Nabi Muhammad SAW merupakan sosok pemimpin yang paling berpengaruh


sepanjang sejarah kehidupan umat manusia. Hal ini diakui oleh Michael Hart seorang
penulis Barat dalam bukunya “The 100, a Rangking of The Most Influential Persons
in History”. Dengan sangat obyektif ia menempatkan Nabi SAW sebagai orang paling
berpengaruh dalam sejarah.

Hal itu menunjukkan bahwa Nabi SAW memiliki kecerdasan manajerial yang tinggi
dalam mengelola, mengatur, dan menempatkan anggota masyarakatnya dalam
berbagai posisi sesuai kemampuannya, sehingga dapat mencapai tujuan utama, yaitu
membangun masyarakat madani yang berlandaskan nilai-nilai Ilahi.

Dalam menjalankan kepemimpinannya, Nabi SAW selalu mengedepankan akhlak


mulia. Hal ini diakui oleh Husain bin Ali sebagai cucu Nabi SAW. Bahwa Nabi
adalah pribadi yang menyenangkan, santai dan terbuka, mudah berkomunikasi dengan
siapa pun, lemah lembut dan sopan, tidak keras dan tidak terlalu lunak, tidak pernah
mencela, tidak pernah menuntut dan menggerutu, tidak mengulur waktu dan tidak
tergesa-gesa.

Orang-orang yang bersikap obyektif dari kalangan non-muslim pun mengakuinya.


Washington Irfing, seorang orientalis dan salah seorang penulis besar Amerika yang
menjadi kebanggaan Amerika Serikat dan negara lain di abad sembilan belas Masehi,
lahir tahun 1832 M di kota Washington dan meninggal tahun 1892 M. Dia berkata,
”Muhammad adalah penutup para nabi, rasul paling agung yang diutus oleh Allah
SWT untuk menyeru manusia kepada penyembahan kepada Allah.”

Narasi 2

Nabi Muhammad SAW merupakan sosok pemimpin yang paling berpengaruh


sepanjang sejarah kehidupan umat manusia. Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam adalah figur pemimpin paling dihormati oleh banyak manusia.
Kepemimpinan beliau sudah banyak diapresiasi dan diakui bahkan oleh para tokoh
dan sarjana non Muslim.

Mahatma Gandhi menyatakan, “Saya merasa lebih dari yakin bahwa pedang bukanlah
cara yang ditempuh Nabi Islam untuk mendapatkan tempat di hati manusia,
melainkan ia datang dari kesederhanaan, kejujuran, tekad, keberanian, dan
keyakinannya kepada Tuhan dalam menjalankan tugasnya. Sifat-sifat pada diri Nabi
itulah yang membuka jalan dan menyingkirkan segala rintangan, dan sekali lagi bukan
pedang.

Dalam menjalankan kepemimpinannya, Nabi SAW selalu mengedepankan akhlak


mulia. Hal ini diakui oleh Husain bin Ali sebagai cucu Nabi SAW. Bahwa Nabi
adalah pribadi yang menyenangkan, santai dan terbuka, mudah berkomunikasi dengan
siapa pun, lemah lembut dan sopan, tidak keras dan tidak terlalu lunak, tidak pernah
mencela, tidak pernah menuntut dan menggerutu, tidak mengulur waktu dan tidak
tergesa-gesa.

Nabi SAW mengedepankan keteladanan (uswah hasanah) dalam memimpin. Nabi


Muhammad SAW sangat tegas dalam masalah penegakan hukum. Tidak pernah
menetapkan suatu hukum dengan rasa belas kasihan, pilih kasih, atau tebang pilih.
Tidak memihak kepada siapa pun, baik pada pejabat pemerintahan, sahabat,
masyarakat kecil maupun anggota keluarganya sendiri, termasuk anaknya. alah sosok
pemimpin yang mengedepankan kebersamaan.

Narasi 3

Rasulullah SAW adalah contoh pemimpin sempurna yang pernah ada selama ini.
Karena beliau mengkombinasikan antara akhlakul karimah dengan model
kepemimpinan yang ada. Kekuatan akhlak yang Rasulullah miliki mampu
menciptakan kekuatan baru yang sangat luar biasa. Dengan kekuatan itu, Rasulullah
menjadi mampu menegakan dan menyebarkanajarannya keseluruh penjuru dunia.
Walaupun begitu, karena kemuliaannya tadi, tidak ada rasa sombong, ujub atau
membanggakan diri sedikitpun yang timbul pada diri Rasulullah SAW.

Inilah yang membedakan Rasulullah dengan pemimpin-pemimpin yang ada saat ini.
Mereka sangat haus dengan kedudukan, harta, bahkan hal-hal yang menurut mereka
dapat membuatnya kaya di dunia ini, sehingga mereka dapat menjalankan segala
keinginan mereka sesuai nafsu yang mereka inginkan. Oleh karena itu, ketika ada
pertanyaan model kepemimpinan apa yang harus kita jalankan, maka jawaban yang
harus timbul adalah poin yang keenam yaitu model atau gaya kepemimpinan
Rasulullah SAW. Hal ini dikarenakan Rasulullah SAW-lah seorang pemimpin yang
sudah diakui oleh dunia dalam berbagai hal, baik dari segi akhlak dan kemampuan-
kemampuan yang lainnya. Oleh karena itu, pemimpin yang relevan dengan keadaan
saat ini adalah seorang pemimpin yang paling mengenal siapa itu Nabi Muhammad
SAW dan mengamalkan segala bentuk ajaran/risalah yang beliau bawa. Selain itu
pemimpin saat ini haruslah benar-benar memusatkan perhatiannya terhadap amanah
yang ia emban. Dan yang tidak perlu dilupakan adalah keadilan yang harus ditegakan
dalam kinerjanya kelak 50

7. Salah satu dalil yang menjelaskan mengenai menikah yang tidak sesaui dengan ajaran
islam berikut ini :

‫ت َحتَّ ٰى ي ُْؤ ِم َّن ۚ َوأَل َ َمةٌ ُّم ْؤ ِمنَةٌ خَ ْي ٌر ِّمن ُّم ْش ِر َك ٍة َولَوْ أَ ْع َجبَ ْت ُك ْم ۗ َواَل تُن ِكحُوا ْال ُم ْش ِر ِكينَ َحتَّ ٰى ي ُْؤ ِمنُوا‬ِ ‫َواَل تَن ِكحُوا ْال ُم ْش ِر َكا‬
ُ‫ ِه ۖ َويُبَيِّن‬sِ‫ر ِة بِإ ِ ْذن‬s
َ ِ‫ ْدعُو إِلَى ْال َجنَّ ِة َو ْال َم ْغف‬sَ‫ار ۖ َوهَّللا ُ ي‬ ٰ ُ
ِ َّ‫ ْد ُعونَ إِلَى الن‬sَ‫كَ ي‬ssِ‫وْ أَ ْع َجبَ ُك ْم ۗ أولَئ‬sَ‫ك َول‬ٍ ‫ۚ َولَ َع ْب ٌد ُّم ْؤ ِم ٌن َخ ْي ٌر ِّمن ُّم ْش ِر‬
َ‫اس لَ َعلَّهُ ْم يَتَ َذ َّكرُون‬
ِ َّ‫آيَاتِ ِه لِلن‬

Artinya:
Janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun
dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan
wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman.Sesungguhnya budak yang
mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. mereka
mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya.
dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia
supaya mereka mengambil pelajaran.

Salah satu contoh dari pernikahan yang tidak sesuai dengan ajaran islam adalah nikah
agama dan nikah sesame jenis. Saat ini pernikahan tersebut sudah banyak sekali ada
dimana-mana. Dari hal tersebut kita harus bisa memilih mana yang baik dan mana
yang baik dan mana yang benar.

Anda mungkin juga menyukai