SISTEM REPRODUKSI MANUSIA (ANKES) Revised

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 49

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Rizana Fajrunni’mah
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Terdiri dari:
1. Organ Genetalia Eksterna
2. Organ Genetalia Interna
Genetalia Eksterna Wanita
• Mons Pubis
• Labia Mayora
• Labia Minora
• Klitoris
• Prepusium Klitoris
• Vestibulum
• Fourchette
• Perineum
1. Mons Pubis
• Jaringan lemak subkutan berbentuk
bulat yang lunak dan padat serta
merupakan jaringan ikat di atas simfisis
pubis

• Mengandung kelenjar sebasea (minyak)


dan ditumbuhi rambut berwarna
hitam, kasar, dan ikal

• Mons berperan dalam sensualitas dan


melindungi simfisis pubis selama koitus
(hubungan seksual)
2. Labia Mayora
• Dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi
lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons
pubis
• Panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-1,5 cm dan
agak meruncing pada ujung bawah
• Labia mayor melindungi labia minor, meatus urinarius,
dan introitus vagina (lubang vagina)
• Permukaan arah lateral kulit labia yang tebal, biasanya
memiliki pigmen lebih gelap daripada jaringan
sekitarnya dan ditutupi rambut yang kasar (sama
dengan rambut di mons pubis)
• Permukaan medial (arah dalam) labia mayor licin,
tebal, dan tidak ditumbuhi rambut
3. Labia Minora
• Terletak di antara dua labia mayor dan
merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit,
dan tidak berambut, yang memanjang ke arah
bawah dari bawah klitoris
• Bagian lateral dan anterior labia mengandung
pigmen, permukaan medial labia minor sama
dengan mukosa vagina merah muda dan basah
• Kelenjar di labia minor melumasi vulva
• Suplai saraf yang banyak membuat labia minor
menjadi sensitif
• Ruangan antara kedua labia minor disebut
vestibulum
4. Klitoris
• Klitoris adalah organ pendek berbentuk
silinder dan erektil yang mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sensoris
sehingga sangat sensitif

• Kelenjar sebasea klitoris mensekresi smegma,


suatu substansi lemak seperti keju yang
memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai
feromon

• Fungsi utama klitoris yaitu untuk menstimulasi


dan meningkatkan ketegangan seksual
5. Prepusium Klitoris
• Dekat sambungan anterior, labia
minor kanan dan kiri terpisah
menjadi bagian medial dan lateral

• Bagian lateral menyatu di bagian


atas klitoris dan membentuk
prepusium, penutup yang
berbentuk seperti kait

• Bagian medial menyatu di bagian


bawah klitoris untuk membentuk
frenulum
6. Vestibulum
• Berbentuk seperti perahu atau
lonjong, terletak di antara labia
minora, klitoris dan fourchette.
• Vestibulum terdiri dari muara
uretra, kelenjar parauretra, vagina
dan kelenjar paravagina.
• Permukaan vestibulum yang tipis
dan agak berlendir mudah teriritasi
oleh bahan kimia, panas, dan friksi.
7. Fourchette
• Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis,
terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayor dan minor
di garis tengah bawah orifisium vagina
8. Perineum
• Perineum merupakan daerah muscular yang ditutupi
kulit antara introitus vagina dan anus. Perineum
membentuk dasar badan perineum
Genetalia Interna • Vagina
Wanita • Uterus
• Tuba falopii
• Ovarium
1. Vagina
• Penghubung antara introitus vagina
dan uterus.
• Bentuk vagina sebelah dalam yang
berlipat-lipat dinamakan rugae
• Sel dinding vagina mengandung
banyak glikogen yang menghasilkan
asam susu dengan PH 4,5 (proteksi
terhadap infeksi)
• Fungsi utama vagina yaitu sebagai
saluran untuk mengeluarkan lendir
uterus dan darah menstruasi, organ
untuk koitus dan jalan lahir
2. Uterus • Berdinding tebal, muscular, pipih,
cekung yang mirip buah pir terbalik
yang terletak antara kandung kemih
dan rectum pada pelvis wanita
• Pada wanita yang belum
melahirkan, berat uterus sekitar 30-
40 gr
• Pada wanita yang pernah
melahirkan, berat uterusnya
adalah 75-100 gr
• Terdiri dari fundus uteri, korpus
uteri, dan serviks uteri
• Fundus: Tonjolan bulat pada bagian
Bagian Uterus atas
• Korpus uteri: bag.uterus tbesar
bfungsi sbg tempat janin bkembang
(rongganya disebut kavum uteri yg
mrpkan lapisan endometrium
• Serviks uteri: tbentuk oleh bag.1/3
bawah uterus, separuh serviks
menjulur ke dalam vagina
• Bagian serviks yg berongga disebut
kanalis servikalis, muara
bag.dalam:ostium uteri internum,
pintu di vagina:ostium uteri
eksternum
• Titik temu serviks dg korpus uteri
disebut isthmus uteri
Dinding Uterus
• Endometrium: Selama menstruasi dan
sesudah melahirkan, lapisan
permukaan yang padat dan lapisan
tengah yang berongga tanggal, tebal
endometrium 0,5 mm. Mendekati akhir
siklus endometrium, sesaat sebelum
menstruasi mulai lagi, tebal
endometrium menjadi 5 mm
• Miometrium bekerja sebagai suatu
kesatuan yang utuh, memberi kekuatan
dan elastisitas: kontraksi
• Perimetrium/Peritoneum Parietalis:
membrane serosa yang melapisi
seluruh korpus uteri, kecuali
seperempat permukaan anterior bagian
bawah, dimana terdapat kandung
kemih dan serviks
Fungsi uterus
 Tempat yg sesuai bagi ovum yg sdh dibuahi agar
ovum dpt menanamkan diri
 Memberi perlindungan dan nutrisi pd embrio/
janin sampai maturitas
 Mendorong keluar janin dan plasenta saat
persalinan
 Mengendalikan perdarahan dari tempat
pelekatan plasenta melalui otot2 yg saling
terjalin
3. Tuba Fallopi
• Tuba memiliki panjang sekitar 10 cm dengan diameter 0,6 cm
• Estrogen dan prostaglandin mempengaruhi gerakan peristaltic tuba
fallopi
• Bagian dari Tuba Fallopi:
1. Infundibulum: berbentuk seperti terompet dikelilingi fimbria
2. Ampula: Tempat bersatunya sperma dan ovum
3. Isthmus
4. Interstisial
Fungsi tuba: saluran tempat lwtnya
sperma utk btemu dg ovum&tjd
fertilisasi (pmbuahan). Tuba jg mdorong
ovum ke dlm uterus dg gerakan
muskulernya dibantu oleh silia dan
cairan
4. Ovarium
• Ovarium memiliki asal yang sama (homolog)
dengan testis pria.
• Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki
konsistensi yang padat dan sedikit kenyal
• Saat lahir ovarium wanita normal mengandung
sangat banyak ovum primordial (primitif).
Diantara interval selama masa usia subur
(umumnya setiap bulan), satu atau lebih ovum
matur dan mengalami ovulasi
• Fungsi ovarium:
 Produksi, penyimpanan & pematangan folikel
ovarium dan pelepasan ovum (ovulasi)
 Produksi hormon seks steroid:estrogen (oleh
folikel ovarium) , progesteron (oleh korpus
luteum), dan androgen
Pengaturan sekresi hormon
ovarium
• Dua hormon gonadotropik dilepas oleh kelenjar
hipofisis terutama FSH (Follicle Stimulating Hormone)
dan LH (Luteinizing hormone)
• FSH terutama bertanggung jawab menstimulasi
ovarium utk mensekresi estrogen
• LH menstimulasi pembentukan progesteron
• Mekanisme umpan balik, misal kenaikan kadar
estrogen dlm darah menghambat sekresi FSH tapi
meningkatkan sekresi LH, sementara peningkatan
progesteron menghambat sekresi LH
SIKLUS MENSTRUASI
• SIKLUS OVARIUM:
FASE FOLIKULER DAN FASE LUTEAL

• SIKLUS ENDOMETRIUM UTERUS


FASE PROLIFERATIF, SEKRETORI, MENSTRUASI
FASE FOLIKULER
• Hipotalamus mensekresikan GnRhsekresi FSH dan LH
• Kelompok folikel primer yang memiliki reseptor FSH dan LH, mulai
mensekresikan estrogen.
• Folikel primer tumbuh dan membentuk antrum (ruangan)
menjadi folikel sekunder.
• Peningkatan estrogen dalam plasma darah akan menghambat
FSH. Penurunan FSH  menghambat pertumbuhan folikel,
kecuali folikel utama
• Kadar estrogen yang terus meningkat  hipofisis meningkatkan
produksi LH.
• Puncak LH menimbulkan efek terhadap folikel utama, yaitu oosit
primer berkembang menjadi oosit sekunder, serta sintesis enzim
dan hormon prostaglandin untuk merobek folikel yang matang
(folikel Graaf) sehingga terjadi ovulasi.
FASE LUTEAL
• Folikel akan mengkerut dan berubah menjadi corpus
luteum yang akan memproduksi progesteron.
• Adanya umpan balik negatif, menyebabkan kadar LH
rendah yg menyebabkan Corpus luteum kemudian
mengecil dan menghilang, berubah mjd Corpus albicans yg
berfungsi utk menghambat sekresi hormon estrogen dan
progesteron
• Penurunan estrogen dan progesteron menyebabkan
berkurangnya efek umpan balik negatif terhadap hipofisis,
sehingga hipofisis mulai memproduksi FSH dan LH utk
memula siklus baru
SIKLUS ENDOMETRIUM
1. Pada awal siklus di ovarium yaitu saat fase folikuler, FSH meningkat
menstimulasi sekresi estrogen, menyebabkan endometrium
menebal dan menjadi lebih vaskular (fase proliferatif)
2. Mendekati pertengahan siklus, LH meningkat menstimulasi sekresi
progesteron. Pada saat ini terjadi ovulasi. Di bawah kombinasi
stimulus estrogen dan progesteron, endometrium mencapai puncak
penebalan dan vaskularisasinya (fase sekretori)
3. Jika ovum mengalami pembuahan, kadar estrogen dan progesteron
tetap tinggi dan terjadi perubahan hormonal yg kompleks.
Jika ovum tidak dibuahi, curah FSH dan LH menurun, sekresi
estrogen dan progesteron turun sangat cepat, ovum mengalami
kehancuran, endometrium yg sudah menebal menjadi hemoragik
(fase menstruasi). Hari pertama haid dianggap sebagai permulaan
siklus baru dan dimulainya fase folikuler
SISTEM REPRODUKSI PRIA
• Perkembangannya distimulasi oleh
hormon testosteron
• Sistem Reproduksi Pria terdiri dari:
1. Genitalia Eksterna
2. Genitalia Interna
Struktur Eksterna
• Mons Pubis
• Penis
• Glans Penis
• Prepusium
• Skrotum
1. Penis
• Organ urinasi dan kopulasi
• Terdiri dari batang dan glands
• Masuk ke vagina selama
kopulasi
• Terdiri dari: dua korpus
kavernosum dan satu korpus
spongiosum
• Terdapat kulit yang longgar
memungkinkan penis
membesar selama ereksi
• Prepusium: lipatan kulit yang
disunat
2. Skrotum
• Suatu kantong kulit, otot,
berkeriput, yang berisi testis
• Berjumlah sepasang.
• Di dalam skrotum juga tedapat
serat-serat otot yang berasal dari
penerusan otot lurik dinding perut
yang disebut otot kremaster yg
berfungsi sbg pengatur suhu
lingkungan testis yang sesuai untuk
spermatozoa (sel sperma)
• Skrotum juga berfungsi melindungi
testis
STRUKTUR INTERNA
• Testis
• Epididymis
• Vas/duktus
deferens
• Kelenjar aksesoris
TESTIS
• Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval, agak gepeng
dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar 2,5 cm.
• Berfungsi sebagai tempat sintesis hormon androgen (terutama
testosteron) dan tempat berlangsungnya proses spermatogenesis
• Biosintesis androgen berlangsung dalam sel Leydig di jaringan inter
tubuler, sedangkan proses spermatogenesis berlangsung dalam
epitel tubulus seminiferus
EPIDIDIMIS
• Dibentuk oleh saluran yg berlekuk-
lekuk secara tidak teratur yang
disebut duktus epididimis.
• Panjang sekitar 600 cm
• Terdiri dari bagian kaput, korpus dan
kauda epididimis yang kemudian
menjadi vas deferens
• Fungsi: mensekresikan plasma
epididimis yg bersifat kompleks
tempat sperma tersuspensikan dan
mengalami pematangan.
mengabsorbsi kembali cairan
testikuler yang mengangkut sperma
dari tubulus semineferus dan
sperma yang sudah rusak
VAS DEFERENS
• Saluran yang menghubungkan
epididimis dan uretra
• Sebelum masuk ke uretra, vas
deferens ini bergabung terlebih
dahulu dengan saluran ekskresi
vesika seminalis membentuk
duktus ejakulatoris
• Saat ejakulasi sperma dari
epididimis diangkut melalui vas
deferens dengan suatu seri
kontraksi yang dikontrol oleh
syaraf
KELENJAR AKSESORI

Terdiri dari:
• vesikula seminalis
• kelenjar prostat
• kelenjar bulbouretra
(cowper)
• Vesikula seminalis
Menghasilkan fruktosa untuk makanan sperma,
Mengeluarkan prostaglandin yang merangsang saluran
untuk membantu menyalurkan sperma, Menghasilkan
cairan semen (60%)
• Kelenjar prostat
Mengeluarkan cairan basa/alkalis yang menetralkan sekresi
vagina yang asam, Memicu pembekuan semen untuk
menjaga sperma tetap dalam vagina pada saat penis
dikeluarkan
• Kelenjar bulbouretra (cowper)
Mengeluarkan mukus untuk lubrikasi
SPERMATOGENESIS
• Terjadi di dalam tubulus seminiferus selama kehidupan seksual
aktif dari rangsangan oleh hormon gonadotropin hipofisis
anterior, dimulai rata-rata pada usia 13 tahun dan berlanjut
sepanjang hidup
• Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma
(spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
• Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis
membentuk spermatosit primer.
• Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis
pertama membentuk 2 spermatosit sekunder.
• Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis
kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid.
• Keempat spermatid ini berkembang menjadi sprma matang
yang bersifat haploid.
• Sperma yang matang akan menuju epididimis.
• Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75
hari.
• Kedua testis dari seorang manusia dewasa muda dapat
membentuk kira-kira 120 juta sperma harinya.
• Sejumlah kecil sperma dapat disimpan dalam epididimis,
tetapi sebagian besar disimpan dalam vas deferens dan
ampula vas deferens.
• Sperma dapat tetap disimpan dan mempertahankan
kualitasnya, dalam duktus genitalis paling sedikit selama
satu bulan
• Setiap melakukan ejakulasi, seorang laki-laki mengeluarkan
kurang lebih 2-5 ml (20-100 juta sperma/ml)
• Struktur sperma matang terdiri dari
kepala, leher, bagian tengah, dan
ekor.
• Kepala sperma tebal mengandung
inti haploid yang ditutupi badan
khusus yang disebut akrosom.
• Akrosom mengandung enzim yang
membantu sperma menembus sel
telur.
• Bagian tengah sperma mengandung
mitokondria spiral yang berfungsi
menyediakan energi untuk gerak
ekor sperma.
Hormon yang berperan dalam
spermatogenesis

a. Testosteron, untuk pertumbuhan dan pembagian sel-sel


germinativum dalam membentuk sperma.
b. Hormon LH, disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior,
merangsang sel-sel Leydig untuk mensekresi testosteron.
c. Hormon FSH, juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis
anterior, merangsang sel-sel Sertoli; tanpa rangsangan ini,
pengubahan spermatid menjadi sperma (proses
spermiogenesis) tidak akan terjadi.
Hormon yang berperan dalam
spermatogenesis
d. Estrogen, dibentuk dari testosteron oleh sel-sel Sertoli
ketika sel Sertoli sedang dirangsang oleh hormon FSH, yang
mungkin juga penting untuk spermiogenesis. Sel-sel Sertoli
juga menyekresi suatu protein pengikat androgen yang
mengikat testosteron dan estrogen serta membawa
keduanya ke dalam cairan dalam lumen tubulus seminiferus
membuat kedua hormon ini tersedia untuk pematangan
sperma.
e. Hormon Pertumbuhan (seperti juga pada sebagian besar
hormon yang lain) diperlukan untuk mengatur latar
belakang fungsi metabolisme testis. Secara khusus hormon
tersebut meningkatkan pembelahan awal spermatogonia.
• Refleks ereksi adalah suatu refleks spinal yg dipacu
oleh stimulasi mekanoreseptor yang sangat peka di
glans penis.
• Rangsangan taktil pada glans secara refleks memicu
peningkatan aktivitas parasimpatis dan penurunan
aktivitas simpatis ke arteriol-arteriol di penis 
vasodilatasi  ereksi
• Pada saat bersamaan impuls parasimpatis
meningkatkan sekresi mukus dari kelenjar
bulbourethra dan urethra
• Selain faktor fisiologis, juga mencakup faktor emosi,
psikologis dan sosial.
STIMULASI STIMULASI INHIBISI
EJAKULASI
• Seperti ereksi, ejakulasi dilakukan oleh refleks spinal
• Jika tingkat perangsangan menguat sampai ke puncak ejakulasi
• Respons ejakulasi berlangsung 2 fase : emisi dan ekspulsi
EMISI
• Impuls simpatis  kontraksi otot-otot polos di prostat, duktus-duktus
reproduksi, dan vesikula seminalis  cairan prostat, sperma, semen
mengalir kedalam urethra.
• Selama fase Emis, Sfingter di leher kandung kemih tertutup rapat
untuk mencegah semen masuk ke kandung kemih dan mencegah
urine keluar bersama ejakulat.
EKSPULSI
• Pengisian Urethra oleh semen  memicu impuls ke otot rangka di
pangkal penis  kontraksi otot-otot rangka pangkal penis (interval
0,8 detik)  meningkatkan tekanan di pangkal penis  memaksa
pengeluaran semen di urethra.

Anda mungkin juga menyukai