Mengetahui
Pembimbing Akademik
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Identitas klien
Nama : Ny. S
Umur : 49 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Menikah
Informan : Ny. S
Alamat : Jl. Sawi RT 38 RW 07, Banjarbaru Utara
B. RIWAYAT PENYAKIT
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga. Klien mengatakan gula darah klien
tinggi. Klien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya
MK : Gangguan alam perasaan : kecemasan
C. FAKTOR PRESIPITASI
1. Faktor sosial budaya
Klien tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya
2. Faktor biokimia
Adanya rasa khawatir karena penyakitnya sekarang sudah dialaminya sejak
beberapa bulan yang lalu, klien merasa gula darah klien tinggi.
3. Faktor psikologis
Adanya masalah yang tidak hilang-hilang. Dimana klien merasa cemas dengan
masalahnya.
D. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor perkembangan
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang sama seperti ini
sebelumnya
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga baik, saat mempunyai masalah, klien sering
menceritakannya kepada anggota keluarganya yang lain terutama suaminya.
3. Faktor psikologis
Klien termasuk tipe orang yang terbuka, dan tidak merasa dirinya tidak berharga.
4. Faktor genetik
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
Ket :
: Laki-laki : Menikah
2 : Klien
6
Penjelasan : Klien mengatakan tinggal bertiga bersama suami dan anak laki-lakinya
yang berusia 12 dan 17 tahun. Sedangkan orang tua dan saudara-saudaranya tinggal di
jawa.
MK : tidak ada
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Saat di wawancara, apakah ada bagian tubuh yang tidak disukai, klien
mengatakan senang dengan keadaan tubuhnya dari rambut sampai ujung kaki.
Klien juga mengatakan tidak mempunyai bagian tubuh yang tidak disukai.
b. Identitas diri
Klien seorang ibu rumah tangga. Biasanya klien menghabiskan waktu
luangnya dengan membersihkan rumah dan berbincang-bincang dengan
anak dan suaminya.
c. Peran
Klien berperan sebagai istri dan ibu bagi anaknya.
d. Ideal diri
Saat di wawancara, klien mengatakan bercita-cita ingin menyekolahkan
anaknya setinggi-tingginya.
e. Harga diri
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga dan tetangga baik, namun
kadang-kadang merasa takut dan cemas.
MK : Gangguan alam perasaan : cemas
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti, suami dan anak.
Klien mengatakan hanya tinggal dengan suami dan anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
klien mengatakan mengikuti beberapa kegiatan kelompok atau masyarakat,
seperti yasinan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang
lain.
MK : Tidak ada
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam. Saat ditanya, apakah klien melaksanakan sholat 5
waktu, klien menjawab iya.
b. Kegiatan ibadah
Klien melakukan kegiatan sholat 5 waktu.
MK : tidak ada
G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien berpenampilan rapi, pakaian yang digunakan sesuai dengan
tempatnya. Rambut klien tersisir rapi.
MK : Tidak ada
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan
tepat, selama proses wawancara klien berbicara mengenai satu topik dengan
jelas.
MK : Tidak ada
3. Aktivitas motorik
Saat wawancara klien nampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan yang
diulang-ulang ataupun gemetar. Namun saat membicarakan penyakitnya klien
tampak sedikit cemas
MK : tidak ada
4. Alam perasaan
Klien tidak menunjukkan ekspresi yang berlebihan saat sedih maupun
gembira. Klien terlihat senang saat menceritakan pengalamannya yang
menyenangkan.
MK : tidak ada
5. Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan stimulus yang
diberikan.
MK : Tidak ada
7. Persepsi – sensorik
Klien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
MK : tidak ada
8. Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan klien singkat dan tidak berbelit-belit, tidak
diulang berkali-kali, dan ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat
lainnya dalam satu topik.
MK : Tidak ada
9. Isi pikir
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan isi pikir.
MK : Tidak ada
11. Memori
Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu
maupun ini. Klien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi klien sudah
makan atau belum. Klien tidak pernah mengalami gangguan daya ingat baik
jangka panjang maupun jangka pendek.
MK : Tidak ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, konsentrasi klien baik dan fokus terhadap apa
yang ditanyakan.
MK : Tidak ada
H. MEKANISME KOPING
ADAFTIF MALADAFTIF
- Memendam masalahnya
Penjelasan:
Saat diwawancara reaksi klien baik, klien dapat berbicara dengan orang lain
tanpa ada gangguan, dan klien dapat menyelesaikan masalah yang ada di
keluarga klien.
K. ASPEK MEDIS
Klien mengatakan mengonsumsi obat dari toko-toko biasa.
M. POHON MASALAH
TUK : 1. Adakan kontak sering dan singkat Dapat mengetahui kapan klien
2. Klien dapat mengidentifikasi secara bertahap. mengalami kecemasan.
dan menggambarkan perasaan 2. Bantu klien untuk Untuk mengadopsi koping yang
tentang kecemasannya dengan mengidentifikasi dan baru, klien pertama kali harus
KH : menggambarkan perasaan yang menyadari perasaan dan
a. Klien dapat menyebutkan mendasari kecemasannya. mengatasi penyangkalan yang
waktu, isi, frekuensi 3. Kaitkan perilaku klien dengan disadari atau tidak disadari
timbulnya kecemasan. perasaan tersebut Mengetahui cara yang terbaik
b. Klien dapat mengungkapkan 4. Gunakan pertanyaan terbuka untuk mengontrol kecemasan
perasaannya terhadap beralih dari topik yang tidak
kecemasannya. mengancam ke isu konflik
5. Tinjau penilaian terhadap stresor,
TUK : nilai-nilai yang terancam dan cara
3. Klien dapat mengidentifikasi konflik berkembang
penyebab kecemasannya dengan 6. Identifikasi bersama klien cara /
KE : tindakan yang dilakukan jika
a. Klien dapat menceritakan terjadi kecemasan.
penyebab kecemasan 7. Ajarkn teknik distraksi dan
b. Klien dapat menyebutkan relaksasi
tindakan yang biasanya
dilakukan untuk
mengendalikan
kecemasannya.
c. Klien dapat memilih cara
mengatasi kecemasannya.
2 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji KU klien dan memonitor 1. Untuk mengetahui keadaan
keperawatan selama 1 x 30 meni, kesehatan klien.
tanda-tanda vital
diharapkan gangguan rasa nyaman 2. Untuk mengetahui lokasi,
pada klien berkurang, dengan kriteria 2. Kaji nyeri klien frekuensi nyeri yang
hasil : dirasakan klien.
3. Anjurkan posisi senyaman
a. Klien mampu mengontrol 3. Untuk meminimalisir rasa
kecemasan mungkin nyeri yang dirasakan oleh
b. Kualitas tidur dan istirahat klien.
4. Ajarkan latihan teknik relaksasi
adekuat 4. Dengan teknik distraksi dan
c. Status lingkungan yang nyaman dan distraksi. relaksasi, dapat mengalihkan
rasa nyeri klien dan
mengurangi ras nyeri pada
klien.
P. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
A:
- Gangguan alam
perasaan : kecemasan
P:
Masalah teratasi,
hentikan intervensi.
A: Gangguan rasa
nyaman
P: Masalah belum
teratasi, lanjutkan
intervensi :
- Kaji keadaan
umum klien dan
memonitor
tanda-tanda vital.
- Anjurkan posisi
senyaman
mungkin
Q. CATATAN PERKEMBANGAN
A: Gangguan rasa
nyaman
P: Masalah teratasi
- Kaji keadaan
umum klien dan
memonitor
tanda-tanda vital.
SP : 1( interaksi 1 )
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Keluarga mengatakan klien sering merasa gelisah karena khawatir gula darah
klien tinggi
Data Objektif :
Klien tampak gelisah dan cemas.
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas/kecemasan
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. TujuanUmum :Mengatasi gangguan ansietas klien.
b. Tujuan Khusus :
1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2) Pasien mampu mengenal ansietas
3) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik pengalihan
situasi(distraksi)
4) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik pengalihan
situasi (distraksi) untuk mengatasi ansietas
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.
b. Membantu pasien mengenal ansietas.
c. Mengajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan control dan rasa
percayadiri : pengalihan situasi.
B. Strategi Komunikasi
1) Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi u, Saya Mahasiswa perawat yang sedang
tugas praktik di Puskesmas Banjarbaru Utara, nama saya Isna,. Saya
adalah mahasiswa dari Poltekkes Banjarbaru. Kalau boleh tahu, nama Ibu
siapa?”“Ibu senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”
c. Kontrak :
1) Topik
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan
dan latihan cara mengontro lcemas dengan latihan pengalihan situasi
atau biasanya sering disebut distraksi ?”
2) Waktu
“Berapa lama Ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 20menit saja”
3) Tempat
“Dimana Ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana jika
diruangan ini saja kita berbincang-bincang”
4) Tujuan
“Agar Ibu dapat mengetahui kecemasan yang Ibu rasakan serta cara
mengatasinya”
2) Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini”
“Ouw jadi Ibu merasa cemas karena iu merasa kadar gula darah ibu tinggi.
Jika boleh saya tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya?”
“Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu.. Setiap orang akan memiliki perasaan
yang sama jika diposisi Ibu Yang perlu Ibu ketahui adalah Ibu saat ini berada
pada tingkat kecemasan yang ringan. Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi
disaat Ibu merasakan perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan membantu
menurunkan tingkat kecemasan Ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba
mengatasi kecemasan Ibu dengan metode pengalihan situasi yaitu dengan cara
Ibu melepas kecemasan dengan cara menonton televisi atau dengan cara
berdzikir.
“Nah, Selanjutnya kita latihan distraksi, dimana distraksi ini bermanfaat untuk
megalihkan rasa cemas Ibu sehingga membuat pikiran dan fisik Ibu relaks atau
santai. Dalam teknik ini Ibu harus melakukan hal-hal yang dapat membua t Ibu
relaks misalnya dengan menonton acara televise kesukaan Ibu ataupun dengan
berdzikir. Nah, sekarang Ibu sudah tau kan hal-hal apasaja yang dapat Ibu
lakukan untuk mengurangi rasa cemas Ibu. Nanti apabila Ibu merasa cemas
lagi, Ibu bias melakukan pengalihan situasi yang saya beritahu tadi.
3) Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang
Ibu rasakan dan latihan distraksi?”
2) Obyektif
“Coba Ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.”
SP : 2 dan ( interaksi 2 )
C. Proses Keperawatan
5. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan cemas terhadap penyakitnya. Klien mengatakan gula
darah klien tinggi.
Data Objektif
a. Klien terlihat gelisah
6. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
7. Tujuan Tindakan Keperawatan
c. Tujuan Umum : mengatasi gangguan ansietas klien.
d. Tujuan Khusus :
5) Pasien mampu membina hubungan saling percaya
6) Pasien mampu mengenal ansietas
7) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi dan distraksi
8) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi dan
distraksi untuk mengatasi ansietas
8. Tindakan Keperawatan
d. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraks.
e. Membantu pasien mengenal ansietas.
f. Mengajarkan pasien teknik relaksasi dan distraksi untuk meningkatkan
kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan situasi.
D. Strategi Komunikasi
4) Fase Orientasi
d. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi Bu, Saya Mahasiswa perawat yang
bertugas pada pagi ini sebelumnya saya sudah diarahkan dari Puskesmas
Bajarbaru Utara, nama saya Isna. Saya adalah mahasiswa keperawatan
dari poltekkes Banjarbaru. Kalau boleh tahu, nama Ibu siapa?” “Ibu
senangnya dipanggil apa?”
e. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”
f. Kontrak :
5) Topik
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan
dan latihan cara mengontrol cemas dengan latihan relaksasi dan
distraksi ?”
6) Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 20 menit saja”
7) Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah,
Bagaimana jika diruangan ini saja kita berbincang-bincang”
8) Tujuan
“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara
mengatasinya”
5) Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini”
“Ouw jadi ibu merasa cemas dengan penyakit ibu dan merasa kadar gula darah
ibu tinggi?. Jika boleh saya tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya?”
“Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan
yang sama jika diposisi Ibu. Yang perlu Ibu ketahui adalah Ibu saat ini berada
pada tingkat kecemasan yang ringan. Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi
disaat ibu merasakan perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan membantu
menurunkan tingkat kecemasan Ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba
mengatasi kecemasan ibu dengan latihan relaksasi dulu, yaitu dengan cara tarik
nafas dalam, ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan
yang ibu rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan
saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu.
Ibu silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas
dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu
ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan.
Sekarang coba ibu praktikkan”
“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini
selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara
tersebut untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode
pengalihan yaitu dengan ibu melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga,
menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai seperti jalan-jalan atau ibu
juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik.
“Nah, Selanjutnya kita latihan distraksi, dimana distraksi ini bermanfaat untuk
mengalihkan rasa cemas ibu sehingga membuat pikiran dan fisik ibu relak atau
santai. Dalam teknik ini ibu harus melakukan hal-hal yang dapat membuat ibu
relak misalnya dengan menonton acara televisi kesukaan ibu, membaca buku
atau majalah yang ibu suka, atau dengan mendengar music yang ibu sukai.
Nah, sekarang ibu sudah tau kan hal-hal apa saja yang dapat ibu lakukan untuk
mengurangi rasa cemas ibu. Nanti apabila ibu merasa cemas lagi, ibu bisa
melakukan salah satu teknik distraksi atau pengalihan yang saya beritahu tadi.
6) Fase Terminasi
d. Evaluasi
3) Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang
ibu rasakan dan latihan relaksasi dan distraksi?”
4) Obyektif
“Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.”