Anda di halaman 1dari 24

Kuliah MS4036

Bahan Bakar dan Pembakaran:

TERMODINAMIKA PEMBAKARAN
(Bab 3 Combustion Engineering)

Toto Hardianto
KK Konversi Energi – ITB

1
Materi yang Akan Dibahas

1. Pengulangan kembali konsep Hukum Pertama


2. Sifat-sifat campuran
3. Stoikiometri pembakaran
4. Energi Kimia
5. Kesetimbangan Kimia
6. Perhitungan Hukum Pertama pada pembakaran
7. Analisis Hukum Kedua

2
Pada keadaan kesetimbangan, tingkat keadaan
dapat ditentukan, bila diketahui dua sifat
termodinamika yang independen, sehingga
komposisi kimia berbagai sistem dapat ditentukan.
Sistem yang mengalami reaksi kimia umumnya
jauh dari keadaan kesetimbangan kimia.
Pada bab ini, diasumsikan bahwa reaksi kimia
berada pada kesetimbangan, tidak ada gradien
sifat, dan tidak ada dinamika fluida.

3
1. Konsep Hukum Pertama

Pada massa atur (a quantity of matter of fixed mass),


E.Kin dan E.pot diabaikan, maka energi sistem hanya U, yang terdiri dari:
1. Energi sensibel: energi termal dari gerakan tranlasi, rotasi, vibrasi molekuler
2. Energi kimia, dari ikatan kimia atom-atom pada molekul.
 d (mu) dV
d (mu)
Hk. Pertama: W  q , bila W hanya dari p dan V, maka:  p q
dt dt dt
Pada volume atur dengan E.pot diabaikan, Hk. Pertama:
d (mu)  Vi 
2 
  mi hi    q W
dt i  2 

untuk aliran tunak, satu aliran masuk (1) dan satu keluar (2):
 V 2 V1 
2 2 
 
m  h2  h1  2  2   q  W
 
4
2. Sifat-Sifat Campuran

Untuk campuran dalam bentuk gas:


i massa jenis campuran: 
Massa campuran: m   m  
i
i i

mi i
Fraksi massa species ke i: yi   , sehingga  yi  1
m  i

N i ni
Fraksi mole species ke i: xi   , sehingga  xi  1
N n i

konsentrasi molar (n) suatu zat ditulis dalam [..], misal: [CO] mole/cm3

Berat molekul: M   m   x M
i
i i
N
i i

N i mi / M i Myi
Hubungan fraksi mole dan fraksi massa: xi   
N m /M Mi
5
2. Sifat-Sifat Campuran (lanjutan)

Untuk campuran dalam bentuk gas:

u dan h campuran (persatuan massa): u y u i


i i dan h y h
i
i i

     
u dan h campuran (permole campuran): u   xi ui dan h x h i i
i i

Tekanan campuran gas ideal:  p x p  p


i
i
i
i

Volume campuran gas ideal: V   x V  V


i
i
i
i

6
2. Sifat-Sifat Campuran (lanjutan)
Contoh mencari M dan cv campuran:

Campuran gas pada T=1000 K terdiri dari 25% CO, 10% CO2, 15% H2, 4% CH4, dan 46% N2

dihitung berdasarkan volume. Hitung M dan cv dalam satuan SI.

V      
 cv
cv  c p  R cv i xi cvi v M
c
 
M   xM
i
 
i V  M
i
i 
i
 i

Harga sifat-sifat ada pada appendix A dan C. Ř = 8,314 kJ/(kgmol.K)

7
2. Sifat-Sifat Campuran (lanjutan)
Contoh mencari M dan cv campuran (Jawaban):
Campuran gas pada T=1000 K terdiri dari 25% CO, 10% CO2, 15% H2, 4% CH4, dan 46% N2
dihitung berdasarkan volume. Hitung M dan cv dalam satuan SI. 

 
  xi M i    V i  M i
    
 c v
M i i
V 
  c c R
v p cv   xi cvi
i
c v
M
Harga sifat-sifat ada pada appendix A dan C. Ř = 8,314 kJ/(kgmol.K)
Komponen xi Mi xiMi ĉpi (1000) ĉvi (1000) xiĉvi
CO 0,25 28 7,00 33,18 24,866 6,216
CO2 0,10 44 4,40 54,31 45,996 4,600
H2 0,15 2 0,30 30,20 21,886 3,283
CH4 0,04 16 0,64 71,80 63,486 2,539
N2 0,46 28 12,88 32,70 24,386 11,218
Jumlah 1,00 25,22 27,856

M = 25,2 kg/kgmol, ĉv = 27,856 kJ/(kgmol.K) dan cv = ĉv/M =1,105 kJ/(kg.K)


8
3. Stoikiometri Pembakaran

Reaksi stoikiometri: H2 + ½ O2  H2O (reaksi sempurna)


 seluruh reaktan setelah proses reaksi menjadi produk semuanya
 hanya keadaan awal dan akhir yang diperhatikan, tidak memperhitungkan
setiap langkah reaksi (dissosiasi, dll)
Perbandingan massa reaksi:
(1 kgmol H2) (2 kg/kgmol H2) + (½ kgmol O2) (32 kg/kgmol O2) =
(1 kgmol H2O) (18 kg/kgmol H2O)
 Massa total reaktan = massa total produk
 Mole total reaktan ≠ mole total produk
Bila harga p dan T tetap dan gas dianggap gas ideal:
1 volume H2 + ½ volume O2 = 1 volume H2O
 Jadi bila gas ideal bereaksi pada p dan T tetap, volume dapat berubah
9
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)

Udara kering dianggap sebagai campuran:


79% (vol) N2 dan 21% (vol) O2 atau 3,746 mole N2 per mole O2
berat molekul udara murni = 28,96 ~= 29,0
Berat molekul N2 = 28,16
Udara basah:
Pada T = 80oF, kandungan air jenuh di dlm udara = 6,47% vol,  O2 = 19,6%

Bahan bakar yang mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen, terbakar


sempurna dengan udara (stiokiometrik):
CαHO + (α+¼-½)(O2+3,76N2) 
αCO2 + (½)H2O + 3,76(α+¼-½)N2
dimana α,, jumlah atom/fraksi mole C,H,O dari molekul bahan bakar
10
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
Contoh soal mencari F/A ratio f, mfuel/mreactant, tekanan parsial:
Reaksi stoikiometrik hidrogen dan udara pada 1 atm.
Hitung f, mfuel/mreactant, dan pH2O.

H2 + a(O2 + 3,76N2) → bH2O + 3,76aN2 ; b=1, a=½ ; H2 + ½(O2 + 3,76N2) → H2O + 1,88N2

Perhitungan untuk tiap mol H2 dalam reaksi stoikiometrik di atas:


Massa H2 = (1 kgmol H2)(2 kg/kgmol H2) = 2 kg ( = mf)
Massa udara = (4,76/2 kgmol udara)(28,98 kg/kgmol udara) = 68,97 kg. ( = ma )

f = mf/ma = 2 / 68,97 = 0,029


mfuel/mreactant = mf / (mf+ma) = f / (1+f) = 0,029 / 1,029 = 0,0282
pH2O = xH2O p = (mole H2O / mole product) p = (1 / 2,88) 1 atm = 0,347 atm

11
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
Mole udara (stoikiometrik) permole bahan bakar: nas/nf = 4,76(α+¼-½)
F/A ratio stoikiometrik (basis massa):
fs = mf/mas = Mfnf/Manas = Mf/{29,0(α+¼-½)(4,76)}
% excess air = 100(ma-mas)/mas = 100(na-nas)/nas = 100(nO2-nO2s)/nO2s
(dengan anggapan Ma = Mas pada vol. yang sama)
% theoretical air = 100(ma/mas) = 100(na/nas)
% excess air = % theoretical air – 100
Equivalen ratio: F = f/fs
% excess air = 100(1-F)/F
Mass of air to mass of mixture ratio = 1/(1+f)
Mass of fuel to mass of mixture ratio = f/(1+f)

12
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)

Excess air dpt. Dihitung dari komposisi produk reaksi:


% excess air = 100[(nO2)prod / {(nN2)prod/3,76 – (nO2)prod}]
= 100[(xO2)prod / {(xN2)prod/3,76 – (xO2)prod}]
Ket: (nN2)prod = (nN2)reactant
Dari pengukuran gas buang dapat dihitung fuel/air ratio pada pemasukan.
Metoda grafik juga dapat digunakan untuk menghitung excess air pada
burner dan pembakar berdasarkan pengukuran O2 dan CO dari gas buang
kering pada beberapa jenis bahan bakar (lihat nomogram pada gambar
selanjutnya).

13
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)
Contoh soal mencari excess air pembakaran burner dari pengukuran gas buang:
Pengukuran gas buang kering dari burner yang menggunakan bahan bakar gas alam didapat:
5% O2 dan 9% CO2. Hitung % excess air.
xO2 = 0,05; xCO2 = 0,09; dan sisanya adalah xN2 = 0,86 (dihitung melalui pengurangan thd. 1)

% excess air = 100[(xO2)prod / {(xN2)prod/3,76 – (xO2)prod}] = 100 {0,05/(0,86/3,76 – 0,05)} = 28%

Menggunakan grafik nomogram:


Tarik garis lurus pertama dari titik pivot ke tengah daerah D
Dari 5% O2 (sumbu tegak kiri) tarik garis lurus menurun // garis skala memotong garis pertama
Dari perpotongan tsb:
 tarik garis vertikal ke bawah: % N2 (~86);
 tarik garis lurus ke kanan atas: % CO2 (~9);
 tarik garis agak lengkung ikut kontur: % total air (~128)
yang berarti % excess air = % total air – 100 = 128 – 100 = 28%

14
3. Stoikiometri
Pembakaran

15
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)

Tabel pembakaran stoikiometrik beberapa bahan bakar dlm. udara


Fuel mas/mf fs CO2 (% vol.
dry product)
Methane 17,2 0,0581 11,7
Gasoline 14,7 0,0680 14,9
Methanol 6,5 0,1538 15,1
Ethanol 9,0 0,1111 15,1
No. 1 fuel oil 14,8 0,0676 15,1
No. 6 fuel oil 13,8 0,0725 15,9
Bituminous coal 10,0 0,1000 18,2
Wood 5,9 0,1695 20,5

16
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)

17
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)

18
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)

19
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)

20
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)

21
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)

22
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)

23
3. Stoikiometri Pembakaran (lanjutan)

24

Anda mungkin juga menyukai