Pemberian kredit
Menghimpun dana yang berasal dari masyarakat berbentuk simpanan •
Menerbitkan surat atas pengakuan hutang
Menjual, membeli dan juga menjamin risiko sendiri berdasarkan kepentingan
nasabah maupun perintah dari nasabahnya itu sendiri, meliputi surat
pengakuan hutang, surat-surat wesel, sertifikat Bank Indonesia, kertas
perbendaharaan negara, obligasi, surat dagang yang berjangka, beserta surat
berharga yang lainnya.
Meminjamkan dana, meminjam atau menempatkan dana, entah itu memakai
sarana telekomunikasi, memakai surat atau wesel.
Menerima pembayaran atas tagihan surat berharga
Menyediakan tempat penyimpanan surat berharga dan barang
Melakukan utang piutang
Melakukan kegiatan valuta asing
Melakukan kegiatan dalam hal penyertaan modal bank maupun perusahaan
lain
Bertindak sebagai pengurus dan pendiri dana pensiun berdasarkan peraturan
undang-undang.
Memberikan kredit
Menghimpun dana masyarakat berupa tabungan, deposito berjangka ataupun
lainnya yang serupa.
Menawarkan penempatan dana dan pembiayaan melalui prinsip syariah,
berdasarkan ketetapan dari Bank Indonesia.
Menempatkan dananya berbentuk Sertifikat Bank Indonesia, sertifikat
deposito, tabungan bank lain, dan deposito berjangka.
Syarat Permodalan :
BPR lebih kecil dibandingkan dengan bank umum, pada saat pertama kali didirikan
BPR memiliki variasi modal tergantung dari zonanya. Menurut POJK nomor
20/POJK.03/2014terbagi menjadi 4 zona, mulai dari Rp 4 miliar untuk zona 4 hingga
Rp14 miliar untuk zona 1. Pembagian zona tersebut didasarkan kepada potensi
ekonomi wilayah dan tingkat persaingan lembaga keuangan di wilayah abupaten dan
kota yang bersangkutan
BPR hanya sebatas di daerah kabupaten Kehadiran BPR fokus pada layanan
mayarakat dengan jangkauan yang terbatas. BPR hanya melayani di tingkat
kecamatan atau kabupaten, tidak seperti bank umum yang memiliki jangkaun tidak
terbatas, bisa membuka kantor dimanapun dalam dan luar negri.