Anda di halaman 1dari 2

SISTEM MANAJEMEN MUTU ( SMM )

PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS SINE BRONCHITIS
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI

Tanggal Terbit : No. Dokumen :


Revisi : Halaman : 155
Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :
Nama : Nama : Nama :
Paraf : Paraf : Paraf :

1. TUJUAN
Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan Bronkitis.

2. RUANG LINGKUP
Semua pasien di layanan 24 jam di Puskesmas Sine Kecamatan Sine yang
menderita bronkhitis.

3. URAIAN UMUM
Bronkitis akut sebenarnya merupakan bronkopneumoni yang lebih ringan,
penyebabnya dapat berupa virus, mikoplasma, atau bakteri.

Penderita terutama mengeluhkan batuk yang mula – mula kering. Batuk kemudian
menjadi berdahak kental dan mukopurulen, makin lama makin banyak.

Mungkin terdapat demam yang berlangsung 3 – 5 hari, sesak napas, nyeri otot,
dan sakit dada.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan ronki kasar, sedangkan pada pemeriksaan


laboratorium terdapat leukositosis.

Diperlukan foto thoraks untuk membantu menegakkan diagnosisi.

4. PROSEDUR.
Perawat melakukan pengukuran tekanan darah pasien dan menanyakan umur
pasien serta mencatatnya dalam status.

Dokter menganamnesa pasien : berapa lama telah menderita batuk, batuk kering,
atau berdahak, jika berdahak bagaimana kekentalan, warna dan baunya dan
apakah ada pilek, bagaimana kekentalan, warna dan baunya, dan adakah demam,
berapa lama, apakah ada sesak napas.

Dokter melakukan pemeriksaan fisik.


Antara lain :
Hitung nafas dalam satu menit, mengukur suhu badan pasien.
Memeriksa bagaimana keadaan faring dan tonsil pasien.
Adakah tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
Adakah terdengar rhonki pada auskultasi paru.
Lihat apakah kesadaran menurun.
SISTEM MANAJEMEN MUTU ( SMM )

PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS SINE BRONCHITIS
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI

Tanggal Terbit : No. Dokumen :


Revisi : Halaman : 155
Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :
Nama : Nama : Nama :
Paraf : Paraf : Paraf :

Pemeriksaan Terapi : Sputum BTA 3 x untuk menyingkirkan kemungkinan KP,


LED dan rontgent thoraks untuk menegakkan diagnosis.
4.4 Dokter memberikan terapi :
4.4.1 Anjuran istirahat dan banyak minum sangat penting, juga anjuran
untukmenghentikan kebiasaan merokok,
4.4.2 Pengobatan simtomasis dapat diberikan untuk menghilangkan gejala.
4.4.3 Parasetamol 3 x 10 mg atau asetosal 3 x 300 – 500 mg untuk
menghilangkan nyeri dan demam.
4.4.4 Efedrin 3 x 10 mg, pseudoefedrin 3 x 30 mg, atau fenilpropanolamin 15 –
25 mg./ kali diperlukan bila terjadi udem dan ingus yang berlebihan.
4.4.5 Jika batuk berdahak, dapat diberikan Gliseril Guaiokolat 3 x 1 tablet / hari
atau ekspectoran lainnya.
4.4.6 Teofilin 100 – 150 mg 2 – 3 kali sehari.
4.4.7 Antibiotik diberikan bila demam lebih dari seminggu yaitu ampisilin 4 x 250
– 500 mg, eritromisin 4 x 250 – 500 mg, atau tetrasiklin 4 x 250 – 500 mg /
hari selama 7 – 10 hari.

5. CATATAN MUTU

5.1 Form status pasien dalam rekam medik

Anda mungkin juga menyukai