Anda di halaman 1dari 2

STRUKTUR GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKAN

Formasi yang dijumpai di daerah penyelidikan adalah Formasi Barisan (Pb) dan Intrusi Granit (Kgr).
Formasi Barisan terdiri atas filit, slate, batugamping, hornfels dan metagreywacke. Pada batuan
metamorf ini foliasi berkembang baik. Ketebalan formasi mencapai 3500 m (Rosydi dkk, 1996). Formasi
Barisan diintrusi oleh batuan granit Kgr pada zaman Kapur. Intrusi ini membawa mineralisasi emas
seperti dijumpai di daerah Sapat (Rosydi dkk, 1996).

Batuan granit (Kgr) bersusunan granodiorit sampaik granit dengan bintik-bintik mineral mafik,
setempat terubah. Tubuh intrusi dijumpai sebagai stock.

Interpretasi SRTM diduga Struktur geologi yang dijumpai di daerah ini dengan kelurusan berarah
baratlaut – tenggara. Beberapa kelurusan struktur bervariasi berarah timur – barat, utara – selatan dan
timurlaut – baratdaya. Struktur sesar baratlaut – tenggara diduga sebagai sesar mendatar dengan gaya
utama berasal dari selatan. (Gambar SRTM)

Sesar mendatar (dekstral) ini terbentuk bersamaan dengan kehadiran batuan Intrusi Granit (Kgr) pada
zaman Kapur (Rosydi dkk, 1996). Berikut de Coster (1973 1974 dalam Dahlius dan kawan-kawan (2019)
menjelaskan orogenesa (deformasi) daerah ini sebagai berikut.

1. Orogenesa pertama pada Mawsozoikum Tengah mengakibatkan batuan Paleozoikum dan


Mesozoikum Awal mengalami perlipatan, pengangkatan, pensesaran, metamorftisme, dan penerobosan
oleh tubuh granit. Deformasi ini membentuk kelurusan struktur baratlaut – tenggara, sejajar dengan
batas sebaran batuan pra-Tersie. Pada fase ini mulai terbentuk sesar dekstral baratlaut – tenggara.

2. Fase ke 2 terjadei Kapur – Eosen, membentuk pola struktur utara – selatan, sebagai transform fault

Akibat deformasi pertama dan kedua membentuk konfigurasi batuan berupa half graben, hors, dan fault
block (Adiwijaya dan de Coster, 1073; de Coster 1974; Pulunggono dkk, 1992; dalam Dahlius dan kawan-
kawan (2019). Terbentuk sesar dekstral hampir utara – selatan, baratlaut utara – tenggara selatan.

3. Deformasi ke 3 pada Plio – Plistosen, membentuk struktur dengan pola jurus baratlaut – tenggara.

Mineralisasi

Mineral bijih ditemukan di bagian timur areal KP oleh team survey (Dahlius, A. Z, Nayarudin N. Rahmat,
2019) berupa mineral sulfide dan mineral oksida.
References

Dahlius, A. Z, Nayarudin N. Rahmat, 2019, Laporan akhir Kegiatan Eksplorasi Pendahuluan, PT. Bumi
Indonesia Bersinar,Padang Aro, Solok Selatan, Sumtra Barat, 3 – 18 Oktober 2019.

Kecamatan Sungai Pagu/Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatra Barat, Indonesia.

Rosidi, H.M.D., Tjokrosapoetro, B., Pendowo, Gafoer, S. dan Suharsono, 1996, Peta Geologi Lembar
Painan dan Bagian Timurlaut Muara Siberut, Sumatra, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi,
Sekarang PSG (Pusat Survery Geologi), Bandung.

Anda mungkin juga menyukai