Anda di halaman 1dari 3

FARINGITIS

No. Dokumen : SOP/UKP/PNSH


No. Revisi :1
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/3
PUSKESMAS ADE SAPRUDIN
NUSAHERANG NIP.19630217 1985 02 001
1 Pengertian Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang
disebabkan oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi,
trauma, iritan, dan lain-lain.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah penanganan
penyakit faringitis.
3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nusaherang
Nomor 440//PKMNSH/2018 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis di UPTD Puskesmas Nusaherang Tahun 2018
4 Referensi Keputusan Menteri Kesehatan
No.HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
6. Alat dan Bahan Alat :
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Penlight
Bahan : -
5 Prosedur / 1. Dokter melakukan anamnesa (Subjective)
Langkah-langkah Keluhan :
1.1. Nyeri tenggorokan, terutama saat menelan
1.2. Demam
1.3. Sekret dari hidung
1.4. Dapat disertai atau tanpa batuk
1.5. Nyeri kepala
1.6. Mual
1.7. Muntah
1.8. Rasa lemah pada seluruh tubuh
1.9. Nafsu makan berkurang
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik (Objective)
1. Faringitis viral, pada pemeriksaan tampak faring dan
tonsil hiperemis, eksudat (virus influenza,
coxsachievirus, cytomegalovirus tidak menghasilkan
eksudat). Pada coxsachievirus dapat timbul lesi
vesikular di orofaring dan lesi kulit berupa
maculopapular rash.
2. Faringitis bakterial, pada pemeriksaan tampak tonsil
membesar, faring dan tonsil hiperemis dan terdapat
eksudat di permukaannya. Beberapa hari kemudian
timbul bercak petechiae pada palatum dan faring.
Kadang ditemukan kelenjar limfa leher anterior
membesar, kenyal dan nyeri pada penekanan.
3. Faringitis fungal, pada pemeriksaan tampak plak putih
di orofaring dan pangkal lidah, sedangkan mukosa
faring lainnya hiperemis.
3. Dokter melakukan penegakan diagnosa (Assessment)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa, gambaran
klinis, dan pemeriksaan fisik.
4. Dokter melakukan penatalaksanaan komprehensif (Plan)
4.1. Istirahat cukup
4.2. Minum air putih yang cukup
4.3. Untuk faringitis akibat bakteri terutama bila diduga
penyebabnya Streptococcus group A, diberikan
antibiotik Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3
x/hari selama 10 hari dan pada dewasa 3x500 mg
selama 6-10 hari atau Eritromisin 4x500 mg/hari.
4.4. Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif
atau ekspektoran.
4.5. Analgetik - antipiretik.
4.6. Selain antibiotik, Kortikosteroid juga diberikan untuk
menekan reaksi inflamasi sehingga mempercepat
perbaikan klinis. Steroid yang diberikan dapat berupa
Deksametason 3 x 0,5 mg pada dewasa selama 3
hari dan pada anak-anak 0,01 mg/kgBB/hari dibagi
dalam 3 x/hari selama 3 hari.
5. Dokter melakukan konseling dan edukasi
Memberitahu pasien dan keluarga untuk :
5.1. Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi
makan bergizi dan olahraga teratur.
5.2. Berhenti merokok bagi anggota keluarga yang
merokok.
5.3. Menghindari makan makanan yang dapat mengiritasi
tenggorok.
5.4. Selalu menjaga higiene mulut dan tangan
6 Unit Terkait Poli Umum, Poli Lansia, Farmasi.

7 Dokumen Terkait Kartu Rekam Medis, Buku Register Pasien, Resep Obat.
8 Rekaman Historis
Perubahan No Yang Di Ubah Isi Perubahan
Tanggal Mulai
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai