Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN

Elektrokardiogram (EKG) atau electrocardiogram (ECG) adalah tes medis untuk mendeteksi kelainan
jantung dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung, sebagaimana jantung
berkontraksi. EKG dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi kesehatan seperti aritmia
jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis), dan penyakit
jantung koroner.

Tiga jenis utama EKG, meliputi:

 EKG istirahat (resting ECG) - pasien berbaring. Selama tes pasien tidak diperbolehkan
bergerak, karena impuls listrik lain dapat dihasilkan oleh otot-otot lain selain jantung yang
dapat mengganggu pemeriksaan jantung Anda. Jenis EKG ini biasanya memakan waktu lima
sampai sepuluh menit.

 EKG ambulatory (ambulatory ECG) - EKG ambulatory atau Holter dilakukan dengan
menggunakan alat perekam portabel yang dipakai setidaknya selama 24 jam. Pasien bebas
untuk bergerak secara normal sementara monitor terpasang. Jenis EKG ini digunakan untuk
pasien yang gejalanya intermiten dan mungkin tidak muncul selama tes EKG istirahat. Orang
yang sembuh dari serangan jantung dapat dimonitor dengan cara ini untuk memastikan
ketepatan fungsi jantungnya.

 Test stres jantung - tes ini digunakan untuk merekam EKG pasien sementara pasien
menggunakan alat seperti sepeda atau berjalan diatas treadmill.  Jenis EKG ini
membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit.

   Tujuan

1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia


2. Kelainan-kelainan otot jantung
3. Pengaruh/efek obat-obat jantung
4. Ganguan -gangguan elektrolit
5. Perikarditis
6. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan ventrikel
7. Menilai fungsi pacu jantung.

Indikasi dari penggunaan EKG


Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan
indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas. Analisis sejumlah gelombang dan vektor
normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang penting.

 Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung[1]


 EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung
akut [2]
 EKG membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia)[3]
 EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. blok cabang berkas kanan dan kiri)
[4]
 EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung[5]
 EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli paru atau
hipotermia)[3]

Cara memasang EKG

1. Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG

2. Nyalakan mesin EKG

3. Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan dan kaki tidak saling
bersentuhan

4. Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas alcohol (kalau perlu dada dan
pergelangan kaki dicukur)

5. Keempat electrode ektremitas diberi jelly.

6. Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua pergelangan tangan dan kaki. Untuk
tangan kanan biasanya berwarna merah, tangan kiri berwarna kuning, kaki kiri berwarna hijau dan
kaki kanan berwarna hitam.

7. Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6.

- V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4 berwarna merah

- V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4 berwarna kuning

-V3 di antara V2 dan V4, berwarna hijau

- V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5, berwarna coklat

- V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5, berwarna hitam

- V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu

8. Pasang elektrode dada dengan menekan karet penghisap.

9. Buat kalibrasi, saat ini sudah bersifat otomatis dengan pilihan auto dan manual

10. Rekam setiap lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II panjang (minimal panjang 30 kotak
besar) jika ada aritmia, pakai pilihan manual untuk alat baru.
11. Semua electrode dilepas

12. Jelly dibersihkan dari tubuh pasien

13. Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai

14. Matikan mesin EKG

15. Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun
pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang yang merekam

16.Bersihkan dan rapikan alat

Fungsi dari EKG

Fungsi dari alat EKG itu sendiri adalah untuk merekam segala aktivitas jantung, baik itu aktivitas
normal atau pun tidak normal, lalu mendeteksi ada nya penyakit jantung, gangguan elekrolit seperti
hiperkalemia atau hipokalemia dan juga dapat juga mendeteksi penyakit bukan jantung seperti
contoh nya hipotermia. semua itu dapat terdeteksi oleh alat ekg, dengan cara menggunakan ekg ke
pasien lalu mulai jalankan mesin ekg biarkan alat itu bekerja beberapa menit lalu print hasil rekaman
aktifitas jantung pasien, dan dokter spesialis jantung pun langsung membaca grafik pada kertas
tersebut dan menjelaskan ke pasien bagaimana kondisi jantung nya.

Hasil Pemeriksaan EKG


Pemeriksaan EKG merekam kerja jantung dalam bentuk grafik garis. Grafik ini akan dinilai oleh
seorang dokter ahli. Dokter akan menilai apakah kerja jantung pasien normal atau tidak normal.
Denyut jantung dinilai normal jika:
o Ritme denyut jantung beraturan, biasanya antara 60 – 100 denyut per menit.
o Pola denyut jantung normal
Denyut jantung dinilai abnormal jika:
o Denyut jantung terlalu lambat (kurang dari 60 denyut per menit), atau denyut jantung terlalu cepat
(lebih dari 100 denyut per menit), atau ritme denyut jantung tidak beraturan
o Pola denyut jantung tidak normal

PENGERTIAN EEG

Elektroensefalografi (EEG) adalah merekam aktivitas elektrik di sepanjang kulit kepala. EEG
mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan oleh arus ion di dalam neuron otak.[1] Dalam konteks
klinis, EEG mengacu kepada perekaman aktivitas elektrik spontan dari otak selama periode tertentu,
biasanya 20-40 menit, yang direkam dari banyak elektroda yang dipasang di kulit kepala.

Elektroensefalogram (EEG) adalah Alat untuk merekam aktivitas listrik dari otak dengan
menggunakan pena yang menulis di atas gulungan kertas.[2] Tes ini mampu menunjukkan tanda
penyakit alzheimer dan epilepsy.[2] Sumber lain menjelaskan bahwa EEG adalah sebuah
pemeriksaan penunjang yang berbentuk rekaman gelombang elektrik sel saraf yang berada di otak
yang memiliki tujuan untuk mengetahui adanya gangguan fisiologi fungsi otak.
TUJUAN

EEG digunakan terutama untuk meneliti epilepsy dan penyakit Alzheimer, juga mengidentifikasi
individu yang harus dirujuk untuk melayani pemeriksaan lebih lanjut jika penyakit otak adalah
penyebab dari epilepsinya.[2] EEG biasa digunakan dalam menentukan diagnosis penyakit epilepsi
dengan mengidentifikasi setiap keabnormalan pada otak seperti lesi yang memicu serangan epilepsi.
[2] Dokter dapat menentukan diagnosis dengan mengamati pola kejang pada EEG.[2] Meskipun EEG
digunakan untuk meneliti penyakit epilepsy dan Alzheimer, EEG tidak dapat mendiagnosis penyakit
mental Schizofrenia, alasannya EEG dari orang yang terganggu mentalnya biasanya normal.[2] Tes
EEG juga tidak mungkin dapat membedakan EEG dari orang genius dengan orang yang tidak pintar
karena EEG tes yang relative sederhana tentang distribusi dan kuantitas aktivitas listrik dari otak

Indikasi EEG

1. Penderita Epilepai. Gelombang otak yang normal berada di kisaran angka 30 per detik, tetapi
seorang pasien epilepsi, misalnya, EEG dapat menunjukkan semburan debit normal dalam bentuk
pola gelombang tajam dan paku. Dugaan epilepsi menjadi alasan umum dilakukannya EEG.

2. Gangguan tidur (sepertinarkolepsi)

3. Cedera kepala

4. Infeksi otakPerdarahan otakPenyakit Alzheimer

5. Degenerasi jaringan otak

6. Kondisi metabolik yang mempengaruhi jaringan otak

7. Kondisi hormonal yang mempengaruhi jaringan otak

8. Gangguan tertentu dari sistem saraf pusat

9. StrokeTumor otak

10. Kematian batang otak.

Prosedur EEG

1. Pasien sebaiknya keramas sebelum pemeriksaan EEG, beritahukan kepada pasien, sebelum
perekaman jangan menggunakan minyak rambut dan jangan menggunakan makeup (untuk pasien
wanita), bila menggunakan makeup biasanya akan sulit memasang elektroda pada titik FP1 dan FP2
serta ground. Hal ini untuk memudahkan operator dalam pemasangan elektroda.Semakin bersih
kulit kepala semakin kecil impedansi antara elektroda terhadap kulit kepala

2. Pertama rambut harus bersih, tetapi yang terpenting adalah harus kering. Sejumlah elektroda
akan ditempatkan ke kulit kepala (biasanya antara 8-23 buah, tergantung kondisi yang diselidiki).
Semacam gel mungkin akan dioleskan untuk membantu elektroda agar tetap pada posisinya dan
untuk mengoptimalkan perekaman.
3. Pasien harus dalam keadaan berbaring dan diam untuk menghindari gangguan listrik dari
kontraksi otot lainnya. Adakalanya dokter akan meminta pasien untuk membuka dan menutup mata
dan bernapas berat. EEG umumnya memakan waktu antara 30-60 menit. Terkadang rekaman pada
saat tidur juga diperlukan. Jika pasien adalah bayi atau anak kecil, ada baiknya orangtua menunda
tidur siang anaknya hingga dilakukan EEG. Pada saat perekaman, biasanya pasien dalam kondisi
terlentang, ganjal kepala pasien dengan bantal, pergunakan bantal yang nyaman tapi tidak
mengganggu elektroda yang terpasang. Sebaiknya pergunakan bantal guling kecil (bantal bayi).

4. Sedatif (obat untuk membantu tidur) mungkin diperlukan jika pasien tidak tertidur selama
pemeriksaan.

5. Pemasangan elektroda yang benar (simetris), ukur kepala dengan teknik 10-20 system. Setelah
diukur, berikan tanda dengan pensil khusus EEG atau dengan spidol merah disetiap titik peletakan
elektroda. Dapat pula dengan mengkuncir rambut disetiap titik, agar elektroda dapat menempel
langsung ke kulit kepala tanpa terhalang rambut.

6 Pembersihan tiap titik peletakan elektroda dengan abrasive gel, caranya letakkan abrasive gel ke
lidiwaten / cutton bat kemudian gosok perlahan – lahan dititik yang akan diletakkan elektrodanya.
Penulis menggunakan Nuprep sebagai abrasive gelnya.

7. Elektroda pertama yang dipasang sebaiknya elektroda Ref dan ground, alasannya adalah untuk
memudahkan operator dalam cek impedance, pada mesin EEG buatlah treshhold impedance di
bawah 5Kohm. Semakin kecil nilai impedansinya, semakin baik pemasangannya. Pemasangan
elektroda ground biasanya diletakkan di FPZ dan untuk Elektroda Ref diletakkan di diantara CZ dan
FCZ.

8. Untuk merekatkan elektroda ke kepala, gunakan pasta ten20, pemasangan yang baik adalah pada
saat elektroda yang sudah diberi pasta ten20 kemudian direkatkan ke kepala, akan keluar pasta dari
lubang elektroda (seperti cacing).

9. Elektroda yang sering lepas bila pasien bergerak atau kulit pasien berminyak adalah di titik FP1,
FP2, A1, A2, O1, O2 dan OZ, di titik tersebut selain menggunakan pasta penulis menyarankan
menggunakan microtape, micropore, surgicaltape (pilih salah satu)

10. Setelah memasang elektroda, akan muncul nilai impedansi dilayar monitor. Bila angka dibawah 5
Kohm berarti pemasangan sudah baik. Atau dibeberapa mesin digital EEG ada parameter warna, bila
berwarna hijau nilai di bawah 5 Kohm dan bila di atas 5 Kohm berwarna merah. Parameter warna
tergantung dari masing-masing mesin EEG Lakukan langkah diatas sampai semua elektroda
terpasang.

11. Setelah tes EEG selesai, elektroda akan dilepas dan Anda diperbolehkan untuk bangun. Hasil EEG
perlu dianalisis lebih lanjut oleh dokter ahli saraf atau dokter spesialis gangguan pada otak.
Alodokter  |  Informasi Kesehatan Terlengkap dan
Terpercaya
Login | Daftar

 Penyakit A-Z
o kehamilan
o menstruasi
o infeksi jamur
o alergi
o hubungan intim
o asam lambung
o gangguan pencernaan
 Obat A-Z
 Cari Dokter
 Cari Rumah Sakit
 Tanya Dokter

Tanya Dokter
 Kembali ke komunitas

Buat Pertanyaan

 kegunaan tindakan EEG


  As As

Anggota
Feb 03, 2017 at 11:00 AM

siang dok, saya mau bertanya, mesin EEG itu untuk mengetahui penyakit apa y ?

 dr. Nadia Nurotul Fuadah

Dokter

Feb 03, 2017 at 08:47 PM

Hai As As,

Terimakasih telah bertanya ke Alodokter.

EEG (electroencephalogram, elektroensefalogram) adalah salah satu prosedur


diagnostik yang dilakukan untuk mengukur aktifitas kelistrikan dari otak. Prosedur ini
dilakukan dengan menggunakan sensor khusus, yakni elektroda yang dipasang di
kepala dan dihubungkan melalui kabel menuju komputer. EEG akan merekam
aktifitas elektrik dari otak yang kemudian direpresentasikan dalam bentuk garis
gelombang.

Pasien yang menunjukkan adanya kelainan pada otak diindikasikan untuk menjalani
pemeriksaan EEG, di antaranya yakni:

o Epilepsi atau gangguan kejang lainnya


o Tumor otak
o Cidera kepala
o Disfungsi otak karena berbagai sebab (ensefalopati)
o Ensefalitis
o Stroke
o Gangguan tidur
o Demensia
o Kelainan mental

Selain itu, EEG pun dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar kemungkinan
pasien yang sedang dalam status koma dapat kembali sadar, serta memonitor aktifitas
jantung di bawah pengaruh anestesi.

Selanjutnya, penentuan diagnosis normal atau abnormal ditentukan berdasarkan pola


dari gelombang elektrik otak, yakni:

o Gelombang alpha
o Gelombang beta
o Gelombang delta
o Gelombang theta

Untuk informasi lebih lanjut, sebaiknya Anda berkonsultasi langsung dengan dokter
spesialis syaraf ya..

Semoga membantu.

dr. Nadia Nurotul Fuadah

 Kembali ke komunitas

Artikel Terkait

Hidup Sehat

Bahaya Kecanduan Minuman Beralkohol dan Cara


Menghentikannya

Hidup Sehat

Tetap Tenang Menangani Kejang Demam pada Anak


Kesehatan

Menjelaskan Seputar Prosedur Craniotomy

Kesehatan

Berbagai Fungsi Kelenjar Pineal dalam Tubuh

Kesehatan
Pembengkakan Otak: Kenali Penyebab dan Tanda-tandanya

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait

Ingin bertanya kepada dokter? Atau ingin berbagi pengalamanmu?

Tanya Dokter

pengobatan untuk penyakit epilepsi

By ALAN KRISTANTO

dok , saya mau tanya kenapa penderita epilepsi di resepkan clobazam ? walaupun
sudah ada obat yang di gunakan untuk mencegah kejang

 1 Balasan

15 jam yang lalu

Dijawab oleh Dokter

penyebab dan pengobatan epilepsi

By yesikaltp

Dok saya mau bertanya, mengapa penderita epilepsi bisa kambuh saat melihat cahaya
berkelap-kelip? Tolong segera dijawab ya dok

 1 Balasan

3 hari yang lalu


Dijawab oleh Dokter

Solusi atasi penyakit epilepsi

By Labib Mawahib

Assalamualaikum dok, nama saya labid, saya divonis mengidap epilepsi 4 bulan yang
lalu, usia saya 17 tahun,, setiap saya pergi ke rs

 1 Balasan

4 hari yang lalu

Dijawab oleh Dokter

Lebih Lanjut

 Kesehatan
 Hidup Sehat
 Keluarga




 Tentang Kami
 Apakah anda seorang dokter?
 Advertise with us
 Syarat dan Ketentuan
 Privasi
 Kontak Kami
 Karir

© 2016 Alodokter.com All Rights Reserved...

Anda mungkin juga menyukai