Bab II Askep Seminar
Bab II Askep Seminar
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : Ny.D
Alamat : perum BTR Blok Mg No.40
Tanggal lahir/umur :10 januari 1983/ 34 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Status : kawin
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : S1 Akutansi
Tanggal masuk : 4 mei 2017
Tanggal pengkajian :5 mei 2017
Tanggal masuk ok :5 mei 2017
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Alamat : Ds.ledok kec. Sambong
Pekerjaan : Tani
Hubungan dengan klien : orang tua
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri pada luka post op sectio caesaria terasa seperti
perih Pada perut bagian bawah dengan skala nyeri 3 Nyeri hilang timbul
F. RIWAYAT HAID
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : 8 – 10 hari
Jumlah : 3x ganti pembalut/hari
Keluhan :nyeri perut
G. RIWYAT KEHAMILAN
G2 P1 A0 usia kehamilan 38 minggu dengan placenta previa dan letak
lintang dan riwayat sc 6 tahun yang lalu.
HPHT : 16-01-2016
Problem : tidak ada
Kehamilan : direncanakan
H. RIWAYAT PERSALINAN
Lama persalinan : + 1 jam karena dilakukan
oprasi sc
I. RIWAYAT KB
Pasien mengatakan sudah pernah menggunakan atau mengikuti program kb.
Jenis : IUD
Lama pemakaian : 5 tahun
Keluhan : tidak ada keluhan
J. DATA INFANT
Jenis kelamin : laki-laki
Berat badan lahir : 2.650gram
Kesulitan saat lahir : dilakukan tindakan SC
Kelainan konginetal : tidak ada
Klein mengatakan bahwa bayinya akan diberikan asi selama 6 bulan
K. PENGKAJIAN
1. pola eliminasi urine
pasien sudah BAK dalam 8 jam post partem,
warna urine : kuning jernih
voleme : 400cc
2. pola eliminasi BAB
setelah operasi pasien belum BAB selama 1 hari
intake : pasien makan makanan yang di sediakan RS sedikit kurang
lebih 5 sendok
aktivitas : pasien belom bisa melakukan aktivitas seperti biasa hari
pertama operasi hanya berbaring di tempat tidur
Konsumsi air : cukup kurang lebih 8 gelas perhari
3. Pola aktivitas
Pasien merasa terganggu dengan adanya luka operasi di perut bagian
bawah
Luka operasi diperut bagian bawah setelah operasi masih terasa nyeri itu
membuat pasien terganggu dalam beraktivitas
4. Pola makan
Nafsu mkan pasien kurang
Pasien hanya makan kurang lebih 5 sendok setiap kali makan
5. Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan kebutuhan untuk tidur kurang pasien hanya tidur
kurang lebih 5 jam karna rasa nyeri yang mengganggu (luka post op SC),
istirahat pasien pasien di siang hari juga kurang karena banyak
tetangga,keluarga,teman yang menjenguk membuat pasien sulit tidur di
siang hari
6. Pola kopping mekanisme
Pasien terlihat sesekali memegangi perut bagian luka operasi SC dan
meringis seperti menahan nyeri.
7. Pola perseptual cognitife
Pengetahuan ibu tentang:
a. perawatan bayi
pasien sudah pernah memiliki anak sebelumnya jadi untuk merawat
bayinya pasien sudah tau caranya mulai memandikan memakaikan
baju,menggendong,mengganti popok
b. nutrisi ibu menyusui
pasien sedikit tahu tentang makanan yang bernutrisi untuk ibu
menyusui mulai dari buah,sayur,ikan dan makanan lainnya
c. perawatan payudara
perawat memberikan penkes mengenai perawatan payudara
d. senam nifas
pasien belum pernah senam nifas sebelumnya sejak kelahiran
anaknya
e. perawatan perineom
pasien dianjurkan perawat untuk slalu menjaga kebersihan perinoem
dan daerah sekitar genatalia
f. kb
pasien sebelumnya pernah menjalani progam kb 5 tahun yang lalu
dengan jenis kb IUD .
g. teknik menyusui
pasien di anjurkan perawat untuk menyusui bayinya dengan dada
bayi dan ibu menempel dan salah satu tangan ibu memengang
payudara supaya bayinya tidak tersedak dan sesak nafas dan ASI
dapat masuk dengan lancar tanpa adanya gangguan.
L. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Sedang
2. Vital sign :
TD : 116/77 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36◦C
3. Rambut : T.A.K
4. Muka : T.A.K
5. Mata : T.A.K
6. Leher : T.A.K
7. Mamae : teraba hangat dan berisi, bersih, simetris, tidak ada
benjolan
8. Perineum : Tidak ada oedema
9. Lochea : Berwarna merah dan hitam
10. Rectum : T.A.K
11. Ekstremitas :
Atas : kedua tangan sudah bisa digerakkan
Bawah : sedikit oedema, sudah bisa digerakkan sedikit
12. Data penunjang
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 4 mei 2017
Hematologi
P 35-47 %
Serologi/imunologi
N. ANALISA DATA
O. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan luka insisi pembedahan
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka insisi pembedahan
3. Kurang pengetahuan tentang mobilitas fisik berhubungan dengan takut
bergerak
P. INTERVENSI KEPERAWATAN
Q. IMPLEMENTASI
R. CATATAN PERKEMBANGAN
No.D
Tanggal catatan perkembangan paraf
x
05 – 05 1. S: klien mengatakan nyeri pada luka
-2017 operasi di perut bagian bawah
0: skala nyeri 3
Klien mringis kesakitan dan tampak
menahan ras nyeri .TD : 100/80 mmhg, N:
80 x/menit , S: 36 c RR: 20 x/menit
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- kaji skala nyeri
- ukur TTV
- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
- kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian analgetik inj. Iv ketorolak
S. EVALUASI
A. KESIMPULAN
Sectio carsaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka dinding perut dan dinding uterus. (sarwono ,2005)
sectio caesaria dapat dilakukan jika terjadi kelainan letakjanin
,adanya hambatan jalan lahir,bayi kembar,ketuban pecah dini,PEB,dan
CPD, .dan setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan pada Ny.D
dengan diagnosa medis post sectio caesaria dikarenakan hambatan jalan
lahir dengan placenta previa dan letak lintang. Selama 3 hari masalah
teratasi sebagian pada tanggal 8 mei 2017.