Fenomena pandemi Covid-19 merupakan suatu hal yang tak
pernah dibayangkan. Dalam perkembangannya virus yang menyerang pernapasan ini dengan mudah menganggu tatananan kehidupan ummat manusia dalam berbagai hal seperti sosialisi, pendidikan, politik, tidak terkecuali perkonomian. Seperti diuraikan diatas bahwa permasalahan yang ditimbulkan akibat pandemi ini salah satunya adalah sektor ekonomi. Akibat dari pandemi ini banyak hal yang harus disesuaikan dengan keadaan sekarang, seperti dengan adanya penerapan Pembatasan Sosialisasi Berskala Besar (PSBB) yang mengibatkan interaksi sosial secara fisik berkurang sehingga banyak UMKM dan pedang kecil yang merugi akibat kehilangan pelanggan. Selain itu, dengan melemahnya perekonomian masyarakat menyebabkan permintaan beberapa komoditas barang tertentu berkurang juga sehingga memaksa perusahaan untuk merumahkan pegawai karena tidak sanggup untuk membayar gaji. Sebagai sesama manusia fenoma- fenomena seperti ini merupakan suatu hal yang perlu kita perbaiki demi keberlanjutan kehidupan masyarakat yang lebih baik lagi dengan memperbaiki perekonomian yang ada. Salah satu solusi perekonomian di masa pandemi ini adalah mengajarkan zakat, Infaq, sodaqoh, dan wakaf. Sejatinya dalam hidup tak selalu berkaitan dengan memperbaiki ibadah dan kebaikan. Sebagai ummat manusia dan beragama islam kita harus menyadari bahwa ada hak orang lain atas harta yang kita miliki, ada kebutuhan orang lain terhadap kita atas apa yang kita miliki yang diberikan oleh Allah Swt. Namun sayangnya, tingkat kesadaran untuk berzakat, infaq, sodaqoh, dan wakaf tidak besar dan di masa pandemi adalah sebuah momentum yang sangat pas untuk mengajarkan, membudayakan, dan menjadikan kebiasaan untuk melakukan zakat, infaq, sodakoh, dan waqaf untuk menolong perekonomian di masa pandemi sekarang ini. Selain itu, dengan berzakat, infaq, sodaqoh, dan wakaf ditengah tekanan kehidupan bagi masyarakat yang tidak mampu akan menjadi sebuah alat yang mengeratkan solidaritas kita sesama manusia. Di masa pandemi sekarang ini dengan banyak masyakat yang menjadi korban seperti kehilangan pekerjaan, menurunnya pendapatan, bahkan tidak mempunyai pemasukan sama sekali kita sebagai ummat manusia harus tolong-menolong selagi kita mampu, kita berjuang bersama dalam menghadapi permasalahan perekonomian di masa ini. Salah satunya adalah dengan menjadikan zakat, infaq, sodaqoh, dan waqaf sebagai solusinya untuk membantu masyarakat yang perekonomiannya dibawah dan hal ini juga bisa menjadi tali yang memperkuat solidaritas kita sebagai ummat manusia.
2. Essay Potensi Sumber APBN Islam
Pandemi yang terjadi dibelahan dunia membawa ekonomi dunia masuk ke tahap resesi, tidak terkecuali Indonesia. Sesuai laporan Bank Dunia yang mengatakan bahwa di masa pandemi ini akan membawa 92% negara dibelahan dunia akan jatuh ke jurang resesi. Pada tahun 2020 kemarin perekonomian Indonesia sempat mengalami kontraksi pada kuaratal II dan kuartal III. Pembahasan terkait APBN 2021 menjadi sesuatu hal yang sangat luar biasa, dikarenakan perancangan dan pembahsannya diadakan ditengah pandemi Covid-19 terlebih lagi banyaknya hal-hal yang belum pasti di masa pandemi Covid-19 ini. Hal yang sangat wajar perlu adanya pemulihan perekonomian di tahun 2021 mengingat pada tahun 2020 perekonomian Indonesia yang sangat jatuh. Untuk memperbaiki APBN perlu adanya instrument-instrument lain demi mencegah terjadinya defisit yang lebih parah, salah satunya adalah instrument-instrument yang ada di Ekonomi Islam seperti Sukuk. Seiring meningkatnya dalam pembiayaan kebutuhan negara pemerintah perlu memanfaatkan lebih besar lagi prinsip- prinsip keuangan syariah yang dikenal dengan Surat Berhaga Negara Syariah (SBSN) atau sukuk. Sukuk berbeda dengan obligasi yang mana obligasi adalah surat pengakuan utang pemerintah kepada pemegang SBN. Suku adalah surat berharga negara yang dikeluarkan oleh pemerintah didasarkan prinsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap asset ataupun bukti kepemilikan atas suatu asset yang mana pemiliknya berhak menerima bagi hasil. Sesuai dengan laporan wakil mentri keuangan pada tahun 2019 yang mengatakan bahwa keuangan syariah berpotensi menjadi pendukung kebijakan pemerintah dalam mencapai kesejahteraan. Dalam ekonomi islam, pembiayaan komunitas islam atau sukuk saat ini sangat berkembang, sejak pertama kali diterbitkan sejak 2008, nilai sukuk terus meningkat. Jadi dalam hal ini sukuk mempunyai peranan yang baik dalam penataan dan pegelolaan Uang Di masa pandemi sekarang, terjadinya defisit pada APBN negara perlu adanya instrument lain dalam menopang ataupun membantu perekonomia. Salah satunya adalah sukuk yang menjadi solusi dalam permasalahan APBN sekarang ini.