Anda di halaman 1dari 3

Pengadaan APD dan Bahan Keselamatan Kerja

Pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) yang tidak tepat dapat mencelakakan tenaga kerja yang
memakainya, bahkan mungkin lebih membahayakan dibandingkan tanpa memakai
APD. Oleh karena itu agar dapat memilih APD yang tepat, maka perusahaan harus
mampu mengidentifikasi bahaya potensial yang ada, khususnya yang tidak dapat
dihilangkan ataupun dikendalikan.

Alat Pelindung Diri (APD) perlu sebelumnya dipilih secara hati-hati agar dapat
memenuhi beberapa ketentuan yang diperlukan, (BPP Semester V, 2008) yaitu :
a. Alat Pelindung Diri (APD) harus dapat memberikan perlindungan yang kuat
terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya-bahaya yang dihadapi oleh tenaga
kerja.
b. Berat alatnya hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak menyebabkan
rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
c. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
d. Bentuknya harus cukup menarik.
e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
f. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya, yang
dikarenakan bentuknya yang tidak tepat atau karena salah dalam penggunaanya.
g. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan presepsi sensoris pemakainya.
i. Suku cadangnya mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

Jenis-Jenis Kecelakaan Kerja yang Dapat Terjadi di Dapur dan Pencegahannya


Setiap alat dan perlengkapan mempunyai cara penanganan sendiri dan pegawai harus dapat
menggunakan alat tersebut sebagaimana mestinya agar tidak terjadi kecelakaan. Selain itu,
lingkungan dapur juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, misalnya lantai yang terlalu
licin dapat menyebabkan terpeleset atau terjatuh. Untuk itu, perlu dilakukan tindakan
pencegahan terhadap kecelakaan-kecelakaan kerja yang dapat terjadi di dapur. Adapun jenis-
jenis kecelakaan kerja dan pencegahannya adalah sebagai berikut

1. Luka bakar akibat terkena uap panas atau api. Tindakan-tindakan


yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya luka bakar adalah :
a. Pada waktu bekerja, pakailah celemek atau apron dengan semestinya.
b. Pergunakan lap kering bila hendak mengambil atau membawa alat yang panas.
c. Alat yang panas (pan, oven, grill, dsb.) harus diberi tanda dengan tepung atau garam.
d.Jangan meletakkan atau menyimpan cairan panas pada rak di atas garis pandang mata.

2. Luka tergores atau terpotong benda tajam

3. Kecelakaan karena gas


Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah bahaya ledakan gas adalah :
a. Periksa pipa-pipa gas yang bocor, sehingga tidak ada gas yang keluar tanpa
pembakaran.
b. Periksalah pilot light sebelum menghidupkan api.
c. Bila akan menyalakan gas, maka biarkan pintu oven terbuka beberapa saat sehingga
sisa-sisa gas yang terkumpul dalam ruangan oven dapat keluar.
d. Bila menyalakan solid top range atau griddle maka setelah seluruh ruang gas terbakar,
biarkan terbuka beberapa saat sehingga sisa-sisa gas di udara terbakar seluruhnya.

4. Kecelakan karena arus listrik


Tindakan pencegahan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
a. Saklar dan alat penyambung arus listrik harus selalu kering dan bersih.
b. Jangan mempergunaan banyak stekker ataupun stekker cabang pada satu stop kontak.
c. Periksalah keadaan kawat penghubung sehingga tidak ada bagian-bagian yang robek.
d. Putuskan aliran listrik bila mesin atau alat tidak dipergunakan.

5. Kecelakaan karena bahan kimia


Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :
a. Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam kotak khusus.
b. Jangan mencoba mempergunakan bahan kimia bila belum tahu betul cara mempergunakannya.
c. Berhati-hati waktu memasang racun tikus di dapur.
d. Berhati-hatilah dengan bahan kimia yang serupa dengan bahan makanan baik pada
waktu mempergunakan, maupun pada waktu menyimpan kembali. Contohnya baking
soda, garam Inggris, pupuk urea ataupun rinso tampak hampir sama dengan garam
dapur atau gula. Liquid soap/tipol tampak hampir sama dengan minyak goreng, dan
sebagainya.

Pencegahan Kecelakaan Kerja di Dapur


Tindakan yang paling tepat adalah tindakan pencegahan (preventif) sebelum kecelakaan itu terjadi.
Tindakan yang umum dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di dapur adalah :

1. Menggunakan alat pelindung diri


Alat pelindung diri yang digunakan di dapur yaitu perlengkapan pakaian yang ditentukan
dan penggunaan sarung tangan pada waktu tertentu. Penggunaan pakaian / seragam ini
memang terkesan sederhana, namum memiliki fungsi yang sangat penting dalam
melindungi diri selama melaksanakan kegiatan di dapur.
2. Memperhatikan dan menghindari faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja,
baik faktor lingkungan maupun faktor manusia atau pekerja itu sendiri.
3. Manajer atau supervisor hendaknya memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada
pekerja di dapur mengenai semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan. Dalam hal
ini, dibutuhkan pelatihan atau training dan pengawasan yang intensif.
4. Manajer atau supervisor hendaknya memasang gambar atau poster keselamatan kerja
yang berhubungan dengan dapur, Posterposter ini tidak akan mengganggu kinerja para
karyawan melainkan justru akan mengingatkan karyawan akan pentingnya kesehatan dan
keselamatan kerja.
5. Memperbaiki manajemen tentang kesehatan dan keselamatan kerja karena terjadinya
kecelakaan kerja bisa merupakan akibat kesalahan manajemen. Manajemen yang baik
akan menuntun kita menuju arah yang baik dan akan mengurangi resiko kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai