Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Penelitian1 ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research)2, yang
bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk
menggambarkan, menjelaskan, dan menjawab persoalan-persoalan tentang
fenomena dan peristiwa yang terjadi, baik tentang fenomena sebagaimana
adanya maupun analisis hubungan antar berbagai variabel dalam suatu
fenomena.3 Pada penelitian ini data yang hendak dikumpulkan adalah data
tentang manajemen pendidikan pemberdayaan perempuan dalam kegiatan
musyawarah kitab Matnu Al-Ghoyah Wa At-Taqriib di pondok pesantren
Darun Najah, meliputi perencanaan, pengorganisasian, actuating, serta evaluasi
dari program tersebut. Sehingga jelas bahwa yang dikehendaki adalah suatu
informasi dalam bentuk deskripsi, karena itu penelitian ini bersifat deskriptif,
yaitu data yang terkumpul berbentuk kata-kata bukan angka-angka.
Adapun pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang penting untuk
memahami suatu fenomena sosial dan perspektif individu. Tujuan pokoknya
adalah menggambarkan, mempelajari, dan menjelaskan fenomena itu.
Pemahaman fenomena ini dapat diperoleh dengan cara mendeskripsikan dan
mengeksplorasikannya dalam sebuah narasi.4 Penelitian menggunakan

1
Penelitian adalah suatu proses penyelidikan yang ilmiah melalui pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan, metode, dan teknik tertentu
untuk menjawab suatu permasalahan. Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan
Paradigma Baru, Remaja Rosdakarya, Jakarta, 2014, hlm. 2.
Menurut Prof. DR. Nana Syaodih Sukmadinata, penelitian diartikan sebagai suatu
proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Remaja
Rosdakarya, Jakarta, 2012, hlm. 5.
2
Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilaksanakan di suatu tempat,
di luar perpustakaan (library research) dan laboratorium (laboratory research). Zainal Arifin,
Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru…, hlm. 32.
3
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru…, hlm. 41.
4
Masrukhin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Media Ilmu Press, Kudus, 2015, hlm. 3-4.

63
64

metode studi kasus.5 Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan
untuk menghimpun data, mengambil makna, dan memperoleh pemahaman
dari kasus tersebut.6 Dalam penelitian ini, kasus yang akan dihimpun datanya,
dideskripsikan dan dieksplorasi dalam sebuah narasi adalah kegiatan
pemberdayaan perempuan melalui kitab Matnu Al-Ghoyah Wa At-Taqriib di
pondok pesantren Darun Najah dari sisi manajemennya, meliputi
perencanaan, pengorganisasian, actuating, serta evaluasi dari program
tersebut.

B. Sumber Data
Penelitian pada hakikatnya adalah mencari data, dan data harus digali
berdasarkan sumbernya. Data-data yang dijadikan acuan dalam penelitian ini
diambil dari berbagai sumber yang meliputi sumber primer dan sumber
sekunder.
1. Data primer (Primary Data)
Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat ukur, alat pengambilan data langsung
pada objek sebagai sumber informasi yang dicari.7 Data dapat diperoleh
dari: pengasuh pondok, ketua pondok, pengurus pondok, dan santri pondok
pesantren Darun Najah.
2. Data sekunder (Secondary Data)
Data sekunder atau data kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lain,
tidak langsung diperoleh dari subjek penelitian. Data sekunder biasanya
berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. 8 Adapun
sumber sekundernya adalah data-data dokumentasi mengenai pondok
pesantren Darun Najah, arsip-arsip kegiatan, sarana dan prasarana di
pondok.
5
Studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem.
Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat
oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian
Pendidikan…, hlm. 64.
6
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan…, hlm. 64.
7
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hlm. 6.
8
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian…, hlm. 6.
65

C. Lokasi Penelitian
Lokasi menunjukkan tempat dimana interaksi sosial sedang berlangsung.
Pada penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian yang bertempat di
pondok pesantren Darun Najah dukuh Kauman, Ngembalrejo Bae Kudus.

Gambar 3.1. Denah lokasi Pondok Pesantren Darun Najah

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. 9 Adapun
teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi
Menurut Nawawi dan Martini, observasi adalah pengamatan dan pencatatan
secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau
gejala-gejala dalam penelitian.10 Dalam Penelitian ini digunakan observasi
partisipasi aktif (active participation) yaitu, peneliti datang ke tempat

9
Masrukhin, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 102.
10
Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 82.
66

penelitian dan ikut terlibat dalam kegiatan di tempat penelitian. Dengan


partisipasi aktif ini, peneliti dapat mengamati dengan jelas kegiatan
musyawarah kitab Matnu Al-Ghayah Wa At-Taqriib di pondok pesantren
Darun Najah. Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang
bagaimana perencanaan, pengorganisasian, actuating, serta evaluasi dari
program ini.
2. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu
topik tertentu.11 Wawancara dapat dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara12 atau dengan tanya jawab secara langsung.
Dalam wawancara ini digunakan wawancara yang terstruktur (Structured
interview). Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan
data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam
melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya
pun telah disiapkan. Wawancara terstruktur ini setiap responden diberi
pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. 13 Wawancara ini
dilakukan secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait, yaitu pengasuh,
ketua pondok, pengurus pondok, dan santri pondok pesantren Darun Najah.
3. Dokumentasi
Dokumentasi atau studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektrik. Dokumen-
dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus

11
Masrukhin, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 106.
12
Pedoman wawancara (interview guide) berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang
meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa
mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi atau evaluasi responden berkenaan
dengan focus masalah atau variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian. Nana Syaodih
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan…, hlm. 216.
13
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), Alfabeta, Bandung, hlm. 194-195.
67

masalah.14 Dokumen yang peneliti himpun dalam penelitian ini meliputi


profil dan sejarah berdirinya pondok pesantren Darun Najah, struktur
organisasi, serta sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan di pondok
pesantren Darun Najah.

E. Uji Keabsahan Data


Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji Credibility
(Validitas Internal), transferability (Validitas eksternal), dependability
(reliabilitas) dan confirmability (obyektivitas).15 Untuk mendapatkan data yang
kredibel maka dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Perpanjangan pengamatan
Perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber
akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi)
semakin terbuka, semakin mempercayai sehingga tidak ada informasi yang
disembunyikan lagi.16 Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji
kredibilitas data penelitian ini, akan difokuskan pada pengujian terhadap
data yang telah diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah dicek
kembali ke lapangan data sudah benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila
setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka
waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.
2. Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat
dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan
urutan peristiwa akan dapat direkam oleh peneliti secara pasti dan
sistematis.17 Dengan meningkatkan ketekunan, maka dapat dilakukan
pengecekan kembali tetang data yang ditemukan itu salah atau tidak dan

14
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan…, hlm. 221-222.
15
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D…, hlm. 366.
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D…, hlm. 369.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D…, hlm. 370.
68

dapat dideskripsikan data yang akurat dan sistematis tentang apa yang
diamati.
3. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.18
Triangulasi ada 3 yaitu:19
a. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Hal
ini digunakan untuk membandingkan hasil wawancara tentang
manajemen pendidikan pemberdayaan perempua melalui kita Matnu Al-
Ghayah Wa At-Taqriib dengan hasil observasi yang dilakukan dalam
penelitian.
b. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Misalnya data tentang manajemen pendidikan pemberdayaan perempua
melalui kita Matnu Al-Ghayah Wa At-Taqriib diperoleh dengan
wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner.
Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan
data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut
kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan
data mana yang dianggap benar, atau mungkin semuanya benar karena
sudut pandangnya berbeda-beda.20
c. Trianggulasi Waktu
Waktu juga mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan
dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar,
belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga

18
Masrukhin, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 128.
19
Masrukhin, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 128.
20
Masrukhin, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 128-129.
69

lebih kredibel.21 Di sini dilakukan wawancara mengenai manajemen


pendidikan pemberdayaan perempuan melalui kitab Matnu Al-Ghoyah
Wa At-Taqriib di pondok pesanten Darun Najah Bae Kudus pada waktu
pagi hari dan siang hari. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan dari penelitian yang telah dilakukan.
Dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan
dilakukam dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila
hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara
berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.
Trianggulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian
dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.22
d. Menggunakan bahan referensi
Bahan referensi yang dimaksud disini adalah pendukung untuk
membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.23 Yang mana dalam
laporan penelitian ini, dicantumkan foto-foto untuk dapat memperkuat data
tersebut, agar bisa dipercaya.

F. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan lainnya
sehingga mudah diahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang
lain.24 Disini peneliti menggunakan teknik anallisis data model Miles dan
Huberman. Aktivitas analisis data model Miles dan Huberman dilakukan
secara interaktif dengan tiga langkah sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)


21
Masrukhin, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 124.
22
Masrukhin, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 124.
23
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D…, hlm. 375.
24
Masrukhin, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 113.
70

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,


memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu.25 Proses analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang telah terkumpul dari berbagai sumber, yaitu wawancara,
pengamatan yang sudah dilukiskan dalam catatan lapangan, dokumentasi
pribadi, dokumen resmi, dan sebagainya. Pada tahap ini data disortir dengan
cara memilah mana data yang menarik, penting dan berguna, sedangkan
data dirasa tidak dipakai ditinggalkan.
Dalam hal ini yang peneliti lakukan adalah memilah data hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi yang sekiranya dibutuhkan dalam
pembahasan tentang manajemen pendidikan pemberdayaan perempuan
melalui kitab Matnu Al-Ghoyah Wa At-Taqriib, sementara data yang
diperoleh peneliti namun tidak sesuai dengan yang diperlukan dalam
pembahasan skripsi ini maka akan dihapus dan tidak dicantumkan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Dalam penelitian ini penulis menyajikan data dalam bentuk uraian atau
cerita rinci pada informan sesuai dengan ungkapan atau pandangan mereka
apa adanya. Tanpa komentar, evaluasi dan interpretasi.
Dalam hal ini yang peneliti lakukan adalah menyajikan data-data hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi di lapangan yang direduksi
sebelumnya untuk kemudian menyajikannya menjadi data dengan jenis
uraian (deskriptif) dalam pembahasan bab IV, yaitu data tentang konsep
manajemen pendidikan pemberdayaan perempuan melalui kitab Matnu Al-
Ghoyah Wa At-Taqriib.
3. Verifikasi (Conclution drawing)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh
25
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D…, hlm. 338.
71

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan


mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.26 Dalam hal ini yang peneliti lakukan adalah
menggeneralisasikan hasil dari data yang sudah disajikan sebelumnya yaitu
tentang manajemen pendidikan pemberdayaan perempuan melalui kitab
Matnu Al-Ghoyah Wa At-Taqriib.
Adapun ilustrasi dalam analisis data ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 3.2.

Ilustrasi dalam analisis data

Pengumpulan Data

Reduksi Data Penyajian Data


(Data Reduction) (Data Display)

Verifikasi/
Menyimpulkan Data
(Conclusion Drawing)

26
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D…, hlm. 345

Anda mungkin juga menyukai