Dwi Iswanti Nim. A01301843
Dwi Iswanti Nim. A01301843
Disusun Oleh:
DWI ISWANTI
A01301843
i
ii
iii
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
KTI, Agustus 2016
Dwi Iswanti1, Rina Saraswati2, M. Kep. Ns
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.S DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR DI DESA
SEMONDO KECAMATAN GOMBONG
Latar Belakang: Keluarga Berencana (KB) adalah usaha suami istri untuk
mengukur jumlah dan jarak anak dengan menggunakan kontrasepsi dan
perencanaan keluarga. Pada pasangan usia subur (PUS) kendala untuk memilih
alat kontrasepsi terkait dengan keuntungan dan kerugian, untuk itu perlu
dilakukannya pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan PUS.
Tujuan Penulisan: untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan
dengan pemenuhan kebutuhan belajar.
Asuhan Keperawatan: Saat dikaji pada tanggal 09 Juni 2016, pukul 11.00 WIB
didapatkan data klien mengatakan masih bingung untuk memilih penggunaan KB
yang akan digunakan, ibu klien mengatakan memiliki riwayat DM, jarang
berolahraga, kaki terasa kaku dan kesemutan. Intervensi dan implementasi yang
dilakukan melakukan pendidikan kesehatan mengenai alat kontrasepsi, dan
mengajarkan senam kaki DM. Hasil evaluasi hari keempat di dapatkan keluarga
sudah lebih faham mengenai metode kontrasepsi, dan sanam kaki.
Kesimpulan: Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dalam
keluarga, sehingga dapat memudahkan PUS untuk pemilihan alat kontrasepsi.
iv
DIPLOMA III OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH GOMBONG SCHOOL OF HEALTH SCIENCE
Nursingg care report, August 2016
Dwi Iswanti1, Rina Saraswati2, M. Kep. Ns
v
KATA PENGANTAR
vi
5. Segenap dosen dan staf karyawan STIKES Muhammadiyah Gombong
yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan materi selama
penulis menempuh pendidikan.
6. Keluarga Tn. S sebagai klien yang diberikan asuhan keperawatan dan
peran aktifnya dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah.
7. Kedua orang tuaku ayah dan ibuku (Dulah Khaeri & Fatimah) yang telah
dengan sabarnya membesarkan, mendidik, memberikan semangat
danmenyekolahkan sampai sejauh ini.
8. Kakak perempuanku Murtiningtiyas dan adik-adiku Imam Arifudin dan
Nuraini Azizah yang selama ini telah memberikan dorongan dan semangat
selama menempuh pendidikan serta membantu menghilangkan kejenuhan
selama dirumah.
9. Teman–teman kelompoku Yuyun Tity Wahyuni, Yuliana Sari,Sofiani,
Yudi Prasetyo, Yusuf Bachtiar, yang telah membantu memberikan
dorongan dan motivasi serta membantu penulis dalam pengumpulan
materi.
10. Teman-teman seperjuangan dan sahabatku yang telah memberikan saran
dan bantuannya sehigga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga Alloh SWT selalu berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya
kepada kita semua, amin.Penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini
masih banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun metode penulisan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik dari semua pihak
yang bersifat membangun demi perbaikan Karya Tulis ilmiah ini dimasa yang
akan datang.Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi perkembangan dunia keperawatan selanjutnya, Amin.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
2. Gaya Hidup Kurang Gerak............................................................. 27
B. Analisa Inovasi Tindakan Keperawatan............................................... 30
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 33
B. Saran..................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk meningkatkan kepedulian
dan peran masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran, binaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera (UU No.10 tahun 1992). KB
merupakan usaha suami dan istri untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
dinginkan, melalui usaha penggunaan alat kontrasepsi atau pencegahan kehamilan
dan perencanaan keluarga (Purwoastuti & Walyani, 2015).
Kebutuhan belajar mengenai KB di dalam keluarga sangat penting untuk
meningkatkan tingkat pengetahuan dan pemahaman keluarga mengenai KB, dan
dapat membantu keluaga dalam mengambil keputusan KB yang akan dipilih
sesuai dengan kebenaran yang ada (Lucky & Titik, 2013). Belajar adalah
perubahan untuk memperoleh tingkah laku yang lebih baik (Aunurahman, 2010).
Meningkatkan kebutuhan belajar dapat dilakukan suatu tindakan pemberian
konseling tentang pemilihan metode kontrasepsi yang tepat untuk memberikan
pemahaman bahwa penggunaan alat kontrasepsi yang tepat dapat memberikan
manfaat bagi kesehatan dirinya sendiri selain untuk mengatur jarak kehamilan
(Purwoastuti & Walyani, 2015).
Menurut Lucky & Titik (2013) kurang berhasilnya program KB,
diantaranya karena dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang pemilihan
alat kontrasepsi yang tepat. Pengetahuan adalah kemampuan kognitif yang paling
rendah, tetapi sangat penting karena dapat membentuk perilaku seseorang
individu. Bertambahnya pengetahuan yang didapat oleh para akseptor KB dapat
membantunya dalam mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan
kebenaran yang ada.
Berdasarkan hasil dari United Nations (2015) bahwa 12% dari perempuan
menikah di perkirakan memiliki pengetahuan yang belum terpenuhi untuk
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah adalah mahasiswa
mampu menjelaskan asuhan keperawatan bagi pasien dengan masalah
gangguan pemenuhan kebutuhan belajar.
2. Tujuan Khusus
Tujuah khusus dari penulisann karya tulis ilmiah ini adalah:
a. Mahasisiwa mampu memaparkan hasil pengkajian pada klien
dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan belajar.
b. Mahasiswa mampu memaparkan hasil analisa data pada klien
dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan belajar.
c. Mahasiswa mampu memaparkan intervensi keperawatan pada klien
dengan masalah gangguan belajar.
d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi tindakan keperawatan
yang sesuai dengan intervensi keperawatan.
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil dari implementasi yang
telah dilakukan.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Keilmuan
Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi kajian, acuan serta
bacaan dalam studi literature dalam konteks karya tulis ilmiah
untuk mengatasi masalah KB di dalam keluarga.
5
2. Manfaat Aplikatif
a. Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan informasi untuk
pentingnya penggunaan alat kontrasepsi bagi PUS.
b. Karya Tulis Ilmiah ini dapat meningkatkan peran perawat
komunitas dan pihak puskesmas untuk memberikan informasi
mengenai KB.
c. Karya Tulis Ilmiah ini dapat mengoptimalkan peran keluarga
dalam penggunaan KB.
DAFTAR PUSTAKA
DINKES Jateng. (2013). Provil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah.
Lucky & Titik. (2013). Buku Ajar Kependudukan dan pelayanan KB.
Jakarta:EGC.
Purwoastuti & Walyani. (2015). Panduan Materi Kesehatan Reproduksi & KB.
Yogyakarta: Pustaka baru press.
RIKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2013. Badan Penelitian
dan Perkembangan Kesehatan RI tahun. 2013.
Kontrasepsi Adalah?
Kerugiannya?
Selalu hrs memakai kondom yg baru
Selalu hrs ada persediaan
Kadang-kadang ada yg tdk
tahan (alergi) terhadap karetnya
Senam Kaki A. Pengertian C. Langkah-Langkah
Gerakan:
Diabetes Millitus a. Posisi kan pasien duduk tegak di atas
bangku dengan kaki menyentuh lantai
B. Manfaat
c. Dengan meletakkan tumit salah satu
kaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki
diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkat ke atas. Cara ini dilakukan
bersamaan pada kaki kiri dan kanan
a. Memperbaiki sirkulasi darah secara bergantian dan diulangi
Di Susun Oleh: b. Memperkuat otot-otot kecil sebanyak 10kali.
DWI ISWANTI (A01301843) c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan
STIKES MUHAMMADYAH GOMBONG
paha
2016 e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian g. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kedua bagian koran.
ujung kaki diangkat ke atas dan buat kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan 2) Sebagian koran di sobek-sobek menjadi
gerakan memutar dengan pergerakan pada kecil-kecil dengan kedua kaki
ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan
pergelangan kaki sebanyak 10 kali. 3) Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan
kembali ke lantai. Ulangi sebanyak 10 kali. tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobek
kan kertas pada bagian kertas yang utuh.
4) Bungkus semuanya dengan kedua kaki
menjadi bentuk bola
Disusun Oleh :
DWI ISWANTI
NIM. A01301843
G. SETTING TEMPAT
A C D
Keterangan:
A :Mahasiswa dwi
B :Ny.Y
C :Perawat Ny.I
D : Dosen Pembimbing
H. SUSUNAN ACARA
I. KRITERIA EVALUASI
1) Evaluasi Struktural
a. Satuan Acara Pembelajaran sudah siap sesuai dengan masalah
keperawatan.
b. Kontak waktu sudah tepat dengan pasien dan keluarganya.
c. Media sudah disiapkan yaitu lembar balik dan leaflet
2) Evaluasi Proses
a. Media dapat digunakan dengan baik.
b. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu kontrak.
c. Anggota keluarga dapat mengikuti sampai selesai.
3) Evaluasi Hasil
a. Pasien dapat menyebutkan macam- macam KB yang aman untuk ibu
menyusui
b. Pasien dapat menyebutkan cara penggunaan dari macam- macam alat
kotrasepsi
c. Pasien dapat menyebutkan manfaat dari alat kotrasepsi yang di
gunakan
d. Pasien dapat menyebutkan efek samping dari macam- macam alat
kontrasepsi
e. Pasien mengetahui kontrindikasi dari macam –macam penggunaan
alat kontrasepsi
Lampiran:
A. Pengertian KB:
adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan.
Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau
alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut
termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan
keluarga.
B. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk
mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan.
C. Macam- Macam KB yang dapat digunakan untuk ibu menyusui:
1. KB MINI PIL
Mini pil adalah pil yang mengandung progestin saja tanpa estrogen.
Dengan dosisi kecil yaitu 0,03-0,05 mg, pil ini disebut pil ibu
menyusui.
Manfaat: Cocok untuk perempuan, sangat efektif untuk pada masa
laktasi, dosis rendah, tidak menurunkan produksi ASI.
Kerugian: Digunakan setiap hari dalam waktu yang sama, peningkatan
atau penurunan berat badan, bila lupa kegagalan lebih besar.
2. KB IMPLANT
Adalah 1 atau 6 kapsul (seperti korek api) yg dimasukkan ke bawah
kulit lengan atas, secara perlahan melepaskan hormon progesteron
selama 3 atau 5 tahun .Tingkat keberhasilan 97-99%. Keuntungannya:
1. Tdk menekan produksi ASI
2. Praktis dan efektif
3. Tdk hrs mengingat-ingat
4. Masa pakai jangka panjang (3-5 tahun)
5. Kesuburan cpt kembali setelah pengangkatan
6. Dpt digunakan untuk yg tdk cocok dgn hormone estrogen
Kerugiannya:
1. Pemasangan hrs dgn petugas kesehatan yg terlatih
2. Dpt menyebabkan perubahan pola haid
3. Pemakai tdk dpt menghentikan pemakaiannya sendiri
Cara pemasangannya:
Saat yg tepat adalah pada saat haid/ 1-2 hari setelah menstruasi
Efek sampingnya:
Gangguan siklus haid
Keluar bercak-bercak darah/ pendarahan yg lebih banyak selama
menstruasi
Pembengkakan (hematoma) dan nyeri
Pusing dan mual (jarang terjadi)
Perubahan berat badan
Kontraindikasi:
Hamil atau diduga hamil
Pendarahan di vagina yg tdk tahu penyebabnya
Penyakit jantung, varises, kencing manis, darah tinggi, dan kanker
3. KB SUNTIK
Hormon progesteron yg disuntikkan ke bokong/ otot panggul lengan atas
tiap 3 bln atau 1 bln (hormonestrogen) .Tingkat keberhasilan (efektifitas) >
99%, sangat efektif .
Keuntungannya
Praktis, efektif, dan aman
Tdk mempengaruhi ASI, Cocok untuk ibu menyusui
Tdk terbatas umur
Efek Samping:
1. Pusing, mual (jarang terjadi)
2. Kadang-kadang menstruasi tdk keluar selama 3 bln pertama
3. Kadang-kadang terjadi pendarahan yg bnyk pada saat
menstruasi
4. Keputihan
5. Perubahan berat badan
Kontra indikasi (yg tdk boleh menggunakan):
Ibu hamil
Pendarahan di vagina yg tdk tahu sebabnya
Tumor
Penyakit jantung, lever (hati), darah tinggi, dan
kencing manis
Sedang menyusui bayi < 6 minggu
6. KB IUD
Alat kontrasepsi yg dimasukkan ke dlm rahim yg bentuknya bermacam-
macam, terbuat dari plastik, plastik yg dililit tembaga atau tembaga
bercampur perak yg dpt berisi hormon. Waktu penggunaannya bisa sampai
10 tahun.
Keuntungannya:
Praktis dan ekonomis
Kesuburan segera kembali jika dibuka
Tdk hrs mengingat seperti Pil
Tdk menganggu pemberian ASI
Kerugiannya
Dpt keluar sendiri apabila ukuran IUD tidak cocok dgn
ukuran rahim pemakai
7. KB KONDOM
Kondom adalah alat kontrasepsi yang dual proteksi, maksudnya
adalah bahwa kondom selain dapat mencegah kehamilan, juga dpt
mencegah penularan penyakit seksual .Tingkat keberhasilan
(Efektifitas) 80-95%
Keuntungannya:
Murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter
Mudah dan dapat dipakai sendiri
Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
Kerugiannya:
Selalu hrs memakai kondom yg baru
Selalu hrs ada persediaan
Kadang-kadang ada yg tdk tahan (alergi) terhadap karetnya
Tingkat kegagalannya cukup tinggi, bila terlambat
memakainya
Dapat sobek bila memasukkannya tergesa-gesa
PRE PLANNING KUNJUNGAN KE: 03
IMPLEMENTASI dan EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN PADA
KELUARGA Tn. S KHUSUSNYA PADA Ny. S DI DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG
Disusun Oleh :
DWI ISWANTI
NIM. A01301843
G. SETTING TEMPAT
A
Keterangan:
A :Mahasiswa dwi
B :Ny.S
H. SUSUNAN ACARA
H. KRITERIA EVALUASI
1) Evaluasi Struktural
a. Satuan Acara Pembelajaran sudah siap sesuai dengan masalah
keperawatan.
b. Kontak waktu sudah tepat dengan pasien dan keluarganya.
c. Media sudah disiapkan yaitu lembar balik dan leaflet
2) Evaluasi Proses
a. Media dapat digunakan dengan baik.
b. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu kontrak.
c. Anggota keluarga dapat mengikuti sampai selesai.
3) Evaluasi Hasil
a. Pasien dapat menjelaskan pengertian senam kaki
b. Pasien dapat menjelaskan manfaat senam kaki
c. Pasien dapat memahami gerakan senam kaki
d. Pasien dapat memprktekan senam kaki
LAMPIRAN TEORI
SENAM KAKI
A. PENGERTIAN
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki.
B. MANFAAT
1. Secara garis besar tujuan dari senam kaki diabetik adalah:
2. Memperbaiki sirkulasi darah
3. Memperkuat otot-otot kecil
4. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
5. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
6. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
C. LANGKAH-LAGKAH SENAM KAKI
1. Posisi kan pasien duduk tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh
lantai
Disusun Oleh :
DWI ISWANTI
NIM. A01301843
Tahun 2015
PRE PLANNING KUNJUNGAN KE- 1
I. LATAR BELAKANG
A. DATA YANG PERLU DIKAJI LEBIH LANJUT
Keluarga adalah unit rekecil dalam masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang bekumpul disuatu tempat
tinggal dibawah satu atap dan saling bergantung. Keperawatan
kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditunjukan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat
dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana.
Sebelum kita menentukan masalah dari suatu keluarga maka harus
dilakukan pengkajian keluarga secara menyeluruh secara actual.
B. MASALAH KEPERAWATAN
Belum diketahui
II. RENCANA KEPERAWATAN
A. DIAGNOSA
-
B. TUJUAN UMUM
Tujuan Umum dilakukan proses pengkajian adalah untuk mendapatkan
data secara actual untuk merumuskan sebuah masalah keperawatan.
A. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dilakukan pengkajian antara lain:
a. Membangun Bina Hubungan Saling Percaya dengan keluarga.
b. Menemukan suatu masalah dalam keluarga tersebut.
c. Dapat mengkaji data umum, riwayat dan tahap perkembangan
keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress
dan koping, harapan keluarga seta pemeriksaan fisik.
1. RANCANGAN KEGIATAN
A. Metode
Metode yang digunakan dalam proses pengkajian yang dilakukan
adalah: Wawancara
B. Media dan Alat
Media dan Alat yang digunakan dalam pengkajian keluarga yang
dilakukan antara lain:
a. Alat Tulis
b. Form Pengkajian Keluarga
c. Tensimeter
d. Stetoskop
D. Setting Tempat
A
Keterangan:
A : Pengkaji
B B : Keluarga
C : Keluarga
C
E. Susunan Acara
No. Acara Kegiatan
1. Pembukaan a. Memberi salam
(5 Menit) b. Orientasi dan Validasi perasaan
c. Menjelaskan tujuan
d. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan a. Menanyakan tentang data umum keluarga
(60 menit) b. Menanyakan tentang riwayat dan tahap
perkembangan keluarga
c. Menanyakan tentang lingkungan
d. Menanyakan tentang struktur keluarga
e. Menanyakan tentang fungsi keluarga
f. Menanyakan tentang stress dan koping
g. Menanyakan tentang harapan keluarga
h. Melakukan pemeriksaan fisik
3. Penutup a. Memvalidasi data yang telah didapat
(5 menit) b. Validasi perasaan
c. Kontrak pertemuan selanjutnya
d. Berpamitan mengucapkan salam
F. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
a) Mempersiapkan daftar pertanyaan satu hari sebelum
melakukan pengkajian keluarga.
b) Membuat Pre Planning satu hari sebelum pengkajian.
c) Mempersiapkan Form Pengkajian Keluarga.
d) Mempersiapkan alat tulis dan alat untuk pemeriksaan
b. Proses
a) Seluruh anggota keluarga ada dirumah saat pengkajian.
b) Seluruh anggota keluarga aktif saat dilakukan pengkajian.
c) Dapat terjalin BHSP yang baik anggota keluarga dapat
terbuka.
c. Hasil
a) Dapat mengkaji data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan serta struktur
keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping, harapan
keluarga dan pemeriksaan fisik.
b) Keluarga dapat bercerita dan terbuka.
c) Menemukan suatu masalah dalam keluarga tersebut.
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
Disusun oleh :
DWI ISWANTI
NIM. A01301843
1
A. PENGKAJIAN
1) DATA UMUM
1. Nama Keluarga(KK) : Tn. S
2. Alamat : Ds. Semondo, Kec.Gombong, Kebumen
3. Pekerjaan KK : Pedagang
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga : 7
NO NAMA JK HUB.KK UMUR PENDIDIKAN IMUNISASI
Kepala
1 Tn.S L Keluarga 59 th SD
th
2 Ny.S P Isteri 52 SD
3 Ny.R P Anak 29 th SMP
4 Ny.Y P Anak 26 th SMP
5 An.B P Cucu 5 th TK Lengkap
6 An.F L Cucu 4 th - Lengkap
7 An.K P Cucu 3 bulan - BCG, DPT
Genogram:
2
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
6. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S termasuk keluarga besar, terdiri dari suami, istri, 2
anak dan 3 cucu.
7. Suku
Keluarga Tn.S memiliki suku jawa, bahasa yang di gunakan sehari-
hari bahasa jawa, dan di dalam keluarga Tn.S tidak ada budaya
yang mempengaruhi kesehatan.
8. Agama
Keluarga Tn.S menganut agama Islam, keluarga taat dalam
menjalankan ibadah sesuai keyakinannya. Di dalam keluarga Tn.S
tidak ada kepercayaan yang mempangaruhi kesehatan.
9. Status Sosek Keluarga
Tn.S memiliki pekerjaan sebagai pedagang ayam. Keluarga Tn. S
mendapat penghasilan hidup dari hasil dagangnya, dan dari
penghasilan anaknya. Penghasilan keluarga Tn. S kira-kira 1
juta/bln. Dari penghasilan tersebut di gunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Di rumah keluarga Tn. S terdapat 1 sepeda
motor,1 TV, 1 kulkas, 1 sepeda, dan 1 kompor gas.
10. Aktivitas Rekreasi
Ketika malam hari anggota keluarga Tn.S menggunakan waktunya
untuk berkumpul bersama keluarga menonton TV. Keluarga Tn.S
juga senang berekreasi ke pantai jika musim lebaran.
3
2) RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN
3) LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Luas rumah keluarga Tn.S adalah ± …m², dengan kepemilikan sendiri.
Terdiri dari 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 wc dan1 kamar
mandi. Keluarga memiliki sumur yang terletak di belakang rumah.
Jarak septic tank dengan sumur ±10m, dan terletak di belakang rumah.
Tempat pembuangan air limbah terletak di belakang rumah, dan
4
tempatnya tertutup. Bak mandi bersih dikuras seminggu 2x. Di rumah
Tn. S terdapat ± 3 jendela. Pencahayaan dalam rumah cukup, baik
pencahayaan dari lampu-lampu yang dipakai juga pencahayaan alami
dari sinar matahari. Kondisi rumah bersih, keluarga mengatakan selalu
membersihkan lingkungan rumah. Peralatan dapur tertata rapi, dapur
telihat bersih . Sumber air yang biasa digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari berasal dari air sumur milik pribadi, air terlihat bersih,
jernih dan tidak berbau.
2. Denah Rumah
B
Septic
sumur tank
S U
Dapur
T
wc K .M
Kamar 3 Kamar 1
pintu
Kamar 2 R. tamu
4) STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Diantara anggota keluarga terjalin hubungan yang harmonis. Dalam
sehari-hari keluarga berkomunikasi menggunakan bahasa jawa, dan untuk
berkomunikasi dengan anak/saudara yang jauh menggunakan alat
teknologi HP.
2. Struktur Kekuatan keluarga
Dalam menghadapi permasalahan yang terjadi dalam keluarga, biasanya
dilakukan musyawarah bersama antar anggota keluarga. Sistem
pengambilan keputusan biasanya di tentukan oleh kepala keluarga dari
hasil pendapat anggota keluarga.
3. Struktur peran
a) Tn. S
Peran Formal
6
Tn.S sebagai seorang suami dan kepala keluarga, mencari nafkah untuk
menghidupi keluarganya.
Peran Informal
Tn.S sebagai seorang yang dihormati dan di taati oleh anggota keluarga,
sekaligus pengambil keputusan dalam keluarga.
b) Ny. S
Peran Formal
Ny. S sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga
Peran Informal
Ny. S sebagai ibu yang di sayangi oleh anak-anaknya dan sekaligus
sebagai pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya.
c) Ny.R
Formal
Ny.R sebagai pengganti anak tertua, sekaligus sebagai ibu rumah tangga
Informal
Ny.R sebagai ibu yang di sayangi oleh anaknya dan sekaligus sebagai
pendidik dan pelindung bagi anaknya.
d) Ny.Y
Formal\
Ny.Y sebagai anak terakhir dan sekaligus sebagai ibu rumah tangga.
Informal
Ny.Y sebagai ibu yang disayangi oleh anaknya dan sekaligus sebagai
pendidik dan pelinduung bagi anak-anaknya.
e) An.B
Peran Formal
An.B sebagai anak dari Ny.R sekaligus sebagai cucu di dalam keluarga,
dan sebagai siswi anak TK
Peran Informal
-
7
f) An.F
Peran Formal
An. F sebagai anak dari Ny.Y sekaligus sebagai cucu di dalam keluarga,
dan sebagai siswa anak PAUD
Peran Informal
-
g) An.K
Peran Formal
An.K sebagai anak ke-2 dari Ny.Y sekaligus sebagai cucu di keluarga.
Peran Informal
-
4. Nilai dan norma budaya
Nilai yang terapkan dalam keluarga Tn.S adalah menerapkan etika dan
sopan santun dalam bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain. Hidup
untuk tidak mementingkan diri sendiri, menghormati orang yang lebih tua,
saling menyayangi satu sama lain. Budaya yang di terapkan dalam
keluarga Tn.S adalah solat 5 waktu, mandi 2x sehari, selalu cuci tangan
sesudah dan sebelum makan, mendidik anak untuk menjadi anak soleh dan
berbakti kepada orang tua.
5) FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn.S termasuk keluarga yang harmonis, interaksi dalam keluarga
terjalin baik antar anggota keluarga dan saling menghormati,
memperhatikan, membantu, melindungi, dan menyayangi satu sama lain
sehingga tidak ada istilah pilih kasih di dalam keluarga Tn.S.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan keluaga Tn.S dengan masyarakat terjalin sangat dekat dan
harmonis antar tetangga satu dengan yang lainnya. Anggota keluarga Tn.S
sering berkumpul mengikuti kegiatan yang di laksanakan dalam
masyarakat. Seperti kegiatan yasinan, arisan, PKK dll.
8
3. Fungsi Perawatan keluarga
A. Mengenal masalah
Ny.Y belum paham mengenal masalah tentang KB, dan masih bingung
untuk KB yang akan digunakan. Ny.S sudah mulai faham tentang penyakit
DM yang dialaminya, beliau rutin melakukan pemeriksaan di puskesmas,
dan rutin dalam minum obat, tetapi Ny. S mengatakan jarang untuk
berolahraga.
B. Memutuskan masalah
Ny.S mengatakan jika terdapat anggota keluarganya yang sakit di bawa ke
tenaga kesehatan terdekat, atau puskesmas.
C. Merawat anggota keluarga
Keluarga Tn.S belum terlalu tau tentang bagaimana cara merawat anggota
keluarganya yang sakit dengan benar , paling hanya diberi obat yang
diberikan oleh dokter dan menyuruhnya untuk beristirahat.
D. Memodifikasi Lingkungan
Halaman rumah Keluarga Tn.S terlihat bersih ,pencahayaan di rumah baik
, lantai rumah terbuat dari keramik ,tehel dan terlihat bersih.
E. Memanfaatkan
Keluarga sudah dapat menggunakan fasilitas yang ada, bila ada anggota
keluarga yang sakit maka dibawa berobat ke dokter/ puskesmas terdekat
terlebih dahulu bila tidak kunjung sembuh di bawa ke Rumah Sakit
dengan menggunakan kartu Indonesia sehat.
4. Fungsi reproduksi
Ny.S mempunyai 3 anak, terdiri dari 2 perempuan dan 1 laki- laki. 3 anak
tersebut sudah berumah tangga, beliau mengatakan dahulu dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga memakai alat kontrasepsi Spiral
dan sudah dilepas 5bulan yang lalu.
Ny.Y mempunyai 2 orang anak, 1 anak laki-laki, dan 1 perempuan, klien
mengatakan sebelum hamil yang ke 2 klien menggunakan KB Implan.
5. Fungsi ekonomi
9
Tn. S sebagai tulang punggung keluarga, Ny. S bekerja sebagai Ibu rumah
tangga. Penghasilan yang didapat cukup untuk biaya kehidupan sehari-
hari.
6) STRES DAN KOPING
1. Stressor jangka pendek dan panjang
Stresor jangka pendek keluarga: Ny.Y masih bingung untuk memilih KB
yang akan digunakan. Ny.S takut jika kadar gulanya naik.
Stressor jangka panjang keluarga: Ny.Y mengatakan takut jika KB nya
gagal karena saat ini banyak yang gagal menggunakan KB yang dipilih.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga selalu berusaha dan berdoa supaya selalu di beri kesehatan untuk
semua anggota keluarga.
3. Strategi koping yang di gunakan
Dalam mengatasi suatu permasalahan yang di hadapi keluarga Tn. S
biasanya di lakukan musyawarah terlebih dahulu antar anggota keluarga.
Jadi sebelum kepala keluarga mengambil keputusan menanyakan pendapat
terlebih dahulu dari anggota keluarga.
4. Stertegi adaptasi disfungsional
Biasanya jika anak tidak bisa dinasehati hanya didiamkan saja karena
sudah besar, sudah bisa berfikir mana yang baik dan mana yang buruk.
7) HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap supaya anggota keluarga selalu diberikan kesehatan,
dan diberikan kemudahan dalam menjaga kesehatannya.
10
. Pemeriksaan Fisik
13
B. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
DO:
- Bulan ini klien belum dilakukan
pengecekan gula darah, fisik
klien tampak tidak bugar, lesu
dan lemas.
15
a. Tinggi 1
b.Rendah
c. Sedang
4 Menonjolnya 2/2 1 2 Masalah harus
masalah: 1 ditangani
a. Masalah berat 0
harus di tangani
b. Ada masalah
tetapi tidak perlu
segera ditangani
c. Masalah tidak
dirasakan
JUMLAH 2 5/6
16
untuk dicegah: 2
a. Tinggi 1
b.Rendah
c. Sedang
4 Menonjolnya ½ 1 2 Masalah berat
masalah: 1 harus ditangani
a. Masalah berat 0
harus di tangani
b. Ada masalah
tetapi tidak perlu
segera ditangani
c. Masalah tidak
dirasakan
JUMLAH 2 3/6
17
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan Tujuan Evaluasi Evaluasi Rencana
keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar Keperawatan
Defisiensi Setelah dilakukan A. Keluarga mampu Respon 1. Pengertian KB 1. Jelaskan
Pengetahuan tindakan mengenal. Verbal adalah usaha untuk pengertian
(00126) keperawatan Setelah dilakukan mengukur jumlah tentang KB
selama 2 hari intervensi selama dan jarak anak yang 2. Jelaskan
pada keluarga 1x30 menit, keluarga di inginkan. pengertian
Tn.S, keluarga mampu memahami: 2. Pengertian alat tentang
dapat memahami 1. Pengertian KB Kontrasepsi adalah Alat
macam-macam 2. Pengertian alat suatu cara yang kontrasepsi
KB secara jelas. kontrasepsi bertujuan untuk 3. Jelaskan
3. Macam- macam mencegah macam-
KB yang pembuahan sehingga macam alat
diperbolehkan tidak terjadi kontrasepsi
untuk ibu kehamilan. yanga dapat
menyusui 3. Macam KB yang digunakan
4. Cara penggunaan, diperbolehkan ibu untuk ibu
18
kelebihan dan menyusui: Mini pil, menyusui
efek samping dari KB suntik, Implant, 4. Jelaskan
macam- macam Spiral, dan Kondom cara
alat kontrasepsi 4. Cara penggunaan, penggunaan
5. Kontraindikasi kelebihan, efek , kelebihan,
dari macam- samping dari dan efek
macam alat macam-macam alat samping
kontrasepsi kontrasepsi berbeda. dari
Terlampir di LB. macam-
5. Kontraidikasi dari macam alat
macam- macam alat kontrsepsi
kontrasepsi berbeda 5. Jelaskan
. Terlampir di LB. kontraindik
asi dari
macam-
macam alat
kontrasepsi.
B. Keluarga mampu Respon Keluarga dapat Memahami berikan motivasi
19
memutuskan untuk Verbal lebih jelas tentang macam- keluarga supaya
meningkatkan atau macam alat kontrasepsi, dan klien bisa
memperbaiki mampu memilih alat menggunakan alat
kesehatan. kontrasepsi yang akan kontrasepsi
Setelah dilakukan digunakan. secepatnya.
kunjunan, keluarga
berpartisipasi dalam
memutuskan
perawatan kesehatan.
C. Keluarga mampu Respon Keluarga dapat berikan penjelasan
merawat. Psikomotorik memutuskan untuk kontrol kapan klien harus
Setelah dilakukan setelah menggunakan alat kontol ulng setelah
kunjungan, keluarga kontrasepsi penggunaan alat
mampu untuk kontrasepsi.
mengontrol efek
samping yang
dialami.
D. Keluarga mampu Respon Keluarga bersedia untuk motivasi keluarga
20
memanfaatkan Verbal berkonsultasi dengan tenaga untuk berkonsultasi
fasilitas kesehatan. kesehatan yang ada. ke tenaga
Setelah dilakukan kesehatan yang
kunjungan , keluarga ada, mengenai
mampu penggunnaan KB
mengguanakan yang akan
fasilitas kesehatan digunakan.
yang ada.
21
hari, keluarga mampu pasien DM untuk langkah senam kaki
keluarga mengenal: mencegah 4. Praktekan langkah
mampu - Pengertian senam terjadinya luka senam kaki
memahami kaki 2. Manfaat senam
senam kaki - Manfaat senam kaki adalah
DM kaki Memperbaiki
- Langkah- langkah sirkulasi darah,
gerakan senam kaki memperkuat
otot-otot,
mencegah
terjadinya
kelainan bentuk
kaki, mengatasi
keterbatasan
gerak sendi.
3. Terdapat 10
laangkah gerakan
senam kaki
22
B. Keluarga Respon Keluarga mampu - Motivasi klien untuk
mampu verba meningkatkan masalah selalu rutin
memutuskan untuk kesehatannya memeriksakan
meningkatkan / kesehatannya ke
memperbaiki puskesmas/tenaga
kesehatan. kesehatan terdekat
Setelah dilakukan - Motivasi klien untuk
kunjungan , selalu rutin
keluarga mampu memeriksakan kadar
untuk berpartisipasi gula darahnya
dalam memutuskan - Motivasi klien untuk
perawatan menjaga pola makan
kesehatan. - Motivasi klien untuk
selalu minum obat
C. Keluarga Respon - Ny.S Dapat - Motivasi keluarga
mampu psikomotorik melakukan untuk melakukan
Merawat gerakan senam senam kaki DM
Setelah kaki secara rutin
23
dilakukan - Ny.S mampu
kunjungan, malakukan
keluarga senam kaki
mampu secara rutin
melakukan
gerakan
senam kaki
D. Keluarga Respon Keluarga mau untuk - Motivasi keluarga
mampu psikomotorik selalu memeriksakan untuk selalu
memanfaatka kesehatannya ke tenaga memeriksakan
n fasilitas kesehatan terdekat kesehatannya
kesehatan
24
kesehatan Jm 14.00 obat dari puskesmas, dan mulai
memperhatikan diit makanan yang di
makan.
O:
Hasil pemeriksaan kadar gula darah
belum terukur
A:
Masalah keperawatan ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Melakukan pengecekan kadar
gula darah ulang
- Melatih klien untuk senam
kaki pasien DM.
Defisiensi Sabtu, 11 Juni - Melakukan penkes tentang S: Dwi is
Pengetahuan 2016 penggunaan KB yang aman Keluaga khususnya Ny.Y
25
J m 13.30 untuk ibu menyusui mengatakan sudah faham dengan
- Menjelaskan pengertian KB materi ynag sudah di jelaskan.
- Menjelaskan pengertian alat Ny.Y mengatakan secepatnya untuk
kontrasepsi menggunakan KB
- Menjelaskan macam-macam O:
KB yang digunakan untuk Ny tampak anatusias mendengarkan
ibu menyusui penjelasan
- Menjelaskan cara Keluarga aktif dalam bertanya
penggunaan, kelebihan dan A:
efek samping dari macam- Masalah defisiensi mengenai KB
macam alat kontrasepsi yangakan digunakan belum teratasi
- Menjelaskan kintraindikasi P:
dari macam- macam alat Lanjutkan intervensi
kontrasepsi - Melakukan evaluasi terhadap
penkes yang teah dilakukan
- Menganjurkan klien untuk
secepatnya menggunakan KB,
Defisiensi Senin, 13 Juni Melakukan evaluasi tentang penkes S: Dwi is
26
Pengetahuan 2016 KB . - Ny.Y mengatakan masih
belum menggunakan KB
- Ny.Y mengatakan inging
enggunakan KB implant
O:
- Klien dapat menyebutkan
efek samping , keuntungan
dan kontraindikasi dari KB
implant
- Klien dapat menyebutkan
keuntungan, efek samping
dan kontraindikasi dari KB
IUD
- Klien dapat menyebutkan
kerugian dari KB mini PIL
A:
- Masalah keperawatan
defisiensi pengetahuan belum
teratasi
27
P:
- Pertahankan intervensi
- Memberikan motivasi untuk
KB secepatnya.
28
melakukan senam kaki - Ny.S tampak masih bingung
XXS urutan langkah-langkah
B senam
B A:
- Masalah keperawatan
ketidakefektifan masalah
kesehatan belum teratasi
P: Pertahankan intervensi
- Lakukan senam kaki secara
rutin
29