TERMODINAMIKA PEMBAKARAN
(Bab 3 Combustion Engineering)
Toto Hardianto
KK Konversi Energi – ITB
1
Materi yang Akan Dibahas
2
Pada keadaan kesetimbangan, tingkat keadaan
dapat ditentukan, bila diketahui dua sifat
termodinamika yang independen, sehingga
komposisi kimia berbagai sistem dapat ditentukan.
Sistem yang mengalami reaksi kimia umumnya
jauh dari keadaan kesetimbangan kimia.
Pada bab ini, diasumsikan bahwa reaksi kimia
berada pada kesetimbangan, tidak ada gradien
sifat, dan tidak ada dinamika fluida.
3
1. Konsep Hukum Pertama
untuk aliran tunak, satu aliran masuk (1) dan satu keluar (2):
V 2 V1
2 2
m h2 h1 2 2 q W
4
2. Sifat-Sifat Campuran
mi i
Fraksi massa species ke i: yi , sehingga yi 1
m i
N i ni
Fraksi mole species ke i: xi , sehingga xi 1
N n i
konsentrasi molar (n) suatu zat ditulis dalam [..], misal: [CO] mole/cm3
Berat molekul: M m x M
i
i i
N
i i
N i mi / M i Myi
Hubungan fraksi mole dan fraksi massa: xi
N m /M Mi
5
2. Sifat-Sifat Campuran (lanjutan)
u dan h campuran (permole campuran): u xi ui dan h x h i i
i i
6
2. Sifat-Sifat Campuran (lanjutan)
Contoh mencari M dan cv campuran:
Campuran gas pada T=1000 K terdiri dari 25% CO, 10% CO2, 15% H2, 4% CH4, dan 46% N2
dihitung berdasarkan volume. Hitung M dan cv dalam satuan SI.
V
cv
cv c p R cv i xi cvi v M
c
M xM
i
i V M
i
i
i
i
7
2. Sifat-Sifat Campuran (lanjutan)
Contoh mencari M dan cv campuran (Jawaban):
Campuran gas pada T=1000 K terdiri dari 25% CO, 10% CO2, 15% H2, 4% CH4, dan 46% N2
dihitung berdasarkan volume. Hitung M dan cv dalam satuan SI.
xi M i V i M i
c v
M i i
V
c c R
v p cv xi cvi
i
c v
M
Harga sifat-sifat ada pada appendix A dan C. Ř = 8,314 kJ/(kgmol.K)
Komponen xi Mi xiMi ĉpi (1000) ĉvi (1000) xiĉvi
CO 0,25 28 7,00 33,18 24,866 6,216
CO2 0,10 44 4,40 54,31 45,996 4,600
H2 0,15 2 0,30 30,20 21,886 3,283
CH4 0,04 16 0,64 71,80 63,486 2,539
N2 0,46 28 12,88 32,70 24,386 11,218
Jumlah 1,00 25,22 27,856
H2 + a(O2 + 3,76N2) → bH2O + 3,76aN2 ; b=1, a=½ ; H2 + ½(O2 + 3,76N2) → H2O + 1,88N2
11
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
Mole udara (stoikiometrik) permole bahan bakar: nas/nf = 4,76(α+¼-½)
F/A ratio stoikiometrik (basis massa):
fs = mf/mas = Mfnf/Manas = Mf/{29,0(α+¼-½)(4,76)}
% excess air = 100(ma-mas)/mas = 100(na-nas)/nas = 100(nO2-nO2s)/nO2s
(dengan anggapan Ma = Mas pada vol. yang sama)
% theoretical air = 100(ma/mas) = 100(na/nas)
% excess air = % theoretical air – 100
Equivalen ratio: F = f/fs
% excess air = 100(1-F)/F
Mass of air to mass of mixture ratio = 1/(1+f)
Mass of fuel to mass of mixture ratio = f/(1+f)
12
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
13
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
Contoh soal mencari excess air pembakaran burner dari pengukuran gas buang:
Pengukuran gas buang kering dari burner yang menggunakan bahan bakar gas alam didapat:
5% O2 dan 9% CO2. Hitung % excess air.
xO2 = 0,05; xCO2 = 0,09; dan sisanya adalah xN2 = 0,86 (dihitung melalui pengurangan thd. 1)
14
3. Stoikiometri
Pembakaran
15
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
16
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
17
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
18
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
19
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
20
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
21
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
22
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
23
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
24