Anda di halaman 1dari 16

HIGEIA 4 (3) (2020)

HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH


RESEARCH AND DEVELOPMENT
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia

Pengetahuan terkait Usaha Pencegahan Coronavirus Disease (COVID-19) di


Indonesia

Jesica Moudy1, Rizma Adlia Syakurah2

1
Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Indonesia
2
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indonesia

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: COVID-19 telah menjadi masalah kesehatan dunia.WHO resmi menyatakannya sebagai suatu
Diterima 13 April 2020 pandemi pada 11 Maret 2020. Secara global sampai dengan 15 April 2020, kasus terkonfirmasi
Disetujui 1 Juli 2020 mencapai 1.991.275 kasus yang tersebar di 205 negara dan 2 transportasi internasional, dengan
Dipublikasikan 22 Juli 127.147 kematian. Besarnya angka kejadian COVID-19 disertai oleh luasnya informasi
2020 mengenai penyakit ini, tetapi masih banyak terdapat disinformasi dan misinformasi di
masyarakat yang berujung dengan kepanikan berlebihan dan penolakan dalam mengikuti
rekomendasi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai gambaran pengetahuan
Keywords:
masyarakat Indonesia terhadap usaha pencegahan COVID-19 serta hubungan di antara variabel
COVID-19, knowledge,
attitude, action tersebut. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional.
Sampel berjumlah 1096 dari seluruh Indonesia melalui kuesioner online yang disebarkan sejak 5
Februari 2020 hingga 22 Maret 2020. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dengan
DOI:
sikap (p=0,000) dan pengetahuan dengan tindakan individu (p=0,000). Usaha pencegahan
https://doi.org/10.15294
COVID-19 dipengaruhi pengetahuan masyarakat Indonesia. Pemberian pengetahuan yang
/higeia/v4i3/37844
spesifik, valid, dan tepat sasaran dapat meningkatkan perilaku usaha pencegahan masyarakat
terhadap infeksi COVID-19.

Abstract

COVID-19 had become a global health problem. WHO officially stated this disease a pandemic on March 11,
2020. Globally up to April 15, 2020, there were 1.991.275 confirmed cases in 205 countries and 2
international transportation, with 127.147 deaths. The magnitude of the COVID-19 incidence was
accompanied by extensive information about the disease, but there were still a lot of disinformation and
misinformation in the community which resulted in excessive panic and refusal to follow government
recommendations. This study aimed to assess the description of knowledge Indonesia people about prevention
efforts COVID-19 infection and the relationship between variables. This study used an observational analytic
method with cross-sectional study design. There was a significant relationship between knowledge with
attitudes (p = 0,000), and knowledge with actions individual (p = 0,000). COVID-19 prevention efforts were
influenced by knowledge Indonesia people. Providing specific knowledge, valid, and on target was able
improve the behavior of community prevention efforts about COVID-19 infection.

© 2020 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
p ISSN 1475-362846
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Indralaya,
OI, Sumater Selatan, 30662 e ISSN 1475-222656
E-mail: rizma.syakurah@gmail.com

1
Jesica, M., Rizma, A. S. / Pengetahuan terkait Usaha / HIGEIA 4 (3)
(2020)
PENDAHULUAN melalui droplet dan kontak dengan benda yang
terkontaminasi.Usaha yang direkomendasikan
Pada 31 Desember 2019, World Health dalam mencegah penyebaran infeksi ini ialah
Organization (WHO) China Country Office dengan menerapkan etika batuk dan bersin, cuci
melaporkan adanya kasus kluster pneumonia tangan menggunakan sabun secara teratur,
dengan etiologi (penyebab) yang tidak jelas di memasak daging dan telur hingga matang, serta
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kasus ini menghindari kontak dekat dengan orang yang
terus berkembang hingga pada 7 Januari 2020, memiliki gejala penyakit pernapasan seperti
dan akhirnya diketahui etiologi dari penyakit ini batuk dan bersin (Kemenkes RI, 2020).
adalah suatu jenis baru coronavirus atau yang Dalam menjaga kesehatan seseorang,
disebut sebagai novel coronavirus, yang terdapat dua faktor pokok yang memengaruhi
merupakan virus jenis baru yang sebelumnya kesehatan, yaitu faktor perilaku dan faktor non-
belum pernah diidentifikasi pada manusia perilaku. Menurut B. Bloom, terdapat tiga
(Kemenkes RI,2020). domain/ranah dari perilaku, yaitu pengetahuan
Coronavirus merupakan keluarga besar (knowledge), sikap (attitude), dan tindakan
virus yang ditularkan secara zoonosis (antara (practice) (Notoatmodjo, 2014). Sedangkan
hewan dan manusia) dan dapat menyebabkan perilaku kesehatan tersebut, menurut L. Green,
gejala ringan hingga berat. Sebelumnya, dipengaruhi dan ditentukan oleh tiga faktor
setidaknya terdapat dua jenis coronavirus yang yaitu faktor predisposisi (predisposing factor),
diketahui menyebabkan penyakit pada manusia, faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor
yaitu Middle East Respiratory Syndrome (MERS- pendorong/penguat (reinforcing factor)
CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (Notoatmodjo,2014). Jika dilihat dari faktor
(SARS-CoV) (Kemenkes RI, 2020).Pada 11 predisposisi, masyarakat memiliki faktor
Februari 2020, WHO mengumumkan nama sosiodemografi seperti perbedaan umur, jenis
resmi dari penyakit baru ini, yaitu sebagai kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang
“COVID-19” (Coronavirus Disease 2019) yang pendidikan/pekerjaan serta daerah asal.
tertera pada International Classification of Diseases Gambaran karakteristik sosiodemografi tersebut
(ICD). Infeksi SARS-CoV-2 pada manusia dapat memengaruhi perilaku masyarakat serta
menimbulkan gejala gangguan pernapasan akut outcome dari kesehatan masyarakat (Widayati,
seperti demam, batuk, dan sesak napas.Pada 2012).
kasus yang berat, penyakit ini dapat Penelitian yang dilakukan pada
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan masyarakat Peru menyatakan sebanyak 86%
akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Gejala partisipan mengetahui dengan baik masa
penyakit ini dapat muncul dalam 2-14 hari inkubasi corona virus, hanya separuh responden
setelah terpapar virus tersebut (Kemenkes RI, yang dapat menyebutkan dengan benar gejala
2020). yang timbul seperti demam, kelelahan,
Penularan virus penyebab COVID-19 tenggorokan kering, dan sakit tenggorokan
masih belum diketahui secara pasti. Hingga 26 (Valdivia, 2020).
April 2020, kasusnya terus bertambah menjadi Penelitian Zhong (2020) menemukan
8.882 kasus diseluruh Indonesia dan menyebar hubungan signifikan karakteristik sosiodemo-
di 34 provinsi dengan 282 kabupaten/kota yang grafi berupa jenis kelamin, kelompok usia,
terdampak dan angka kematian mencapai status pernikahan, tingkat pendidikan, dan asal
8,365%. Penularan dari manusia ke manusia daerah masyarakat China terhadap pengetahuan
terbatas (pada kontak erat dan petugas tentang COVID-19 (p<0,001). Penelitian pada
kesehatan) ditemukan di China maupun negara masyarakat China ini juga menemukan
lain. Penularan COVID-19 diperkirakan sama hubungan yang signifikan antara jenis kelamin
dengan kejadian MERS dan SARS sebelumnya dengan tindakan terhadap COVID-19, dengan
yaitu penularan manusia ke manusia terjadi individu berjenis kelamin laki-laki berisiko 1,37

kali memiliki tindakan ke tempat keramaian dan


yang tidak baik (pergi tidak menggunakan
2
Jesica, M., Rizma, A. S. / Pengetahuan terkait Usaha / HIGEIA 4 (3)
(2020)
masker di luar) belum merupakan tersebut didukung oleh
masyarakat.
dibandingkan suatu tindakan, tetapi perkembangan
Keputusan dan
individu berjenis merupakan suatu internet dan
pilihan yang diambil
kelamin perem- faktor predisposisi kemudahan akses
lebih banyak
puan. terhadap suatu informasi pada saat
didasarkan pada
Pengetahuan perilaku. Sikap yang ini. Informasi salah
informasi dari
merupakan utuh dibentuk oleh yang beredar ini dapat
internet, terutama
pemahaman komponen kognisi, memengaruhi
media sosial
partisipan tentang afeksi dan konasi pengetahuan
(Kemeneg
topik yang (Notoatmodjo,2014).T masyarakat, sehingga
PP&PA,2018).
diberikan. indakan adalah segala dapat berdampak
Penelitian
Pengetahuan adalah kegiatan atau aktivitas pada perilaku
mengenai
kemampuan untuk yang dilakukan
pengetahuan terkait
menerima, seseorang, sebagai
usaha pencegahan
reaksi atau respons
mempertahankan, COVID-19 pada
terhadap stimulus dari
masyarakat
luar, yang
dan menggunakan Indonesia belum
menggambarkan
informasi, yang pernah dilakukan
pengetahuan dan sikap
dipengaruhi oleh sebelumnya.
mereka
pengalaman dan Besarnya respon
(Siltrakool,2012).
keterampilan. perhatian dari
COVID-19 yang
Sebagian besar dari masyarakat
menjadi masalah
pengetahuan yang terhadap kasus
kesehatan dunia
dimiliki seseorang COVID-19 serta
disertai dengan
berasal dari tersebarnya
masifnya informasi
pendidikan baik berbagai macam
yang tersebar di
formal dan disinformasi dan
masyarakat. WHO
informal, misinformasi di
menggunakan kata
pengalaman pribadi masyarakat menjadi
‘infodemic’ sebagai
maupun orang lain, dasar tujuan
istilah untuk
lingkungan, serta penelitian ini untuk
menyebutkan informasi
media massa mengidentifikasi
yang melimpah.
(Siltrakool,2012). sosiodemografi dan
Namun, tidak semua
Sikap merupakan pengetahuan
informasi dan berita
respon atau reaksi masyarakat dan
yang beredar adalah
seseorang yang kaitannya dengan
akurat. Hingga tanggal
masih bersifat usaha pencegahan
23 Maret 2020,
tertutup terhadap penularan COVID-
Kementerian
suatu objek, 19.
Komunikasi dan
stimulus, atau Informatika Republik
topik. Sikap juga Indonesia telah
METODE
dapat diartikan mencatat sebanyak 305
sebagai Penelitian
kontaks hoaks dan
kecenderungan ini merupakan studi
disinformasi mengenai
seseorang untuk observasional
COVID-19 yang
bertindak, baik analitik dengan
tersebar di media
mendukung rancangan
sosial, website, dan
maupun tidak penelitian cross-
platform pesan instan
mendukung pada (Kominfo,2020). sectional. Populasi
suatu objek. Sikap Banyaknya informasi adalah masyarakat
3
Jesica, M., Rizma, A. S. / Pengetahuan terkait Usaha / HIGEIA 4 (3)
(2020)
Indonesia informasi terkait yang diteliti terdiri dari
pengguna sosiodemografi, topik deskripsi umum
internet. pengetahuan, virus SARS-CoV-2, Persentase nilai
Partisipan dan usaha gejala penyakit, individu akan
adalah pencegahan penularan, faktor dikategorikan menjadi dua
masyarakat infeksi risiko, penyembuhan, tingkatan yaitu baik dan
Indonesia Coronavirus pencegahan, dan tidak baik, berdasarkan
sebanyak Disease 2019 bahaya COVID-19, modifikasi pada penilaian
1096 orang. (COVID-19). serta etika saat batuk menurut Arikunto
Teknik Pengetahu dan bersin, (2010). Tingkat
pengambilan an dinilai dengan penggunaan masker, pengetahuan
sampel meng- gunakan dan cara mencuci dikategorikan ‘baik’ bila
menggunakan 10 item tangan. nilai yang didapat >75%,
purposive pertanyaan Pengetahuan dan dikategorikan ‘tidak
sampling, yaitu tertutup. Setiap masyarakat pada baik’ bila nilai yang
partisipan yang pertanyaan penelitian ini akan didapat ≤75%. Usaha
bersedia ikut memiliki dideskripsikan satu pencegahan infeksi terdiri
dalam beberapa opsi per satu sesuai dengan dari domain sikap dan
penelitian. jawaban yang opsi jawaban dalam tindakan.
Data studi terdiri dari bentuk frekuensi dan Sikap dinilai
dikumpulkan pernyataan yang persentase. Sedangkan dengan menanyakan
dari kuesioner benar dan pengetahuan individu pendapat, emosi dan
daring yang pernyataan yang akan menggunakan kecenderungan reaksi
disebarkan salah.Setiap sistem penilaian menggunakan dua item
melalui media pertanyaan dapat persentase 0-100%. pertanyaan tertutup,
sosial, pada 5 mengandung Dalam 10 item dengan opsi jawaban
Februari 2020 satu atau lebih pertanyaan pada yang disediakan.
– 22 Maret jawaban kuesioner terdapat 53 Partisipan diminta untuk
2020. Data benar.Partisipan opsi jawaban. Setiap menjawab pertanyaan
dikumpulkan dapat memilih opsi jawaban “Bagaimana sikap kita
dengan satu atau lebih pernyataan benar yang seharusnya menanggapi
menggunakan opsi jawaban dipilih akan diberikan berita COVID-19?” serta
metode yang dianggap nilai 1, sedangkan bila “Apakah setelah adanya
wawancara benar.Pada tidak dipilih akan kasus ini, Anda
terstruktur penelitian ini, diberikan nilai 0. meningkatkan usaha
berupa pengetahuan yang Setiap opsi jawaban Anda dalam menjaga
kuesioner dinilai meliputi pernyataan salah yang kesehatan pribadi?”.
pertanyaan dua hal, yakni dipilih akan diberikan Sikap individu
tertutup dan pengetahuan nilai 0, sedangkan bila dikategorikan sebagai
terbuka. masyarakat tidak dipilih akan sikap positif dan negatif.
Kuesioner mengenai setiap diberikan nilai 1, Sikap dikategorikan positif
memuat item jawaban dengan asumsi bila individu memiliki
pertanyaan terkait COVID- individu mengetahui sikap tenang, berhati-
yang 19 dan bahwa pernyataan
digunakan pengetahuan tersebut merupakan
untuk individu terhadap pernyataan yang salah.
memperoleh COVID- Rumus yang digunakan
data atau untuk mengukur
persentase dari
19. Pengetahuan terhadap COVID-19
jawaban yang didapat
yaitu:
4
Jesica, M., Rizma, A. S. / Pengetahuan terkait Usaha / HIGEIA 4 (3)
(2020)
hati, dan responden dapat persentase pada variabel
meningkatkan menuliskan variabel pengetahuan, sikap,
usaha usaha yang telah penelitian tindakan dan
menjaga dilakukan, dikategorikan karakteristik
kesehatan. tindakan individu menurut sosiodemografi
Tindaka akan dibagi Koentjaningrat responden.Analisis
n masyarakat menjadi kategori (2008) menjadi: bivariat yang
yang dinilai baik dan tidak tidak ada (0%), digunakan ialah uji
yaitu baik. Tindakan sebagian kecil (1- hipotesis Chi-square
mengenai dikategorikan 25%), hampir yang disesuaikan
sumber baik bila separuhnya (26- dengan jenis
informasi setidaknya 49%), variabel yang
mengenai individu separuhnya dianalisis. Hasil
COVID- 19, melakukan usaha (50%), lebih dari analisis berupa nilai
dan bentuk berupa mencuci separuhnya (51- p dibandingkan
usaha tangan 75%), hampir dengan derajat
peningkatan menggunakan air seluruhnya (76-99%), kemaknaan
kesehatan dan sabun, dan seluruhnya (100%). alpha=0,05. Selain
tubuh yang menggunakan Analisis itu, analisis ini akan
telah dilakukan masker ketika bivariat menghasilkan nilai
batuk/pilek, dan digunakan untuk PR dengan
untuk
mengetahui menggunakan
menghindari menutup mulut
hubungan atau derajat kemaknaan
penyakit ini. dan hidung
kekuatan risiko alpha = 0,05 (derajat
Tindakan dengan tissue
(Prevalence kepercayaan/CI
masyarakat ketika bersin
Rate/PR) antar 95%).
dinilai secara atau batuk.
tidak langsung Data HASIL DAN memiliki pendidikan
menggunakan kemudian diolah PEMBAHASAN terakhir perguruan
dua buah melalui proses tinggi/akademi (52,6%).
pertanyaan, pemeriksaan/val Berdasarkan Lebih dari separuh
yaitu dari idasi data, tabel 1, karakteristik reponden memiliki
mana individu pengkodean, sosiodemografi dari pekerjaan sebagai
mendapatkan rekapitulasi, responden meliputi mahasiswa, yaitu 746
informasi tabulasi, dan umur, jenis kelamin, orang (68,1%), dan
mengenai analisis statistic pendidikan terakhir, pekerjaan paling sedikit
COVID-19, dengan pekerjaan, dan latar yaitu Ibu Rumah Tangga
dan menggunakan belakang sebanyak 20 orang
pertanyaan program IBM pendidikan/pekerjaan. (1,8%). Adapun latar
mengenai SPSS Statistic 24. Usia responden belakang
bentuk usaha Analisis data yang berkisar pada usia 12- pendidikan/pekerjaan
peningkatan digunakan adalah 58 tahun dengan usia yang dimiliki oleh
kesehatan analisis data rata-rata adalah 22,58 responden mendekati
tubuh yang univariat dan tahun, dan usia seimbang, dengan rincian
telah bivariat.Analisis terbanyak yaitu 20 di bidang kesehatan
dilakukan univariat tahun. Dari 1096
untuk menampilkan responden, mayoritas
menghindari distribusi responden berjenis
penyakit ini. frekuensi dan kelamin perempuan,
Untuk dalam bentuk yaitu 835 orang
pertanyaan tabulasi.Masing- (76,2%). Lebih dari
bentuk usaha, masing separuh responden
5
Jesica, M., Rizma, A. S. / Pengetahuan terkait Usaha / HIGEIA 4 (3)
(2020)
sebanyak 517 didominasi oleh Pendidikan Terakhir
orang (47,2%) generasi Tidak sekolah 1
dan bidang millenial, dalam SD atau sederajat 2
SMP atau sederajat 9
non- rentang usia
SMA atau sederajat 508
kesehatan mulai 19 tahun Perguruan tinggi/akademi 576
sebanyak 579 sampai 34 tahun Pekerjaan
orang (Kemeneg Pelajar 35
(52,8%). PP&PA,2018). Mahasiswa 746
Ibu Rumah Tangga 20
Karakte Sehingga hal ini
Pegawai swasta 120
ristik ini sejalan dengan Wiraswasta 29
sesuai dengan responden PNS 50
metode penelitian Tidak bekerja 26
pengambilan terbanyak yaitu Lainnya 70
data berusia 20 Latar belakang pendidikan/ pekerjaan
Kesehatan 517
penelitian tahun. Selain 579
Non-kesehatan
yang usia, penggunaan Total 1096
dilakukan internet juga
dengan memiliki cuaca, sedangkan 90,57%, dan SD
menggunakan perbedaan gender, perempuan lebih 12,34151%. Hasil
kuesioner tetapi perbedaan banyak penelitian menunjukkan
daring. tersebut bukan menggunakannya bahwa 76,9% responden
terletak pada untuk email dan memiliki pengetahuan
Berdasarkan
jumlah laki-laki memeroleh informasi yang baik, 50,8%
data dari
dan perempuan, mengenai kesehatan responden memiliki sikap
Asosiasi
melainkan pada dan agama (Kemeneg yang negatif, dan 72,5%
Penyelenggara
perilaku PP&PA,2018).Peneliti responden memiliki
Jasa Internet
penggunaan an ini adalah tindakan yang baik
Indonesia
internet. Laki- penelitian mengenai terhadap COVID-19.
(APJII) pada
laki lebih banyak kesehatan, yang Dari keseluruhan
tahun 2017,
menggunakan merupakan topik yang gambaran pengetahuan
dari sekitar
internet untuk lebih diminati oleh mengenai deskripsi
143,26juta
memeroleh perempuan. Hal ini umum virus COVID-19,
pengguna
informasi, seperti dapat menjadi salah hampir seluruh
internet,
membaca berita, satu faktor responden responden (83,7%) sudah
49,52% di
olahraga dan pada penelitian ini mengetahui bahwa virus
antaranya
lebih banyak berjenis ini menyebabkan
kelamin perempuan penyakit saluran
Tabel 1.Proporsi Responden berdasarkan
Karakteristik Sosiodemografi (N=1096) dibandingkan laki- pernafasan, hampir
Variabel laki. separuhnya (44,4%) sudah
Usia (tahun) Analisis mengetahui bahwa virus
Mean univariat terhadap ini diduga berasal dari
Median penilaian pengetahuan pasar makanan laut
Modus individu menunjukkan Huanan, masih terdapat
SD
bahwa rata- rata sebagian kecil (17,3%)
Maximum
Minimum responden menjawab responden yang percaya
Jenis Kelamin 82,1702% pertanyaan bahwa virus ini tidak
Laki-laki dengan benar. Tingkat sengaja bocor dari
Perempuan jawaban benar laboratorium senjata
bervariasi dari 26,42%- biologis China, serta
100%, dengan median = masih terdapat sebagian
84,9057%, modus = kecil (5,1%) responden
6
Jesica, M., Rizma, A. S. / Pengetahuan terkait Usaha / HIGEIA 4 (3)
(2020)
yang meyakini China, dan ayam, burung dan
orang di
bahwa virus ini melalui sinyal hewan unggas
antaranya
disebarkan untuk telepon. lainnya merupakan
memiliki riwayat
memusnahkan Mayoritas faktor risiko dari
paparan
suatu kelompok. responden telah COVID-19,
langsung dengan
Hampir seluruh mengetahui sedangkan hal ini
pasar makanan
responden (83,8%- risiko COVID-19 bukanlah faktor
laut Wuhan yang
88,9%) menjawab yaitu memiliki risiko dari COVID-
dianggap sebagai
dengan benar riwayat kontak 19.
tempat infeksi
mengenai gejala erat dengan Hampir
awal yang berasal
COVID-19 yaitu orang yang seluruh (94,3%)
dari hewan (Yu,
demam, susah terkena infeksi responden
2020).
bernafas, dan batuk. ini (85,9%). mengetahui bahwa
Secara
Hanya sebagian Lebih dari belum ada obat
keseluruhan,
responden (2,4%) separuh (63,5%- spesifik untuk
hampir seluruh
yang menjawab 74,6%) penyakit ini. Belum
(96%) responden
pada opsi salah responden telah ada obat atau agen
sudah
yaitu bercak merah mengetahui biologik yang
mengetahui
di tubuh dan 1,4% faktor risiko terbukti efektif dan
bahwa COVID-
responden berupa riwayat direkomendasikan
19 ditularkan
menjawab mimisan. perjalanan ke untuk pencegahan
antar-manusia
Pada sebuah studi China atau dan pengobatan
lewat batuk dan
kohort pada 41 wilayah yang COVID-19. Hanya
bersin. Lebih
pasien yang terjangkit dalam sebagian kecil
dari separuh
dirawat, gejala yang waktu 14 hari (26,9%) yang
(60,6%)
paling banyak sebelum timbul mengetahui bahwa
responden
ditemukan ialah gejala, memiliki penyakit ini bisa
mengetahui
deman, batuk kering, riwayat sembuh dengan
bahwa COVID-
myalgia, dan fatigue, perjalanan ke sendirinya. Sebagian
19 ditularkan
sedangkan gejala Wuhan dan kecil responden
dari hewan ke
yang sedikit memiliki demam masih menjawab
manusia.
ditemukan ialah dan memiliki jawaban yang salah,
Sebagian kecil
batuk berdahak, riwayat bekerja yaitu air rebusan
(0,4%-7,1%)
sakit kepala, batuk atau mengunjungi bawang putih dapat
responden masih
berdarah, dan diare fasilitas mengobati infeksi
memiliki
(Sahin, 2020).Data kesehatan yang COVID-19 (5,2%),
pengetahuan yang
klinis pertama pada berhubungan tidak ada orang
salah tentang
41 orang yang dengan pasien yang sembuh dari
penularan viris
terkonfirmasi positif infeksi ini. penyakit ini (3,7%),
corona yaitu
COVID-19 Sebagian kecil dan dapat langsung
lewat pandangan
menunjukkan (10,6%) sembuh setelah
mata, melalui
bahwa 27 responden masih minum bodrex 5
kurma karena
menganggap menit (0,5%). Dari
mengandung
bahwa riwayat hasil statistik
virus yang berasal
kontak dengan
dari kelelawar,
lewat bawang mengenai COVID-19 19, dengan 95.800 kasus di
impor dari yang dipublikasi oleh antaranya telah
China, lewat Worldometer per 22 dinyatakan sembuh
ponsel Xiaomi Maret 2020, terdapat (Heymann, 2020).
yang dibuat di 307.976 kasus COVID- Pencegahan

7
Jesica, M., Rizma, A. S. / Pengetahuan terkait Usaha / HIGEIA 4 (3)
(2020)
COVID-19 penyakit ini dapat
berkembang memegang tisu
diketahui oleh memperberat kondisi
menjadi penyakit setelah
hampir seluruh seseorang yang sedang
yang lebih berat, batuk/bersin
responden yaitu menderita penyakit
dan 6% (75,7%). Sedangkan
dengan mencuci tertentu. COVID-19
mengalami hanya lebih dari
tangan yang menyerang anak-
penyakit kritis. separuh responden
menggunakan air anak, orang tua,
Penyakit yang yang menjawab
dan sabun (91,7%), individu dengan
berat dan benar bahwa
menghindari kontak gangguan sistem
kematian lebih setelah
langsung terhadap kekebalan tubuh, dan
banyak terjadi menggunakan tisu,
orang yang sedang individu yang memiliki
pada orang tua tisu langsung
sakit (83,6%), komorbiditas seperti
dan individu dibuang ke kotak
menutup mulut dan diabetes, penyakit
yang memiliki sampah (69,4%).
hidung dengan jantung, gagal ginjal,
kondisi kronis Sebagian kecil
tissue ketika bersin penyakit hati, asthma,
lain (ECDC, responden yang
atau batuk (81,3%), penyakit paru-paru,
2020).Hal ini masih menjawab
dan menggunakan gangguan respirasi lain,
menunjukkan opsi jawaban yang
masker ketika dan kondisi kronis
bahwa tidak salah berupa
memiliki gejala lainnya lebih rentan
semua pasien menutup hidung
saluran napas menjadi sakit dan
COVID-19 akan dan mulut dengan
(78,5%). Namun, memiliki gejala
mengalami gagal telapak tangan
hanya lebih dari penyakit yang lebih
napas dan (19%).
separuh responden berat (Heymann,
meninggal Penggunaan
yang mengetahui 2020). Hampir
dikarenakan oleh masker yang benar
pencegahan juga separuh responden
penyakit ini. diketahui oleh
bisa dilakukan (29,3%) menjawab
Etika hampir seluruh
dengan menghindari salah mengenai bahaya
batuk dan bersin responden yaitu
berpergian ke China COVID-19 yaitu semua
diketahui oleh masker dipakai
(65,5%). Sebagian pasien dengan infeksi
hampir seluruh dengan posisi
kecil responden ini mengalami gagal
responden yaitu menutupi hidung,
masih menjawab napas dan meninggal.
dengan mulut, dan dagu
memakan daging Angka ini merupakan
menggunakan secara sempurna
hewan setengah persentase paling besar
maser ketika (96,6%), dan
masak (6,7%) pada pada opsi jawaban yang
sedang flu atau membuang masker
pertanyaan salah pada penelitian
batuk (81,2%), yang telah
pencegahan. ini. Berdasarkan kasus
menutup hidung digunakan
Bahaya di China, mayoritas
dan mulut (79,7%). Lebih
COVID-19 diketahui kasus COVID-19
dengan dari
oleh hampir seluruh dilaporkan bersifat
menggunakan separuh
(85,1%) responden ringan, yaitu sebesar
tisu atau lengan responden
yaitu dapat 81% kasus (Zhong,
dalam baju mengetahui bahwa
menyebabkan infeksi 2020). Bukti dari
bagian atas jika masker basah
saluran nafas yang analisis terhadap kasus-
(77,4%), dan atau kotor,
berat pada orang kasus hingga saat ini,
mencuci tangan harus segera
usia lanjut dan infeksi COVID-19
dengan diganti (75,1%)
gangguan sistem menyebabkan
menggunakan air dan
kekebalan tubuh. penyakit ringan pada
bersih dan sabun melakukan cuci
Namun, hanya lebih 80% kasus dan
atau pencuci tangan
dari separuhnya kebanyakan kasus
tangan berbasis setelah
(53,6%) yang berakhir sembuh, 14%
alkohol setelah membuka
mengetahui bahwa
8
Jesica, M., Rizma, A. S. / Pengetahuan terkait Usaha / HIGEIA 4 (3)
(2020)
masker hampir seluruh benar mengenai macam platform media
(59,4%). responden (87%) COVID-19, peneliti ini sosial. Dari data
Hanya yaitu dengan juga menilai gambaran penelitian ini diketahui
sebagian kecil menggunakan pengetahuan bahwa mayoritas
responden air mengalir dan masyarakat terhadap responden yaitu sebesar
memilih opsi sabun setidaknya hoaks atau informasi 79,1% mendapatkan
yang salah, 20 detik. Lebih yang salah. informasi tentang
yaitu dari separuh Pernyataan berupa COVID-19 dari media
menyentuh responden informasi salah masih sosial. Sehingga,
permukaan mengetahui dipercayai oleh penggunaan media sosial
depan masker bahwa cuci sebagian kecil dapat digunakan sebagai
saat sedang tangan dengan responden hingga media untuk
mengenakanny sabun dilakukan hampir separuhnya, meningkatkan
a dan secara rutin, yaitu berkisar pada
saat akan terutama 0,4%-29,3%
melepaskannya sebelum responden. Pernyataan
(14,1%), dan memegang salah yang terrendah
menggunakan mulut, hidung persentasenya ialah
satu masker dan mata mengenai penularan
sekali pakai (74,1%), jika COVID-19, dan
untuk berulang tidak ada pernyataan salah yang
kali (13,5%). fasilitas cuci tertinggi
Cara tangan, dapat persentasenya dipilih
mencuci menggunakan oleh responden ialah
tangan yang cairan berbasis mengenai
benar alcohol penyembuhan COVID-
diketahui oleh 19. Sehingga,
pengetahuan yang
(69,7%),dan setelah masyarakat Indonesia
masih kurang diketahui
mencuci tangan, terhadap COVID-19.
oleh responden ialah
tangan dikeringkan Pengetahuan
mengenai bahaya dan
dengan handuk atau mengenai berbagai
penyembuhan COVID-
kertas sekali pakai topik mengenai
19. Peneliti menilai
(67,2%). Sebagian COVID-19 memiliki
bahwa perlu dilakukan
kecil responden rentang yang besar
upaya peningkatan
masih ada yang yaitu 26,9%-96,6%
pengetahuan kepada
menjawab opsi pada masyarakat di
masyarakat mengenai
salah berupa Indonesia. Item
COVID-19
menggunakan pernyataan dengan
dikarenakan variasi
wadah cuci tangan persentase terrendah
pengetahuan dengan
bersama orang lain ditemukan pada
rentang yang jauh.
(1,3%) dan hanya pertanyaan mengenai
Upaya dapat
dilakukan ketika penyembuhan COVID-
dilakukan dengan
tangan terlihat 19, sedangkan item
berbagai cara,
kotor saja (1,3%). pengetahuan dengan
contohnya dengan
Berdasarkan persentase tertinggi
penyuluhan oleh
hasil penelitian yang ditemukan pada
petugas kesehatan,
telah dipaparkan, pertanyaan dengan
atau menyebarkan
masih terdapat penggunaan masker.
konten pengetahuan
vasiasi pada tingkat Selain pengetahuan
mengenai penyakit ini
pengetahuan mengenai hal yang
menggunakan berbagai
9
Jesica, M., Rizma, A. S. / Pengetahuan terkait Usaha / HIGEIA 4 (3)
(2020)
pegetahuan berita yang (analyze), Individu yang
masyarakat, banyak mengenai mengevaluasi memiliki latar
terkhususnya keadaan darurat (evaluate), dan
pengetahuan kesehatan yaitu menciptakan
mengenai COVID-19 (create). Konsep
COVID-19. membuat taksonomi ini
Peneliti populasi secara menggambarkan
an aktif mempelajari proses berpikir
sebelumnya pengetahuan yang lebih tinggi
menunjukkan mengenai pada tingkatan
tingkat penyakit ini dari pengetahuan
jawaban benar beberapa saluran yang lebih tinggi.
pada informasi dan Pada tingkatan
kuesioner situs resmi ketiga berupa
pengetahuan pemerintah menerapkan,
mengenai (Zhong, 2020). proses kognitif
COVID-19 Berbeda dengan menggunakan
pada penelitian Zhong suatu prosedur
masyarakat (2020), untuk
China adalah responden yang menyelesaikan
70,2-98,6%, memiliki permasalahan.
sedang- kan pendidikan Menurut
pada perguruan Notoatmodjo
penelitian ini tinggi/akademi (2014),
terdapat range pada penelitian pengetahuan
yang cukup ini hanya sebesar dipengaruhi oleh
lebar, yaitu 52,6%, sisanya pengalaman
dari 26,42- yaitu SMA atau seseorang dan
100%. Dalam sederajat sebesar lingkungan yang
penelitian oleh 46,4%, dan 1,1% kemudian dapat
Zhong (2020) berpendidikan diekspresikan
disebutkan lebih rendah. dan diyakini
bahwa 82,4% Teori sehingga menim-
sampel taksonomi bulkan motivasi.
penelitian Bloom yang telah Pekerjaan dan
berpendidikan direvisi latar belakang
diploma atau khususnya pada pendidikan/peker
lebih tinggi. ranah kognitif jaan yang
Pada oleh Anderson ditemukan berhu-
penelitian dan Krathwohl bungan dengan
tersebut membagi tingkat
ditemukan pengetahuan pengetahuan
hubungan menjadi enam terhadap COVID-
antara tingkat tingkatan, yaitu 19 pada
pendidikan mengingat penelitian ini
dengan skor (remember), dapat
pengetahuan, memahami/meng diasumsikan
sehingga erti (understand), sejalan dengan
disebutkan menerapkan teori Bloom revisi
bahwa situasi (apply), dan
epidemik dan menganalisis Notoatmodjo.
10
Tabel 2. Pengetahuan Masyarakat tentang COVID-19 (N=1096)
Jumlah Persentase
No. Komponen Pengetahuan
(orang) (%)
1. Apa Novel Coronavirus itu?
Virus yang menyebabkan penyakit saluran pernafasan 917 83,7
Virus yang diduga berasal dari pasar makanan laut Huanan 487 44,4
Virus yang tidak sengaja bocor dari laboratorium senjata biologis China 190 17,3
Virus yang sengaja disebarkan untuk memusnahkan suatu kelompok 56 5,1
2. Apa saja gejala penyakit infeksi Novel Coronavirus?
Susah bernafas 974 88,9
Demam 966 88,1
Batuk 918 83,8
Bercak merah di tubuh 26 2,4
Mimisan 15 1,4
3. Bagaimana penularan Novel Coronavirus?
Menular antar-manusia lewat batuk dan 1052 96
bersin Menular dari hewan ke manusia 664 60,6
Menular lewat pandangan mata 78 7,1
Menular melalui kurma karena mengandung virus yang berasal dari kelelawar 71 6,5
Menular lewat bawang impor dari China 34 3,1
Menular lewat ponsel Xiaomi yang dibuat di China 11 1
Menular melalui sinyal telepon 4 0,4
4. Faktor manakah yang menjadikan seseorang berisiko terinfeksi Novel
Coronavirus?
Memiliki riwayat kontak erat dengan orang yang terkena infeksi ini 942 85,9
Riwayat perjalanan ke China atau wilayah yang terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum 818 74,6
timbul gejala
Memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan memiliki demam 758 69,2
Memiliki riwayat bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan 696 63,5
dengan pasien infeksi ini
Memiliki riwayat kontak dengan ayam, burung, dan hewan unggas lainnya 116 10,6
5. Apa yang Anda ketahui tentang penyembuhan infeksi Novel Coronavirus?
Belum ada obat spesifik untuk penyakit ini 1034 94,3
Penyakit ini bisa sembuh dengan 295 26,9
sendirinya 57 5,2
Air rebusan bawang putih dapat mengobati penyakit ini 41 3,7
Tidak ada orang yang sembuh dari penyakit ini 6 0,5
Dapat langsung sembuh setelah minum bodrex 5 menit
6. Apa saja hal yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi Novel Coronavirus?
Mencuci tangan menggunakan air dan sabun 1005 91,7
Menghindari kontak langsung terhadap orang yang sedang sakit 916 83,6
Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk 891 81,3
Menggunakan masker ketika memiliki gejala saluran napas 860 78,5
Menghindari berpergian ke China 718 65,5
Memakan daging hewan setengah masak 67 6,1
7. Apa bahaya dari infeksi Novel Coronavirus?
Dapat menyebabkan infeksi saluran nafas yang berat pada orang usia lanjut dan 933 85,1
gangguan sistem kekebalan tubuh
Dapat memperberat kondisi seseorang yang sedang menderita penyakit tertentu 587 53,6
Semua pasien dengan infeksi ini mengalami gagal napas dan meninggal 321 29,3
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan 82 7,5
8. Bagaimana etika saat batuk dan bersin yang benar?
Menggunakan masker ketika sedang flu atau batuk 890 81,2
Menutup hidung, mulut dengan menggunakan tisu atau lengan dalam baju bagian atas 848 77,4
Mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis 830 75,7
alkohol setelah memegang tisu setelah batuk/bersin
Setelah menggunakan tisu, tisu langsung dibuang ke kotak sampah 763 69,6
Menutup hidung dan mulut dengan telapak tangan 208 19
9. Bagaimana penggunaan masker yang benar?
Masker dipakai dengan posisi menutupi hidung, mulut, dan dagu secara sempurna 1059 96,6
Buang masker yang telah digunakan 874 79,7
Jika masker basah atau kotor, harus segera diganti 823 75,1
Melakukan cuci tangan setelah membuka masker 655 59,8
Menyentuh permukaan depan masker saat sedang mengenakannya dan saat 165 15,1
akan melepaskannya
Menggunakan satu masker sekali pakai untuk berulang kali 148 13,5
10. Bagaimanakah mencuci tangan yang benar?
Melakukan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setidaknya 20 detik 954 87
Dilakukan secara rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata 812 74,1
Saat tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan cairan berbasis alkohol 764 69,7
Setelah mencuci tangan, tangan dikeringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai 736 67,2
Menggunakan wadah cuci tangan bersama orang lain 14 1,3
Hanya dilakukan ketika tangan terlihat kotor saja 14 1,3
Keterangan: Opsi jawaban yang dicetak miring adalah opsi jawaban yang benar. Opsi jawaban yang
ditampilkan pada tabel diurutkan berdasarkan jumlah responden yang memilih opsi jawaban
tersebut dari yang terbanyak.

belakang pendidikan/pekerjaan non-kesehatan


juga menemukan sikap positif pada penduduk
tentunya memiliki pengalaman terhadap
China terhadap COVID-19 yaitu sebesar 97,1%
pengetahuan mengenai kesehatan yang lebih
responden yakin bahwa China dapat menang
rendah dibandingkan individu dengan latar
dalam pertarungan menghadapi COVID-19.
belakang pendidikan/pekerjaan kesehatan. Hal
Sikap masyarakat Indonesia terhadap
inilah yang dapat menjadikan perbedaan
COVID-19 pada penelitian ini menunjukkan
tingkatan pengetahuan terhadap masalah
hanya 49,2% responden yang masuk pada
kesehatan, khususnya COVID-19, antar kedua
kategori sikap positif, yang didefinisikan
kelompok ini.
memiliki sikap tenang, berhati-hati, dan
Usaha pencegahan COVID-19 dapat
meningkatkan usaha menjaga kesehatan.
dilihat dari sikap seseorang terhadap infeksi
Pada penelitian pada masyarakat China
tersebut. Penilaian sikap yang pertama adalah
didapatkan hampir seluruh responden (97,1%)
dengan menanyakan secara langsung mengenai
memiliki sikap positif dengan memiliki
sikap apa yang seharusnya dalam menanggapi
kepercayaan diri bahwa China akan
berita mengenai COVID-19. Hampir seluruh
memenangkan pertarungan terhadap COVID-19
responden (91,9%) memilih untuk berhati-hati,
(Zhong, 2020) Hasil yang sangat berbeda pada
lebih dari separuhnya (57,8%) memilih untuk
penelitian ini dapat dikarenakan oleh komponen
tenang, dan sebagian kecil responden
penilaian sikap yang berbeda dan populasi yang
bersikaptakut (2,2%) dan panik (1,1%).
diteliti berbeda.
Penilaian komponen sikap selanjutnya ialah
Salah satu usaha pencegahan masyarakat
dengan menanyakan apakah dengan kasus
Indonesia adalah dengan mengekases informasi
COVID-19, responden meningkatkan usahanya
mengenai infeksi COVID-19. Media sosial
dalam menjaga kesehatan pribadi. Hampir
menjadi sumber berita yang paling banyak
seluruh responden, yaitu sebesar 98,1%
diakses oleh hampir 80% responden tentang
responden menjawab “ya”.
COVID-19 seperti WhatsApp, Line, Instagram
Dari kedua pertanyaan mengenai sikap
dan Facebook. Menurut Kemeneg PP&PA
responden terhadap COVID-19, dapat dilihat
(2018), media sosial menjadi alasan utama
bahwa mayoritas responden memberikan sikap
generasi millenial dalam mengakses internet,
positif terhadap penyakit ini, yaitu dengan
yaitu sebanyak 83,23%, sedangkan untuk
bersikap hati-hati dan meningkatkan usahanya
mendapatkan informasi/berita sebanyak
dalam menjaga kesehatan. Untuk sikap positif
68,01%, dan untuk hiburan sebanyak 46,81%.
berupa tenang hanya dimiliki lebih dari separuh
Hal ini menyebabkan COVID-19 menjadi
responden. Hanya 1,1%-2,2% responden yang
fenomena yang mendunia karena akses media
memiliki sikap negative terhadap kasus ini,
sosial terjadi setiap detiknya sehingga menyebar
berupa takut, panik, dan tidak meningkatkan
dengan mudah dan cepat.
usahanya dalam menjaga kesehatan. Hal ini
Penilaian komponen tindakan yang
serupa dengan penelitian Zhong (2020) yang
kedua ialah usaha menghindari COVID-19

melalui bentuk usaha meningkatkan kesehatan responden. Bentuk usaha yang paling banyak dipilih
tubuh yang ditanyakan secara langsung kepada oleh responden ialah membasuh tangan dengan air
dan sabun (92,2%).Selanjutnya diikuti oleh
COVID-19 serupa dengan penelitian oleh
bentuk usaha seperti memakai masker saat
Zhong (2020). yang dilakukan pada masyarakat
batuk/pilek (83,5%), menutup mulut dan
China. Pada penelitian tersebut didapatkan
hidung menggunakan tissue saat bersin atau
hampir seluruh responden menggunakan
batuk (79,8%), tidak melakukan kontak
masker ketika pergi keluar (98%), dan tidak
langsung dengan orang yang sakit (73,4%),
mengunjungi keramaian (96,4%).
tidak melakukan perjalanan ke China atau
Tindakan individu pada penelitian ini yang
negara terjangkit (68,6%), mengkonsusmsi
masuk pada kategori tindakan yang baik
daging hewan yang matang sempurna (53,9%),
terhadap COVID-19 adalah sebesar 72,5%
serta bentuk usaha lainnya (9,7%). Beberapa
responden, yang didefinisikan dengan telah
usaha yang ditulis responden pada opsi lainnya
melakukan usaha mencuci tangan dengan air
adalah mengkonsumsi vitamin, olah raga rutin,
dan sabun, memakai masker saat batuk/pilek,
berdoa, lebih sering konsumsi makanan bergizi
dan menutup mulut dan hidung dengan tissue
dan minum air putih, konsumsi sayur dan buah,
ketika bersin atau batuk. Pada pelitian Zhong
menghindari keramaian, melakukan social
(2020), tindakan masyarakat China tidak
distancing, dan tetap di rumah jika tidak ada
dikategorikan, tetapi hanya disebutkan
urusan yang mendesak untuk keluar rumah.
persentasenya. Mayoritas masyarakat China
Dari hasil yang didapatkan, mayoritas
melakukan usaha seperti menggunakan masker
responden telah melakukan bentuk usaha
ketika pergi keluar (98%), dan tidak
peningkatan kesehatan tubuh untuk meng-
mengunjungi keramaian (96,4%).Bila
hindari COVID-19, walaupun belum mela-
dibandingkan, bentuk upaya pencegahan yang
kukan semua bentuk usahanya.
dinilai pada penelitian ini berbeda dengan
Pada komponen tindakan, hampir penelitian Zhong (2020). Namun dapat dinilai
seluruh responden telah meningkatkan usaha bahwa mayoritas masyarakat baik di Indonesia
peningkatan kesehatan pribadi. Mayoritas maupun China telah melakukan upaya
responden mencuci tangan dengan air dan pencegahan penularan COVID-19 walaupun
sabun (92,2%), memakai masker ketika belum semua bentuk usaha yang dilakukan.
batuk/pilek (83,5%), dan menutup mulut dan Distribusi responden berdasarakan
hidung menggunakan tissue saat bersin atau pengetahuan, sikap, dan tindakan dapat dilihat
batuk (79,8%). Mayoritas masyarakat yang telah pada table 3.
melakukan tindakan pencegahan terhadap Berdasarkan table 4, hasil tabulasi silang
diketahui dari 358 responden (42,5%) yang
memiliki pengetahuan yang baik menunjukkan
sikap yang positif mengenai COVID-19 (57,5%).
Terdapat hubungan yang signifikan antara

Tabel 3. Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan (N=1096)


Variabel Jumlah Persentase (%)
Pengetahuan
Baik 843 76,9
Tidak baik 253 23,1
Sikap
Positif 539 49,2
Negatif 557 50,8
Tindakan
Baik 795 72,5
Tidak baik 301 27,5
Total 1096 100,0
pengetahuan individu dengan sikap individu
memengaruhi kepercayaan atau sikap seseorang
terhadap COVID-19 (p=0,000<0,05) Individu
(Anderson, 2016). Sikap tidak dapat terbentuk
dengan pengetahuan tidak baik mempunyai
tanpa didahului dari memperoleh informasi,
risiko untuk memiliki sikap yang negatif sebesar
atau mengalami suatu objek (Lake, 2018). Hal
4,992 kali dibandingkan individu dengan
ini serupa dengan teori yang dinyatakan oleh
pengetahuan baik.
Mednick, Higgins dan Kirschenbaum bahwa
Hal ini sejalan dengan penelitian Zhong
pembentukan sikap dipengaruhi oleh tiga faktor,
(2020) pada masyarakat China yang
yaitu pengaruh sosial seperti norma dan budaya,
menemukan bahwa terdapat hubungan
karakter kepribadian individu, dan informasi
pengetahuan dengan sikap terhadap COVID-19
yang selama ini diterima oleh individu tersebut
(OR: 0,75, p<0.001), dengan pengetahuan yang
(Tetty, 2015). Hasil penelitian juga sesuai
lebih baik menjadi faktor protektif terhadap
dengan teori oleh Allport yang menyatakan
sikap tidak percaya diri dalam menghadapi
bahwa sikap yang utuh dipengaruhi oleh
COVID-19. Menurut ilmu psikologi sosial,
pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi.
sikap sangat berkaitan erat dengan tingkat
Hubungan antara pengetahuan dan sikap
pengetahuan seseorang. Sikap seseorang
telah banyak diteliti pada berbagai studi di
terhadap suatu objek menunjukkan
berbagai macam disiplin ilmu, seperti
pengetahuan orang tersebut terhadap objek
kesehatan, pemasaran, dan politik (Manchaiah,
yang bersangkutan.
2019). Penelitian mengenai donor darah secara
Berdasarkan teori adaptasi, tingkat
sukarela pada masyarakat Kota Birbir, Ethipia
pengetahuan baik dapat mendorong seseorang
Selatan, menemukan responden dengan
untuk mempunyai sikap dan perilaku yang baik
pengetahuan yang memadai memiliki sikap
pula (Silalahi, 2013). Sikap dibentuk melalui
positif 2 kali lebih mungkin daripada responden
proses evaluasi diri yang dipengaruhi oleh
dengan pengetahuan yang tidak memadai
berbagai faktor, seperti komponen kognitif,
(Addisu, 2017). Teori dan penelitian yang
afektif, motivasi dan perilaku. Menurut teori
telah dipaparkan sejalan dengan hasil analisis
integrasi informasi, kognisi adalah suatu proses
penelitian ini yang menunjukkan bahwa
untuk mengetahui, memahami dan mempelajari
terdapat hubungan yang signifikan antara
sesuatu. Kognisi merupakan suatu sistem
pengetahuan dan sikap individu terhadap
interaksi, dengan informasi yang ada berpotensi
COVID-19.

Tabel 4.Hubungan Pengetahuan Individu dengan Sikap Individu (N=1096)


Sikap
Total PR
Pengetahuan Negatif Positif P
CI 95%
n % n % N %
Tidak Baik 199 78,7 54 21,3 253 100 4,992 0,000
Baik 358 42,5 485 57,5 8433 100 (3,588-6,946)
Jumlah 557 50,8 539 49,2 1096 100

Tabel 5. Hubungan Pengetahuan Individu dengan Tindakan Individu (N=1096)


Tindakan
Total PR
Pengetahuan Tidak Baik Baik P
CI 95%
n % n % N %
Tidak Baik 150 59,3 103 40,7 253 100
6,674
Baik 151 17,9 692 82,1 843 100 0,000
(4,913-9067)
Jumlah 301 27,5 795 72,5 100 100

Berdasarkan table 5, sebanyak 17,9% responden yang berpengetahuan baik memiliki


tindakan yang baik mengenai covid-19 (82,1%).
pencegahan COVID-19. Peneliti menyarankan
Hasil uji statistik menunjukan terdapat
agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut
hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan menggunakan metode kuantitatif dan
individu dengan tindakan individu mengenai
kualitatif.
COVID-19 (p=0,000<0,05). Individu dengan
pengetahuan tidak baik mempunyai risiko untuk
DAFTAR PUSTAKA
memiliki tindakan yang tidak baik sebesar
6,674 kali dibandingkan individu dengan
Addisu, A.G., Sultan, H., Deginet, T., Addishiwot,
pengetahuan baik. Z. and Samuel, T., 2017. Assessment of
Menurut Notoatmodjo, pengetahuan knowledge, attitude and practice of voluntary
merupakan suatu domain kognitif yang sangat blood donation and associated factors among
berpengaruh dalam membentuk tindakan residents of Birbir town. J Community Med
seseorang. Penerimaan terhadap perilaku baru Health Educ, 7(504): 2161-0711.
akan lebih langgeng bila didasarkan oleh Anderson, N.H. 2016. Information integration
pengetahuan, sedangkan perilaku tersebut tidak theory: Unified psychology based on three
akan bertahan lama tanpa didasarkan oleh mathematical laws. Univ Psychol, 15(3): 1-7.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu
pengetahuan (Silalahi, 2013). Hasil penelitian
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
ini sejalan dengan penelitian Zhong (2020).
Cobey KD, Stulp G, Laan F, Buunk AP, Pollet T V.
dengan topik yang sama pada masyarakat Sex differences in risk taking behavior among
China. Penelitian tersebut menemukan skor dutch cyclists. Evol Psychol, 11(2):350–64.
pengetahuan yang lebih tinggi berhubungan Eurosurveillance Editorial Team (2020). Updated
signifikan sebagai faktor protektif terhadap rapid risk assessment from ECDC on the
tindakan yang tidak baik terhadap COVID-19, novel coronavirus disease 2019 (COVID-19)
yaitu pergi ke tempat keramaian (OR:0,90, pandemic: increased transmission in the
p<0,001) dan tidak menggunakan masker di EU/EEA and the UK.
luar (OR:0,78, p<0.,001) (Zhong, 2020). Hal ini Euro surveillance, 25(10): 2003121.
Gunawan, I. and Palupi, A.R., 2016. Taksonomi
mendukung teori adaptasi yang menyatakan
Bloom–revisi ranah kognitif: kerangka
bahwa tingkat pengetahuan baik dapat
landasan untuk pembelajaran, pengajaran,
mendorong seseorang untuk mempunyai dan penilaian. Premiere educandum: jurnal
tindakan yang baik pula (Sialalhi, 2013). pendidikan dasar dan pembelajaran, 2(02): 98-
117.
PENUTUP Heymann, DL., & Shindo, N. 2020.COVID-19: what
is next for public health?. The Lancet,
Dari 1096 responden yang diteliti, hampir 395(10224):542–5.
seluruh masyarakat memiliki sikap positif Kementrian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-
mengenai COVID-19 yaitu berhati-hati dan
19). Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan
memiliki tindakan usaha peningkatan kesehatan
RI.
pribadi. Hasil tabulasi silang menunjukkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
pengetahuan berpengaruh terhadap sikap dan Perlindungan Anak dan Badan Pusat Statistik.
tindakan individu sebagai usaha pencegahan Statistik Gender Tematik. 2018. Profil Generasi
COVID-19. Pemberian pengetahuan yang Milenial Indonesia. Jakarta: Kementerian
spesifik, valid, dan tepat sasaran dapat Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
meningkatkan perilaku usaha pencegahan Anak.
masyarakat terhadap infeksi COVID-19. Lake, W.R.R., Hadi, S., Sutriningsih, A. 2018.
Penelitian ini belum menganalisa faktor Hubungan Komponen Perilaku
(Pengetahuan, Sikap, Tindakan) Merokok
pemungkin dan faktor penguat terhadap usaha
Pada Mahasiswa. Nursing News (Meriden),
2(3):550–6.
Manchaiah, V., Zhao, F., Ratinaud, P., 2019. Young
Adults’ Knowledge and Attitudes Regarding

“Music” and “Loud Music” Across Countries: Applications of Social Representations


Theory. Frontiers in
(15-17 tahun) di SMK Yadika 13 Tambun,
psychology, 10(1390): 1-13.
Bekasi. Jurnal Ilmiah WIDYA, 3(2):61-67.
Notoatmodjo S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan.
Tursinawat,i Y., & Fuad, W. 2018. Pengetahuan
2nd ed. Jakarta: Rineka Cipta.
Pengaruhi Sikap dan Tindakan Mahasiswa
Pawlowski, B., Atwal, R., Dunbar, R.I.M. 2008. Sex
terhadap Program Pencegahan Thalassemia di
Differences in Everyday Risk-Taking Behavior
Indonesia. HIGEIA (Journal of Public Health
in Humans. Evol Psychol, 6(1):29-42.
Research and Development), 2(18): 654–62.
Report MW. 2020. Severe Outcomes Among Patients
Widayati, A., Suryawati, S., de Crespigny, C., &
with Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Hiller, J. E. (2012). Knowledge and beliefs
MMWR Morb Mortal Wkly Rep, 69(12):343–6.
about antibiotics among people in Yogyakarta
Sahin, A.R., Erdogan, A., Agaoglu, P.M., Dineri, Y.,
City Indonesia: a cross sectional population-
Cakirci, A.Y., Senel, M.E., Okyay, R.A. and
based survey. Antimicrobial Resistance and
Tasdogan, A.M., 2020. 2019 Novel
Infection Control, 1(1): 38.
Coronavirus (COVID-19) Outbreak: A
Yu, P., Zhu, J., Zhang, Z., & Han, Y. 2020. A
Review of the Current Literature. EJMO, 4(1):
familial cluster of infection associated with the
1-7.
2019 novel coronavirus indicating possible
Silalahi, C., Lampus, B., Akili, R., Sam, U., Manado,
person-to-person transmission during the
R. 2013. Hubungan antara pengetahuan dan
incubation period. The Journal of infectious
sikap perawat tentang HIV / AIDS dengan
diseases, 221(11): 1757-1761.
tindakan perawat terhadap penderita HIV /
Zegarra-Valdivia, J., Chino Vilca, B. N., & Ames-
AIDS di Rumah Sakit Pancaran Kasih
Guerrero, R. J. 2020. Knowledge, perception
Manado. Media Kesehatan FKM UNSRAT,
and attitudes in Regard to COVID-19
46:1-5.
Pandemic in Peruvian Population. PsyArXiv,
Siltrakool, B. 2017. Assessment of Community
1-28.
Pharmacists’ Knowledge, Attitude and Practice
Zhong, B.L., Luo, W., Li H.M., Zhang, Q.Q., Liu,
Regarding Non-Prescription Antimicrobial Use
X.G., Li, W.T, 2020. Knowledge, attitudes,
and Resistance in Thailand. PhD Thesis.
and practices towards COVID-19 among
University of Hertfordshire.
Chinese residents during the rapid rise period
Tetty Rina A. Hubungan Pengetahuan dan Sikap
of the COVID-19 outbreak: a quick online
tentang Kesehatan Reproduksi dengan
cross-sectional survey. Int J Biol
Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Usia
Sci,16(10):1745–52.

Anda mungkin juga menyukai