Anda di halaman 1dari 12

GEOKIMIA BATUBARA

Falisa ST MT
T. Geologi
Unsri 2020
BATUBARA
- Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil yang terbentuk
dari endapan, batuan organik yang terutama terdiri dari karb
on, hidrogen dan oksigeN.
- Batubara berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terakumulasi d
idalam suatu cekungan dan kemudian mengalami proses pe
mbatubaraan (coalification) yang disebabkan oleh faktor teka
nan, suhu dan waktu geologi.
- Proses Pembentukan batubara itu sendiri dimulai sejak zaman
batubara pertama (Carboniferous Period / Periode Pembentuk
an Karbon atau Batubara), yang berlangsung antara 360 juta
sampai 290 juta tahun yang lalu.
Kualitas dan Klasifikasi
•Kualitas batubara ditentukan dengan analisis proksimat dan
analisis ultimat.
•Analisis proksimat dilakukan untuk menentukan jumlah air,
zat terbang, karbon padat, dan kadar abu.
•Analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kandungan un
sur kimia pada batubara seperti : karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen, sulfur, unsur tambahan dan juga unsur jarang.
•Kualitas batubara ini diperlukan untuk menentukan apakah
batubara tersebut menguntungkan untuk ditambang selain
dilihat dari besarnya cadangan batubara di daerah penelitian
.
MASERAL PADA BATUBARA
•Di dalam batubara terdapat unsur-unsur organik yang disebut maseral.
Maseral terbagi atas tiga grup, yaitu :

1. Maseral vitrinite berasal dari bahan sel dinding ataupun serat-serat ka


yu dari suatu tumbuhan.
2. Maseral Liptinite berasal dari unsur-unsur yang mengandung lilin dan
resin suatu tumbuhan, seperti halnya spora, kutikula, ganggang (algae
) dan getah.
3. Maseral inertinite sebenarnya berasal dari bahan yang sama dengan b
ahan pembentuk maseral vitrinite, akan tetapi bahan tersebut telah m
engalami proses oksidasi.

Metoda pengukuran reflektan dari vitrinite adalah salah satu metoda yang
umumnya dipergunakan saat ini untuk mengukur derajat kematangan dari
pada bahan organik/maseral.
PENGGOLONGAN BATUBARA

Pada proses pembentukan batubara, dengan bantuan fakt


or fisika dan kimia alam, cellulosa (C49H7O44) yang beras
al dan tanaman akan mengalami perubahan menjadi
 Lignite (C70H5O25),
 Subbituminous (C75H5O20),
 Bituminous (C80H5O15)
 Anthracite (C94H3O3).
PEAT

Peat ditandai dengan kondisi fisik berwarna kecoklatan da


n struktur berpori, memiliki kadar air sangat tinggi, nilai k
alori sangat rendah, kandungan sulfur sangat tinggi, dan k
andungan abu sangat tinggi. Nilai kalori peat adalah 1.700
-3.000 kcal/kg
Lignite

Lignite ditandai dengan kodisi fisik berwara hitam dan san


gat rapuh, nilai kalori rendah, kandungan air tinggi, kandu
ngan abu tinggi, dan kandungan sulfur tinggi. Nilai kalori
lignite adalah 1.500-4.500 kcal/kg.
Sub-Bituminous / Bitumen Menengah

•Golongan ini memperlihatkan ciri-ciri tertentu yaitu warna ya


ng kehitam-hitaman dan sudah mengandung lilin. Endapan ini
dapat digunakan untuk pemanfaatan pembakaran yang cukup
dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi.
Bituminous

•Golongan ini dicirikan dengan sifat-sifat yang padat, hitam, ra


puh (brittle) dengan membentuk bongkah-bongkah prismatik.
Berlapis dan tidak mengeluarkan gas dan air bila dikeringkan.
Endapan ini dapat digunakan antara lain untuk kepentingan tr
ansportasi dan industri.
Bituminous

•Golongan ini dicirikan dengan sifat-sifat yang padat, hitam, ra


puh (brittle) dengan membentuk bongkah-bongkah prismatik.
Berlapis dan tidak mengeluarkan gas dan air bila dikeringkan.
Endapan ini dapat digunakan antara lain untuk kepentingan tr
ansportasi dan industri.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai