Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No.

1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626

UJI KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA


PAKAN LOKAL DAN IMPOR KUDA PACU MINAHASA

Veity .M. Pongoh*, B. Tulung**, Y.L.R. Tulung**, L.J.M Rumokoy**

Fakultas Peternakan, Universitas Sam Ratulangi, 95115

ABSTRAK
perbedaan warna, bentuk, aroma, tekstur
Penelitian ini dilakukan untuk
namun jika dilihat sekilas, oat dan padi
mengetahui karakteristik fisik dan kandungan
memiliki bentuk fisik yang sama.
nilai nutrisi pakan kuda pacu baik pakan lokal
maupun impor yang sering digunakan peternak Kata kunci: karakteristik Fisik, Kimia,
di Minahasa. Manajemen pemeliharaan kuda Kuda Pacu, Pakan Lokal,
pacu di Indonesia sebagian besar masih Pakan Impor.
mengacu pada pemberian pakan yang
dilakukan oleh negara maju di luar negeri.
Kebiasaan para peternak di minahasa saat ini, ABSTRACT
masih menggunakan pakan impor oat untuk
mengganti pakan lokal padi. Hal ini PHYSICAL AND CHEMICAL
disebabkan belum adanya pengujian lebih CHARACTERISTICS APPRAISAL OF
lanjut dari pakan lokal, sehingga masyarakat LOCAL AND IMPORTED RACE
peternak kuda pacu memelihara kuda tersebut HORSES FEED IN MINAHASA The
masih secara turun-temurun dengan present study was conducted to determine the
mengandalkan bahan baku pakan impor yang physical characteristics and nutrient content of
digunakan menjelang perlombaan. Penelitian racehorse diets both local and imported feed
ini menggunakan metode survei. Teknik used mostly by race horse breeders in
pengambilan data adalah wawancara dan Minahasa region. Race horse breeding
pengamatan langsung pada lokasi-lokasi management in Indonesia fully adopts
peternakan kuda pacu. Data yang dikumpulkan methods used in developed countries. Race
yakni jenis dan jumlah pakan (hijauan dan horse breeders in Minahasa have been
konsentrat) baik lokal maupun impor yang practicing of using oats as an imported
diberikan pada ternak kuda pacu, masing- ingredient to replace local feed rice. This is
masing diambil sampel 500gr. Data hasil due to the lack of further testing of local feed,
penelitian dianalisis statistik dengan so that race horse breeders practice and rely on
menggunakan uji t (t test). Hasil uji t, using imported feed ingredients to feed their
menunjukan bahwa kandungan nilai nutrisi horses just before the horse racing. A survey
pakan impor berbeda nyata lebih tinggi method was used to collect data, using
(P<0,05) dibandingkan dengan pakan lokal. interviews and direct observations on several
Berdasarkan hasil uji t, menunjukkan bahwa race horses breeding farms. Types and amount
karakteristik fisik (warna, aroma, bentuk, of feed (forage and concentrates) both local
tekstur) pakan lokal (padi) berbeda nyata and imported given to race horse were taken
(P<0,05) dengan pakan impor (oat). about 500gr for samples analysis. Data were
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat statistically analyzed using t-test. The results
disimpulkan bahwa kandungan nilai nutrisi showed that the nutrient content of imported
pakan impor lebih tinggi dibandingkan dengan feed ingredients significantly higher (P <0.05)
pakan lokal, dan berdasarkan hasil pengujian compared with local feed. Physical
karakteristik fisik yang telah dilakukan pada characteristics (color, flavour, shape, and
struktur dan sifat fisik oat dan padi terdapat texture) of local food (rice) was significantly
different (P <0.05) from that of imported feed
*Alumni Fakultas Peternakan (oats). It can be concluded that the nutrient
**Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak content of imports feed is higher than that of

62
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626

local feed, and physical characteristics of oat Beberapa tahun terakhir ini terjadi
and rice, different in colour, shape, aroma, and
texture, on the other hand, oat and rice have penurunan populasi kuda pacu di Sulawesi
the same physical shape. Utara, padahal Sulawesi Utara khususnya
Keywords: Physical characteristics, Minahasa merupakan lokasi pemeliharaan
Chemistry, Race horse, Local Feed,
Imported Feed. kuda pacu yang memiliki potensi yang
cukup besar untuk pengembangan ternak

PENDAHULUAN kuda pacu. Hal ini disebabkan karena


harga pakan yang terlalu mahal, sehingga
Tujuan produksi ternak kuda yang
minat masyarakat petani peternak kuda
dikenal selama ini salah satunya adalah
pacu menurun, dan yang bertahan untuk
untuk kemampuan kerja yaitu sebagai
memelihara kuda pacu tinggal orang-orang
kuda pacu (Blackely dan Bade, 1991).
yang mempunyai banyak modal.
Kuda pacu sebagai ternak untuk
perlombaan mempunyai keunikan dalam Manajemen pemeliharaan kuda pacu

hal mengkonsumsi pakan. Salah satu di Indonesia umumnya masih mengacu

tujuan pemberian pakan untuk kuda pacu pada pemberian pakan yang dilakukan

yaitu agar memperoleh prestasi atau juara oleh negara maju di luar negeri dan masih

pada saat pacuan atau perlombaan, oleh memberikan pakan impor sebagai pakan

sebab itu perlu diperhatikan kebutuhan utama menjelang pacuan. Bahan baku

pakan maupun zat-zat makanan yang pakan lokal menurut hasil-hasil analisis

terkandung dalam pakan, terlebih kandungan zat-zat makanan tidak kalah


kandungan energi yang mempunyai peran dibandingkan dengan komposisi zat-zat

utama pada saat kuda dipacu. Kecernaan makanan dari negara luar. Apabila dilihat

zat-zat makanan merupakan faktor yang dari hasil yang diperoleh pada saat pacuan,

sangat menentukan kualitas bahan pakan ternyata penggunaan pakan lokal tidak

yang dikonsumsi ternak kuda, karena kalah dibandingkan dengan kuda yang

tinggi rendahnya kecernaan bahan pakan menggunakan pakan impor (Tulung,

memberikan arti seberapa besar bahan 2012). Gabah merupakan pakan lokal yang

pakan itu memiliki sifat fisik yang baik sering diganti dengan pakan impor oat

serta mengandung zat-zat makanan dalam pada saat menjelang pacuan. Jika dilihat

bentuk yang dapat dicernakan ke dalam sekilas gabah dan oat memiliki

saluran pencernaan. karakteristik fisik yang sama, namun


belum ada pengujian karakteristik fisik
63
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626

yang lebih lanjut untuk perbedaan gabah terhitung mulai tanggal 27 Oktober sampai
dan oat. Namun pakan impor yang dengan tanggal 5 November 2013. Pakan
dikonsumsi kuda pacu Minahasa yang digunakan adalah rumput Australia
mengandung nilai kecernaan yang nyata (Brachiaria mutica), rumput paspalum sp,
lebih tinggi dibandingkan dengan pakan tebon jagung, dan pakan konsentrat yang
lokal. Hal ini mungkin disebabkan karena terdiri dari pakan lokal dan import antara
kualitas (sifat fisik) dari pakan impor lain; jagung (Zea mays L), kacang hijau,
masih lebih baik dari pakan lokal (Tulung, gabah (oriza sativa), kedelai (Glycine
2012). Oleh karena itu perlu dilakukan max), Oat (Avesia sativa), sustaina.
penelitian untuk melihat perbedaan Data yang dikumpulkan yakni jenis
karakteristik fisik gabah dan oat serta dan jumlah pakan (hijauan dan konsentrat)
kandungan nutrisi dan energi pakan lokal yang diberikan pada ternak kuda pacu
dan impor kuda pacu minahasa. yang diambil masing-masing 500gr untuk
pakan lokal dan impor yang akan dianalisis
MATERI DAN METODE
kandungan nilai nutrisinya serta 200gr
PENELITIAN
untuk oat dan gabah yang akan
Penelitian ini telah dilaksanakan di dibandingkan karakteristiknya
desa Tompaso II, Kecamatan Tompaso, menggunakan mikroskop.
Kabupaten Minahasa selama 10 hari

Tabel 1. Uji Karakteristik Fisik Pakan

KARAKTERISTIK
KRITERIA SKOR
GABAH OAT
RAMPING PENDEK RAMPING MEMANJANG 1-3
BENTUK RAMPING MEMANJANG PENDEK GEMUK 4-6
GEMUK MEMANJANG GEMUK MEMANJANG 7-9

KECOKLATAN KUNING KOTOR 1-3


WARNA KUNING KECOKLATAN KUNING KECOKLATAN 4-6
KUNING KOTOR KUNING BERSIH 7-9

BAU TENGIK BAU TENGIK 1-3


AROMA TIDAK ADA BAU TIDAK ADA BAU 4-6
WANGI (AROMA KHAS PADI) WANGI (AROMA KHAS OATS) 7-9

TIDAK BERAMBUT KASAR 1-3


TEKSTUR KURANG BERAMBUT LICIN 4-6
BERAMBUT SEDIKIT BERAMBUT 7-9
Sumber: McEllhlary. R. R. 1994.

64
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626

Penelitian ini menggunakan Pengumpulan dan pengambilan


metode survei. Teknik pengambilan data sampel pakan dilakukan selama 1
adalah wawancara dan pengamatan hari
langsung pada lokasi-lokasi peternakan
Analisis Sampel
kuda pacu. Uji karakteristik fisik hanya
membandingkan pakan lokal gabah dan Untuk analisis kandungan nilai

pakan impor oat, karna para peternak di nutrisi, sampel pakan lokal maupun impor

Minahasa mengganti gabah dengan oat dibawa ke Laboratorium Baristand Industri

pada saat menjelang perlombaan. Data Manado untuk dianalisis masing-masing

untuk perbandingan karakteristik fisik kandungan energi dan nutrisinya.

menggunakan tabel skor terhadap warna, Analisis karakteristik fisik oat dan

bau, aroma, tekstur (tabel 1). Data hasil gabah dilakukan di Laboratorium Fakultas

penelitian dianalisis dengan menggunakan Peternakan UNSRAT dengan

uji t (t test). menggunakan tabel skor yang akan diisi


oleh 10 orang (yang terdiri dari para dosen
Tatalaksana Penelitian dan mahasiswa).
1. Tahap Pendahuluan :
Variable yang diamati
Survei dan pengamatan langsung di
lokasi peternakan kuda pacu. 1. Bentuk fisik pakan

Dilakukan pengumpulan data atau - Bentuk

informasi dari peternak/pemilik - Warna

ternak kuda dengan wawancara - Aroma

secara langsung di lokasi - Tekstur

peternakan kuda pacu. 2. Kandungan nutrisi dan energy

2. Tahap Pra-Koleksi :
HASIL DAN PEMBAHASAN
7 (tujuh) hari sebelum pengambilan
Data diperoleh dari beberapa
data, dilakukan pengamatan
peternakan kuda pacu yang memberikan
pemberian pakan untuk
konsumsi pakan lokal maupun pakan
memastikan jenis dan jumlah
impor. Pakan-pakan lokal yang biasanya
pakan yang diberikan untuk kuda
digunakan adalah jagung, gabah, kedele,
pacu oleh para pekerja.
kacang hijau, rumput letup, rumput
3. Tahap Koleksi :
Australia, tebon jagung dan pakan impor

65
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626

yang biasanya digunakan adalah oat dan Bowers, 2005 menyatakan bahwa
sustena. warna padi atau gabah padi adalah
berwarna kecoklatan, sedangkan oat
Uji Karakteristik Fisik Gabah dan Oat
memiliki warna kekuningan (Fast, 2000).
Hasil pengamatan melalui
Berdasarkan hasil uji t, warna dari oat
mikroskop, terdapat perbedaan fisik seperti
berbeda nyata (P<0,05) dengan gabah.
bentuk, warna, aroma dan tekstur antara
pakan lokal gabah) dan pakan import Aroma
(oat). Namun jika hanya dilihat sekilas, oat Berdasarkan hasil pengamatan
dan gabah memiliki bentuk fisik yang panelis untuk karakteristik aroma gabah,
sama. 60% memilih aroma wangi (aroma khas
gabah) sedangkan karakteristik aroma dari
Bentuk
oat, 70% panelis memilih aroma wangi
Berdasarkan hasil pengamatan
(aroma khas oat). Hal ini sejalan dengan
panelis untuk karakteristik bentuk gabah,
(Bowers, 2005) yang menyatakan bahwa
60% memilih bentuk ramping memanjang
aroma yang dimiliki gabah padi adalah
sedangkan karakteristik bentuk oat, 70%
aroma yang memang aroma khas padi,
panelis memilih bentuk gemuk
sedangkan (Fast, 2000) menyatakan bahwa
memanjang. Hal ini sejalan dengan
oat memiliki aroma khas oat. Jika oat
(Bowers, 2005) yang menyatakan bahwa
menjadi tengik/busuk maka oat akan
bentuk gabah padi yang ada di Indonesia
berbau tengik/busuk, lanjut Fast, 2000.
berbentuk tipis memanjang dan (Fast,
Berdasarkan hasil uji t, aroma dari oat
2000) menyatakan bahwa oat (avena
berbeda nyata (P<0,05) dengan gabah.
sativa) memiliki bentuk bulat panjang.
Berdasarkan hasil uji t, bentuk dari oat Tekstur
berbeda nyata (P<0,05) dengan gabah. Berdasarkan hasil pengamatan
panelis untuk karakteristik tekstur gabah,
Warna
70% memilih tekstur berambut, sedangkan
Berdasarkan hasil pengamatan
karakteristik tekstur dari oat, 90% panelist
panelis untuk karakteristik warna gabah,
memilih tekstur licin.
90 % memilih warna kuning kecoklatan
Bowers, 2005 menyatakan bahwa
sedangkan karakteristik warna oat, 60%
gabah padi memiliki terkstur yang
panelis memilih warna kuning bersih.
cenderung kasar dan memiliki bulu atau
66
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626

rambut dan oat memiliki tekstur yang dari gabah yang memiliki tekstur
halus (Fast, 2000). Walaupun tekstur oat berambut.
atau sekam oat halus, tidak boleh dimakan
Uji Kimia Pakan Lokal dan Pakan
oleh manusia, tetapi hanya digunakan Impor
sebagai makanan hewan, terutama ternak
Data tabel 2 dan 3 menunjukkan
ayam dan kuda Lanjut dikatakan Fast,
nilai kandungan nutrisi dari pakan lokal
2000. Berdasarkan hasil uji t, tekstur dari
dan pakan impor. Dari hasil uji t,
gabah berbeda sangat nyata (P<0,05)
menunjukkan bahwa kandungan nilai
dengan oat.
nutrisi pakan lokal berbeda nyata lebih
Karakteristik fisik yang sangat
tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan
berbeda antara gabah dan oat terdapat pada
pakan impor. Meskipun beberapa
tekstur, dimana gabah memiliki terkstur
kandungan nilai nutrisi pakan impor lebih
yang sangat berambut dibandingkan oat
tinggi dari pakan lokal (tulung, 2012),
yang memiliki terkstur licin. Walaupun menyatakan bahwa kuda pacu Minahasa
jumlah konsumsi gabah lebih tinggi dari
yang mengkonsumsi pakan lokal dan kuda
oat, namun oat lebih efisien digunakan
pacu Minahasa yang mengkonsumsi pakan
dibandingkan gabah (Tulung, 2012).
impor mempunyai prestasi yang hampir
Palatabilitas ternak pada oat lebih tinggi sama saat dipacu. Secara kualitas dan
dibandingkan dengan gabah. Hal ini
kuantitas pakan impor memang jauh lebih
mungkin disebabkan karena (sifat fisik) unggul dibanding pakan lokal.
Tabel 2. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Lokal
Parameter
Jenis Pakan
Lokal BK Energi Protein Lemak SK Ca P
(%) (Mkal) (%) (%) (%) (%) (%)
Jagung 87.9 3.67 10.4 4.1 2.5 0.1 2.56
K. Hijau 90.0 3.51 22.2 1.2 5.0 1.25 3.2
Kedelai 91.0 4.42 35.9 18.1 8.0 2.27 3.85
Gabah 86.8 3.52 8.4 1.8 9.7 0.12 2.9
Rumput Lapang 87.46 3.6 8.33 1.65 34.64 0.67 0.44
Brachiaria Mutica 88.42 3.5 10.41 1.98 32.09 0.77 0.53
Tebon Jagung 89.5 3.58 6.05 1.3 36.15 0.46 0.30
Ket: Hasil Analisis Laboratorium Baristand Industri Manado (2014)

67
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626

Tabel 3. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Impor


Parameter
Jenis Pakan
Impor BK Energi Protein Lemak SK Ca P
(%) (Mkal) (%) (%) (%) (%) (%)
Oats 90.38 359.74 8.67 6.94 7.75 0.07 0.18
Sustaina 89.04 172.59 13.26 6.83 9.04 0.48 0.17
Ket: Hasil Analisis Laboratorium Baristand Industri Manado (2014)

Uji Kimia Kandungan Energi Pakan namun kandungan protein dari jagung &
Lokal dan Pakan Impor
gabah padi lebih rendah dibanding pakan
Hasil analisis menunjukkan bahwa impor. Tulung, 2012 mengatakan bahwa
kandungan energi dari pakan impor nilai biologis pakan lokal lebih rendah
berbeda sangat nyata dibandingkan dengan dibandingkan dengan pakan impor
kandungan energi yang ada pada masing- sehingga, walaupun tinggi jumlah
masing pakan lokal. Berdasarkan hasil uji konsumsi protein, tetapi sedikit yang siap
t, kandungan energi dari pakan lokal digunakan karena nilai biologisnya rendah.
berbeda nyata lebih tinggi (P<0,05) dari Para peneliti oat telah meneliti protein oat
pakan impor. Gibs et al. (2009) baik yang dihasilkan dengan teknik basah
mengemukakan bahwa kuda pacu maupun kering, Sehingga oat sangat baik
membutuhkan banyak energi untuk digunakan sebagai bahan pakan ternak
mencapai prestasi dan mempertahankan (Peterson, 2004).
kondisi tubuh optimal saat mengikuti
Uji Kimia Kandungan Ca dan P Pakan
pelatihan dan perlombaan.
Lokal dan Pakan Import

Uji Kimia Kandungan Protein Pakan Hasil analisis menunjukkan adanya


Lokal dan Pakan Impor
perbedaan kandungan nilai Ca yang
Hasil analisis yang dilakukan, dimiliki pakan lokal dan pakan import.
terdapat perbedaan kandungan protein Data hasil uji t menunjukkan bahwa
antara pakan lokal dan pakan import. kandungan nilai Ca pada pakan lokal
Berdasarkan hasil uji t, pakan lokal berbeda nyata lebih tinggi (P<0,05)
berbeda nyata lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan pakan impor. Pakan
dibandingkan dengan Pakan impor. lokal (kacang hijau & kedele) memiliki
(kacang hijau & kedele) memiliki kandungan Ca yang nyata lebih tinggi
kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan Ca yang
dibandingkan dengan pakan import,
68
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626

ada pada pakan import. Sedangkan tinggi dibandingkan kandungan Bahan


kandungan Ca pada (jagung & gabah Kering dari pakan impor (sustena).
padi) lebih rendah dibanding pakan impor.
Uji Kimia Kandungan Serat Kasar
Dari hasil uji t, menunjukkan Pakan Lokal dan Pakan Impor
bahwa kandungan (P) dari pakan impor
Hasil analisi menunjukkan adanya
berbeda nyata lebih tinggi (P<0,05)
perbedaan kandungan nilai serat kasar
dibandingkan dengan kandungan (P) pakan
yang dimiliki pakan lokal dan impor. Dari
lokal.
hasil uji t, menunjukkan bahwa kandungan
Lawrence, 2004 mengemukakan
serat kasar pakan impor berbeda nyata
bahwa keseimbangan kalsium dan fosfor
lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan
sangat penting karena kalsium (Ca) dan
pakan lokal. Pakan impor memiliki
fosfor (P) adalah mineral makro penting
kandungan serat kasar yang nyata lebih
untuk pemeliharaan jaringan tulang,
tinggi dibandingkan dengan kandungan
kontraksi otot dan metabolisme energi. serat kasar yang ada pada pakan lokal
Lanjut dikatakan bahwa rasio pemberian
(jagung & kacang hijau). Namun
kalsium (Ca) dan fosfor (P) adalah 2:1,
kandungan serat kasar pada beberapa
karena jika kandungan fosfor (P) lebih
pakan lokal seperti kedele, gabah, hijauan
tinggi dari kalsium (Ca) akan lebih tinggi dibandingkan pakan impor.
mengakibatkan tulang melemah dan terjadi
Tulung 2012 mengemukakan
stres pada kuda.
bahwa untuk ternak kuda pacu, serat kasar

Uji Kimia Kandungan Bahan Kering yang tinggi dalam pakan bukan merupakan
Pakan Lokal dan Pakan Impor masalah karena kuda memiliki sistem
Hasil uji t, menunjukkan bahwa pencernaan serat pada sekum dan kolon.
kandungan nilai Bahan Kering pakan lokal Kohnke, 1992 mengemukakan bahwa kuda
berbeda nyata lebih tinggi (P<0,05) membutuhkan serat kasar yang cukup
dibandingkan dengan pakan impor. Pakan tinggi dalam pakan karena kuda memiliki
impor memiliki kandungan bahan kering sistem pencernaan fermentative dalam
yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekum dan kolon, namun NRC (1989)
kandungan bahan kering yang ada pada justru belum memberikan rekomendassi
pakan lokal (jagung, gabah, hijauan. tentang kebutuhan serat kasar pada kuda.
Sedangkan kandungan Bahan Kering
Uji Kimia Kandungan Lemak Pakan
pakan lokal (kacang hijau & kedele) lebih Lokal dan Pakan Impor
69
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626

Hasil analisis menunjukkan adanya DAFTAR PUSTAKA


perbedaan kandungan nilai Lemak yang
Bowers, K. K. 2005. Everything Oats.
ada pada pakan lokal dan pakan impor.
http://www.karenskitchen.com/
Berdasarkan hasil uji t, kandungan nilai
a/recipe_oat.htm. Diakses tanggal 8
Lemak pakan lokal berbeda nyata lebih
Januari 2015.
tinggi (P<0,05) dengan pakan impor.
Kandungan nilai Lemak pakan lokal Blakely, J dan D. H Bade. 1992. Ilmu
(kedelai) jauh lebih tinggi dibandingkan Peternakan. Penerjemah B.
dengan pakan impor. Namun kandungan Srigdanono. Gadjah Mada University
Lemak pada pakan impor jauh lebih tinggi Press. Yogyakarta.
dibandingkan dengan pakan lokal (jagung,
Fast, R. B. and Elwood, F. 2000. Breakfast
kacang hijau, gabah, hijauan).
Cereals and How They are Made
Untuk kebutuhan ternak,
2nd Ed. Caldwell, The American
konsentrasi lemak yang tinggi sangat baik
association of cereal chemistry Inc.
karena sebagai sumber energi daripada
USA.
karbohidrat (Fast, 2000). Penetuan lemak
sama dengan serat kasar dan belum ada Gibs, P. G. dan G. D. Potter. 2002.
yang baku untuk kuda (NRC, 1989). Concepts in Protein Digestion and
Amino Acid Requirements of Young
Horses. Professional Animal
KESIMPULAN Scientist.

Berdasarkan hasil penelitian dapat Gibs, P. G. dan G. D. Potter. Dan B. D.


ditarik kesimpulan bahwa karakteristik Scott. 2009. Feeding Race Prospects
fisik dan kimia pakan impor lebih baik dari and Racehorses in Training. Texas
pakan lokan A&M University Department Of
Animal Science Equine Science
SARAN
Program. Edited by Michael
Perlu adanya sentuhan teknologi, Benefield. Edited by Michael
agar pakan lokal dapat digunakan sebagai Benefield.
pakan utama ternak kuda pacu Indonesia.

70
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626

McEllhlary, R. R. 1994. Feed 7th International Oat Conference.


Manufacuring Technology IV. Am. http://www.mtt.fi/met/pdf/met51.pdf
Feed Industry Assoc. Inc. Aruington . Diakses tanggal 8 Januari 2015.

Oroh, R.K.P. 2004. Determinasi Tulung, Y.L.R. 2011. Kebutuhan Energi


Kebutuhan Energi Untuk Kerja dan Protein Kuda Pacu Indonesia dan
Berdasarkan Jumlah Pakan Yang Aplikasi Pada Formulasi Ransum
Dikonsumsi Dalam Bahan Kering, Bahan Pakan Lokal. Disertasi.
Bobot Metabolik, dan Beban Kerja Program Pascasarjana, IPB. Bogor.
Kuda Pacu. Skripsi. Jurusan Ilmu
Lawrence, L. A. 2004. Feeding The
Nutrisi dan Makanan Ternak.
Performance Horse. Washingston
Fakultas Peternakan – Unsrat.
State University Extension. Subject
Manado.
Code 160. A
Peterson, D. M. 2004. Oat-a
Multifunctional Grain. Proceedings

71

Anda mungkin juga menyukai