Kelompok 1 - Tugas 4
Kelompok 1 - Tugas 4
Nama :
Tabel 3.5 Tabel Kehidupan Pasien Pria dengan Kanker Rektum Lokal yang Didiagnosis di
Connecticut, 1935-1944 dan 1945-1954
Gambar 3.4 Kurva kelangsungan hidup untuk pasien pria dengan kanker rektum terlokalisasi,
didiagnosis di Connecticut, 1935—1944 versus 1945—1954.
hubungan. Lebih diinginkan untuk membuat perbandingan pola utuh (lihat Bagian 4.3 dan 5.2).
Metode Mantel-Haenszel yang dijelaskan di Bagian 5.2 adalah pola utuh perbandingan
dan dapat digunakan untuk membandingkan dua pola kelangsungan hidup dalam tabel
kehidupan. Penerapan metode ini pada data pada Tabel 3.5 menghasilkan nilai chi-square
dari 51,996 dengan 1 derajat kebebasan. Kita dapat menyimpulkan bahwa perbedaannya antara
dua pola kelangsungan hidup sangat signifikan (p 0,001). Perkiraan fungsi survival atau tingkat
kelangsungan hidup tergantung pada tabel kehidupan interval digunakan. Jika setiap interval
sangat pendek, menghasilkan sejumlah besar interval, perhitungan menjadi sangat membosankan
dan keuntungan tabel kehidupan tidak sepenuhnya diambil. Salah satu asumsi yang mendasari
tabel kehidupan adalah bahwa populasi memiliki probabilitas kelangsungan hidup yang sama di
setiap interval. Jika interval panjangnya, asumsi ini mungkin dilanggar dan perkiraan tidak
akurat; ini harus dihindari kecuali untuk perhitungan kasar. Meski panjangnya setiap interval dan
jumlah total interval adalah penting, tidak menyebabkan masalah di sebagian besar studi klinis
karena periode studi biasanya mencakup jangka waktu singkat, seperti satu, dua, atau tiga tahun.
Tabel kehidupan dengan sekitar 10 hingga 20 interval dari beberapa bulan hingga satu tahun
masing-masing adalah wajar. Itu penyidik juga harus mempertimbangkan penyakit yang diteliti.
Jika variasi dalam kelangsungan hidup besar dalam waktu singkat, panjang intervalnya harus
pendek. Namun, dalam beberapa demografis atau penelitian lain seringkali menarik untuk
dibahas rentang hidup dari lahir sampai usia 85 atau lebih. Jumlah interval akan menjadi
sangat besar jika digunakan interval pendek. Dalam hal ini interval lima tahun adalah
cukup untuk memperhitungkan variasi penting dalam tingkat kelangsungan hidup
perkiraan (Shryock et al., 1971).
Dari gambar diatas, data tersebut data tidak lengkap dan data ini bertipe sensor 1
Contoh 1.1.6. Bartholomew (1957) menganggap situasi di mana potongan peralatan dipasang di
sistem pada waktu yang berbeda. Di kemudian hari, beberapa potongan-potongan telah gagal dan
sisanya masih digunakan. Dengan tujuan mempelajari masa pakai peralatan, Bartholomew
memberikan data pada Tabel 1.2 sebanyak 10 buah peralatan. Item pertama dipasang pada 11
Juni dan data dikumpulkan hingga 31 Agustus.
Pada saat itu, tiga item (nomor 2, 4, dan 10) masih belum gagal, dan karena itu waktu
kegagalannya disensor, kita tahu untuk item ini hanya bahwa waktu kegagalannya masing-
masing melebihi 72, 60, dan 21 hari. Jadi remission times dari item peralatan dapat dicatat
sebagai berikut : 2, 72+, 51, 60+, 33, 27, 14, 24, 4, 21+. Observasi disensor adalah remission
times 2, 4, dan 10 (tanda (+))
Data tersebut merupakan data tidak lengkap karena ada data yang disensor yaitu item
nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Data tersebut merupakan data disensor tipe III (data disensor bertahap) karena percobaan
setiap item dilakukan dalam waktu yang berbeda.