Anda di halaman 1dari 22

Makalah

LANDASAN DAN TUJUAN PANCASILA

DOSEN PEMBIMBING
Dra. Nila Zarni, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Nama : Muthmainnah
NPM : 2003110009
Jurusan : Arsitektur

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah Pancasila dan Kewarganegaraan ini dengan baik tanpa

kesulitan yang berarti.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal sesuai dengan referensi

yang saya dapatkan sehingga dapat membantu kita semua untuk dapat memahami

isi materi dari makalah ini dengan sebaik-baiknya.

           Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar saya dapat memperbaiki makalah yang saya buat ini.

            Akhir kata saya berharap para pembaca dapat dengan mudah memahami

dan mengerti dengan makalah yang saya buat dengan judul LANDASAN DAN

TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA, sehingga mampu menambah

pengetahuan para pembaca.

Kotafajar, Desember 2020

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PERMASALAHAN.................................................................................................2
BAB III....................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Konsep Pendidikan Pancasila....................................................................3
B. Landasan Pokok Pendidikan Pancasila.....................................................6
1. Landasan Historis..................................................................................7
2. Landasan Kultural (Budaya)..................................................................8
3. Landasan Yuridis...................................................................................9
4. Landasan Filsofis.................................................................................11
C. Tujuan Pendidikan Pancasila...................................................................13
BAB IV..................................................................................................................16
KESIMPULAN......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia pada umumnya sangat membutuhkan pendidikan apalagi dengan

Negara indonesia yang begitu luas dan memiliki banyak pulau. Walaupun

indonesia mencakup bermacam-macam suku, mereka dengan mudah dapat bersatu

bermodalkan dengan dasar dasar pancasila sebagai panutan untuk membangun

bangsa indonesia yang lebih maju dan damai.

Maka dari itu sebuah pendidikan sangat di butuhkan untuk mengetahui

segala hal yang harus di lakukan dan mana yang pantas ditinggalkan, apalagi kita

sebagai mahasiswa perlu memahami dam menghayati makna dari ideolohi bangsa

tersebut. Hal tersebut memiliki arti bahwa pendidikan pancasila diharapkan dapat

menjadi ruh dalam membentuk jati diri mahasiswa guna mengembangkan jiwa

profesionalitasnya dalam mengenyam pendidikan dibidangnya masing-masing.

1
BAB II

PERMASALAHAN

1. Bagaimana Konsep Pendidikan Pancasila?

2. Apa saja landasan pendidikan pancasila?

3. Apa tujuan pendidikan pancasila?

2
BAB III

PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan Pancasila

Pendidikan secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 bagian,yaitu:

1. pendidikan

2. Teori umum pendidikan

3. iImu pendidikan

Yang pertama memiliki arti yang mengacu kepada pendidikan yang

dilakukan masyarakat umumnya. Pendidikan seperti ini sudah ada semenjak

manusia ada di muka bumi.pada zaman dulu,kebanyakan manusia

memperlakukan anak-anaknya secara insting,suatu sifat pembawaan,demi

kelangsungan hidup keturunannya.insting merupakan pembawaan sejak lahir.

Tujuan dari pendidikan menurut negara kita sudah jelas tercantum dalam

alinea IV pembukaan UUD 1945,yaitu:

1. Melindungi segenap bangsa indonesia dan tumpah darah indonesia

2. Memajukan kesejahteraan umum

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

3
4

Sedangkan pancasila secara umum diartikan sebagai dasar negara. Dalam

kalimat “Pancasila sebagai Dasar menjelaskan Negara” sebenarnya tidak apa it

pancasila melainkan status, kedudukan, termasuk fungsi Pancasila tersebut dalam

kehidupan bernegara di Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara dapat dikatakan sebagai status pokok yang

memiliki landasan konstitusional dan berimplikasi yuridis. Menurut Darji

Darmodiharjo, pancasila merupaka dasar falsafah negara yang digunakan untuk

mengatur pemerintahan negara, atau dengan kata lain digunakan untuk

penyelenggaraan negara.

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam

kehidupanbermasyarakat sejak sebelum Pancasila sebagai dasar negara

dirumuskan dalam satu sistem nilai. Sejak zaman dahulu, wilayah-wilayah di

nusantara ini mempunyai beberapa nilai yang dipegang teguh oleh masyarakatnya,

sebagai contoh:

1. Percaya kepada Tuhan dan toleran,

2. Gotong royong,

3. Musyawarah,

4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial, dan sebagainya


5

Munculnya permasalahan yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah

tergerusnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Oleh karena itu, perlu diungkap berbagai permasalahan di negeri

tercinta ini yang menunjukkan pentingnya mata kuliah pendidikan

Pancasila.Dengan memperhatikan masalah tersebut, maka pendidikan Pancasila

sangat penting untuk diajarkan pada berbagai jenjang pendidikan, khususnya di

perguruan tinggi. Urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, yaitu agar

mahasiswa tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa

memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir dan bertindak dalam

kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilainilai Pancasila. Selain itu, urgensi

pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa

sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang penunjuk jalan

(leitstar) (Abdulgani, 1979: 14). Urgensi pendidikan Pancasila bagi mahasiswa

sebagai calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa untuk berbagai

bidang dan tingkatan, yaitu agar tidak terpengaruh oleh paham-paham asing yang

negatif. Dengan demikian, urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi

dengan meminjam istilah Branson (1998), yaitu sebagai pembentuk civic

disposition yang dapat menjadi landasan untuk pengembangan civic knowledge

dan civic skills mahasiswa.

Pendidikan Pancasila adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan


6

keahlian, sesuai dengan program studinya masing-masing. Dengan demikian,

mahasiswa mampu memberikan kontribusi yang konstruktif dalam bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara, dengan mengacu kepada nilai-nilai Pancasila.

B. Landasan Pokok Pendidikan Pancasila

Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis

bangsa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia secara konsisten harus

mengimplementasikannya dalam setiap aspek kehidupan yaitudalam bkehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara filosofis dan objektif rakyat

Indonesia sebelum mendirikan negara Indonesia telah melaksanajan nilai-nilai

Pancasila yaitu, sebagai bangsa yang berketuhanan, berperi kemanusiaan, bersatu,

musyawarah dalam menyelesaikan persoalan hidup dan menegakkan keadilan

dalan kehidupan sehari-hari.

Pembukaan UUD 1945 khususnya alenia ke IV menjadi dasar pertama

untuk mempelajari lancasila sebagai dasar negara tersebut. Berdasarkan pokok

pikiran IV menegaskan adanya kewajiban bagi pemerintah dan penyelenggara

negara agar memelihara budi pekerti yang luhur. Hal ini berarti supaya seluruh

rakyat Indonesia berbudi luhur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Peraturan pemerintah no 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi pasal 13

ayat (2) menegaskan bahwa kurikulum yang berlaku secara nasional diatur oleh

menteri pendidikan dan kebudayaan yang secara lebih terperinci pendidikan

pancasila diatur dalam surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan tinggi. SK


7

Dirjen Dikti No38/Dikti/kep/2002 yang isinya bahwa pendidikan pancasila

merupakan. Salah satu komponen dari mata kuliah pengembangan kepribadian

yang wajib diikuti oleh aeluruh mahasiswa di perguruan tinggi.

Memilih pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah pilihan yang tepat

bagi bangsa indonesia. Untuk itu, perlu kiranya memahami nilai-nilai yang

tercantum di dalam Pancasila secara baik dan benar. Dalam memahami pancasila,

perlu kiranya memahami terlebih dahulu landasan pokok pendidikan pancasila di

perguruan tinggi yang terdiri atas:

1. Landasan Historis

Suatu bangsa memiliki ideologi dan pandangam hidupnya sendiri yang

diambil dari nila-nilai yang hidup dan berkembang dalam bangsa itu

sendiri.pancasila digali dari bangsa indonesia sendiri yang telah tumbuh dan

berkembang semenjak lahirnya bangsa indonesia.yang dapat dipersamakan

dengan lahirnya bangsa indonesia yang memiliki wilayah seperti indonesia

merdeka saat ini yaitu kerajaan sriwijaya dan majapahit. Pada masa itu, nilai-nilai

ketuhanan,seperti kepercayaan kepada tuhan telah berkembang dan sikap toleransi

juga telah lahir,begitu pula nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila-sila

yang lainnya.

Setelah melalui proses sejarah yang panjang, nilai-nilai pancasila itu telah

melalui pematangan sehingga tokoh-tokoh bangsa indonesia akan mendirikan

negara republik indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar negara. Dalam


8

perjalanan ketatanegaraan indonesia telah terjadi perubahan dan pergantian UUD,

seperti UUD 1945 digantikan kedudukannya oleh konsitusi RIS, kemudian

berubah menjadi UUD sementara dan kembali lagi ke UUD1945.

Pancasila mendapatkan di pandang yang berbeda-beda pada setiap rezim.

Pada masa orde lama, pancasila ditafsirkan dengan nasionalis,agama,dan komunis

(Nasakom) yang di sebut dengan Tri sila,kemudian diperas lagi menjadi Eka

sila(gotong royong). Pada masa orde baru, pancasila harus dihayati dan diamalkan

dengen berpedoman kepada butir-butir yang telah ditetapkan oleh MPR melalui

Tap.MPR No.II/MPR/1978 tentang P-4. Namun, penafsiran rezim itu membuat

kenyataan dalam masyarakat dan bangsa berbeda-beda dengan nilai-nilai

pancasila yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, timbul lah tuntutan reformasi dalam

segala bidang. Dalam kenyataan ini,MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Penegasan

pancasila sebagai dasar negara,yang mengandung makna ideologi Nasional

sebagai cita-cita dan tujuan negara.

2. Landasan Kultural (Budaya)

Beberapa bangsa dan negara ppasti memiliki suatu pandangan hidup serta

pegangan hidup agar tidak terombang abimbing dalam kancah pergaulan

masyarakat Dunia Internasional. Setiap bangsa memiliki ciri khas dan pandangan

hidup yang berbeda satu dengan yang lain. Indonesia sendiri memiliki pandangan

hidup yang membedakannya dengan negara liberal komunis maupun lainnya.

Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara pada suatu azas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu
9

sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-

sila pancasila bukan hanya merupakan suatu hasil konseptual seseorang saja,

melainkan meruiakan suatu hasil karya besar bangsa indonesia melalui suatu

refleksi filosofis dari para pendiro negara seperti Soekarno, M. Yamin, M. Hatta,

Soepomo, serta para tokoh pendiri lainnya. Satu-satunya karua besar bangsa

indonesia yang sejajar dengan karya besar lain didunia ini adalah hasil penikiran

tentang bangsa dan negara yang mendasarkan pandangan hidup pada suatu prinsip

nilai yang tertuang dalam sila-sika pancasila.

Nilai-nilai kultural yang terpelihara dan sudah ada sejak Indonesia ada

merupakan sumber Ideologi Pancasila. Semua negara didunia ini memiliki budaya

yang membedakannya dengan negara lain. Bagi bangsa Indonesia, Kebudayaan

merupakan warisan sosial yang harus dijaga dan dipelihara. Upaya menjaga dan

memelihara tersebut telah dilakukan oleh para pendiri negara kita melalui jarya

besarnya yakni Pancasila yang setiap silanya duangjat dari nilai-nilai kultural

bangsa indonesia sendiri.

3. Landasan Yuridis

Dituangaknnya pancasila kedalam pembujaan UUD 1945, maka

mengisyaratkan bahwa secara yuridis konstitusional Pancasila telah menjadi

Dasar Negara Republik Indonesia. Untuk memudahkan warga negara dalam

memahami pancasila, maka dilaksanakanlah Pendidikan Pancasila, khususnya di

perguruan tinggi.
10

Landasan Yuridis perkuliahan pendidikan pancasila dari perguruan tinggi

secara gamblang tertuang dalam UU no. 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan

Nasional. Pasal 29 UU ini telah menetapkan bahwa udi kurikulum stiap jenis,

jalur, dan jenjang pendidikan wajib mmuat Pendidikan Pancasila.

Pada dasarnya, landasan yuridis pendidikan pancasila juga terdapat dalam

beberapa ketentuan yang pernah berlaku di Indonesia, antara lain:

1. Pembukaan UUD NRI 1945, dalam alenia IV pembukaan UUD 1945

telah disebutkan tentang dasar negara republik indonesia yakni

Pancasila.

2. Pasal 31 UUD NRI 1945 tentang Pendidijan dam Kebudayaan , yang

memuat: (1). Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. (2).

Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah

wajib membiayainya. (3). Pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional ysng

meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dslam

rangka mencerdakan kehidupan bangsa yang diatur dengan UU.

3. TAP MPRS No. XXVIII/MPRS/1966 tentang Agama, Pendidikan dan

Kebudayaan.

4. Peraturan pemerintah RI Nomor. 19 tahun 2005 tetntang standar

Nasional Pendidikan. Pasal 9 ayat 2 “Kurikulum tingkat satuan


11

pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah Pendidikan Agama,

Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

5. UU No. 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi yang mewajibkan

kurikulum pendidikan tinggi memuat mata kulia Pendidikan Pancasila.

6. Kepmendiknas No. 045 U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan

tinggi, “ Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan

Kewarganegaraan merupaka kelompok mata kuliah pengembangan

kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program

studi atau kelompok program studi”. Berdasarkan ketentuam tersebut,

maka secara material melalui Pendidikan Kewarganegaraan, maka

materi pancasila bahjan filsafat pancasila adalah wajib diberikan di

pendidikan tinggi dan secara eksplisit terdsoat dalam rambu-rambu

pendudijan Kepribadian.

4. Landasan Filsofis

Pancasila dikenal sebagai filosofi Negara Indonesia. Nilai-nilai yang

tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis yang

dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma,

nilainilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling

sesuai sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Prof. Mr. Drs. Notonagoro dalam pidato Dies Natalis Universitas

Airlangga Surabaya pada tanggal 10 November 1955 : “Susunan Pancasila itu


12

adalah suatu kebulatan yang bersifat hierrarchies dan piramidal yang

mengakibatkan adanya hubungan organis di antara 5 sila negara kita”. Pernyataan

dan pendapatnya tersebut kemudian diterima dan dikukuhkan oleh MPRS dalam

Ketetapan No. XX/MPRS/1960 jo. Ketetapan No. V/MPR/1973. Pernyataan

tersebut diperkuat juga oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu

merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan

demikian, karena masing-masing sila dari Pancasila itu tidak dapat dipahami dan

diberi arti secara sendiri-sendiri. Memahami atau memberi arti setiap sila-sila

secara terpisah dari sila-sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru

tentang Pancasila.

Dengan demikian, landasan Filsafat Pancasila merupakan harmonisasi dari

nilai-nilai dan norma-norma utuh yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, yang

bertujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan

menyeluruh agar menjadi landasan filsafat yang sesuai dengan keperibadian dan

cita-cita Bangsa.

Adapun bentuk Filsafat Pancasila sendiri digolongkan sebagai berikut :

a. Bersifat religius yang berarti dalam hal kebijaksanaan dan

kebenaran mengenal adanya kebenaran mutlak yang berasal dari

Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan sekaligus

mengakui keterbatasan kemampuan manusia.


13

b. Memiliki arti praktis yang berarti dalam proses pemahamannya

tidak sekedar mencari kebenaran dan kebijaksanaan, serta hasrat

ingin tahu, tapi hasil pemikiran yang berwujud filsafat pancasila

tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari hari

(way of life / weltanschaung) agar mencapai kebahagiaan lahir dan

bathin, dunia maupun akhirat (Pancasilais).

Pancasila sebagai dasar filsafat Negara harus menjadi sumber bagi segala

tindakan para penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan yang

berlaku dalam kehidupan bernegara. Oleh karena itu,dalam menghadapi tantangan

kehidupan bangsa memasuki globalisasi, bangsa indonesia harus tetap memiliki

nilai-nilai, yaitu pancasila sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan

yang menjiwai pembangunan nasional dalam bidang politik, ekonomi,

sosialbudaya, dan pertahanan keamanan.

C. Tujuan Pendidikan Pancasila

Secara umum, tujuan utama Pendidikan Pancasila adalah untuk

menumbuhkan wawasan dan kesadaran berbangsa dan bernegara, sikap dan

perilaku cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara,

serta ketahanan nasional dalam diri kita yang sedang mengkaji dan akan

menguasai IPTEKS.
14

Secara khusus, tujuan pancasila terkandung dalam tujuan Pendidikan

Nasional, yakni: Meningkatkan manusia yang berkualitas, berimtak, berbudi

pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggungjawab, dan produktif, serta

sehat jasmani dan rohani… dan harus menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal

rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat berkebangsaan, kesetiakawanan

sosial, kesadaran padasejarah bangsa, sikap menghargai jasa para pajlawan dan

berorientasi ke masa depan.

Disamping itu, menurut hasil loka karya mata kuliah Pancasila 1978,

Tujuan perkuliahan pancasila di perguruan tinggi adalah:

a. Mahasiswa menerti dan menghayati tentang pancasila yang sah dan benar

sebagaimana yang telah dirumuskan secara formal dalam pembukaan

UUD 194, alenia IV.

b. Mahasiswa mengamankan pancasila dari segala macam bahaya dari

manapun datangnya.

c. Mahasiswa dapat mengamalkan pancasila dalam kehidupannya sehari-hari

dalam bermasyarakat sesuai dengan keahliannya masing masing.

d. Mahasiswa ikut aktif berperan dalam mengusahakan kelestarian Pancasila,

pandangan hidup bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia.

Tujuan pendidikan pancasila tidak bisa lepas dari Tujuan Nasional bangsa

Indonesia serta tujuan Pendidikan Nasional. Ketiganya diikat menjadi


15

berkesinambungan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang

sesuai dengan sila-sila Pancasila.


BAB IV

KESIMPULAN

 Pancasila sebagai dasar negara dapat dikatakan sebagai status pokok yang

memiliki landasan konstitusional dan berimplikasi yuridis. Menurut Darji

Darmodiharjo, pancasila merupaka dasar falsafah negara yang digunakan

untuk mengatur pemerintahan negara, atau dengan kata lain digunakan

untuk penyelenggaraan negara. Munculnya permasalahan yang mendera

Indonesia, memperlihatkan telah tergerusnya nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Urgensi pendidikan

Pancasila bagi mahasiswa sebagai calon pemegang tongkat estafet

kepemimpinan bangsa untuk berbagai bidang dan tingkatan, yaitu agar

tidak terpengaruh oleh paham-paham asing yang negatif. Dengan

demikian, mahasiswa mampu memberikan kontribusi yang konstruktif

dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan mengacu kepada

nilai-nilai Pancasila.

 Landasan Historis yaitu bahwa nilai-nilai pancasila itu sejak zaman dahulu

dimana proses panjag sejarah mulai pada zaman kerajaan kutai, sriwijaya,

majapahit, bahkan sampai pada proses perjuangan bangsa melawan

penjajah.

16
17

 Landasan kultural bahwa nilai-nilai luhur Pancasila itu ada sejak nenek

moyang kita dulu dan itu sudah berurat akar dalam budaya bangsa

Indonesia maka di harapkan mahasiswa dapat meneruskan bahkan

mengembangkan budaya tersebut sesuai dengan tuntunan zaman.

 Landasan yuridis bahwa pendidikan pancasila harus di ajarkan di

perguruan tinggi sesuai dengan undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang

system pendidikan nasional pasal 39 yang menetapkan bahwa isi

kurikulum setiap jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan

pancasila, pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan. Juga

dalam SK menteri pendidikan nasional RI No. 232/u/2000, tentang

pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil

belajar dan SK No 38/DIKTI/Kep/2000 tentang rambu-rambu pelaksanaan

mata kuliah pengembangan kepribadian.

 Landasan filosofis yaitu secara filosofis Negara berpersatuan dan

berkerakyatan dan konsekuensinya adalah rakyat merupakan dasar

ontologism demokrasi karena rakyat merupakan asal mula kekuasaan

Negara.

 Secara umum, tujuan utama Pendidikan Pancasila adalah untuk

menumbuhkan wawasan dan kesadaran berbangsa dan bernegara, sikap

dan perilaku cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan

nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri kita yang sedang mengkaji

dan akan menguasai IPTEKS. Tujuan pendidikan pancasila tidak bisa

lepas dari Tujuan Nasional bangsa Indonesia serta tujuan Pendidikan


18

Nasional. Ketiganya diikat menjadi berkesinambungan untuk mewujudkan

kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.


DAFTAR PUSTAKA

Winarno,dkk.2014. Pancasila dan UUD NRI 1945, Yogyakarta: Penerbit Ombak

Amran, Ali.2016. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi, Jakarta: PT

RAJAGRAFINDO PERSADA

Nurwadani, Paristiyanti,dkk.2016. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan

Tinggi, Jakarta: Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Pidarta, Made,2013. Landasan Pancasila, Jakarta: Rineka Cipta.

Maunah, Binti.2009. Landasan Pendidikan, Yogyakarta: Teras.

Syarbaini, Syahrial.2009. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, Bogor:

Ghalia Indonesia.

19

Anda mungkin juga menyukai