Anda di halaman 1dari 2

1

REFLUKS GASTROESOFAGEAL
No. Dokumen : SOP/UKP/PNSH
No. Revisi :1
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2
PUSKESMAS ADE SAPRUDIN
NUSAHERANG NIP.19630217 1985 02 001
1 Pengertian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah
mekanisme refluks melalui sfingter esofagus.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah penanganan
penyakit refluks gastroesofageal.
3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nusaherang
Nomor 440//PKMNSH/2018 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis di UPTD Puskesmas Nusaherang Tahun 2018
4 Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No.
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama
6. Alat dan Bahan Alat :
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Penlight
Bahan : -
5 Prosedur / 1. Dokter melakukan anamnesa (Subjective)
Langkah-langkah Keluhan :
Rasa panas dan terbakar di retrosternal atau epigastrik
dan dapat menjalar ke leher disertai muntah, atau timbul
rasa asam di mulut
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik (Objective)
Tidak terdapat tanda spesifik untuk GERD.
3. Dokter melakukan penegakan diagnosa (Assessment)
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa yang
cermat, gambaran klinis, dan pemeriksaan fisik.
4. Dokter melakukan penatalaksanaan komprehensif (Plan)
4.1. Terapi dengan medikamentosa dengan cara
memberikan Proton Pump Inhibitor (PPI) dosis tinggi
selama 7-14 hari. Bila terdapat perbaikan gejala yang
signifikan (50-75%) maka diagnosis dapat ditegakkan
sebagai GERD. PPI dosis tinggi berupa omeprazol 2x20
mg/hari dan lansoprazol 2x 30 mg/hari.
4.2. Setelah ditegakkan diagnosis GERD, obat dapat
diteruskan sampai 4 minggu dan boleh ditambah dengan
prokinetik seperti domperidon 3x10 mg.
4.3. Pada kondisi tidak tersedianya PPI, maka
penggunaan H2 Blocker 2x/hari: simetidin 400-800 mg
atau ranitidin 150 mg
5. Dokter melakukan konseling dan edukasi
5.1 Edukasi untuk melakukan modifikasi gaya hidup yaitu
dengan mengurangi berat badan, berhenti merokok, tidak
mengkonsumsi zat yang mengiritasi lambung seperti
kafein, aspirin, dan alkohol.
5.2 Posisi tidur sebaiknya dengan kepala yang lebih tinggi.
Tidur minimal setelah 2 sampai 4 jam setelah makanan,
makan dengan porsi kecil dan kurangi makanan yang
berlemak.
6 Unit Terkait Poli Umum, Poli Lansia, Farmasi.

7 Dokumen Terkait Kartu Rekam Medis, Buku Register Pasien, Resep Obat.

1
2

8 Rekaman Historis
Perubahan No Yang Di Ubah Isi Perubahan
Tanggal Mulai
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai