Anda di halaman 1dari 10

2.

 Laki – laki 30 th,dirawat di RSJ karena sering mengurung diri,tidak mau mandi selama 7
hari. Menurut keluarga, semenjak tidak lulus PNS, menjadi pendiam dan murug serta tidak
mau keluar dari kamar kurang lebih 1 bulan.Selama di rumah sakit klien harus selalu
dimotivasi untuk melakukan kegiatan,mondar mandir,mematung,berbicara sendiri. Klien
mengatakan jika malam hari sering ada yang membisikan untuk pulang.Suara itu muncul 5x
dalam semalam,pasien merasa kesal jika suara itu ada dan selalu menarik telinga agar
suaranya hilang

Analisa Data
Data Diagnosa
DS :
 Klien mengatakan jika malam hari  Halusinasi : pendengaran
sering ada yang membisikan untuk
pulang
 Klien mengatakan suara muncul 5x
dalam semalam
DO :
 Klien tampak berbicara sendiri
 Klien tampak mematung
DS :
 Klien mengatakan merasa kesal jika  Resiko mencederai diri sendiri,
suara itu ada dan selalu menarik orang lain dan lingkungan
telinga agar suaranya hilang

DO :

 Klien mendengar bisikan Suara itu


muncul 5x dalam semalam,
 Klien terlihat kesal jika suara itu ada
 Klien terlihat selalu menarik telinga
agar suaranya hilang

DS :
 Menurut keluarga, semenjak tidak  Isolasi sosial
lulus PNS klien menjadi pendiam
DO :
 Klien tampak menjadi pendiam
 Klien tampak murug serta tidak mau
keluar dari kamar kurang lebih 1
bulan

Daftar Masalah Keperawatan


1. Halusinasi : pendengaran
2. Resiko mencedrai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
3. Isolasi sosial

Pohon Masalah

Resiko mencedrai diri sendiri,


orang lain dan lingkungan (effect)

Halusinasi : pendengaran (core problem)

Isolasi sosial (etiologi)

Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Halusinasi : Tujuan Umum: Klien mampu membina 1. Bina hubungan Hubungan saling
pendengara Klien tidak hubungan saling saling percaya percaya merupakan
n menciderai diri percaya dengan dengan langkah awal
sendiri atau perawat, dengan kriteria menggunakan menentukan
orang lain hasil: prinsip keberhasilan rencana
ataupun - Membalas sapaan komunikasi selanjutnya.
lingkungan. perawat terapeutik: Untuk mengurangi
TUK 1: - Ekspresi wajah a. Sapa klien kontak klien dengan
Klien dapat bersahabat dan dengan ramah halusinasinya dengan
membina senang baik verbal mengenal halusinasi
hubungan - Ada kontak mata maupun non akan membantu
saling percaya - Mau berjabat verbal mengurangi dan
dengan tangan b. Perkenalkan diri menghilangkan
perawat. - Mau menyebutkan dengan sopan halusinasi.
nama c. Tanyakan nama
- Klien mau duduk lengkap klien
berdampingan dan nama
dengan perawat panggilan
- Klien mau kesukaan klien
mengutarakan d. Jelaskan maksud
masalah yang dan tujuan
dihadapi interaksi
e. Berikan
perhatian pada
klien, perhatikan
kebutuhan
dasarnya
2. Beri kesempatan
klien untuk
mengungkapkan
perasaannya
3. Dengarkan
ungkapan klien
dengan empati
TUK 2: Klien mampu 1. Adakan kontak - Mengetahui
Klien dapat mengenali sering dan apakah
mengenali halusinasinya dengan singkat secara halusinasi
halusinasinya. kriteria hasil: bertahap datang dan
- Klien dapat 2. Tanyakan apa menentukan
menyebutkan yang didengar tindakan yang
waktu, timbulnya dari tepat atas
halusinasi halusinasinya halusinasinya.
- Klien dapat 3. Tanyakan kapan - Mengenalkan
mengidentifikasi halusinasinya pada klien
kapan frekuensi datang terhadap
situasi saat terjadi 4. Tanyakan isi halusinasinya
halusinasi halusinasinya dan
- Klien dapat 5. Bantu klien mengidentifikasi
mengungkapkan mengenalkan faktor pencetus
perasaannya. halusinasinya halusinasinya.
- Jika menemukan - Menentukan
klien sedang tindakan yang
berhalusinasi, sesuai bagi klien
tanyakan apakah untuk
ada suara yang mengontrol
didengar halusinasinya
- Jika klien
menjawab ada,
laanjutkan apa
yang dikatakan
- Katakan bahwa
perawat percaya
klien mendengar
suara
itu, namun
perawat sendiri
tidak
- Katakan bahwa
klien lain juga
ada yang seperti
klien
Katakan bahwa
perawat akan
membantu klien
6. Diskusikan
dengan klien:
- Situasi yang
menimbulkan
atau tidak
menimbulkan
halusinasi
- Waktu, frekuensi
terjadinya
halusinasi
7. Diskusikan
dengan klien apa
yang dirasakan
jika terjadi
halusinasi
(marah, takut,
sedih, senang)
beri kesempatan
mengungkapkan
perasaannya
TUK 3: - Klien dapat 1. Identifikasi Upaya untuk
Klien dapat mengidentifikasi bersama klien memutuskan siklus
mengontrol tindakan yang tindakan yang halusinasi sehingga
halusinasinya. dilakukan untuk biasa dilakukan halusinasi tidak
mengendalikan bila terjadi berlanjut
halusinasinya halusinasi
- Klien dapat 2. Diskusikan
menunjukkan manfaat dan cara
cara baru untuk yang digunakan
mengontrol klien, jika
halusinasi. bermanfaat beri
pujian
3. Diskusikan cara
baik memutus
atau
mengontrol
halusinasi
- Katakan ‘saya
tidak mau dengar
kamu (pada saat
halusinasi
terjadi)
- Temui orang lain
(perawat atau
teman atau
anggota
keluarga) untuk
bercakap-cakap
atau mengatakan
halusinasi yang
didengar
- Membuat jadwal
kegiatan sehari-
hari
- Meminta
keluarga atau
teman atau
perawat untuk
menyapa klien
jika tampak
berbicara sendiri,
melamun atau
kegiatan yang
tidak terkontrol
4. Bantu klien
memilih dan
melatih cara
memutus
halusinasi secara
bertahap
5. Beri kesempatan
untuk melakukan
cara yang dilatih.
evaluasi hasilnya
dan beri pujian
jika berhasil.
6. Anjurkan klien
mengikuti terapi
aktivitas
kelompok. jenis
orientasi realita
atau stimulasi
persepsi
TUK 4: - Klien dapat 1. Anjurkan klien - Membantu klien
Klien dapat memilih cara untuk memberi menentukan cara
dukungan dari mengatasi tahu keluarga mengontrol
keluarga untuk halusinasi jika mengalami halusinasi. Periode
mengontrol - Klien melaksanakan halusinasi. berlangsungnya
halusinasinya cara yang telah 2. Diskusikan halusinasinya:
dipilih untuk dengan keluarga 1. memberi
memutus (pada saat support kepada
halusinasinya keluarga klien
- Klien dapat berkunjung atau 2. menambah
mengikuti terapi kunjungan pengetahuan
aktivitas kelompok. rumah) klien untuk
a. Gejala halusinasi melakukan
yang dialami tindakan
klien pencegahan
b. Cara yang dapat halusinasi
dilakuakan klien - Membantu klien
dan keluarga untuk beradaptasi
untuk memutus dengan cara
halusinasi alternatife yang ada.
c. Cara merawat Memberi motivasi
anggota keluarga agar cara diulang.
yang mengalami
halusinasi di
rumah: beri
kegiatan, jangan
biarkan sendiri,
makan bersama,
bepergian
bersama.
d. Beri informasi
wakto follow up
atau kapan perlu
mendapat
bantuan
halusinasi tidak
terkontrol dan
resiko
menciderai orang
lain.
3. Diskusikan
dengan keluarga
dan klien tentang
jenis, dosis,
frekuensi dan
manfaat obat
4. Pastikan klien
minum obat
sesuai dengan
program dokter
TUK 5: - Keluarga dapat 1. Anjurkan klien Partisipasi klien dalam
Klien dapat membina hubungan bicara dengan kegiatan tersebut
menggunakan saling percaya dokter tentang membantu klien
obat dengan dengan perawat manfaat dan efek beraktivitas sehingga
benar untuk - Keluarga dapat samping obat halusinasi tidak
mengendalikan menyebutkan 2. Diskusikan muncul.
halusinasinya pengertian, tanda, akibat berhenti Meningkatkan
tindakan untuk obat tanpa pengetahuan keluarga
mengalihkan konsultasi tentang obat
halusinasi 3. Bantu klien Membantu
- Klien dan keluarga menggunakan mempercepat
dapat menyebutkan obat dengan penyembuhan dan
manfaat, dosis dan prinsip 5 benar memastikan obat sudah
efek samping obat. diminum oleh klien.
Klien minum obat Meningkatkan
secara teratur pengetahuan tentang
- Klien dapat manfaat dan efek
informasi tentang samping obat.
manfaat dan efek Mengetahui reaksi
samping obat setelah minum obat.
- Klien dapat Ketepatan prinsip
memahami akibat 5 benar minum obat
berhenti minum membantu
obat tanpa penyembuhan dan
konsultasi menghindari kesalahan
- Klien dapat minum
menyebutkan obat serta membantu
prinsip 5 benar tercapainya standar
penggunaan obat.

Implementasi dan Evaluasi


Implementasi Evaluasi
Ds : S :
 Klien mengatakan jika malam hari
- Klien mengatakan masih sering
sering ada yang membisikan untuk mendengarkan suara – suara bisikan
pulang - Klien mengatakan sudah tidak takut dan
marah saat mendengar suara bisikan
 Klien mengatakan suara muncul 5x
tersebut
dalam semalam - Klien mengatakan senang berinteraksi
 Klien mengatakan merasa kesal jika dengan perawat dan mau melakukan
suara itu ada dan selalu menarik cara menghardik halusinasi
telinga agar suaranya hilang - Klien mengatakan mengerti atas
informasi tentang manfaat dan efek
 Menurut keluarga, semenjak tidak samping obat
lulus PNS klien menjadi pendiam
O :
Do :
 Klien tampak berbicara sendiri - Klien mampu memperagakan cara
menghardik halusinasi
 Klien tampak mematung - Klien tampak mengerti dengan
 Klien mendengar bisikan Suara itu penggunaan obat - obatannya
A :
muncul 5x dalam semalam,
 Klien terlihat kesal jika suara itu ada - Masalah perubahan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran teratasi sebagian
 Klien terlihat selalu menarik telinga
P :
agar suaranya hilang
 Klien tampak menjadi pendiam - Latihan cara mengontrol halusinasi
siang dan malam dengan menghardik
 Klien tampak murug serta tidak mau halusinasi
keluar dari kamar kurang lebih 1 - Anjurkan Klien untuk memasukan
kegitan terjadwal kedalam jadwal
bulan
kegiatan harian
Dx
 Halusinasi : pendengaran
Intervensi
SP 1 pasien
1. Membina hubungan saling percaya
dengan perawat
2. Mengenali halusinasinya
3. Dapat mengontrol halusinasinya.
4. Dukungan dari keluarga untuk
mengontrol halusinasinya
5. Menggunakan obat dengan benar untuk
mengendalikan halusinasinya
RTL
- Evaluasi SP 1
- Lanjut SP 2 (latih bercakap – cakap
dengan orang lain

Anda mungkin juga menyukai