Contoh Makalah PAI
Contoh Makalah PAI
Disusun oleh :
Kelompok 11 :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah yang telah memberi kekuatan
kepada kita untuk selalu taat beribadah kepada-Nya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Pemimpin ummat
seluruh dunia, Rasulullah SAW. Semoga syafa’atnya sampai kepada kita semua selaku
ummat akhir zaman.
Dalam kesempatan ini Alhamdulillah Penulis dapat menyelesaikan makalah sebagai
tugas mata kuliah Materi PAI yang berjudul “IMPLIKASI PERNIKAHAN DALAM
PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH YANG BERAKHLAKUL KARIMAH”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga apa yang ada dalam isi makalah ini bisa bermanfaat khususnya
bagi penulis umumnya bagi semua para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG.............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. ARTI PERNIKAHAN DALAM ISLAM................................. 3
A. KESIMPULAN......................................................................... 11
َوم ِۡن َءا ٰ َي ِت ِهۦٓ أَ ۡن َخ َل َق َل ُكم م ِّۡن أَنفُسِ ُكمۡ أَ ۡز ٰ َو ٗجا لِّ َت ۡس ُك ُن ٓو ْا إِ َل ۡي َه ا َو َج َع َل َب ۡي َن ُكم م ََّو َّد ٗة َو َر ۡح َم ۚ ًة إِنَّ فِي
٢١ ُون َ ِٰ َذل
َ ك أَل ٓ ٰ َيتٖ لِّ َق ۡو ٖم َي َت َف َّكر
Artinya :“Dan diantara tanda-tanda kebesaran-Nya ia ciptakan untukmu pasangan-
pasangan dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenang kepadanya dan dijadikannya
diantaramu rasa cinta dan kasih saying. Sesungguhnya dalam hal ini terdapat tanda-tanda
kebesaran Allah bagi orang-orang yang memikirkan”. (QS. Ar-Ruum:21)
Berbicara dan memperlakukan istri dengan penuh kelembutan lebih-lebih ketika haid, hamil
dan paska lahir
Sekali-kali bercanda tanpa berlebihan
Mendapat kabar perkiraan waktu kepulangan
Memperhatikan adab kembali ke rumah
2. Faktor Penunjang
a. Realistis dalam kehidupan berkeluarga
Realistis dalam memilih pasangan
Realistis dalam menuntut mahar dan pelaksanaan walimahan
Realistis dan ridho dengan karakter pasangan
Realistis dalam pemenuhan hak dan kewajiban
b. Realistis dalam pendidikan anak
Penanganan Tarbiyatul Awlad (pendidikan anak) memerlukan satu kata antara
ayah dan ibu, sehingga tidak menimbulkan kebingungan pada anak. Dalam memberikan
ridho’ah (menyusui) dan hadhonah (pengasuhan) hendaklah diperhatikan muatan:
Tarbiyyah Ruhiyyah (pendidikan mental)
Tarbiyah Aqliyyah (pendidikan intelektual)
Tarbiyah Jasadiyyah (pendidikan Jasmani)
c. Mengenal kondisi nafsiyyah suami istri
d. Menjaga kebersihan dan kerapihan rumah
e. Membina hubungan baik dengan orang-orang terdekat
Keluarga besar suami / istri
Tetangga
Tamu
Kerabat dan teman dekat
f. Memiliki ketrampilan rumah tangga
g. Memiliki kesadaran kesehatan keluarga
3. Faktor Pemeliharaan
a. Meningkatkan kebersamaan dalam berbagai aktifitas
b. Menghidupkan suasana komunikatif dan dialogis
c. Menghidupkan hal-hal yang dapat merusak kemesraan keluarga baik dalam sikap,
penampilan maupun prilaku
Menurut hadits Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat :
a. Memiliki kecendrungan kepada agama.
b. Yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda.
c. Sederhana dalam belanja.
d. Santun dalam bergaul dan selalu melakukan introspeksi.
Rasulullah juga bersabda tentang empat faktor yang menjadi sumber kebahagiaan keluarga.
a. Suami dan istri yang setia.
b. Shalih dan shalihah.
c. Anak-anak yang berbakti pada orangtuanya.
d. Lingkungan sosial yang sehat dan rezeki yang dekat.
Hari demi hari tak boleh berlalu begitu saja. Anak sebagai buah cinta kita, tumbuh
dan berkembang. Langkah kita hari ini menentukan masa depannya. Semoga mereka bisa
menjadi pewaris yang kita dambakan. Selama kita setia pada lima hal di atas, insya Allah
pertolongan Allah akan selalu menaungi kelurga kita. Amin.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas, maka jelaslah pernikahan merupakan sebuah ritul ibadah yang
mempunyai banyak fungsi dan manfaat bagi ummat manusia, baik secara pribadi maupun
masyarakat.
Keluarga sakinah merupakan pilar terbangunnya sebuah masyarakat yang baik dan
berakhlakul karimah, karena keluarga merupakan elemen terkecil dari masyarakat. Jika
keluarga nya baik, maka semua masyarakat akan baik, begitupun sebaliknya.
B. SARAN
Untuk menuju keluarga sakinah, perlu perjuangan yang cukup berat. Dan yang paling
berat adalah menjaga konsistensinya supaya keutuhan sebuah keluarga tidak tergoyahkan.
Oleh karena itu, dimulai dari sejak dini, perlu ditanamkan pada anak-anak bahwa penting
sekali menjaga stabilitas keluarga dengan cara memberika tauladan yang baik kepada
generasi penerus kita, sebab mereka (anak-anak/remaja) adalah calon pemimpin masa depan
yang akan menentukan ke arah mana mereka akan membawa masyarakatnya.