Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Demineralization unit merupakan unit yang bertugas untuk
menghilangkan kandungan garam mineral didalam air hasil olahan dari unit WTU
(Water Treatment Unit). Penghilangan kandungan garam mineral dilakukan untuk
mencegah terjadi kerak dan korosi dalam sistem. Proses demineralisasi dengan
ion exchanger merupakan proses yang sangat efisien untuk menghilangkan
kandungan garam yang terlarut (dissolved solid) yang terdapat didalam air.
Produksi air dari proses demineralisasi sudah mendekati air murni atau
bebas mineral dan trace dari garam-garam dan gas maupun silika. Garam-garam
terlarut dalam air atau dissolved solid ini melalui ion exchanger akan terpisah
menjadi partikel atau ion-ion mineral positif yang disebut kation dan ion-ion
negatif yang disebut anion. Pertukaran ion ini merupakan proses pertukaran secara
kimiawi dengan menggunakan resin sebagai penangkap ion-ion pengotor.
Kualitas air demin yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kualitas resin
yang terdapat dalam ion exchanger. Resin ini juga mempunyai batas kemampuan
untuk menyerap ion-ion pengotor atau biasa disebut dengan tingkat kejenuhan
resin. Jika parameter air demin yang keluar dari ion exchanger melewati batas
standar yang telah ditentukan, maka dapat dikatakan resin yang terdapat pada ion
exchanger yang telah jenuh dan harus dilakukan regenerasi yang bertujuan untuk
mengembalikan kinerja kerja resin itu sendiri. Regenerasi dilakukan dengan cara
mencampurkan resin yang telah jenuh dengan menggunakan regenerant asam atau
basa yang tergantung pada jenis resin baik pada kation atau anion exchanger.
Berdasarkan proses regenerasi resin yang dilakukan, tentunya terjadi
waktu regenerasi resin yang berbeda berdasarkan jumlah total kation dan anion air
umpan serta volume produk yang dihasil per jamnya. Oleh karena itu, penulis
akan melakukan evaluasi terhadap perhitungan waktu regenerasi resin kation dan
anion exchanger pada suatu train yang terdapat di demineralization plant
berdasarkan data kondisi yang digunakan baik secara design maupun aktual.

Laporan Kerja Praktek


PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III 1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahapan proses regenerasi resin yang berlangsung pada kation
dan anion exchanger?
2. Bagaimana cara menghitung waktu regenerasi resin pada kation dan anion
exchanger?
3. Bagaimana pengaruh waktu regenerasi terhadap hasil analisa conductivity
dan kandungan silika?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui tahapan proses regenerasi resin yang berlangsung pada kation
dan anion exchanger.
2. Mengetahui cara menghitung waktu regenerasi resin pada kation dan anion
exchanger.
3. Mengetahui pengaruh waktu regenerasi terhadap hasil analisa conductivity
dan kandungan silika.

1.4. Manfaat
1. Memberikan informasi mengenai tahapan proses regenerasi resin yang
berlangsung pada kation dan anion exchanger.
2. Memberikan informasi mengenai cara menghitung waktu regenerasi resin
pada kation dan anion exchanger.
3. Memberikan informasi mengenai pengaruh waktu regenerasi terhadap
hasil analisa conductivity dan kandungan silika.

1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah


1. Chemical injection yang digunakan pada kation dan anion exchanger
masing-masing adalah H2SO4 dan NaOH.
2. Data operasi yang digunakan adalah rata-rata data aktual demineralization
plant yang diambil pada bulan Maret-Mei 2018.
3. Membandingkan perhitungan waktu regenerasi pada kation dan anion
exchanger berdasarkan perbedaan jumlah total kation dan anion air umpan
serta volume produk yang digunakan.

Laporan Kerja Praktek


PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III 2
1.6. Pelaksanaan Kerja Praktek
Berdasarkan pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan terdapat
beberapa ketentuan dalam mengikuti kegiatan kerja praktek di PT. Pertamina
(Persero) RU III Plaju-Sungai Gerong antara lain, yaitu:
1. Tes mengenai Kesehatan, Keselamatan, Kerja, dan Lingkungan (K3L).
2. Pembuatan ID badge sebagai akses baik untuk area perkantoran maupun
kilang Refinery Unit III.
Pelaksanaan kerja praktek di PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju-Sungai
Gerong dibagi menjadi dua tahapan, yaitu tahap orientasi lapangan dan tahap
pengerjaan tugas khusus. Pada tahap pengerjaan tugas khusus yang dilakukan di
demineralization plant unit utilitas, yaitu dengan judul “Evaluasi Perhitungan
Waktu Regenerasi Resin Kation dan Anion Exchanger pada
Demineralization Plant Pertamina RU III Plaju”.
Adapun tempat dan waktu pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan pada:
Tempat : PT PERTAMINA (PERSERO) RU III Plaju-Sungai Gerong,
Palembang.
Alamat : Jalan Beringin No.1 Plaju, Palembang 30268.
Waktu : 4 Juni 2018 s.d 20 Juli 2018

1.7. Metodologi Kerja Praktek dan Penulisan Laporan


Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek
hingga penulisan laporan adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan melakukan tinjauan lapangan dan diskusi
dengan beberapa pekerja lapangan dan operator. Observasi juga bertujuan
untuk mengambil data dan informasi yang dibutuhkan. Data diambil dari
ruangan control room operation system 6 pada kilang Utilities RU III
Pertamina Plaju.
2. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan kegiatan melakukan pencarian referensi dari
berbagai sumber baik buku atau internet untuk kemudian dibandingkan

Laporan Kerja Praktek


PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III 3
dengan apa yang telah didapatkan selama melakukan kegiatan dilapangan
secara langsung.
3. Wawancara
Wawancara merupakan kegiaran melakukan tanya jawab secara langsung
dengan staff atau pembimbing kerja praktek mengenai sistem utilitas RU
III Pertamina Plaju.

1.8. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dalam pengerjaan laporan kerja praktek ini disusun
dalam beberapa bahasan (bab), antara lain:
1. BAB I: PENDAHULUAN
Pembahasan mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat,
ruang lingkup masalah, pelaksanaan kerja praktek, dan sistematika
penulisan.
2. BAB II: ORIENTASI PABRIK
Penjelasan mengenai sejarah, struktur organisasi, visi dan misi perusahaan,
lokasi, bahan baku, produk, dan deskripsi proses di PT. Pertamina
(Persero) RU III.
3. BAB III: TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan mengenai literatur-literatur yang diperlukan untuk memahami
dan mengerjakan tugas khusus.
4. BAB IV: TUGAS KHUSUS
Penjelasan mengenai metode perhitungan yang digunakan, hasil dan
pembahasan laporan.
5. BAB V: PENUTUP
Penjelasan mengenai penarikan kesimpulan dan saran dari hasil
pengerjaan tugas khusus.

Laporan Kerja Praktek


PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III 4

Anda mungkin juga menyukai