Makro Alga
Makro Alga
Abstrak. Makroalga termasuk salah satu sumberdaya hayati laut yang banyak terdapat di
perairan Indonesia. Makroalga memiliki potensi besar untuk dikembangkan, karena memiliki
peranan penting baik dari segi ekologis maupun ekonomis. Namun demikian, makroalga
juga termasuk organisme yang rentan terhadap perubahan lingkungan yang dapat
mempengaruhi keberadaannya. Penelitian ini bertujuan untuk inventarisasi dan identifikasi
jenis-jenis makroalga di Perairan Pulau Untung Jawa, yaitu pulau konservasi yang
berpenghuni di Kepulauan Seribu. Metode yang digunakan adalah deskriptif serta teknik
pengambilan sampel dengan pembuatan garis transek. Berdasarkan hasil penelitian didapat
11 jenis makroalga yang dikelompokkan dalam 3 Divisi, yaitu Chlorophyta (Caulerpa
racemosa, Caulerpa sertularioides, Halimeda macrophysa), Phaeophyta (Padina minor,
Dictyota dichotoma, Sargassum binderi, Sargassum asperifolium, Sargassum ilicifolium,
Sargassum polycystum) dan Rhodophyta (Amphiroa foliaceae, Hypnea sp.).
yang lainnya. Bentuknya yang rimbun Untung Jawa Kepulauan Seribu, Propinsi
mampu memberikan perlindungan terhadap DKI Jakarta.
ombak dan juga menjadi makanan bagi
biota laut. Nilai ekonomis makroalga dapat Alat dan Bahan
dimanfaatkan sebagai bahan pangan, bahan Alat yang dipergunakan dalam penelitian
baku industri, dan bahan untuk adalah meteran roll, tali plastik, besi
laboratorium seperti bahan awetan basah, ukuran panjang 1 m, kantong plastik, alat
bahan media untuk perkembangbiakan tulis, pisau, toples, bola kecil plastik,
bakteri dan jamur guna menghasilkan benang, termometer, lembar observasi,
antibiotik, serta ada pula jenis makroalga kamera digital. Bahan yang digunakan
yang digunakan sebagai obat- obatan. dalam penelitian adalah larutan formalin 3-
Berdasarkan pentingnya peranan 5% dan alkohol 70 %.
makroalga, maka perlu dilakukan pendataan
atau inventarisasi makroalga di berbagai Cara Kerja
perairan laut di Indonesia, salah satunya di
perairan laut Pulau Untung jawa. Pulau a. Penentuan lokasi dan pengambilan
Untung Jawa merupakan salah satu pulau sampel
dalam gugusan Kepulauan Seribu. Pulau Metode yang digunakan pada penelitian
ini terletak pada 1060 44,8 bujur timur (BT) ini adalah metode deskriptif dengan
dan 60 02,2 lintang selatan (LS) dan pengambilan sampel secara line transek
tepatnya di sebelah barat teluk Jakarta. kuadrat (1x1 meter).
Pulau Untung Jawa merupakan pulau kecil Lokasi pengambilan sampel dibedakan
dan berpenduduk dengan luas mencapai menjadi tiga stasiun. Penentuan ketiga
40,10 hektar. Pulau tersebut terdapat pantai stasiun tersebut berdasarkan perbedaan
yang alami dengan ombak yang kecil dan tipe substratnya, yaitu Stasiun I dengan
memiliki hutan bakau. Pulau Untung Jawa substrat karang + pasi), stasiun II dengan
merupakan salah satu objek wisata. Pantai substrat karang + pasir + sedikit mangrove,
Pulau Untung Jawa merupakan pantai yang dan stasiun III dengan substrat karang
termasuk dalam daerah intertidal dengan +pasir + sedikit berlumpur + banyak
kondisi dasar perairan pasir bercampur mangrove. Pengambilan sampel dilakukan
karang-karang kecil. Daerah intertidal saat air laut surut terendah. Sebelum
adalah zona pasang surut yang merupakan pengambilan sampel, dilakukan pengukuran
tempat tumbuhnya berbagai jenis faktor lingkungan yang meliputi suhu, pH,
makroalga. Tujuan penelitian ini yaitu kecepatan arus air laut, tingkat kedalaman
untuk menginventarisasi serta air.
mengidentifikasi jenis-jenis makroalga
yanga ada di perairan Pulau Untung jawa. b. Identifikasi makroalga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Setelah dilakukan pengambilan sampel,
menjadi penelitian awal untuk dilanjutkan dengan proses identifikasi.
pengembangan potensi sumberdaya laut, Sampel makroalga di identifikasi dengan
khususnya makroalga di perairan Pulau memperhatikan ciri atau karakter yang ada
Untung jawa. pada setiap sampel makroalga.
Abstrak. Komunitas meiofauna sangat dipengaruhi oleh substrat tempat hidupnya. Ukuran
partikel sedimen dan pori-pori sedimen akan menentukan milieu sedimen baik secara fisik
maupun kimia. Pada ekosistem mangrove kadar tannin yang ada di sedimen berpengaruh
terhadap kelimpahan meiofauna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur
komunitas meiofauna pada tipe vegetasi yang berbeda di beberapa kawasan mangrove Kota
Dumai. Sampel dikoleksi dari sedimen yang didominasi oleh empat vegetasi mangrove yang
berbeda (Sonneratia alba, Avicennia alba, Rhizophora apiculata dan Xylocarpus granatum)
di tiga lokasi kawasan mangrove Kota Dumai, Prop. Riau (Marine Station Universitas Riau,
muara Sungai Dumai dan Desa Basilam Baru). Similaritas diantara komunitas meiofauna
dianalisis dengan Bray Curtis Similarity dan hasilnya disajikan dengan non metrik MDS-2D.
Beda nyata antara komunitas meiofauna diuji dengan ANOSIM. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Nematoda adalah taksa yang paling dominan, komposisi taksa pada
ketiga lokasi relatif sama demikian pula pada 4 tipe vegetasi mangrove. MDS-2D
menunjukkan bahwa similaritas sampel di lokasi yang sama lebih besar daripada lokasi yang
berbeda. Hasil MDS-2D didukung oleh ANOSIM dengan nilai R= 0,495.