Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

MATA KULIAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU : I Wayan Budiarta,S.,Pd.,M.Hum

OLEH KELOMPOK 3 :

LUH SUCI KRISNAWATI : 2015081005

HAERUNNISA : 2015081006

IDA BAGUS ANOM MUDITA : 2015051038

I GEDE FIGO ANDIKA PRATAMA : 2015091019

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hak Dan
Kewajiban Warga Negara Indonesia ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat bapak I Wayan Budiarta, S.,
Pd., M.Hum, selaku Dosen pada Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Singaraja, 14 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1.Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3.Tujuan.............................................................................................................................5
1.4.Manfaat...........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Pengertian hak dan kewajiban warga negara indonesia.................................................6
2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia berdasarkan UUD 1945.......................9
2.3 Pentingnya keseimbangan hak dan kewajiban.............................................................11
2.4 Cara menyeimbangkan hak dan kewajiban..................................................................13
2.5 Peranan hak dan kewajiban warga negara indonesia..................................................15
2.6 Kasus Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara......................16
2.7 Penyebab Terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara..........................................................................................................................20
2.8 Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara..........................................................................................................................21

BAB III.....................................................................................................................................24
PENUTUP................................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 24
3.2 Saran.............................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................26

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara merupakan wadah yang memungkinkan seseorang dapat


mengembangkan bakat dan potensi. Termasuk menyeimbangkan antara hak dan
kewajiban warga negaranya. Negara dapat memungkinkan rakyatnya maju berkembang
serta menyelenggarakan daya cipta atau kreatifitasnya sebebasnya, bahkan Negara
memberi pembinaan.

Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga
dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang
pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak
masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan /
kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna
mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika
hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan
terjadi suatu ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam
pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
maupun bernegara.

Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban, terutama dalam
bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap warga negara.
Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang perlu
diperhatikan. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa“ Tiap – tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Secara garis
besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak
untuk setiap warga negara sebagai salah satu tanda adanya perikemanusiaan.

4
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara indonesia ?
2) Apa saja Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 ?
3) Apa pentingnya keseimbangan hak dan kewajiban?
4) Bagaimana cara menyeimbangkan hak dan kewajiban ?
5) Bagaimana peranan hak dan kewajiban warga negara indonesia ?
6) Apa saja Kasus Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara ?
7) Apa Penyebab Terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara ?
8) Bagaimana Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara ?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian hak dan kewajiban warga negara indonesia
2) Untuk mengetahui Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia berdasarkan
UUD 1945
3) Untuk mengetahui pentingnya keseimbangan hak dan kewajiban
4) Untuk mengetahui cara menyeimbangkan hak dan kewajiban
5) Untuk mengetahui peranan hak dan kewajiban warga negara indonesia
6) Untuk mengetahui Kasus Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara
7) Untuk Mengetahui Penyebab Terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara
8) Untuk Mengetahui Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara

1.4 Manfaat
1) Meningkatkan pengetahuan tentang hak warga negara sehingga bisa
mempertahankan hak tersebut
2) Meningkatkan pengetahuan tentang kewajiban warga negara sehingga dapat
menjadi bekal dalam kehidupan berwarganegara dan bermasyarakat.
3) Diharapkan dapat mengetahui pelanggaran kewajiban sebagai warga negara oleh
masyarakat

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hak Dan Kewajiban
 Pengertian Hak Menurut Para Ahli

Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada
sejak lahir bahkan sebelum lahir.

a. Pengertian Hak Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak memiliki pengertian tentang sesuatu
hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
(karena telah ditentukan oleh undang-undang dan aturan), kekuasaan yang benar atas
sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.
b. Pengertian Hak Menurut Menurut Srijanti
Hak merupakan unsur normatif yang berfungsi pedoman berperilaku, melindungi
kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga
harkat dan martabatnya. (Srijanti,2007:121)
c. Pengertian Hak Menurut Prof. Dr. Notonegoro
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihat lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. ( Prof. Dr.
Notonegoro,2010:30)
d. Pengertian Hak Menurut Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto membedakan Hak menjadi 2 bagian yaitu:
1) Hak searah atau relatif
Pada umumnya hak ini muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian. Contohnya
hak menagih atau hak melunasi prestasi.
2) Hak jamak arah atau absolut
Hak jenis ini terdiri dari:
 Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa menagih pajak, pada
warga hak asasi.
 Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan dan
kebebasan.
 Hak kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak anak.

6
 Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan paten.

e. Pengertian Hak Menurut Salmond


Salmond mengartikan Hak menjadi beberapa bagian, antara lain:
1) Hak dalam arti yang sempit yaitu:
 Hak yang melekat pada seseorang sebagai pemilik suatu hal.
 Hak yang tertuju kepada orang lain sebagai pemegang suatu kewajiban,
diantara hak dan kewajiban yang korelatif.
 Hak yang bisa berisi kewajiban pada pihak yang lainnya supaya melakukan
suatu perbuatan atau tidak melakukan perbuatan.
 Hak bisa memiliki objek yang muncul dari comission dan omission.
 Yang mempunyai titel atau gelar, yang dimana suatu peristiwa menjadi dasar
sehingga hak tersebut melekat pada pemiliknya.
2) Hak kemerdekaan Adalah hak yang memberi kemerdekaan pada seseorang dalam
melakukan kegiatan yang diberikan oleh hukum, tetapi tidak mengganggu,
melanggar dan menyalahgunakan sehingga dapat melanggar hak orang lain, dan
juga pembebasan dari hak orang lain.
3) Hak kekuasaan Merupakan hak yang diberikan untuk melalui jalan dan juga cara
hukum, dalam mengubah hak, kewajiban, dan pertanggungjawaban lainnya, dalam
hubungan hukum.
4) Hak kekebalan/imunitas Adalah hak untuk dibebaskan dari kekuasaan hukum
orang lain.
f. Pengertian Hak Menurut Curzon
Curzon mengelompokkan Hak menjadi lima macam, yaitu:
1) Hak sempurna
Contoh hak yang bisa dilaksanakan dan dipaksakan dengan melalui hukum, dan
hak yang tak sempurna. Contohnya hak yang dibatasi oleh kadaluwarsa.
2) Hak utama Adalah hak yang diperluas oleh hak lainnya, hak tambahan dan hak
yang melengkapi hak utama.
3) Hak publik Adalah hak yang ada di dalam masyarakat, negara serta hak perdata
yang ada pada seseorang.
4) Hak positif Merupakan hak yang menuntut dilakukannya suatu perbuatan, hak
negatif supaya tidak melakukan suatu hal.

7
5) Hak milik Adalah hak yang berhubungan dengan barang dan hak pribadi yang
berhubungan dengan kedudukan seseorang.

Hak adalah kepentingan yang dilindungi hukum, sedangkan kepentingan adalah


tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. Kepentingan pada
hakikatnya mengandung kekuasaan yang dijamin dan dilindungi oleh hukum dalam
melaksanakan. Dari sini kita sudah mendapatkan gambaran tentang pengertian hak dan
kewajiban.

Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan. Hak pada umumnya
didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban.

 Pengertian Kewajiban Menurut Para Ahli

Kewajiban merupakan hal yang harus di kerjakan atau dilaksanakan. Jika tidak
dilaksanakan dapat mendatangkan sanksi bagi yang melanggar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kewajiban adalah sesuatu yang wajib
dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan).

a. Pengertian Kewajiban Menurut Prof. Dr. Notonegoro


Kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. (Prof.
Dr.Notonegoro, 2010:31)
b. Pengertian Kewajiban Menurut Curzon
Menurut Curzon kewajiban dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu:
1) Kewajiban mutlak
Yaitu kewajiban yang tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan
dengan hak dan nisbi, yang melibatkan hak di lain pihak.
2) Kewajiban publik
Di dalam hukum publik yang berkorelasi dengan hak publik adalah wajib
mematuhi hak publik dan juga kewajiban perdata, yang muncul dari perjanjian
yang berkolerasi dengan hak perdata.

8
3) Kewajiban positif Adalah hal yang menghendaki yang dilakukan dengan
sesuatu dan kewajiban yang negatif, yang tidak melakukan sesuatu.
4) Kewajiban universal/umum Adalah kewajiban yang ditujukan pada semua
warga negara, atau secara umum yang ditujukan kepada golongan tertentu dan
kewajiban yang khusus dan muncul dari bidang hukum tertentu.
5) Kewajiban primer
Kewajiban ini tidak muncul dari perbuatan melawan hukum. Contohnya
adalah kewajiban yang tidak mencemarkan nama baik, dan kewajiban yang
sifatnya membesi sangsi, timbul dari sebuah perbuatan melawan hukum
contohnya membayar kerugian di dalam hukum perdata.

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan/kewajiban


untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang
pantas untuk didapat. Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan/ kewajiban
bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.

2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia berdasarkan UUD 1945

Setiap orang yang hidup di dunia ini mempunyai hak, di dalam suatu negara,
pemerintah akan menjunjung tinggi hak warga negaranya dan membuatkan undang-undang
agar semua orang menjunjung tinggi hak tersebut. Hak warga negara adalah kewenangan
yang diterima setiap manusia yang berada pada suatu negara tertentu dan dibatasi dengan
adanya aturan yang berlaku. Sementara kewajiban warga negara adalah segala sesuatu yang
harus dilaksanakan oleh warga negara yang telah diatur dalam ketentuan perundang-
undangan.

Adapun hak warga Negara berdasarkan UUD 1945 yaitu :

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
2. Hak membela Negara : “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara” (pasal 30 ayat (1) UUD 1945).
3. Hak kemerdekaan memeluk agama : “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha
Esa” dan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

9
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu” (pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945).
4. Hak untuk mendapatkan pendidikan : “Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan” (pasal 31 ayat 1 UUD 1945).
5. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
6. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
7. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan Berkembang”
8. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
9. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
10. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
11. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak.

Kewajiban Warga Negara Berdasarkan UUD 1945 Yaitu :

1) Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945 berbunyi:
“segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 27 ayat (3) UUD NRI 1945
menyatakan: “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan Negara”.
3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan:
setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
4) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J
ayat (2) menyatakan: “dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan

10
untuk memenuhi tuntutan yang adilsesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis”.
5) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD NRI 1945 menyatakan: “tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.

2.3 Pentingnya Keseimbangan Hak dan Kewajiban

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapiterjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang.Bahwa setiap warga negara memiliki
hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya
banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya.Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak daripada kewajiban.

Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi
mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak
ada keseimbangan antara hak dan kewajiban.Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi
kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya.Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya.
Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku.

Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan
aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang.Apabila
masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah
merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan
bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak
rakyat yang belum mendapatkan haknya.Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang
berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk
mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

11
Sebenarnya warga Negara Indonesia masih banyak yang belum benar-benar memahami
apa sebenarnya hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara yang baik yang berada dalam
lingkup peraturan mutlak yang disebutkan dalam UUD 1945.Kita hanya mengetahui tanpa
memahami hak dengan mengimbanginya dengan kewajiban. Terkadang kita hanya
mementingkan hak-hak kita semata yang harus kita dapatkan tanpa melaksanakan kewajiban
yang semestinya sebagai warga Negara.

Bahkan hanya untuk menghargai hak orang lain pun kita masih tidak dapat
melakukannya.Berada di Negara yang bersifat demokratis seperti Indonesia yang bebas
mengeluarkan pendapat yang memiliki nilai toleransi tinggi kita perlu memahami bahwa
kesejahteraan bersama sangatlah perlu diciptakan di tengah Negara yang memiliki banyak
perbedaan seperti ini.

Masih banyak sekali yang harus diperbaiki dari semua bidang pemerintahan Negara
Indonesia. Karena semakin merajalelanya ketidakadilan yang menimbulkan kesengsaraan
rakyat.Para pejabat tinggi yang memiliki kekuasaan yang hanya mementingkan hak-haknya
saja tanpa melaksanakan kewajibannya dengan baik.

Banyak yang telah merasa bahwa kita telah melakukan kewajiban dan bukan hanya
sekedar mengerjakan namun bagaimana hasil dari apa yang kita kerjaan benar-benar
memberikan perubahan terhadap kemajuan Negara dengan baik padahal kenyataannya kita
hanya melakukan kewajiban seadanya.Akhirnya menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan
terhadap hak dan kewajiban dari masing-masing warga Negara.

Pentingnya Menjaga Keseimbangan Antara Hak Dan Kewajiban :

 Karena manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk social, maka disamping
 memiliki hak di tuntut kewajiban memperhatikan orang lain.

 Kebahagiaan akan tercapai apabila dikembangkan hubungan selaras, serasi


dan seimbang antara individu dan masyarakat.

 Karena kita warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa membedakan
suku, keturunan, ras maupun kedudukan.

12
2.4 Cara Menyeimbangkan Hak dan Kewajiban

Beberapa upaya untuk menyeimbangkan hak dan kewajiban warga negara, adalah:

a) Melalui interaksi yang terus menerus dan terorganisir diri dalam komunitasnya dan
melembaga, maka warga negara, terutama orang miskin, perempuan, pemuda, dan
kaum marginal lainnya dapat membangun kesadaran kolektif dan solidaritas sosial,
memperoleh pengetahuan dan dapat memahami hak-hak dasarnya sebagai warga
negara dan memperjuangkan hak‐haknya
b) Dalam proses memperoleh hak-hak mereka, warga negara diharapkan menunjukkan
partisipasi dan peran aktif dalam proses pengambilan keputusan atau proses
pembuatan undang-undang ataupun peraturan dan kebijakan sehubungan dengan
hak-hak mereka sebagai warga negara yaitu bebas menyatakan pendapat.
c) Warga harus memperjuangkan hak-haknya dan juga melaksanakan kewajiban
mereka dengan penuh tanggungjawab.
d) Warga negara dituntut kritis menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi.
e) Ada supremasi hukum yang telah menjamin hak-hak tiap warga negara.
f) Warga negara diberi kesadaran atau sosialisasi tentang hak dan kewajiban.
g) Pemerintah sadar akan tanggung jawabnya sebagai peerintah yang sudah dipilih oleh
rakyat, yaitu memberikan hak-hak rakyat.
h) Ada lembaga seperti Komnas HAM
i) Warga negara tidak hanya menuntut hak, tetapi juga melaksanakan kewajibannya
sebagai warga negara Indonesia.
j) Melaksanakan apa yang mejadi kewajiban dan tahu apa yang menjadi hak masig-
masing.

Kewajiban lain yang harus dilaksanakan warga Negara dalam hidup


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, antara lain :

a) Bidang politik

 Menaati dan menjunjung tinggi peraturan perundangan serta hukum yang


berlaku
 Tunduk dan patuh pada pemerintah yang berkuasa

13
b) Bidang Ekonomi
 Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri
 Menjaga kelestarian alam

c) Bidang Sosial Budaya


 Tidak menonjolkan perbedaan atau kesukaan
 Mendukung program pertukaran budaya antar daerah Pelaksanaan hak dan
kewajiban warga Negara dalam lingkungan:

d) Keluarga
o Tidak hanya menuntut uang saku, tapi juga harus membantu orang tua
o Bila tidak mau diganggu, jangan menggangu anggota keluarga yang lain

e) Sekolah
o Kita punya hak untuk belajar, tapi kita juga punya kewajiban menciptakan
suasana belajar yang baik
o Kita punya hak untuk mendapat pelajaran, kita juga punya kewajiban untuk
melaksanakan tata tertib

f) Masyarakat
 Kita ingin suasana tentram, kita wajib menciptakan ketentraman
 Kita ingin memperoleh keamanan, kita wajib ikut ronda malam.

Adapun pelaksanaan Hak dan Kewajiban dalam kehidupan sehari – hari antara lain :
 Sebagai bangsa yang berdasarkan pancasila, kita hendaklah mengutamakan
Kewajiban dari pada Hak.
 Dalam kehidupan sehari- hari disamping menggunakan hak, kita juga
memperhatikan hak orang lain.
 Kita harus menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Pelaksanaan hak tidak boleh secara mutlak, tapi harus berfungsi social.

14
Jadi, untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara kita harus tahu hak dan
kewajiban kita. Laksanakan apa yang menjadi kewajiban kita serta perjuangkan apa yang
menjadi hak kita. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku.
Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi,maka kehidupan masyarakat akan aman
dan sejahtera.

2.5 Peranan Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna
melakukan sesuatu sesuai peraturan perundangundangan. Dengan kata lain hak warga
negara merupakan suatu keistimewaan yan menghendaki agar warga negara diperlakukan
sesuai keistimewaan tersebut. Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan
yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa
dan bernegara. Kewajiban warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau
tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada
pada warga lainnya.

Erat kaitannya dengan kedua istilah ini ada beberapa istilah lain yang memerlukan
penjelasan yaitu : tanggung jawab dan peran warga negara. Tanggunjawab warga negara
merupakan suatu kondisi yang mewajibkan seorang warga negara untuk melakukan tugas
tertentu. Tanggung jawab itu timbul akibat telah menerima suatu wewenang. Sementara
yang dimaksud dengan peran warga negara adalah aspek dinamis dari kedudukan warga
negara. Apabila seorang warga negara melaksanakan hak dan kewajiban sesuai
kedudukannya maka warga tersebut menjalankan suatu peranan. Istilah peranan itu lebih
banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses.

Istilah peranan mencakup 3 hal yaitu :

1) Peranan meliputi norma yang dihubungkn dengn posisi seseorang dalam


masyarakat. Dalam konteks ini peranan merupakan rangkaian peraturan yang
membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

15
2) Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi.
3) Peranan dapat juga dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur
sosial masyarakat. Dari pengertian di atas tersirat suatu makna bahwa hak dan
kewajiban warga negara itu timbul atau bersumber dari negara. Maksudnya
negaralah yang memberikan ataupun membebankan hak dan kewajiban itu kepada
warganya. Pemberian/pembebanan dimaksud dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan sehingga warga negara maupun penyelenggara negara
memiliki peranan yang jelas dalam pengaplikasian dan penegakkan hak serta
kewajiban tersebut.

2.6 Kasus Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap
negaranya. Begitu juga sebaliknya, negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warga
negaranya. Dilansir dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2020) karya
Muhammad Ridha Iswardhana, dijelaskan bahwa hak dan kewajiban merupakan dua hal
penting yang tidak bisa dipisahkan. Sebab sebagai seorang warga negara pasti membutuhkan
dan perlu melaksanakan kedua hal tersebut. Setiap warga negara akan memperoleh haknya
apabila telah menjalankan kewajiban dengan baik.

Tugas utama warga negara yaitu menyeimbangkan pelaksanaan hak dan kewajiban agar
memperoleh kehidupan dan kesejahteraan yang baik. Pelanggaran hak warga negara terjadi
ketika warga negara tidak bisa memperoleh haknya sesuai dengan ketetapan undang-undang.
Pelanggaran hak warga terjadi akibat pengingkaran terhadap kewajiban. Baik pengingkaran
kewajiban yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga negara sendiri.

Bentuk pelanggaran hak warga negara

Berikut adalah kasus pelanggaran hak warga negara:

1) Mengambil hak orang lain

Semua orang yang tinggal di suatu negara wajib di junjung tinggi haknya, pasal yang
mengatur tentang hak asasi manusia terdapat dalam pasal asal 28 J ayat 1 Undang-
Undang Dasar 1945. Pasal 28 J ayat 1 ini yang berbunyi: “Setiap orang wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain.” Maksudnya adalah setiap warga negara
16
wajib menghormati ham karena setiap individu mempunyai hak yang wajib dijunjung
tinggi dan dihormati oleh semua orang.

2) Melarang orang lain untuk menyuarakan pendapatnya

Kebebasan berpendapat tertuang dalam pasal 28 e ayat 3 tentang kebebasan untuk


berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat

3) Melarang orang lain untuk bersekolah

Melarang orang untuk bersekolah juga salah satu perbuatan yang melanggar hak
warga negara, karena mendapatkan pendidikan diatur dalam pasal 28 c ayat 1

4) Memaksa kehendak orang lain

Orang hidup di dunia ini tentunya mempunyai kebebasan untuk apa yang akan
dilakukannya. Memaksa kehendak orang lain merupakan pelanggaran hak warga
negara karena kebebasan berkendak diatur dalam pasal 28 e

5) Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadi
kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap
para pelanggar hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan
sebagainya. Hal itu merupakan bukti bahwa amanat Pasal 27 ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945 yang menyatakan “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya” belum sepenuhnya dilaksanakan.

6) Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup
tinggi, padahal Pasal 27 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 mengamanatkan bahwa
“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”.

7) Makin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan,


pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya. Padahal, Pasal 28A–
28J UUD NRI Tahun 1945 menjamin keberadaan Hak Asasi Manusia.

8) Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya penyerangan


tempat peribadatan, padahal Pasal 29 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menegaskan
bahwa “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

17
9) Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksana secara
sepenuhnya amanat Pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
“setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.

10) Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku Plagiat
dalam membuat sebuah karya dan sebagainya. Contoh-contoh yang diuraikan di atas
membuktikan bahwa tidak Terpenuhinya hak warga negara dikarenakan adanya
kelalaian atau Pengingkaran dalam pemenuhan kewajiban sebagaimana yang
dipersyaratkan Dalam UUD NRI Tahun 1945 dan ketentuan perundang-undangan
lainnya. Hal-hal tersebut apabila tidak segera diatasi, dapat mengganggu kelancaran
Proses pembangunan yang sedang dilaksanakan.

Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Damri dan Fauzi Eka Putra,
dijelaskan bahwa ada beberapa bentuk pelanggaran terhadap hak warga negara, yaitu:

1) Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas tanpa berlandaskan


hukum.
2) Penggunaan budaya kekerasan untuk menindak warga negara yang dianggap
melakukan tindakan ekstrem yang dinilai oleh pemerintah dapat mengganggu
stabilitas keamanan dan membahayakan kelangsungan hidup warga negara.
3) Pembungkaman kebebasan pers dengan cara mencabut SIUP, khususnya terhadap
pers yang dianggap mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih mengganggu
stabilitas keamanan.
4) Hukuman mati, bentuk hukuman ini dianggap kontroversial sebab setiap manusia
memiliki hak untuk hidup. Hak untuk hidup merupakan puncak dari hak asasi
manusia.
5) Penggusuran rumah, kebijakan pemerintah melakukan penggusuran dianggap sebagai
bentuk pelanggaran terhadap hak warga negara.
6)

Kasus pengingkaran kewajiban warga negara

Pelanggaran hak warga negara salah satunya disebabkan oleh pengingkaran kewajiban
warga negara. Bentuk tindakan yang mencerminkan pengingkaran kewajiban warga negara,
antara lain:

18
1) Membuang sampah sembarangan

2) Tidak membayar pajak

Membayar pajak merupakan suatu kewajiban bagi warga negara yang tinggal di suatu
negara, kewajiban membayar pajak di atur dalam pasal pasal 23 ayat 2 Undang-
Undang Dasar 1945 dan pasal Pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945.

3) Merusak fasilitas negara, contohnya mencorat-coret bangunan milik umum, merusak


jaringan telepon, dan lain-lain.

4) Tidak ikut serta dalam upaya pembelaan negara

Membela negara adalah kewajiban bagi semua warga negara agar negara tersebut
aman dari gangguan-gangguan yang mengancam negara. Kewajiban membela negara
terdapat dalam pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945: Tentang Usaha
Pertahanan dan Keamanan Negara. Pasal ini yang berbunyi: “Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

5) Tidak menaati hukum lalu lintas, contohnya tidak memakai helm saat berkendara,
tetap berkendara padahal tidak memiliki SIM, tidak mematuhi rambu-rambu lalu
lintas, dan sebagainya.

6) Melakukan tindak pidana korupsi

Tindak pidana korupsi merupakan suatu perbuatan yang tidak terpuji dan sangat
merugikan negara dan merupakan suatu perbuatan yang mengingkari kewajiban
negara.

7) Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, misalnya mangkir
dari kegiatan siskamling.Pengingkaran kewajiban tersebut apabila tidak segera diatasi
akan berakibat Pada proses pembangunan yang tidak lancar. Selain itu pengingkaran
terhadap Kewajiban akan berakibat secara langsung terhadap pemenuhan hak warga
Negara.

8) Memaksa kehendak orang lain

Kewajiban kita sebagai warga negara adalah menghormati orang lain

19
2.7 Penyebab Terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat Menikmati
atau memperoleh haknya sebagaimana yang ditetapkan oleh Undang-undang. Pelanggaran
hak warga negara merupakan akibat dari adanya Pelalaian atau pengingkaran terhadap
kewajiban baik yang dilakukan oleh Pemerintah maupun oleh warga negara sendiri. Misalnya,
kemiskinan yang Masih menimpa sebagian masyarakat Indonesia. Hal itu dapat disebabkan
Program pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Atau, bisa Juga disebabkan
oleh perilaku warga negara sendiri yang tidak mempunyai Keterampilan sehingga kesulitan
mendapatkan pekerjaan yang layak. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara di antaranya Disebabkan oleh faktor-faktor berikut.

a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.


Sikap ini akan menyebabkan seseorang selalu menuntut haknya, sementara
Kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti Ini akan
menghalalkan segala cara supaya haknya bisa terpenuhi, meskipun Caranya tersebut
dapat melanggar hak orang lain.
b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara.
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau
tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus Dihormati. Sikap tidak mau
tahu ini berakibat muncul perilaku atau Tindakan penyimpangan terhadap hak dan
kewajiban warga negara.
c. Sikap tidak toleran.
Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan tidak
Menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada Akhirnya
akan mendorong orang untuk melakukan pelanggaran kepada Orang lain.
d. Penyalahgunaan kekuasaan.
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan Di sini
tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga Bentuk-bentuk
kekuasaan lain yang terdapat di dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah
kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha Yang tidak memperdulikan hak-hak
buruhnya jelas melanggar hak warga Negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan
kekuasaan mendorong Timbulnya pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.
e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum.

20
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap Pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara, tentu saja Akan mendorong timbulnya
pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus Pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi
pemicu bagi munculnya kasus-Kasus lain. Para pelaku cenderung mengulangi
perbuatannya, dikarenakan Mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas
perbuatannya itu. Selain hal Tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak
sewenang-wenang juga Merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak warga negara
dan menjadi Contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran
Yang dilakukan oleh masyarakat.
f. Penyalahgunaan teknologi.
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi Bisa juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya Kejahatan. Anda
tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan Yang berawal dari
pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut Menjadi bukti apabila kemajuan
teknologi tidak dimanfaatkan untuk Hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan
menjadi penyebab timbulnya Pelangaran hak warga negara. Selain itu juga, kemajuan
teknologi Dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif,
Misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang bisa mengakibatkan
Terganggunya kesehatan manusia.
2.8 Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
1. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah
Sering Anda dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan Hak
dan kewajiban warga negara. Tindakan terbaik dalam penegakan hak Dan kewajiban
warga adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor Penyebab dari pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. Apabila faktor penyebabnya tidak
muncul, pelanggaran hak dan pengingkaran Kewajiban warga negara dapat
diminimalisasi atau bahkan dihilangkan. Berikut ini upaya pencegahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi Berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara.
a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum Dan
pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan Partisipasi
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para Pejabat penegak
21
hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan Pelayanan yang baik
dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang
dari perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang
melawan hukum dalam rangka menegakkan hukum.
b. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang
berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia,
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap
Perempuan (Komnas Perempuan).
c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai
bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh
pemerintah.
d. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik
terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
e. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi)
maupun non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).
f. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
g. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing-masing.

Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai kasus


yang sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga-lembaga negara yang
mempunyai fungsi utama untuk menegakkan hukum, seperti berikut.

a. Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan Dengan


pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa Aman, seperti
penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan, Perampokan, penganiayaan
dan sebagainya) dan tindak pidana terorisme. Selain itu kepolisian juga menangani
kasus-kasus yang berkaitan dengan Pelanggaran peraturan lalu lintas.
b. Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus Yang
berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar Dan sebagainya.

22
c. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-Kasus korupsi
dan penyalahgunaan keuangan negara. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk
menjatuhkan vonis atas Kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara.

2. Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Terjadinya Pelanggaran Hak


dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Upaya pencegahan dan penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran
Kewajiban warga negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil Tanpa
didukung oleh sikap dan perilaku warga negaranya yang mencerminkan Penegakan
hak dan kewajiban warga negara. Sebagai warga negara dari Bangsa dan negara yang
beradab sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita Mencerminkan sosok manusia
beradab yang selalu menghormati keberadaan Orang lain. Sikap tersebut dapat Anda
tampilkan dalam perilaku di lingkungan Keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan
negara.

23
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan. Hak pada umumnya
didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban.

Beberapa hak tersebut antara lain:

 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak


 Hak membela Negara
 Hak berpendapat
 Hak kemerdekaan memeluk agama
 Hak ikut serta dalam pertahanan Negara
 Hak untuk mendapatkan pendidikan
 Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
 Hak ekonomi atau hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial
 Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan/kewajiban


untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang
pantas untuk didapat. Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan/ kewajiban
bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.

 Membayar pajak
 Membela pertahanan dan keamanan
 Menjunjung hukum dan pemerintahan
 Menghormati hak asasi
 Wajib mengikuti pendidikan dasar

24
3.2 Saran

Untuk para pemuda indonesia diharapkan dapat semakin memliki rasa tanggung
jawab serta sadar akan tanggung jawab serta sadar akan hak dan kewajibannya sbagai warga
negara . sehingga kelak dapat memajukan bangsa dan negara tanpa ada penyelewengan
maupun pemenuhan hakj pribadi. Serta masyarakat dapat semakin aktif ambil bagian dalam
membangun kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh masyarakat sbagai warga negara
indoneia yang bermartabat luhur dan baik.

25
DAFTAR PUSTAKA

https://artikelpendidikan.id/pengertian-hak-dan-kewajiban/ (Diakses pada tanggal 10 Maret


2021)

https://d1wqtxts1xzle7.cloudefront.net/36519501/pkn.doc ( Diakses pada tanggal 13 maret


2021)

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:_CzXFNM__awJ:https://media.nelit
i.com/media/publication/25229-ID-hak-azasi-manusia-dan-hak-serta-kewajiban-warga-
negara-dalam-hukum-positif-indon.pdf+&cd=7&hl=en&ct=clnk&gl=id (Diakses pada
tanggal 14 maret 2021)

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/mustikautami.kompasiana.com/k
etidakseimbangan-antara-hak-dan-kewajiban-warga-negara_54f79eb0a33311f81f8b4568
(Diakses pada 14 maret 2021).

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/11/03/163139869/bentuk-
pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-kewajiban-warga-negara (Diakses pada 14 maret 2021)

sumberbelajar.seamolec.org (Diakses pada tanggal 15 maret 2021)

26

Anda mungkin juga menyukai