Anda di halaman 1dari 3

KAWAH TENGGER GUNUNG BROMO

Maslichatus Sholichah
Program Studi Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang

03071381823061@student.unsri.ac.id

Abstrak

Gunung Bromo merupakan salah satu gunung berapi di Jawa Timur yang masih aktif
dan sudah beberapa kali mengalami letusan serta mengeluarkan material vulkanik.
Pada abad ke-20 saja Gunung Bromo sudah meletus 3 kali dan kesemuanya memiliki
karakteristik tersendiri. Oleh sebab itu letusan Gunung Bromo tidak mudah untuk
diprediksi. Adapun letusan terdahsyat Gunung Bromo yaitu tahun 1974 dan memakan
banyak korban. Gunung Bromo juga sering mengalami erupsi dimana catatan tertua
erupsi Gunung Bromo adalah pada tahun 1775. Tahun 2015 sampai 2016, Gunung
Bromo mengalami erupsi di bulan Desember. Terjadinya erupsi ditandai dengan asap
vulkanik tebal yang keluar dari kawah gunung diikuti semburan abu yang keluar
sesekali dari kawah.

Kata kunci: Gunung Bromo, Sejarah geologi, Geologi Regional,

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara kepulauan berujud bom-bom vulkanik. Sementara


dengan setting tektonik yang kompleks, pada dinding luar dari kerucut vulkanik
yang menyebabkan banyak pulau di Bromo (yang aktif) dan G.Batok,
Indonesia masih memiliki gunung berapi dijumpai batuan piroklastik, dan
aktif hingga saat ini. Gunung Bromo endapan abu gunungapi. Pada dinding
adalah salah satu gunung berapi yang kaldera Tengger, yang dijumpai pada
aktif dan digunakan sebagai kawasan jalur Cemorolawang maupun jalur
wisata. Gunung Bromo terletak di Jawa Penanjakan, sangat didominasi oleh
Timur, Indonesia dengan aktivitas endapan freatomagmatik, fragmen lava
terakhir terjadi pada bulan Maret - April andesit basaltik, selang-seling
2016. Gunung itu sendiri merupakan piroklastik jatuhan dan piroklastik
bagian dari kompleks Kaldu Tengger. aliran, juga sisipan endapan abu
Zona vulkanik Gunung Bromo sedang vulkanik.
mengumpulkan zona material vulkanik
dari pelapukan dan letusan Gunung
Bromo. Ada dampak letusan yang
dikenal dengan sebutan endapan TINJAUAN PUSTAKA
piroklastik. Proses ini mengindikasikan Geologi regional Gunung Bromo
sedimentasi material vulkanik Gunung mempunyai ketinggian 2.392 meter di
Bromo. Selanjutnya, fasies gunung atas permukaan laut, Gunung Bromo
berapi dapat diidentifikasi dari proses juga mempunyai sebuah kawah dengan
ini.Pada dasar kaldera bagian timurlaut, garis tengah 800 meter (utara-selatan)
setempat dijumpai basalt vesikuler yang dan 600 meter (timurbarat). Sedangkan
daerah bahayanya berupa lingkaran Akuisisi data dilakukan dilingkungan
dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah pengendapan kawah tengger tepatnya di
Bromo.Bentuk tubuh Gunung Bromo aliran sungai lahar. Kemudian
bertautan antara lembah dan ngarai menggunakan penelitian oleh ahli
dengan kaldera atau lautan pasir seluas sebelumnnya.
sekitar 10 kilometer persegi. Gunung
Bromo berada dalam empat wilayah, PEMBAHASAN
yakni Kabupaten Probolinggo,
Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Erupsi Tahun 2004
Malang. Batuan vulkanik yang Adapun erupsi tahun 2004 tidak besar
menyusun dasar kaldera Bromo - dan sebentar yaitu 20 menit. Tanda-
Tengger (pada lautan pasir) terdiri dari : tandanya berupa gempa serta tremor
pasir vulkanik Tengger yang berukuran yang tidak teratur. Korban meninggal
butir pasir kasar – kerikil; bom vulkanik, berjumlah dua orang yaitu wisatawan
dan juga batuapung. Komposisi pasir Gunung Bromo yang tertimbun
vulkanik dalam kaldera sebagian besar muntahan pasir kawah gunung.
terdiri dari : plagioklas, hornblende,
piroksen, magnetit, dan sebagian kecil Erupsi Tahun 2010
zirkon dan kyanit. Pada kawah Bromo Gunung Bromo mulai memperlihatkan
(yang aktif) nampak kurang berkembang tanda-tanda di bulan November. Ketika
endapan belereng, namun demikian. aktivitas meningkat, pemerintah
Pada dinding kaldera Tengger, yang menghimbau masyarakat lokal agar
dijumpai pada jalur Cemorolawang mengungsi. Area yang ditutup yaitu 3
maupun jalur Penanjakan, sangat km persegi dari padang pasir, dan juga
didominasi oleh endapan penerbangan yang memasuki Malang
freatomagmatik, fragmen lava andesit ditutup hingga 4 Desember 2010. Erupsi
basaltik, selang-seling piroklastik terjadi tanggal 26 November 2010 dan
jatuhan dan piroklastik aliran, juga memuntahkan abu vulkanik dengan
sisipan endapan abu vulkanik. Endapan tinggi 700 meter di angkasa.
piroklastik di jalur G.Penanjakan
Erupsi Tahun 2011
maupun jalur Cemorolawang ini,
Adapun Erupsi di awal tahun 2011
menunjukkan fragmen tersusun oleh
adalah kelanjutan pada November 2010.
klastika dari bom-bom vulkanik, lapili,
Sampai bulan Desember 2010, Bromo
dengan matrik yang sangat pekat dari
dilaporkan mengeluarkan debu vulkanik
pasir-pasir vulkanik yang relatif
dan juga gempa tremor mendominasi
berukuran butir kasar, dan bentuk butir
seismograf yang terjadi mulai 21
runcing – agak runcing.
Januari-23 Januari 2011.

Erupsi Letusan Tahun 2015 – 2016


Letusan Bromo terbaru akhir – akhir ini
terjadi pada tahun 2015 akhir yaitu pada
bulan Desember, Gunung Bromo
menampakkan aktivitasnya sebagai
gunung aktif dengan mengeluarkan asap
vulkanik tebal dan sesekali
menyemburkan abu panas belerang dari
Gambar 1. Gunung Bromo Tengger kawah. Kondisinya Bromo hingga saat
ini yaitu di 2016 masih kurang stabil,
METODE PENELITIAN
terjadinya buka tutup obyek wisata
Bromo membuat para wisatawan enggan
untuk datang. Dengan aktifitas Bromo
yang tidak menentu
menjadikan Bromo apakah akan
mengalami letusan atau tidak.

Gambar 3. Kawah Gunung Bromo

Gambar 2. Letusan Gunung Bromo

DAFTAR PUSTAKA
Carl-Bernd Kaehlig, Andrew Wight,
Chris Smith. Volcanoes of Indonesia –
creators and destroyer. CBK Business
Consultant. Singapore.2012.

H. Sigurdsson, B. Houghton, S. R.
McNutt, H. Rymer, J. Stix.
Encyclopedia of Volcanoes. San Diego:
Academic Press. 2000.

P. De Vita, D. Agrello, F. Ambrosino.


Landslide susceptibility assessment in
ash-fall pyroclastic deposits surrounding
Mount Somma- Vesuvius: Application
of geophysical surveys for soil thickness
mapping. Journal of Applied
Geophysics59, (2006) 126 – 139.

Anda mungkin juga menyukai