Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR PSIKOLOGIS

YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN FISIK
KELOMPOK 3
KESEHATAN MENTAL DAN PSIKOPATOLOGI
Faktor psikologis yang mempengaruhi kesehatan fisik
Psikosomatik (psychosomatic), diambil dari Bahasa Yunani “psyche”
yang berarti jiwa atau kecerdasan, dan “soma” yang berarti tubuh.

Gangguan psikosomatik dapat terjadi pada semua kelompok usia,


mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Stress mungkin juga berperan dalam pengembangan maag, meskipun para
ilmuwan tidak memiliki bukti definitive bahwa stress berkontribusi terhadap
keretanan seseorang, (Jones, 2006).
Sakit kepala
Sakit kepala adalah kondisi ketika timbul rasa sakit dan tidak
nyaman dikepala, kulit kepala, atau leher. Penyakit yang satu
ini sangat umum terjadi, dan diperkirakan 7 dari 10 orang
mengalami setidaknya satu kali sakit kepala setiap tahun.

Migrain, Migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut, dan


biasanya terjadi pada satu sisi kepala saja. Migrain merupakan
penyakit saraf, yang dapat menimbulkan gejala, seperti mual, muntah,
serta sensitif terhadap cahaya atau suara. Serangan migrain dengan
rasa nyeri yang mengganggu dapat berlangsung selama beberapa jam atau
beberapa hari.
Faktor pemicu migrain PENANGANAN PENGHILANG RASA SAKIT
Aspirin

• Ibuprofen
• Stress Emosional • Asetaminofen
• Menstruasi
Deprivasi Tidur Beberapa obat diatas dapat
• mengurangi atau bahkan
• Ketinggian menghilangkan rasa sakit kepala
• Perubahan Cuaca atau Musim pada tipe tegang.
• Obat – Obat an tertentu
• Dll.

Penanganan secara Psikologis :

• Pelatihan Biofeedback
• Relaksasi
• Pelatihan Keterampilan Coping
• Beberapa Terapi Kognitif

(Holyord, 2002; Nestoriuc & Martin, 2007)


PENYAKIT KARDIOVASKULER
Sistem Kardiovaskular ialah jaringan yang menghubungkan
jantung dengan pembuluh darah. Penyakit kardiovaskular
(cardiovascular disease, CVD) adalah penyebab utama
kematian di AS, memakan sekitar 830.000 korban jiwa
pertahunnya.

MENGURANGI BEBERAPA FAKTOR :

1. Menjaga Tingginya kadar


Kolestrol
2. Merokok
3. Minum Alkohol
METODE PSIKOLOGIS UNTUK MENGURANGI STRESS
• MEDITASI
• RELAKSASI PROGRESIF
• BIARKAN SEMUANYA
MENGALIR
Faktor seperti tingginya kolesterol low disenty lipoprotein (LDL) di
dalam darah,hipertensi (tekanan darah tinggi),merokok,banyak makan
dan minum berakohol pola makan yang tidak sehat dan bergaya hidup
pasif dapat menyebabkan orang terkena stress dan penyakit lainnya.

Pengadopsian perilaku yang sehat dapat memberikan dampak yang baik


bagi jantung dan sistem predaran darah (roger,2009). Bahkan orang
yang tidak banyak duduk dapat mengurangi resiko penyakit
kandiovaskular.
Emosi negatif distres emosional yang sering terjadi dalam bentuk
kemarahan,kecemasan dan depresi dapat berdampak pada buruknya
sistem kardiovaskular.

Apabila amarah telah kronis dalam hal ini berhubungan dengan permusuhan,
perselisihan dapat memicu jantung. Orang dengan perilaku ini masuk dala pola
perilaku tipe A (type A behavior pattern,TABP) orang dengan perilaku ini dicirikan
dengan orang yang sulit dikendalikan, ambisius, tidak sabar dan kompetitif.

Orang dengan tingkat permusuhan yang tinggi cenderung mudah marah


namun,bagaimana hubungan antara kemarahan /emosi negatif dengan penyakit
jantung koroner?

Beberapa menganggap hormon stres epinefrindan norepinefrin memiliki peran


penting. Kecemasan dan kemarahan memicu kelenjar adrenal untuk
menyekresikan hormon stres ini. Hormon ini meningkatkan denyut
jantung,pernapasan,dan tekanan darah yang mengakibatkan darah lebbih
banyak dipompa ke otot untuk meningkatkan kewaspadaan.
ASMA DAN KANKER
ASMA
Asma merupakan gangguan pernapasan akibat saluran udara pada batang tenggorokan
menyempit dan meradang sehingga menjadi sesak nafas.
Asma dapat terjadi oleh beberapa faktor termasuk alergi seperti polusi udara,
asap rokok, bulu binatang, udara panas, dingin, kering, lembab, dan lain-lain.

Konsekuensi Psikologis dari Asma :


Stres, Cemas Berlebihan, Depresi

Kanker
Kanker ini disebabkan oleh perkembangan sel-sel yang bermutasi atau menyimpang dan
membentuk benjolan (tumor) yang menyebar ke jaringan lain. Sel-sel kanker dapat berakar
dari darah, tulang, paru-paru, saluran pencernaan, dan organ reproduksi.

Beberapa penyebab kanker:


seperti faktor genetik, paparan zat kimia,
dan virus.
STRES DAN KANKER - AIDS
(ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME)
Dalam beberapa studi, stres kronis sering dikaitkan dengan peningkatan risiko pada sejumlah kanker, seperti kanker
payudara dan beberapa kanker yang menyerang pencernaan. Sebuah penelitian di Jepang yang diterbitkan pada tahun
2017 di jurnal Scientific Reports, melaporkan, adanya korelasi antara tingkat stres jangka pendek dan kejadian kanker
pada lebih dari 100.000 orang.

DUKUNGAN PSIKOLOGIS BAGI PENINTAS KANKER


Dukungan ini bisa didapatkan melalui sesi konseling dengan ahli psikolog,
mengikuti terapi relaksasi sebagai coping stress, hingga mengikuti komunitas
sosial atau kelompok dukung.
AIDS (ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME)
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menurunkan kekebalan
tubuh penderitanya secara drastis. Kondisi ini memungkinkan penyakit, bakteri,
virus, dan infeksi lainnya dengan mudah akan menyerang tubuh Anda
Contoh yang dapat menyebabkan penularan HIV-AIDS yaitu :
Melakukan kegiatan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang memiliki HIV,Dengan
berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya yang terkontaminasi dengan
HIV, Menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak steril
dan terinfeksi HIV.
PENYESUAIAN TERHADAP ORANG-ORANG DENGAN HIV DAN AIDS – INTERVENSI PSIKOLOGIS UNTUK MENGURANGI PERILAKU
YANG BERISIKO
• Penyesuaian terhadap Orang-Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA)
Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungan,
sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati, prasangka, depresi, kemarahan dan emosi negatif
sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis habis (Kartono, 2000). ODHA
seringkali kerap mendapat stigma negatif dari masyarakat sehingga banyak dari ODHA yang sangat rentan
untuk mengalami gangguan kesehatan mental terutama gangguan kecemasan dan depresi.

• INTERVENSI PSIKOLOGIS UNTUK MENGURANGI PERILAKU


YANG BERISIKO
Intervensi psikologis adalah upaya yang dilakukan untuk mengubah
perilaku pikiran, atau perasan seseorang yang mana dalam perubahan
tersebut diharapkan dapat berubah kearah yang lebih baik untuk dirinya
sendiri maupun bagi lingkungannya. Hal ini terbukti untuk membantu
mengurangi perilaku berisiko yang berbahaya baik untuk menangani ODHA
sendiri maupun individu yang belum terjangkit.
THANK YOU!
Do you have any question?

Anda mungkin juga menyukai