6698 13097 1 SM
6698 13097 1 SM
ABSTRAK
perbedaan warna, bentuk, aroma, tekstur
Penelitian ini dilakukan untuk
namun jika dilihat sekilas, oat dan padi
mengetahui karakteristik fisik dan kandungan
memiliki bentuk fisik yang sama.
nilai nutrisi pakan kuda pacu baik pakan lokal
maupun impor yang sering digunakan peternak Kata kunci: karakteristik Fisik, Kimia,
di Minahasa. Manajemen pemeliharaan kuda Kuda Pacu, Pakan Lokal,
pacu di Indonesia sebagian besar masih Pakan Impor.
mengacu pada pemberian pakan yang
dilakukan oleh negara maju di luar negeri.
Kebiasaan para peternak di minahasa saat ini, ABSTRACT
masih menggunakan pakan impor oat untuk
mengganti pakan lokal padi. Hal ini PHYSICAL AND CHEMICAL
disebabkan belum adanya pengujian lebih CHARACTERISTICS APPRAISAL OF
lanjut dari pakan lokal, sehingga masyarakat LOCAL AND IMPORTED RACE
peternak kuda pacu memelihara kuda tersebut HORSES FEED IN MINAHASA The
masih secara turun-temurun dengan present study was conducted to determine the
mengandalkan bahan baku pakan impor yang physical characteristics and nutrient content of
digunakan menjelang perlombaan. Penelitian racehorse diets both local and imported feed
ini menggunakan metode survei. Teknik used mostly by race horse breeders in
pengambilan data adalah wawancara dan Minahasa region. Race horse breeding
pengamatan langsung pada lokasi-lokasi management in Indonesia fully adopts
peternakan kuda pacu. Data yang dikumpulkan methods used in developed countries. Race
yakni jenis dan jumlah pakan (hijauan dan horse breeders in Minahasa have been
konsentrat) baik lokal maupun impor yang practicing of using oats as an imported
diberikan pada ternak kuda pacu, masing- ingredient to replace local feed rice. This is
masing diambil sampel 500gr. Data hasil due to the lack of further testing of local feed,
penelitian dianalisis statistik dengan so that race horse breeders practice and rely on
menggunakan uji t (t test). Hasil uji t, using imported feed ingredients to feed their
menunjukan bahwa kandungan nilai nutrisi horses just before the horse racing. A survey
pakan impor berbeda nyata lebih tinggi method was used to collect data, using
(P<0,05) dibandingkan dengan pakan lokal. interviews and direct observations on several
Berdasarkan hasil uji t, menunjukkan bahwa race horses breeding farms. Types and amount
karakteristik fisik (warna, aroma, bentuk, of feed (forage and concentrates) both local
tekstur) pakan lokal (padi) berbeda nyata and imported given to race horse were taken
(P<0,05) dengan pakan impor (oat). about 500gr for samples analysis. Data were
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat statistically analyzed using t-test. The results
disimpulkan bahwa kandungan nilai nutrisi showed that the nutrient content of imported
pakan impor lebih tinggi dibandingkan dengan feed ingredients significantly higher (P <0.05)
pakan lokal, dan berdasarkan hasil pengujian compared with local feed. Physical
karakteristik fisik yang telah dilakukan pada characteristics (color, flavour, shape, and
struktur dan sifat fisik oat dan padi terdapat texture) of local food (rice) was significantly
different (P <0.05) from that of imported feed
*Alumni Fakultas Peternakan (oats). It can be concluded that the nutrient
**Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak content of imports feed is higher than that of
62
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626
local feed, and physical characteristics of oat Beberapa tahun terakhir ini terjadi
and rice, different in colour, shape, aroma, and
texture, on the other hand, oat and rice have penurunan populasi kuda pacu di Sulawesi
the same physical shape. Utara, padahal Sulawesi Utara khususnya
Keywords: Physical characteristics, Minahasa merupakan lokasi pemeliharaan
Chemistry, Race horse, Local Feed,
Imported Feed. kuda pacu yang memiliki potensi yang
cukup besar untuk pengembangan ternak
tujuan pemberian pakan untuk kuda pacu pada pemberian pakan yang dilakukan
yaitu agar memperoleh prestasi atau juara oleh negara maju di luar negeri dan masih
pada saat pacuan atau perlombaan, oleh memberikan pakan impor sebagai pakan
sebab itu perlu diperhatikan kebutuhan utama menjelang pacuan. Bahan baku
pakan maupun zat-zat makanan yang pakan lokal menurut hasil-hasil analisis
utama pada saat kuda dipacu. Kecernaan makanan dari negara luar. Apabila dilihat
zat-zat makanan merupakan faktor yang dari hasil yang diperoleh pada saat pacuan,
sangat menentukan kualitas bahan pakan ternyata penggunaan pakan lokal tidak
yang dikonsumsi ternak kuda, karena kalah dibandingkan dengan kuda yang
memberikan arti seberapa besar bahan 2012). Gabah merupakan pakan lokal yang
pakan itu memiliki sifat fisik yang baik sering diganti dengan pakan impor oat
serta mengandung zat-zat makanan dalam pada saat menjelang pacuan. Jika dilihat
bentuk yang dapat dicernakan ke dalam sekilas gabah dan oat memiliki
yang lebih lanjut untuk perbedaan gabah terhitung mulai tanggal 27 Oktober sampai
dan oat. Namun pakan impor yang dengan tanggal 5 November 2013. Pakan
dikonsumsi kuda pacu Minahasa yang digunakan adalah rumput Australia
mengandung nilai kecernaan yang nyata (Brachiaria mutica), rumput paspalum sp,
lebih tinggi dibandingkan dengan pakan tebon jagung, dan pakan konsentrat yang
lokal. Hal ini mungkin disebabkan karena terdiri dari pakan lokal dan import antara
kualitas (sifat fisik) dari pakan impor lain; jagung (Zea mays L), kacang hijau,
masih lebih baik dari pakan lokal (Tulung, gabah (oriza sativa), kedelai (Glycine
2012). Oleh karena itu perlu dilakukan max), Oat (Avesia sativa), sustaina.
penelitian untuk melihat perbedaan Data yang dikumpulkan yakni jenis
karakteristik fisik gabah dan oat serta dan jumlah pakan (hijauan dan konsentrat)
kandungan nutrisi dan energi pakan lokal yang diberikan pada ternak kuda pacu
dan impor kuda pacu minahasa. yang diambil masing-masing 500gr untuk
pakan lokal dan impor yang akan dianalisis
MATERI DAN METODE
kandungan nilai nutrisinya serta 200gr
PENELITIAN
untuk oat dan gabah yang akan
Penelitian ini telah dilaksanakan di dibandingkan karakteristiknya
desa Tompaso II, Kecamatan Tompaso, menggunakan mikroskop.
Kabupaten Minahasa selama 10 hari
KARAKTERISTIK
KRITERIA SKOR
GABAH OAT
RAMPING PENDEK RAMPING MEMANJANG 1-3
BENTUK RAMPING MEMANJANG PENDEK GEMUK 4-6
GEMUK MEMANJANG GEMUK MEMANJANG 7-9
64
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626
pakan impor oat, karna para peternak di nutrisi, sampel pakan lokal maupun impor
menggunakan tabel skor terhadap warna, Analisis karakteristik fisik oat dan
bau, aroma, tekstur (tabel 1). Data hasil gabah dilakukan di Laboratorium Fakultas
2. Tahap Pra-Koleksi :
HASIL DAN PEMBAHASAN
7 (tujuh) hari sebelum pengambilan
Data diperoleh dari beberapa
data, dilakukan pengamatan
peternakan kuda pacu yang memberikan
pemberian pakan untuk
konsumsi pakan lokal maupun pakan
memastikan jenis dan jumlah
impor. Pakan-pakan lokal yang biasanya
pakan yang diberikan untuk kuda
digunakan adalah jagung, gabah, kedele,
pacu oleh para pekerja.
kacang hijau, rumput letup, rumput
3. Tahap Koleksi :
Australia, tebon jagung dan pakan impor
65
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626
yang biasanya digunakan adalah oat dan Bowers, 2005 menyatakan bahwa
sustena. warna padi atau gabah padi adalah
berwarna kecoklatan, sedangkan oat
Uji Karakteristik Fisik Gabah dan Oat
memiliki warna kekuningan (Fast, 2000).
Hasil pengamatan melalui
Berdasarkan hasil uji t, warna dari oat
mikroskop, terdapat perbedaan fisik seperti
berbeda nyata (P<0,05) dengan gabah.
bentuk, warna, aroma dan tekstur antara
pakan lokal gabah) dan pakan import Aroma
(oat). Namun jika hanya dilihat sekilas, oat Berdasarkan hasil pengamatan
dan gabah memiliki bentuk fisik yang panelis untuk karakteristik aroma gabah,
sama. 60% memilih aroma wangi (aroma khas
gabah) sedangkan karakteristik aroma dari
Bentuk
oat, 70% panelis memilih aroma wangi
Berdasarkan hasil pengamatan
(aroma khas oat). Hal ini sejalan dengan
panelis untuk karakteristik bentuk gabah,
(Bowers, 2005) yang menyatakan bahwa
60% memilih bentuk ramping memanjang
aroma yang dimiliki gabah padi adalah
sedangkan karakteristik bentuk oat, 70%
aroma yang memang aroma khas padi,
panelis memilih bentuk gemuk
sedangkan (Fast, 2000) menyatakan bahwa
memanjang. Hal ini sejalan dengan
oat memiliki aroma khas oat. Jika oat
(Bowers, 2005) yang menyatakan bahwa
menjadi tengik/busuk maka oat akan
bentuk gabah padi yang ada di Indonesia
berbau tengik/busuk, lanjut Fast, 2000.
berbentuk tipis memanjang dan (Fast,
Berdasarkan hasil uji t, aroma dari oat
2000) menyatakan bahwa oat (avena
berbeda nyata (P<0,05) dengan gabah.
sativa) memiliki bentuk bulat panjang.
Berdasarkan hasil uji t, bentuk dari oat Tekstur
berbeda nyata (P<0,05) dengan gabah. Berdasarkan hasil pengamatan
panelis untuk karakteristik tekstur gabah,
Warna
70% memilih tekstur berambut, sedangkan
Berdasarkan hasil pengamatan
karakteristik tekstur dari oat, 90% panelist
panelis untuk karakteristik warna gabah,
memilih tekstur licin.
90 % memilih warna kuning kecoklatan
Bowers, 2005 menyatakan bahwa
sedangkan karakteristik warna oat, 60%
gabah padi memiliki terkstur yang
panelis memilih warna kuning bersih.
cenderung kasar dan memiliki bulu atau
66
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626
rambut dan oat memiliki tekstur yang dari gabah yang memiliki tekstur
halus (Fast, 2000). Walaupun tekstur oat berambut.
atau sekam oat halus, tidak boleh dimakan
Uji Kimia Pakan Lokal dan Pakan
oleh manusia, tetapi hanya digunakan Impor
sebagai makanan hewan, terutama ternak
Data tabel 2 dan 3 menunjukkan
ayam dan kuda Lanjut dikatakan Fast,
nilai kandungan nutrisi dari pakan lokal
2000. Berdasarkan hasil uji t, tekstur dari
dan pakan impor. Dari hasil uji t,
gabah berbeda sangat nyata (P<0,05)
menunjukkan bahwa kandungan nilai
dengan oat.
nutrisi pakan lokal berbeda nyata lebih
Karakteristik fisik yang sangat
tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan
berbeda antara gabah dan oat terdapat pada
pakan impor. Meskipun beberapa
tekstur, dimana gabah memiliki terkstur
kandungan nilai nutrisi pakan impor lebih
yang sangat berambut dibandingkan oat
tinggi dari pakan lokal (tulung, 2012),
yang memiliki terkstur licin. Walaupun menyatakan bahwa kuda pacu Minahasa
jumlah konsumsi gabah lebih tinggi dari
yang mengkonsumsi pakan lokal dan kuda
oat, namun oat lebih efisien digunakan
pacu Minahasa yang mengkonsumsi pakan
dibandingkan gabah (Tulung, 2012).
impor mempunyai prestasi yang hampir
Palatabilitas ternak pada oat lebih tinggi sama saat dipacu. Secara kualitas dan
dibandingkan dengan gabah. Hal ini
kuantitas pakan impor memang jauh lebih
mungkin disebabkan karena (sifat fisik) unggul dibanding pakan lokal.
Tabel 2. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Lokal
Parameter
Jenis Pakan
Lokal BK Energi Protein Lemak SK Ca P
(%) (Mkal) (%) (%) (%) (%) (%)
Jagung 87.9 3.67 10.4 4.1 2.5 0.1 2.56
K. Hijau 90.0 3.51 22.2 1.2 5.0 1.25 3.2
Kedelai 91.0 4.42 35.9 18.1 8.0 2.27 3.85
Gabah 86.8 3.52 8.4 1.8 9.7 0.12 2.9
Rumput Lapang 87.46 3.6 8.33 1.65 34.64 0.67 0.44
Brachiaria Mutica 88.42 3.5 10.41 1.98 32.09 0.77 0.53
Tebon Jagung 89.5 3.58 6.05 1.3 36.15 0.46 0.30
Ket: Hasil Analisis Laboratorium Baristand Industri Manado (2014)
67
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626
Uji Kimia Kandungan Energi Pakan namun kandungan protein dari jagung &
Lokal dan Pakan Impor
gabah padi lebih rendah dibanding pakan
Hasil analisis menunjukkan bahwa impor. Tulung, 2012 mengatakan bahwa
kandungan energi dari pakan impor nilai biologis pakan lokal lebih rendah
berbeda sangat nyata dibandingkan dengan dibandingkan dengan pakan impor
kandungan energi yang ada pada masing- sehingga, walaupun tinggi jumlah
masing pakan lokal. Berdasarkan hasil uji konsumsi protein, tetapi sedikit yang siap
t, kandungan energi dari pakan lokal digunakan karena nilai biologisnya rendah.
berbeda nyata lebih tinggi (P<0,05) dari Para peneliti oat telah meneliti protein oat
pakan impor. Gibs et al. (2009) baik yang dihasilkan dengan teknik basah
mengemukakan bahwa kuda pacu maupun kering, Sehingga oat sangat baik
membutuhkan banyak energi untuk digunakan sebagai bahan pakan ternak
mencapai prestasi dan mempertahankan (Peterson, 2004).
kondisi tubuh optimal saat mengikuti
Uji Kimia Kandungan Ca dan P Pakan
pelatihan dan perlombaan.
Lokal dan Pakan Import
Uji Kimia Kandungan Bahan Kering yang tinggi dalam pakan bukan merupakan
Pakan Lokal dan Pakan Impor masalah karena kuda memiliki sistem
Hasil uji t, menunjukkan bahwa pencernaan serat pada sekum dan kolon.
kandungan nilai Bahan Kering pakan lokal Kohnke, 1992 mengemukakan bahwa kuda
berbeda nyata lebih tinggi (P<0,05) membutuhkan serat kasar yang cukup
dibandingkan dengan pakan impor. Pakan tinggi dalam pakan karena kuda memiliki
impor memiliki kandungan bahan kering sistem pencernaan fermentative dalam
yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekum dan kolon, namun NRC (1989)
kandungan bahan kering yang ada pada justru belum memberikan rekomendassi
pakan lokal (jagung, gabah, hijauan. tentang kebutuhan serat kasar pada kuda.
Sedangkan kandungan Bahan Kering
Uji Kimia Kandungan Lemak Pakan
pakan lokal (kacang hijau & kedele) lebih Lokal dan Pakan Impor
69
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626
70
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 1 : 62-71 (Januari 2015) ISSN 0852 -2626
71