Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN BAKTERIOLOGI

“Pewarnaan Sederhana”

Oleh Kelompok B6 :

1. Nia Amanda Harahap P3.73.34.2.20.037


2. Nisa Oktapia P3.73.34.2.20.038
3. Sabrina Savira Putri P3.73.34.2.20.042
4. Zidan Pramudya Sastra P3.73.34.2.20.054

Dosen Pengampu :

Dra. Mega Mirawati, M. Biomed

Dra. Diah Lestari, MKM

Rahmi Susanti, Amd.AK

D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK SEMESTER 2

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, terutama pada mahasiswa bioteknologi kajian mikrobiologimerupakan


kajian wajib dalam bentuk mata kuliah bagi mahasiswa prodi biologi/bioteknologi. Kajian
mikrobiologi di perguruan tinggi selalu disertaidengan pelaksanaan praktikum untuk
membekali mahasiswa untuk menguasai softskill keterampilan kerja ilmiah yang biasa
dilakukan di dalamlaboratorium. Salah satunya adalah teknik dan cara pewarnaan gram
bakteri.Melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karenaselain
bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut
maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri. Ini merupakan salah satu cara
yang paling utama dalam penelitian- penelitian mikrobiologi. Hal itu untuk
mempermudah proses identifikasi bakteri.Bakteri juga dapat dibedakan melalui teknik
pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan
ungu. Bakterigram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu sedangkan yang positif
berwarna merah. Hal ini bertujuan untuk memberikan warna pada bakteri padaakhirnya
dapat diidentifikasi dengan mudah

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa yang dimaksud dengan pewarnaan pada bakteri?
B. Apa pewarnaan sederhana itu?
C. Bagaimana bentuk dan struktur bakteri pada pewarnaan sederhana?

1.3 Manfaat
A. Agar mahasiswa mampu mengetahui jenis – jenis bakteri
B. Agar mahasiswa mampu mengetahui bentuk dan struktur bakteri.

1.4 Tujuan
A. Mengamati bentuk dan struktur tertentu dari bakteri dengan cara pewarnaan sederhana.
B. Memahami macam–macam pewarnaan bakteri
C. Memahami teknik pewarnaan sederhana pada bakteri
D. Memahami morfologi pada bakteri.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Prinsip
A. Sesuai dengan penamaannya, pewarnaan sederhana hanya menggunakan pewarna tunggal
atau satu jenis warna untuk mewarnai dinding sel bakteri.
B. Tujuan dari melakukan pewarnaan sederhana adalah untuk menggambarkan secara jelas
morfologi sel bakteri, meliputi bentuk, ukuran dan susuran sel.
C. Sel bakteri memiliki berbagai macam bentuk sel seperti batang (bacil), oval dan filamen.
Memiliki ukuran kecil hingga besar dan memiliki struktur fili dan flagella.
D. Zat warna yang digunakan dalam pewarnaan sederhana memiliki sifat basa / alkalin.
E. Menurut ilmu kimia, sifat basa memiliki muatan positif (+) sehingga akan mudah
bereaksi / berikatan dengan dinding sel bakteri yang bermuatan negatif (-).
F. Jenis zat warna yang digunakan dalam melakukan pewarnaan sederhana adalah Carbol
Fuchsin

2.2 Alat dan Bahan

No Nama Alat Gambar alat dan bahan Fungsi alat dan bahan
1. Ose Ose untuk memindahkan biakan
untuk ditanam/ditumbuhkan ke
media baru. Jarum inokulum
biasanya terbuat dari kawat
nichrome atau platinum
sehingga dapat berpijar jika
terkena panas.
2. Minyak Imersi Minyak imersi untuk lebih
memperjelas bayangan yang
akan dilihat, antara objek yang
akan dilihat dengan lensa
objektif diberi minyak imersi.
Minyak imersi ini akan
memperbanyak cahaya yang
menuju lensa objektif setelah
melewati objek sehingga objek
akan terlihat lebih jelas
3. Preparat Preparat untuk meletakkan objek
yang akan dilihat di bawah
mikroskop.

4. Alkohol 90 % Alkohol 90 % digunakan untuk


keperluan medis dan non medis,
seperti, sterilisasi alat-alat
medis, antiseptik, pelarut, dan
bahan baku atau tambahan
dalam keperluan praktikum

5. Biakan bakteri Biakan bakteri untuk sebagai objek


yang akan dianalisis nanti
menggunakkan mikroskop.
6 NaCI NaCI untuk mensuspensi bakteri

7. Mikroskop Mikroskop Binokuler untuk melihat


Binokoler dan mengamati hasil dari
pewarnaan bakteri seperti
morfologi bakteri

8. Aquades steril Aquades untuk membersihkan zat


pewarnaan pada bakteri saat
melakukan proses pewarnaan

9. Pewarna Carbol Untuk pewarnaan pada bakteri


Fucshin , sehingga mempermudah
methylen melihat morfologi bakteri.
blue , dan
crystale
violet
10. Tissue Untuk membantu mengeringkan
dan mengelap saat
menggunakkan alkohol dan
pewarnaan
11. Rak pengecatan Rak Pewarnaan / Rak Pengecatan
untuk tempat pewarnaan dan
pengecatan objek glass.
Digunakan untuk pewarnaan
mikrobiologi dan untuk proses
elusi pada pemanis siklamat.

12 Botol semprot Botol semprot untuk


menyemprotkan aquades pada
kava preparat untuk
membersihkan sisa sisa
pewarnaan

13 Pipet pasterur Pipet pasteur untuk mentransfer


larutan berair dari satu wadah
ke wadah lain. Dalam
pewarnaan untuk meneteskan
zat pewarnaan pada bakteri di
preparat .

14. Bunsen Bunsen digunakan untuk


pemanasan, sterilisasi, dan
pembakaran pada ose dan
preparat

2.3 Reagen
Reagen yang digunakan kelompok kami B6 adalah reagen Carbol fuschin

2.4 Bakteri
Bakteri yang kami gunakan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

1. Bakteri Escherichia coli

Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki
panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7μm, lebar 0,4-0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif.
Morfologi bakteri Escherichia coli dapat dilihat pada gambar 2.1. Bentuk sel dari bentuk
seperti coocal hingga membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak ditemukan spora.
Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, biasanya tidak
berkapsul. Escherichia coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan
tepi yang nyata

1.5 Cara Kerja


 Pewarnaan sederhana :
1. Kaca objek dibersihkan terlebih dahulu degan kapas yg dibasahi alkohol lalu keringkan
2. Panaskan alat ose menggunakkan buret atau bunsen sebelum mengambil biakan bakteri
dan NaCI pada kaca objek ,saat pemanasan ose posisi ose 40 derajat dan diujung api
bunsen karna panas yang maksimal diujung bunsen
3. Lalu berikan NaCI 1-2 kali pada preparat menggunakkan ose, jika biakan bakteri dalam
bentuk padatan memakai NaCI namun jika biakan bakteri bentuk cair tidak perlu diberi
NaCI.
4. Langsung diratakan dan dilakukan penipisan jika biakan bakteri bentuk cair, jika biakan
bakteri padat diambil dengan ose setelah kaca objek ditetesi NaCI diratakan, fiksasi
diatas nyala api bunsen 3x berturut turut kemudian tunggu dingin.
5. Pilih salah satu pewarnaan bakteri gentian violet, methylen blue atau carbol fuschin.
Setelah melakukan pewarnaan lalu menunggu 1-2 menit agar pewarnaan dapat
menyerap bakteri secara maksimal kemudian bilas dengan aquades secara mengalir dari
posisi bagian atas ke bawah secara perlahan lahan, Tidak dianjurkan membilas dengan
aquades secara langsung pada bagian bakteri. Lalu keringkan setelah melakukan
pewarnaan diamkan beberapa saat tujuannya untuk mengeringkan preparat, setelah
kering amati dengan menggunakan mikroskop
6. Lakukan pengamatan bawah mikroskop dengan pembesaran 10x setelah ketemu lapang
pandang bakteri kemudian di pindahkan ke pemb. 100x dengan menetesi oil imersi.

1.6 Hasil

Bakteri Escherichia coli Karakteristik Bakteri


Bentuk : basil
Susunan : ada yang individu
(monobasil), saling berpasangan
(diplobasil) atau berkoloni membentuk
rantai pendek (streptobasil)
Zat warna yang di serap: zat yang warna
yang di serap adalah zat warna Carbol
Fuschin (bakteri menjadi merah)
Bakteri Escherichia coli Karakteristik Bakteri
Bentuk : basil
Susunan : ada yang individu
(monobasil), saling berpasangan
(diplobasil) atau berkoloni membentuk
rantai pendek (streptobasil)
Zat warna yang di serap: zat yang warna
yang di serap adalah zat warna Carbol
Fuschin (bakteri menjadi merah)

Bakteri staphylucoccus aureus Karakteristik Bakteri


Bentuk : coccus
Susunan : tersusun dalam
kelompok-kelompok yang
tidak teratur seperti buah anggur
(staphylococcus)
Zat warna yang di serap : zat warna yang di
serap adalah zat warna Gentian Violet
(bakteri menjadi ungu)

Bakteri staphylucoccus aureus Karakteristik Bakteri


Bentuk : coccus
Susunan : tersusun dalam
kelompok-kelompok yang
tidak teratur seperti buah anggur
(staphylococcus)
Zat warna yang di serap : zat warna
yang di serap adalah zat warna Gentian
Violet (bakteri menjadi ungu)

Dokumentasi

Pemeriksaan dilakukan oleh:

1. Nia Amanda Harahap

2. Nisa Oktapia

3. Sabrina Savira Putri

4. Zidan Pramudya Sastra

1.7 Pembahasan
1. Saat pembilasan dengan kaca preparat menggunakan aquades kurang lama dan bersih,
sehingga background warna saat dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop
menjadi sedikit berwarna merah. Seharusnya kaca preparat di bilias dengan bersih dan
lebih baik lagi belakang kaca preparat di bersihkan menggunakan tisu setiap kali di
lakukan pembilasan dengan aquades maupun alkohol.
2. Saat melakukan pewarnaan gram positif, bakteri masih berwarna merah. Solusinya
pembilasan preparat dengan aquades harus maksimal agar zat warna safranin luntur
sempurna.
3. Saat melakukan pengamatan bakteri gram positif, bakterinya banyak yang menumpuk.
Solusinya jangan mengambil terlalu banyak sampel bakteri, dan ratakan dengan benar
agar tidak terjadi tumpukan
4. Akhirnya kami mencoba melakukan pewarnaan gram positif ulang, dan mendapatkan
hasil yang maksimal. Bakteri tidak berwarna merah dan bakteri juga tidak terlalu
menenumpuk
5. Pewarnaan digunakan untuk membantu pengamatan bakteri menggunakan mikroskop
yang normalnya tidak berwarna dan sulit untuk dilihat atau diamati pada sifat dasarnya
meskipun menggunakan mikroskop sekalipun. Berikut dasar pewarnaan yang digunakan
dalam pengamatan menggunakan mikroskop.
Carbol Fuschin
Pada bakteri negatif, penambahan safranin menyebabkan sel bakteri berwarna merah,
karena persenyawaan kompleks kristal violet-yodium larut dan dinding sel kemudian
mengikat zat warna kedua. 

BAB III

Kesimpulan
3.1 Kesimpulan

Dari percobaan pewarnaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan :


A. Pewarnaan bakteri dipengaruhi faktor-faktor antara lain fiksasi, pelunturanwarna,
substrat, intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup
B. Pewarnaan sederhana digunakan untuk melihat bentuk dan struktur sel bakteri dengan
menggunakan satu jenis pewarna seperti safranin atau kristal violetLarutan zat warna
yang digunakan pada percobaan perwarnaan antara lain :
a. Carbol fuschin
b. Pencuci / peluntur zat warna alcohol
c. Pelarut yang digunakkan NaCI

C. Dari hasil praktikum dari pewarnaan sederhana maka diperoleh bentuk bakteri
berbentuk batang berwarna biru jadi nama bakterinya e coli

3.2 Saran

Diharapkan kepda para praktikum untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Baik alat
maupun benda yang kita gunakan untuk praktikum dan benda yang kita gunakan di tubuh
kita.

Anda mungkin juga menyukai