Anda di halaman 1dari 11

1.

Bolehkah Penderita Diabetes Berpuasa?


Penderita diabetes yang dapat mengendalikan kadar gula darahnya dengan
baik diperbolehkan berpuasa jika mereka dalam kondisi fit dan
mengonsumsi obat secara teratur. Saat berpuasa jadwal pengobatan harus
dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penderita diabetes perlu berkonsultasi
dengan dokter untuk mengubah waktu pengobatan mereka. Andapun bisa
menyimak artikel berikut: Cara Minum Obat Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan

Bagi penderita diabetes yang perlu suntik insulin, untuk menjaga kesehatan


mereka tidak diharuskan berpuasa.

2. Bolehkah Penderita Migrain Berpuasa?


Penderita migrain yang tidak terkendali atau selalu kambuh ketika lapar, tidak
boleh berpuasa. Namun, jika migrain Anda selama ini dapat dikendalikan
dengan rutin mengonsumsi obat yang tepat dan menjaga pola hidup
sehat dengan rajin berolahraga dan makan secara teratur, maka Anda
diperbolehkan berpuasa. Hubungi dokter untuk saran lebih lanjut
tentang pengendalian migrain selama bulan puasa.

3. Bolehkah Penderita Tekanan Darah Tinggi atau Rendah,


Berpuasa?
Seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi namun sudah terkendali atau
terkontrol, diperbolehkan berpuasa. Anda mungkin memerlukan
jadwal minum obat yang tepat selama Bulan Ramadhan agar kesehatan Anda
tidak terganggu.

Seseorang yang memiliki tekanan darah rendah, tetapi kondisi tubuhnya


secara umum sehat, diperbolehkan berpuasa. Pastikan Anda minum air putih
yang cukup dan mengonsumsi makanan yang mengandung garam ketika
berbuka dan sahur.
4. Apakah Puasa Berbahaya Bagi Ibu Hamil? Bolehkah Ibu Hamil
Berpuasa?
Beberapa bukti medis menunjukkan bahwa puasa pada saat hamil adalah
bukan ide yang bagus. Jika ibu hamil merasa kuat dan cukup sehat untuk
berpuasa, terutama pada bagian awal kehamilan, maka tidak masalah, dia
diizinkan berpuasa.

Namun jika dia tidak merasa cukup sehat untuk berpuasa, hukum Islam
memberikan keringanan yang jelas untuk tidak berpuasa, namun
harus membayar hutang puasa setelah melahirkan. Jika ibu hamil tidak
mampu untuk melaksanakan ibadah puasa, maka ia harus membayar fidyah
(seperti memberi makan fakir miskin). Lebih tepat konsultasikan dengan
ustadz mengenai mengganti hutang puasa.

5. Apakah Ramadhan Saat yang Tepat untuk Berhenti Merokok?


Merokok buruk bagi kesehatan Anda dan Ramadhan adalah kesempatan
besar untuk mengubah kebiasaan yang tidak sehat, termasuk merokok.
Dengan berpuasa, seseorang diwajibkan menahan hawa nafsu termasuk
keinginan untuk merokok. Selama Bulan Ramadhan, kita dilarang merokok
dan harus menahannya sehari penuh.

Dengan demikian, pola hidup sehat tanpa menghisap rokok secara tidak sadar
telah diamalkan oleh perokok selama Bulan Ramadhan. Oleh karena itu,
cobalah bulatkan niat untuk berhenti merokok di bulan suci ini dan lanjutkan
kebiasaan baik ini sekalipun Ramadhan sudah berakhir.

Tahukah Anda bahaya merokok? simak: 16 Penyakit Paling Berbahaya Akibat


Merokok

6. Dari Usia Berapa Anak-Anak Diperbolehkan Berpuasa?


Anak-anak diwajibkan untuk berpuasa setelah mencapai masa pubertas atau
remaja (Baligh). Berpuasa tidak berbahaya bagi remaja. Namun, hukum puasa
sebelum usia baligh ditoleransi berbeda. Karena belum wajib hukumnya,
puasa untuk anak-anak di bawah usia tujuh tahun tidak dianjurkan.

Namun, berpuasa adalah ide yang baik untuk membuat anak-anak menyadari


kewajiban puasa dan berlatih puasa selama beberapa jam pada suatu
waktu. Para orang tua biasanya mengizinkan anaknya yang masih di bawah
umur untuk berpuasa hingga Adzan Dzuhur untuk melatih anak agar terbiasa
berpuasa.

7. Bolehkahkah Menggunakan Inhaler Asma Selama Ramadhan?


Ahli Muslim memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang masalah
ini. Beberapa orang mengatakan bahwa menggunakan inhaler asma adalah
tidak sama dengan makan atau minum, oleh karena itu diperbolehkan selama
puasa. Dalam pandangan mereka, orang-orang dengan asma dapat berpuasa
dan menggunakan inhaler mereka setiap kali mereka membutuhkan.

Namun, ulama lain mengatakan bahwa inhaler memasukkan sejumlah kecil


obat dalam bentuk cair ke dalam paru-paru, sehingga dapat membatalkan
puasa. Mereka mengatakan bahwa orang-orang dengan asma yang tak
terkendali tidak boleh berpuasa sampai dapat mengendalikan asma dengan
baik. Beberapa penderita asma dapat memilih menggunakan inhaler pereda
asma reaksi lambat sehingga mereka bisa berpuasa. Hubungi dokter untuk
saran lebih lanjut.

8. Bolehkah Berenang Selama Puasa?


Jawabannya boleh, tetapi tidak boleh sampai terminum airnya. Mandi atau
berenang tidak berpengaruh pada aktivitas berpuasa asalkan tidak ada air
yang tertelan dalam setiap kegiatan ini, sehingga dapat membatalkan ibadah
puasa.
9. Bolehkah Seseorang Berpuasa jika Mereka Melakukan
Transfusi Darah di Rumah Sakit?
Jawabannya tidak boleh. Seseorang yang menerima transfusi darah disarankan
untuk tidak berpuasa dengan alasan medis. Mereka boleh berpuasa pada hari-
hari ketika tidak ada transfusi yang diperlukan.

10. Bolehkah Berpuasa jika Sedang Mengonsumsi Obat Secara


Rutin?
Jika Anda sakit saat sedang melaksanakan puasa, dan harus mengonsumsi
obat untuk tindakan pemulihan atau penyembuhan, maka Anda diperbolekan
tidak berpuasa. Anda dapat membayar hutang puasa dengan berpuasa pada
hari-hari lain ketika Anda sehat.

Jika Anda melakukan pengobatan jangka panjang, hubungi dokter tentang


apakah Anda bisa mengubah jadwal minum obat Anda, sehingga Anda dapat
mengonsumsi obat di luar waktu puasa (berbuka-sahur).

Jika penyakit Anda tidak stabil, atau kurang terkontrol, Anda tidak boleh
berpuasa. Mereka yang tidak mampu melaksanakan puasa karena
penggunaan obat jangka panjang, harus membayar fidyah.

11. Apakah Ibu Menyusui Boleh Berpuasa?


Hukum Islam mengatakan bahwa ibu yang menyusui diberi keringanan untuk
tidak berpuasa. Hutang puasa dapat dibayar dengan berpuasa di kemudian
hari, atau membayar fidyah, setelah masa menyusui telah usai.

12. Bolehkah Pasien Minum Obat Tablet, Disuntik atau


Menggunakan Koyo Saat Puasa?
Minum obat tablet dapat membatalkan puasa. Namun, suntikan, koyo, obat
tetes telinga dan obat tetes mata tidak membatalkan puasa karena mereka
tidak dianggap sebagai makanan dan minuman (meskipun ada perbedaan
pendapat di kalangan ulama Muslim pada masalah ini). Hukum Islam
mengatakan orang sakit diberi keringanan untuk tidak berpuasa.

13. Bolehkah Berpuasa jika Mengalami Dehidrasi yang Cukup


Parah?
Anda dapat mengalami dehidrasi jika Anda tidak minum cukup air sebelum
berpuasa. Dehidrasi dapat diperburuk oleh kondisi cuaca, dan kegiatan sehari-
hari seperti berjalan untuk bekerja atau pekerjaan rumah tangga.

Jika Anda menghasilkan sangat sedikit urin, merasa pusing,


atau pingsan karena dehidrasi Anda boleh membatalkan puasa dan minum air
atau cairan lainnya. Islam tidak mengajarkan untuk merugikan diri sendiri
dalam memenuhi kewajiban berpuasa. Jika masih sakit, puasa dapat diganti di
kemudian hari.

14. Bolehkah Berpuasa Ketika Harus Rutin Cuci Darah?


Orang-orang yang rutin melakukan proses cuci darah tidak boleh berpuasa
dan harus melakukan fidyah. Hemodialisis dilakukan sekitar tiga kali seminggu
dan menyebabkan pergeseran yang signifikan dari cairan dan garam dalam
tubuh. Pasien tersebut boleh tidak berpuasa dan harus membayarnya
dengan fidyah, yakni memberi makan fakir miskin sebagaimana yang
dijelaskan oleh ustadz yang ahli dibidang fiqih.
TIPS SEHAT DAN BUGAR DI BULAN RAMADHAN DALAM MENGHADAPI
PANDEMI COVID-19

Dalam menghadapi bulan Ramadhan di masa pandemi Covid-19 yang sedang


terjadi sekarang ini, kita semua harus tetap memperhatikan kesehatan
keluarga agar dapat melaksanakan ibadah selama bulan Ramadhan.
Bagaimana Tips Sehat dan Bugar di Bulan Ramadhan dalam Menghadapi
Pandemi Covid-19 ini? Simak ini yaa…

“Berpuasalah Supaya Sehat”

Apa manfaat puasa di tengah wabah? Salah satu manfaatnya adalah : Puasa
Meningkatkan Imunitas. Kok bisa? Iya, lapar mengaktifkan sistem autofagi.
Autofagi sangat penting bagi kelangsungan hidup sel dan menjaga sel tetap
sehat. Tanpa autofagi, sel-sel tubuh manusia tidak akan bertahan. Autofagi
ibarat sistem pembuangan limbah dalam sel, yang tanpanya sampah-sampah
akan menumpuk dan mengganggu fungsi sel-sel itu. Ini sama seperti jika
lingkungan tempat tinggal kita tidak memiliki sistem pembuangan sampah.
Sampah jadi ada di mana-mana, mengganggu pemandangan, dan menjadi
sumber penyakit. Lewat pembersihan diri di tingkat sel, autofagi memainkan
peran penting dalam pemeliharaan kesehatan tubuh keseluruhan.

2. “Makan Sahur”

Hayoo siapa yang malas makan sahur? Hehe…. jangan malas sahur yaa, Pasti
sebagian ada yang merasa ngantuk dan malas sahur terutama anak-anak kita
atau justru orang dewasa.

Sahur, Yuuuk!!! Sahur penting. Kenapa? Dari ‘Amr bin Al ‘aash rodhiyallahu
‘anhu, bahwasannya Nabi shlallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Makan
sahurlah kalian, sesungguhnya dalam sahur itu ada
keberkahan”(Riyadhusholihiin hadist 1229, Muttafaqun ‘alaihi). Saat kita sahur,
perbanyaklah makan sayur dan buah. Makanlah secara perlahan, kunyah
makanan 20-32 kali kunyahan, jangan terlalu mepet sehingga makan tidak
tergesa-gesa. Juga ingat ya, saat sahur minum air putih yang cukup.

3. “Buka Puasa”

Buka puasa biasanya adalah waktu yang ditunggu-tunggu bagi orang yang
berpuasa. Namun, buka puasa bukan saat untuk balas dendam makan,
sehingga makanlah dengan makanan yang mudah dicerna yaitu kurma, jika
tidak ada kurma lebih baik air putih atau buah yang tidak asam. Rasulullah
SAW bersabda : “Jika salah seorang di antara kamu hendak berbuka puasa,
berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada maka
dengan air karena air itu bersih dan suci”(Hadis riwayat Abu Daud dan at-
Tirmizi). Hadist nya berbuka dengan kurma atau air putih bukan dengan yang
manis, sehingga hati-hati dengan makanan atau minuman yang tinggi gula
dan kaya lemak. Boleh tetap disantap tetapi jangan terlalu banyak.Tidak juga
dengan gorengan karena merupakan makanan yang sulit dicerna karena
tinggi lemak

4. “Minum Air Putih 8 Gelas Sehari Saat Puasa”

Saat puasa tetap dianjurkan minum air putih 8 gelas sehari yakni 1 gelas
ketika bangun sahur, 1 gelas setelah makan sahur, 1 gelas saat berbuka puasa,
1 gelas setelah sholat maghrib, 1 gelas setelah makan, 1 gelas selepas sholat
isya’, 1 gelas setelah sholat tarawih dan 1 gelas sebelum tidur.

5. “Istirahat / Tidur Cukup dan Berkualitas Saat Puasa”


Pada bulan Ramadhan bisa jadi porsi tidur kita berkurang karena menjalankan
ibadah tadarus, dan sebagainya. Bagaimana memperbaiki kualitas tidur kita?
Tidur malam berkualitas, bagaimana caranya? Gampang kok. Matikan lampu,
matikan HP/gadget, bersihkan badan dan berwudhu, sebelum tidur berdo’a
dan dzikir. Dzikir menghadirkan rileks.

Jangan tidur setelah sahur, membuat “hatimu menjadi keras”. Tidur siang
sejenak dapat merestorasi tubuh. Ingat sejenak yaa. Jangan mentang-mentang
puasa, lalu seharian tidur terus. Karena tidurnya orang puasa belum tentu
bernilai ibadah. Puasa jangan menjadi alasan kita untuk bermalas-malasan dan
tidak melakukan hal atau kegiatan yang positif. Tetap lakukan kegiatan positif
yang bisa jadi ini justru bernilai ibadah dibandingkan jika kita terus seharian
lebih banyak tidur.

6. “Aktifitas Fisik Selama Puasa”

Tetap lakukan aktifitas fisik selama puasa. Lakukan aktifitas fisik ringan seperti
jogging atau berjalan cepat selama 30 menit . Jika tidak memungkinkan tetap
lakukan aktifitas ringan seperti memasak, mencuci, menyapu dan lain-lain.
Yang paling penting lakukan hal tersebut dengan hati gembira dan bahagia.
Dan jangan merasa terpaksa melakukannya.

7. “Yang Harus Terus Dilakukan Selama Pandemi Corona adalah DISIPLIN”

Ya …DISIPLIN, dapat menghentikan penularan COVID-19. Apa itu DISIPLIN ?

Diam di rumah saja


Ingat, jaga jarak / physical distancing kurang lebih 2 meter

Selalu berpikir positif

Ingat, pakai masker

Patuhi prosedur dan protokol

Lindungi diri, keluarga dan orang sekitar

Ingat, sering-sering cuci tangan

Nasehati orang lain untuk DISIPLIN


Berikut beberapa tips yang layak disimak dalam melaksanakan puasa di Bulan
Ramadhan:

1. Peran sahur saat berpuasa sangatlah penting. Menu yang dimakan bisa
memengaruhi kerja tubuh Anda selama seharian penuh. Konsumsilah
makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti ubi, jagung,
singkong, oatmeal, roti gandum dan nasi merah karena bantu menahan
kenyang lebih dari 6 jam. Protein, buah, sayur serta air putih yang cukup juga
bantu menjaga stamina selama puasa.

2. Hindari mengonsumsi makanan berminyak. Makanan ini akan membuat sel


darah merah menggumpal sehingga menyebabkan aliran oksigen menjadi
berkurang hingga 20 persen. Akibatnya Kita akan mengantuk pada siang hari.

Ketika udara semakin panas dan terik, usahakan untuk beraktivitas di dalam
ruangan yang dingin atau tempat teduh. Batasi pula aktivitas fisik agar tidak
mudah lelah.

3. Berbuka puasa dengan makan secukupnya. Langsung memakan banyak


makanan hanya akan membuat perut terasa sesak akibat lambung akan
mengecil dan enzim-enzim pencernaan berkurang. Para pakar kesehatan
menganjurkan untuk makan secara bertahap, mulai dari air putih beberapa
teguk, sedikit makanan manis, dan selang minimal setengah atau satu jam
baru makan besar.

4. Banyak orang yang keliru mengartikan maksud dari 'berbuka dengan yang
manis'. Mengonsumsi makanan atau minuman manis memang baik dilakukan
pada saat buka puasa, agar dapat segera memulihkan energi setelah seharian
berpuasa. Tapi yang keliru adalah porsi makanan atau minuman manis yang
dikonsumsi terlalu banyak, apalagi jika rasa manis tersebut terbuat dari gula.
Pada saat makan malam, pastikan untuk tidak makan terlalu banyak untuk
mencegah obesitas. Selain itu, hindari meminum kopi dan soda karena bisa
membuat Kita sulit tidur dan dapat menimbun banyak lemak. Ganti kedua
minuman tersebut dengan air mineral dan jus buah. Minum yang cukup.
Hidrasi adalah hal terpenting selama puasa Ramadhan. Setelah berbuka puasa,
Kita harus minum dalam jumlah besar begitupun saat bersahur. Kebutuhan
hidrasi tubuh adalah sekitar 2 liter per hari.

5. Lakukan olahraga ringan saat malam hari. Misalnya dengan berjalan kaki
selama 15 hingga 20 menit setelah makan malam. Dapat juga melakukan
kegiatan berat seperti olahraga pada saat setengah jam menjelang buka
puasa.

6. Selain memerhatikan asupan makanan, pengaturan pola tidur juga


merupakan hal yang penting. Mengantuk selama puasa bukanlah disebabkan
karena tak makan dan minum seharian, melainkan karena tak memiliki waktu
tidur yang cukup. Kalaupun tidur malamnya masih tidak mencukupi, luangkan
waktu 20-30 menit untuk melakukan power-nap di siang hari. Tidur siang yang
singkat tapi berkualitas akan bantu memulihkan energi.

Anda mungkin juga menyukai